Pendewasaan Calon Jemaat Mundusewu sebagai Jemaat Mandiri ke-180 GKJW

Atas dasar keputusan Sidang Majelis Agung GKJW ke-121 tahun 2023 di MD Surabaya Timur II, Majelis Agung GKJW mendewasakan Calon Jemaat Mundusewu menjadi Jemaat mandiri ke-180 di GKJW. Ibadah pendewasaan tersebut dilakukan pada hari Minggu, 10 September 2023.

Sebelumnya Calon Jemaat Mundusewu adalah bagian dari GKJW Jemaat Ngoro. Secara tata letak geografis dan administratif pemerintahan, GKJW Jemaat Mundusewu terletak di Dsn. Mundusewu, RT 002/RW 002, Ds. Mundusewu, Kec. Bareng, Kab. Jombang. Dan secara penataan ruang lingkup pelayanan GKJW, Jemaat Mundusewu masuk dalam lingkup pelayanan Majelis Daerah Jombang Surabaya Barat.

Ibadah pendewasaan Jemaat Mundusewu dilayani oleh Ketua Majelis Agung GKJW, Pdt. Natael Hermawan Prianto, MBA. Dalam kotbah yang didasarkan pada surat 1 Petrus 2: 1-10, Pdt. Natael menyampaikan bahwa ada berbagai latar belakang dan cara orang dipanggil oleh Tuhan menjadi pengikut-Nya. Ada yang memang sejak kecil menjadi Kristen karena orang tuanya Kristen, ada yang ketika menempuh pendidikan di sekolah berjumpa dan berelasi dengan teman-teman Kristen, ada yang karena pernikahan, ada yang karena pengalaman spiritual, dan berbagai macam latar yang lain.

Melalui bacaan Firman Tuhan, setiap kita diingatkan bahwa tidak ada yang masalah apa latar belakang dan bagaimana cara kita menjadi pengikut Kristus, tetapi adalah bagaimana kita menghidupi dan menjalani keseharian kita sebagai pengikut Kristus.

Demikian juga dengan lahir dan pertumbuhan Jemaat-Jemaat di GKJW, ada begitu banyak latar belakang dan cara suatu jemaat lahir dan bertumbuh. Namun yang utama adalah bagaimana Jemaat-Jemaat itu dapat menghidupi dan menjalani keseharian persekutuan umat Tuhan itu sebagai jemaat yang mandiri.

Kalau Rasul Petrus menyinggung soal batu-batu yang hidup dalam bacaan Firman Tuhan, itu artinya kita dipanggil bukan sekedar menjadi objek pasif atau bahkan benda mati. Kita dipanggil untuk dapat menjadi subyek yang dapat memberikan hidup kita untuk pertumbuhan Gereja kepunyaan Tuhan.

Di tengah Ibadah tersebut, juga terdapat beberapa persembahan telenta dari warga Jemaat Mundusewu dalam bentuk pujian lintas kategorial yang menggambarkan rasa sukacita mereka mengikuti proses pendewasaan tersebut.

Pendewasan Jemaat Mundusewu menjadi Jemaat yang mandiri ditandai dengan pengakuan dan janji warga GKJW Jemaat Mundusewu, pelantikan penatua dan diaken jemaat yang baru dan penyerahan Surat Keputusan Pendewasaan dari Majelis Agung GKJW. Dalam acara Pendewasaan ini dilakukan pula pelantikan Pdt. Anggrani Mahardini Tinupikso, S.Si (pendeta baku GKJW Jemaat Mutersari) sebagai pendeta konsulen yang akan melayani Jemaat Mundusewu. (humas)

 

Bagikan Entri Ini: