Pasar Seru, Harapan Baru Kado di Ulang Tahun GKJW ke-89

16 December 2020

Perspekif Pasar Seru dari Jalan Lintas Selatan

Tepat pada siang hari Jumat tanggal 11 Desember 2020 terjadi peristiwa yang menggembirakan dalam kehidupan persekutuan GKJW. Bertepatan dengan peringatan Ulang Tahun GKJW yang ke-89 diadakan prosesi peletakan batu pertama pembangunan pasar wisata dan pusat oleh-oleh dengan nama Pasar Seru. Adapun lokasinya berada di area tanah milik GKJW yang bertempat di Kalitimbang Dusun Sendangbiru Desa Tambakrejo Kecamatan Sumbermanjing Wetan Malang.

Peristiwa ini terjadi setelah melewati bermacam proses dan persiapan sejak sekitar tahun 2015 maka saat yang dinanti akhirnya tiba. Proses ini antara lain mencakup pemetaan lahan oleh Pokja Media & IT Majelis Agung GKJW, percakapan dan pencarian pihak yang bisa diajak bekerja sama oleh Tim Aset GKJW dan termasuk diskusi dengan Majelis Jemaat GKJW Sendangbiru. Persiapan ini berujung pada penandatanganan kerjasama dengan PT Turen Indah Property pada tanggal 31 Maret 2020 di hadapan notaris ibu Duri Astuti SH di Malang.

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pasar Seru

Pdt. Tjondro F.Gadjito meletakkan batu pertama pembangunan Pasar SERU

Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW) yang melayani umat percaya di wilayah Propinsi Jawa Timur memiliki banyak potensi dan aset yang telah disiapkan oleh pendahulu GKJW, jauh sebelum bentuk persekutuan secara sinodal terbentuk pada tahun 1931. Salah satu warisan leluhur yang diberikan adalah berupa aset tanah yang tersebar di banyak jemaat. Aset ini hendaknya bisa bermakna dalam pelayanan yang dilakukan oleh GKJW. Adapun salah satu lokasi tanah tersebut berada di lingkup pelayanan GKJW Sendangbiru.

Lokasi tanah di GKJW Sendangbiru dipandang cukup strategis dari segi tempat dan memiliki kondisi yang memungkinkan untuk dikembangkan. Sebagaimana diketahui, wilayah Sendangbiru merupakan daerah tujuan wisata baik wisata alam, wisata budaya maupun kuliner yang bertumpu pada pantai dan hasil ikan yang cukup berlimpah. Tempat ini telah ditunjang dengan akses jalan, transportasi dan komunikasi yang bagus. Pembangunan Jalan Lintas Selatan yang berjalan telah membuka pintu arus datangnya wisatawan ke deretan pantai di sepanjang wilayah Kabupaten Malang bagian selatan. Dan GKJW menangkap potensi ini sebagai peluang yang telah tersedia dan perlu dimaksimalkan.

Baca Juga:  Hutan Surgawi di Sendangbiru : Persembahan untuk Generasi Mendatang

Pada saat pelaksanaan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pasar Seru diadakan ibadah yang dilayani oleh Pdt. Dadi Wirawan selaku Sekretaris Bidang Penatalayanan GKJW. Berlandasakan bacaan dari Filipi 3 : 12-16. Pdt. Dadi menyampaikan bahwa kehidupan jemaat tidak berawal dari sesuatu yang nol atau kosong. Pasti memiliki sesuatu sebagai bekalnya. Termasuk tanah yang diwariskan oleh pendahulu GKJW merupakan “sangu” untuk membangun masa depan GKJW. Mendukung pelayanan dan juga untuk mewujudkan harapan agar GKJW bisa menjadi berkat untuk sesama melalui aset yang dimiliki.

Setelah ibadah selesai dilanjutkan dengan sambutan yang memberikan penjelasan tentang tujuan kegiatan dan menyemangati agar proses pembangunan ini segera terrealisasi. Sambutan yang pertama, disampaikan oleh Pdt. Tjondro F. Gardjito selaku ketua Majelis Agung GKJW. Beliau mengharapkan bahwa penggunaan aset tanah ini bisa membangunkan sejumlah aset tanah GKJW yang selama ini masih tidur, bisa dimaksimalkan dan bisa menjadi berkat. Semangat dari pembangunan ini juga diharapkan bisa membawa dampak kepada pengembangan ekonomi warga jemaat dan masyarakat. Sekaligus diharapkan kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi jemaat-jemaat lainnya. Sambutan ini dilanjutkan oleh Bapak Makhrus Sholeh selaku direktur PT. Turen Indah Property. Disampaikan harapan bahwa kerjasama yang dilaksanakan bisa membawa manfaat dan kebaikan untuk masyarakat Dusun Sendangbiru dan untuk lingkup lebih luas wilayah Malang bagian selatan. Sambutan juga disampaikan oleh Bapak Eriyo, selaku perwakilan dari pemerintah dusun Sendangbiru dan Desa Tambakrejo. Dengan penekanan bahwa kegiatan ini harus membawa manfaat positif bagi semua golongan dan tidak kepada warga gereja saja. Beliau juga siap mendukung agar kegiatan ini berjalan dengan lancar. Sebab hal ini juga diyakini bisa menggerakkan roda perekonomian masyarakat.

Baca Juga:  Hutan Surgawi di Sendangbiru : Persembahan untuk Generasi Mendatang

Nama Pasar Seru

Perspektif udara Pasar Seru

Nama Pasar Seru diambil dari singkatan nama Sendangbiru itu sendiri. Yaitu pada suku kata pertama dan terakhir. Selain itu, dengan nama Seru diharapkan siapapun yang pergi ke Sendangbiru akan menemukan banyak hal yang seru, menyenangkan dan membawa semangat. Sesuatu yang hebat (exciting) dan berbeda dari yang biasanya. Sekaligus hal-hal seru yang ditemukan akan bisa menarik perhatian banyak orang untuk diceritakan dan ingin datang lagi. Posisi di Sendangbiru pun bisa dimaknai bahwa lokasi yang berada jauh dari pusat kota tetap bisa berkembang dengan pesat. Sekaligus inipun membangun semangat menghargai semangat maritim yang dicanangkan oleh pemerintah pada saat ini.

Sekaligus, nama seru ini pun juga bisa kait mengkait dengan kalender gerejawi khususnya masa advent. Tanggal 11 Desember 2020 termasuk dalam Masa Minggu Advent ke-2 dengan tokoh yang terus dikenang yaitu Yohanes Pembaptis, yang mengajak kepada pembaruan keadaan dan membangun harapan masa depan yang semakin baik. Yohanes terus berseru agar ada perubahan kehidupan bisa terjadi. Inilah yang juga menjadi harapan melalui peristiwa peletakan batu pertama ini. Ada yang bersuara dan berseru mengajak kepada perbaikan situasi kehidupan umat manusia.

Kegiatan yang dilaksanakan ini dihadiri oleh warga masyarakat sekitar lokasi pembangunan pasar, pendeta GKJW di lingkup MD Malang II dan warga jemaat GKJW Sendangbiru. Pada bagian akhir, setelah dilaksanakan prosesi Peletakan Batu Pertama yang dipandu oleh Vikar Tamariska Fendi Putri, kegiatan ditutup dengan doa berkat oleh Pdt. Widi Kurnianto selaku pendeta yang melayani di GKJW Sendangbiru. Dan kemudian dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dan makan bersama sebagai bentuk keakraban dan pengharapan akan terbentuknya masa depan yang semakin baik.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak