Pemahaman Alkitab Juli 2024

1 June 2024

Pemahaman Alkitab (PA) Juli 2024 (I)
Bulan Keluarga

Bacaan : 1 Raja – raja 19 : 19 – 21
Tema Liturgi : Keluarga GKJW Menumbuhkan Perdamaian dan Keadilan Sosial
Tema PA : Melatih Diri Mengambil Peran Menumbuhkan Perdamaian dan Keadilan Sosial

Pengantar:
“Bapak A mari bergabung dalam pelayanan kaum pria.” “Anak B mari ikut bergabung sebagai pemandu nyanyian atau organis.” “Ibu C mari bergabung dalam pelayanan kaum wanita.” Ungkapan-ungkapan ini menggambarkan kepada kita bahwa regenerasi dalam melayani merupakan bagian penting untuk mengabarkan Injil Tuhan. Pada kenyataannya dalam proses melakukan regenerasi pelayanan tidak selalu berjalan dengan mulus. Ada kalanya kita yang ditunjuk untuk ikut ambil bagian dalam mengabarkan Injil Tuhan merasa kurang mampu, merasa masih muda, belum banyak pengalaman, takut, dan masih ada banyak pertimbangan-pertimbangan lainnya. Jikalau demikian yang menjadi tantangan kita dalam menjalankan estafet pelayanan, mari saat ini, bersama kita memahami dan belajar dari orang-orang yang telah terlebih dahulu dipakai oleh Tuhan untuk melayani umat-Nya. Mereka adalah Elia dan Elisa.

Penjelasan Teks:
Elia adalah seorang nabi yang berasal dari daerah Tisbe (sebelah timur sungai Yordan). Nama Elia memiliki arti “Tuhanlah Allahku.” Dia tampil sebagai nabi atau abdi Allah yang setia. Sebutan Abdi Allah menggambarkan bagaimana mereka dilihat oleh sesamannya manusia. Tugas dari seorang nabi adalah menyampaikan pesan Allah yang disebut dengan “nubuat” (didapat dari relasi yang dilakukan nabi bersama dengan Tuhan, dalam penyampaian firman-Nya terkadang Tuhan menampakkan diri secara langsung atau lewat sebuah suara. Nubuat berbeda dengan ramalan), terkadang mencakup nubuat tentang masa depan. Para Nabi mengamati apa yang terjadi di sekeliling mereka lalu menyampaikan firman Tuhan untuk situasi tersebut. Firman itu disampaikan kepada umat Allah dan juga kepada mereka yang tidak percaya Allah.

Nabi Elia berkarya di wilayah Israel pada permulaan abad ke-9 SM. Pada zaman Elia banyak orang di kerajaan Utara yang menyembah dewa-dewi asing seperti Baal (Dewa orang Kanaan Lih. 1 Raj. 17-22) dan Asyera. Penyembahan dewa-dewi itu didominasi oleh Ahab raja Israel dan Ratu Izebel seorang Fenisia. Pada masa itu Elia nampaknya merupakan satu-satunya nabi yang berani menantang pengaruh orang-orang yang berkuasa. Elia menantang imam-imam Baal untuk melihat ilah siapa yang berkuasa. Elia juga dikenal karena mukjizat-mukjizat yang dilakukannya, dia membuat musim kemarau (1 Raj. 17:1), memberi makanan yang tidak habis-habisnya (1 Raj. 17:14), menghidupkan kembali anak yang sudah mati (1 Raj. 17:17-24) dan meminta api datang dari langit (1 Raj. 18:36-38). Sebelum masa pelayanannya selesai, Elia telah memilih Elisa untuk menggantikannya sebagai nabi (1 Raj. 19:19), meneruskan tugasnya menyampaikan firman Tuhan kepada umat Allah.

Di saat Elisa terpilih menjadi seorang nabi menggantikan Elia, dia memiliki kesiapan hati untuk melayani Tuhan dengan tidak memberatkan diri pada ketidakmampuannya, tetapi dia lebih memfokuskan diri pada Tuhan dan mengimani dalam segala perjalanan pelayanannya ada Tuhan yang menolong serta memperlengkapinya. Hal ini terbukti ketika Elisa mempunyai reputasi dapat mengetahui apa yang diucapkan tersembunyi di tempat jauh (2 Raj. 6:12). Dengan tekun dan setia nabi Elisa mengikuti apa yang Tuhan perintahkan untuk mengabarkan Firman-Nya kepada setiap orang.

Relevansi:
Setiap kita yang masih diizinkan Tuhan tinggal di dunia ini, kita semua adalah orang-orang yang dipilih menjadi mitra Tuhan untuk mewartkan Injil Tuhan lewat kehidupan kita sehari-hari, mulai dari apa yang kita pikirkan, rasakan dalam hati, apa yang kita lihat serta apapun yang kita lakukan, semuanya itu dipakai oleh Tuhan untuk menjadi pewartaan Firman-Nya. Karena itu, disebut dalam firman Tuhan, hidup setiap manusia itu berharga. Mari kita terus mewartakan Injil Tuhan dengan mencontoh dari apa yang dilakukan Elia dan Elisa. Mari kita siap sedia membawa kabar dan contoh yang baik bagi orang-orang di sekitar kita. Percayalah Tuhan pasti akan melengkapi dan memampukan kita. Mari mengurangi rasa takut, tidak mampu, bahkan rasa khawatir yang muncul dari diri kita saat melayani Tuhan.

