by

Pendewasaan GKJW Jemaat Bendo

27 December 2020

GKJW Calon Jemaat Bendo resmi didewasakan menjadi jemaat mandiri ke-173 Greja Kristen Jawi Wetan. Sebelumnya, GKJW Calon Jemaat Bendo adalah bagian dari GKJW Jemaat Sambirejo, Kediri.

Kebaktian pendewasaan jemaat dilakukan pada tanggal 27 Desember 2020 di gedung gereja GKJW Bendo. Bersama dengan itu, diadakan pula pelantikan Pdt. Arivia Novia Susanti (dari GKJW Jemaat Sekaran) menjadi pendeta konsulen GKJW Jemaat Bendo.

Ibadah pendewasaan Calon Jemaat Bendo dilayani bersama oleh Ketua Majelis Agung GKJW, Pdt. Tjondro F. Gardjito dan Sekretaris Umum Majelis Agung GKJW, Pdt. Budi Cahyono. Bacaan Alkitab dalam ibadah ini diambil dari Efesus 4:11-16.

Dalam khotbahnya, Pdt. Budi Cahyono menekankan arti “Kedewasaan dalam Iman”. Dewasa yang berarti “bukan anak-anak lagi” mempunyai 3 aspek:

  1. Berani melanjutkan hidup dengan segala resiko yang harus dihadapi.
  2. Mau mengenang masa lalu sehingga mampu mengucap syukur.
  3. Mau merencanakan, memikirkan dan peduli terhadap masa depan.

Jemaat yang sudah dewasa seharusnya juga mempunyai aspek-aspek tersebut diatas. Jemaat Bendo yang didewasakan saat pandemi Covid-19 juga harus berani melanjutkan perjalanan kehidupan jemaat termasuk menghadapi segala resiko yang dihadapi.

Lebih lanjut, Pdt. Budi Cahyono juga mengajak Jemaat Bendo untuk mengenang & mengucap syukur atas perjalanan mereka dari sebuah persekutuan kecil hingga didewasakan. Setelah didewasakan, jemaat kemudian harus memikirkan apa yang harus dilakukan untuk masa depan.

Prosesi pendewasan jemaat Bendo dipimpin oleh Pdt. Tjondro F.Gardjito. Prosesi ditandai dengan pengakuan dan janji warga GKJW Calon Jemaat Bendo sebagai sebuah persekutuan yang dewasa. Prosesi pendewasaan kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti, penyerahan Surat Keputusan Pendewasaan dari Majelis Agung GKJW, serta pelantikan penatua dan diaken Jemaat Bendo yang baru.

Pendewasaan Jemaat Bendo ini adalah keputusan Sidang Majelis Agung ke-117 /2020 GKJW. Perjalanan GKJW Jemaat Bendo dimulai dengan adanya persekutuan orang kristen di Desa Bendo, Kecamatan Pare, Kediri sekitar tahun 1940-an. Pesekutuan tersebut berubah statusnya menjadi pepanthan pada bulan Desember 1976 dan menjadi calon jemaat pada bulan Juli 1998.

GKJW Jemaat Bendo saat ini memiliki 184 warga (67 keluarga kepala keluarga). Jumlah tersebut termasuk warga Pepanthan Tempuran yang bergabung dengan GKJW Jemaat Bendo saat GKJW Calon Jemaat Bendo didewasakan. GKJW Jemaat Bendo tergabung dalam Majelis Daerah Kediri Utara II.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak