Abraham Kartiko Saputro (Bram), 25 tahun, warga GKJW jemaat Madiun Lor adalah sosok pemuda inspiratif yang kami tampilkan menyambut pekan pemuda GKJW tahun ini.
Bram adalah pemilik kedai kopi “3 Coffee” yang dibuka sejak 2016 di Madiun. Seusai menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya, Bram memilih pulang ke Madiun dan berwirausaha membuka kedai kopi.
Ketertarikan Bram akan kopi dimulai saat ia minum kopi di salah satu coffee shop di Surabaya. Bram merasakan rasa kopi yang berbeda dari kopi yang diminumnya sehari-hari. Kopi tersebut memiliki gabungan rasa asam, manis, dan sedikit pahit. Terasa istimewa di lidahnya.
Bram kemudian belajar segala sesuatu tentang kopi secara otodidak. Pengetahuan terbesar didapatnya melalui internet. Kanal-kanal video tentang kopi di Youtube menjadi gurunya. Ia pun sempat belajar ke beberapa kedai kopi lain dan mengikuti beberapa kursus tentang cita rasa kopi.
Untuk kebutuhan kedainya kini, Bram membeli biji kopi langsung dari petani. Ia menyangrai, menggiling dan kemudian menyeduh kopi dibantu tiga barista yg bekerja di kedainya. Kedai kopi Bram memang menyediakan berbagai jenis kopi dan metode penyeduhan yang dapat dipilih langsung oleh pelanggan.
Untuk urusan penyangraian kopi, Bram mendirikan perusahaan baru yang berbeda manajemen dengan kedainya. Penyeduhan dan penyangraian kopi adalah dua hal yang berbeda meskipun keduanya masih dalam satu “rumah besar”: Kopi. Penyeduhan menghasilkan kopi siap minum. Sementara penyangraian menghasilkan biji kopi sangrai (roastbean) dan bubuk kopi.
Yang terbaru, Bram mengemas bubuk kopinya dalam bentuk “Drip Bag”. Metode ini memudahkan pelanggan menikmati kopi filter premium dimanapun layaknya teh celup. Penjualan biji dan bubuk kopi tersebut dilakukannya secara langsung dan secara online.
Di GKJW Majelis Daerah Madiun, Bram aktif melayani sebagai sekretaris Komisi Pembinaan Kesaksian (KPK) dan anggota Pokja Multimedia dan Teknologi Informasi.