Pemahaman Alkitab Januari 2018

19 December 2017

JANUARI I

 

Bacaan          : Yeremia 19:1-15
Tema Liturgis : Alam menunjukkan Tuhan dan kuasa keselamatanNya
Tujuan PA       : Membangun moral, mental dan spiritual umat.

 

Pengantar

Di pasal 18 diceritakan oleh Nabi Yeremia tentang periuk yang sedang diproses pembuatannya. Jika periuk itu mengarah pada bentuk yang tidak sesuai dengan yang dikehendaki tukangnya, maka dia akan dijadikan bentuk yang lain. Proses itu menggambarkan pola hidup moral bangsa Yehuda. Jika mereka menyimpang dari kehendak Tuhan, mereka akan dibimbingnya. Jika kemudian mereka bertobat, mereka akan diampuni dan diselamatkan.

Tetapi pada pasal 19:1-15 ini diceritakan tentang buli-buli yang dipecahkan sampai hancur. Buli-buli (guci) adalah benda alam yang dibuat oleh tukang periuk untuk maksud yang penting, yaitu untuk tempat air bersih. Nabi Yeremia diperintahkan oleh Tuhan untuk membeli buli-buli yang akan melambangkan pandangan dan pekerjaan Tuhan. Yeremia melakukan perintah Tuhan itu, dan atas perintah Tuhan, dia bersama para tua-tua dan imam bangsa itu pergi ke Lembah Ben-Hinom. Lembah Ben-Hinom dulunya adalah tempat mempersembahkan anak-anak sebagai korban bakaran untuk dewa Molokh. Tetapi kemudian dibersihkan oleh raja Yosia yang melakukan reformasi. Setelah lengsernya Yosia, praktek pengorbanan itu dilakukan lagi oleh bangsa Yehuda bagi dewa Baal, sehingga lembah itu menjadi tempat pembantaian. Mereka menyembah berhala sampai rela mengorbankan anak-anak mereka menjadi korban bakaran, tentu dengan cara membunuh mereka. Perbuatan bangsa Yehuda itu adalah perbuatan yang kejam dan melawan kehendak Tuhan. Mereka tidak mau diperingatkan lagi (ps. 18). Bagi Tuhan, moral dan mental bangsa Yehuda telah rusak, hancur.

Kemudian Yeremia diperintahkan untuk memecahkan buli-buli yang dibawanya itu, yang merupakan nubuat tentang apa yang akan dialami oleh bangsa Yehuda. Hancurnya guci (benda alam) itu menggambarkan hancurnya moral dan mental orang-orang dan para raja Yehuda, serta keadaan bangsa itu yang akan hancur porak poranda binasa oleh serangan musuh.

Rusaknya alam Indonesia -sehingga timbul berbagai bencana- jelas menggambarkan rusaknya moral dan mental rakyat bangsa Indonesia. Sangat banyak orang yang egois, mementingkan diri sendiri, tidak peduli dengan kepentingan orang banyak dan bahkan juga tidak peduli pada keturunannya kelak. Banyak orang mencari kekayaan sebanyak-banyaknya dan secepat-cepatnya dengan mengeruk kekayaan alam, dengan merusak alam, dengan memasukkan berbagai jenis racun (bahan kimia) ke dalam komoditas pangan (buah-buahan, tanaman pangan, makanan instant atau makanan siap santap). Mereka tidak peduli pada kesengsaran dan bahkan pada kematian orang banyak. Sehingga, benarlah apa yang dikumandangkan oleh Presiden Joko Widodo mengenai pentingnya Revolusi Mental untuk seluruh bangsa ini. Katanya bangsa beriman kepada Tuhan, tetapi nyatanya banyak orang yang menyembah berhala kekayaan, kehancuran dan kematian.

 

Pertanyaan untuk dipergumulkan bersama:

  1. Adakah bagian dari alam di sekitar kita, di lingkungan tempat tinggal kita yang rusak atau berantakan, tidak teratur? Bagaimana kalau itu dikatakan menjadi gambaran moral dan mental orang-orang yang mendiaminya? Bagaimana perasaan kita? Apa yang harus kita perbuat?
  2. Apa yang harus kita perbuat dalam rangka membangun moral dan mental bangsa ini? Bagaimana kita memulainya dari keluarga kita, lalu gereja kita?

 

Pdt. Suko Tiyarno Ch.

JANUARI II

 

Bacaan              : Markus 5:1-20
Tema Liturgis     : Alam menunjukkan Tuhan dan kuasa keselamatanNya
Tujuan PA           : Menggunakan alam untuk keselamatan manusia.

 

Pengantar

Digambarkan dalam perikop kita ini betapa jahat dan kuatnya Legion yang merasuki orang itu. Roh-roh itu menyiksa orang itu dengan memukuli dirinya dengan batu. Dia tidak bisa dikendalikan oleh apapun dan siapapun. Tentu orang ini sangat menakutkan orang lain. Namun demikian, begitu melihat Yesus, dia berlari mendatangi dan menyembah Yesus. Itu menunjukkan betapa ketakutannya roh jahat itu kepada Tuhan kita Yesus Kristus. Itu membuktikan bahwa Tuhan Yesus berkuasa atas mereka; roh-roh jahat itu sepenuhnya tunduk kepada Tuhan Yesus. Sekalipun demikian, Tuhan Yesus masih punya belas kasihan kepada mereka, tidak menghukum atau menyiksa mereka seperti yang dikuatirkan oleh roh-roh itu. Tuhan Yesus hanya menghendaki mereka keluar dari orang itu. Tuhan Yesus menghendaki orang itu dibebaskan dari kekuasaan jahat, orang itu diselamatkan. Legion itu mau keluar dari orang itu. Legion itu taat kepada Tuhan Yesus, tetapi juga minta diijinkan masuk ke dalam babi-babi yang sedang mencari makan di daerah itu; dan Tuhan Yesus mengijinkan mereka.

Gerasa bukanlah daerah orang Yahudi. Karena itu, di situ ada banyak babi yang digembalakan. Babi adalah binatang najis bagi orang Yahudi. Tuhan Yesus mengijinkan Legion itu masuk ke dalam babi-babi itu bukan karena babi-babi itu adalah binatang najis, tetapi karena mereka memintanya begitu. Bahkan binatang yang najis pun diijinkan oleh Tuhan untuk dilibatkan demi keselamatan manusia.

Babi sebagai binatang adalah merupakan bagian dari alam ciptaan Tuhan ini. Semua bagian dari alam ini diciptakan oleh Tuhan untuk memenuhi kebutuhan dari masing-masing bagiannya. Para ilmuwan menyebut adanya rantai makanan di antara semua makhluk hidup. Tetapi di antara semua ciptaan, bukan hanya makhluk hidup, terbukti adanya rantai kepentingan satu sama lain. Dengan begitu, semua bagian dari alam ini terjaga kelestariannya dan terpelihara kebaikannya. Di antara semuanya itu, keselamatan manusia adalah yang utama. Semua bagian alam bisa dilibatkan dan berperan demi keselamatan manusia, kelestarian dan kebaikan semuanya.

Kenyataan yang banyak terjadi adalah bahwa manusia sering melibatkan atau memanfaatkan bagian dari alam ini bukan untuk kelestarian dan kebaikan semuanya, bahkan juga tidak peduli pada keselamatan diri manusia itu sendiri. Banyak sikap dan tindakan yang justru merusak bagian alam yang lain, menyebabkan punahnya bagian alam yang lain serta menyebabkan kematian yang mengenaskan pada diri manusia itu sendiri.

 

Pertanyaan untuk dipergumulkan:

  1. Narkotika, alkohol (dalam minuman, buah-buahan, dsb) adalah juga bagian dari alam ini. Bagaimana pendapat saudara mengenai penggunaannya?
  2. Banyak bagian alam yang sudah rusak dan menyebabkan kerusakan pada bagian alam yang lain. Apa yang bisa kita perbuat demi perbaikan dan kelestariannya?
  3. Apa yang bisa kita perbuat demi keselamatan dan kesejahteraan manusia?

 

Pdt. Suko Tiyarno Ch.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak