Bacaan : Ester 3 : 7 – 15 | Pujian: KJ 436
Nats: “…surat itu ditulis atas nama Raja Ahasyweros dan dimeteraikan dengan cincin meterai Raja.” [ayat 12]
Ketika saya mencoba mencari data di Google mengenai topik penyalahgunaan wewenang, ternyata ada sekitar 51.300 contoh kasus yang berhubungan dengan topik tersebut. Melihat banyaknya hasil yang ditampilakan oleh mesin pencari ini, rupanya dalam hidup manusia selalu ada celah dan ruang bagi setiap individu untuk menyalahgunakan wewenang yang dimandatkan/ dipercayakan kepada dirinya. Contohnya, dalam lingkup keluarga, kadang tentu kita melihat dan mengamati beberapa orang tua yang menggunakan predikat mereka sebagai orang tua untuk melakukan tindakan penyalahgunaan wewenang dengan memaksakan kehendak mereka untuk memberlakukan keinginan orang tua. Tidak terkecuali hal yang sama kita jumpai dalam lingkup dunia pendidikan, dunia kerja, kehidupan bergereja dan berjemaat sampai lingkup yang lebih lebar dan lebih luas misalnya dalam pemerintahan negara.
Haman, sebagai orang kepercayaan Raja Ahasyweros pun tak luput dari godaan untuk menggunakan wewenang dan kepercayaan yang diletakkan kepadanya. Ketika sang Raja mencabut cincin meterainya untuk diserahkan kepada Haman dengan pesan “seperti yang kau pandang baik”, namun ternyata justru kepercayaan tersebut digunakan untuk melakukan kejahatan kepada bangsa Israel, hendak mencelakakan Mordekhai dan bangsa Israel, bangsanya permaisuri rajanya.
Kisah mengenai Haman dan kecenderungan menggunakan kekuasaan dan kepercayaan untuk kepentingan pribadi mungkin menjadi salah satu kisah 51.300 di atas. Kisah Haman tidak berakhir manis karena Haman justru berakhir dengan kematian karena akalnya. Dan tentu masih ada kisah-kisah lain yang tentunya bisa menjadi kaca benggala (cermin peringatan) bagi kita bersama agar kita menggunakan kepercayaan yang diberikan Tuhan dengan bijaksana dan menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Begitu juga dengan semua kepercayaan dan wewenang yang diberikan kepada kita oleh siapapun. [ardien]
“Lebih mudah untuk menaklukkan suatu negara daripada menaklukkan diri sendiri.”(Bunda Teresa)