Pertanyaan Diskusi :

  1. Teladan apakah dalam pelayanan yang bisa kita contoh dari Nabi Elia dan Nabi Elisa dalam pelayanan yang telah mereka lakukan?
  2. Sikap seperti apakah yang harus kita lakukan dan kita miliki dalam meneruskan regenerasi pelayanan? [Ry].

Pemahaman Alkitab (PA) Juli 2024 (II)
Bulan Keluarga

Bacaan : Kolose 3 : 12 – 17
Tema Liturgi : Keluarga GKJW Menumbuhkan Perdamaian dan Keadilan Sosial
Tema PA : Kasih Kristus sebagai Dasar Menumbuhkan Perdamaian dan Keadilan Sosial

Pengantar:
“Ngebut Maut” / “Hati-hati jalur tengkorak!” Pernahkah bapak, ibu, saudara mendengar atau membaca kalimat ini saat sedang berkendara di jalan? Kalimat ini seringkali kita temui di beberapa rambu-rambu jalan, yang memberi peringatan kepada kita sebagai pengendara agar lebih berhati-hati dan waspada dengan kondisi jalan. Harapannya semua pengendara tetap selamat selama di perjalanan. Selain sebagai sebuah peringatan, kalimat ini juga mengandung nilai moral dan etika. Menurut KBBI, moral merupakan pengertian tentang mana hal yang baik dan mana hal yang tidak baik. Sedangkan etika adalah tingkah laku yang dilakukan oleh manusia berdasarkan hal-hal yang sesuai dengan moral tadi. Moral dan etika menuntun kita sebagai orang Kristen supaya tetap selamat.

Penjelasan Teks:
Kitab Kolose ini dituliskan oleh Rasul Paulus, dalam kitab ini terkandung sebuah pengajaran tentang moral dan etika yang harus dimiliki oleh orang Kristen sebagai pedoman dan dasar hidup. Agar mereka tidak mudah diombang-ambingkan oleh ajaran sesat, agar tetap selamat di dalam Kristus. Salah satu dari ajaran moral dan etika itu ditulis dalam Kolose 3 : 5 – 17 ini.

Dalam perikop ini ajaran mengenai asas-asas hidup orang Kristen dibagi dalam dua kategori. Bagian pertama ayat 5-11 mengenai sifat-sifat manusia lama yang harus ditinggalkan oleh pengikut Kristus, seperti: percabulan, hawa nafsu, kenajisan dsb. Perilaku-perilaku ini hanya akan membuat manusia jatuh dalam

dosa dan kematian. Bagian kedua, ayat 12-17 berisi mengenai moral dan etika yang harus dilakukan sebagai orang Kristen, yaitu: belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, mengampuni, dan kesabaran. Nilai-nilai moral yang diajarkan Yesus kepada kita ini harus dilakukan, bukan supaya kita mendapatkan nama baik, ataupun disanjung orang, dsb, namun karena kasih Tuhan yang mengajak kita untuk menciptakan dan merawat kehidupan yang harmoni dan sejahtera. Untuk itu, sifat kasih harus selalu tertanam pada diri kita. Sifat kasih inilah yang membuat kita mampu menghargai perbedaan karakter, saling peduli, mengampuni kesalahan orang lain. Dengan kasih, kita memberi kesempatan orang lain untuk berubah menjadi lebih baik. Kasihlah yang menyempurnakan setiap nilai-nilai moral dan etika yang kita perjuangkan. Di saat kita sedang berjuang memelihara nilai-nilai moral dan etika Kristen, damai sejahtera dari Kristus akan menyelimuti diri kita, supaya kita lebih semangat menjaga nilai-nilai moral dan etika ini tetap dihidupi. Setelah kita merasakan keadaan yang sejahtera, maka harus dilengkapi dengan sikap hidup selalu bersyukur. Sebab proses untuk meninggalkan manusia lama dan memegang teguh nilai-nilai moral dan etika ini penuh dengan tantangan dan godaan. Dengan selalu bersyukur berarti kita mengakui bahwa Tuhan turut campur tangan dalam setiap perjalanan yang kita lakukan.

Relevansi:
Setiap orang hidup pasti mendambakan kehidupan yang damai, harmoni, dan selamat. Untuk mencapai impian itu maka dibutuhkan sebuah moral dan etika yang harus dijalankan. Kristus dengan kasih-Nya sudah memberi kita teladan untuk mewujudkan kehidupan yang rukun dan damai dengan selalu beryukur. Untuk itu, mari bersama kita berjuang hidup dalam moral dan etika Kristen, seperti yang sudah Tuhan Yesus ajarkan kepada kita.

Pertanyaan Diskusi:

  1. Apa sajakah moral dan etika Kristen yang diajarkan Rasul Paulus kepada kita?
  2. Apakah modal yang harus kita miliki untuk menjaga moral dan etika ini bertumbuh dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam lingkup keluarga dan jemaat? [Ry].

Renungan Harian

Renungan Harian Anak