Doa dan harapan baik tidak hanya diungkapkan dan dilangitkan melalui ritual-ritual formal kebanyakan. Setiap langkah hidup yang kita tapaki juga senantiasa mengandung harap dan doa. Justru, di sanalah terangkai doa yang nyata; doa yang di dalamnya ada langkah untuk terus mengupayakan perwujudnyataannya di tengah dunia. Salah satunya adalah menyalakan harapan baik bagi masa depan bangsa.
Dalam rangka mewadahi suasana mengeluarga dan semangat saling bertumbuh itulah, pada Jumat, 24 Oktober 2025, Komisi Antar Umat (KAUM) bersama Komis Pembinaan Pemuda dan Mahasiswa (KPPM) GKJW Jemaat Bondowoso menggelar Talkshow Kebhinnekaan dengan tajuk “Bersama Pemuda dan Intergenerasi Membangun Masa Depan dalam Toleransi Beragama Menuju Indonesia Raya”. Kegiatan ini melibatkan sebagian besar muda-mudi Bondowoso dari berbagai unsur pendidikan, agama, dan komunitas. Mengingatkan pentingnya para generasi penerus bangsa untuk terus memiliki semangat merawat keberagaman dalam perbedaan. Salah satu keberagaman itu juga hadir dalam wajah agama dan kepercayaan.


Kegiatan moderasi keberagaman ini diwarnai dengan dua sesi; berbagi dalam ruang diskusi dan aksi. Sesi diskusi ini difasilitasi oleh Ibu Dr. Hj. Khodijatul Qodriyah, S.Ag., M.M.Pub., M.Si. (Istri Bupati Bondowoso) dan Pdt. Kristyanti Retno Wahyuni, S.Si., M.A. yang memaparkan betapa perbedaan telah dan akan terus menyekitari kehidupan kita sebagai warga negara Indonesia, tidak terkecuali para pemuda. Modal kita untuk menghadapi wajah Indonesia yang beragam ini adalah kesediaan untuk senantiasa membuka komunikasi melalui ruang diskusi, sehingga tercipta aksi dan sinergi. Karena, pun di dalam beragamnya perbedaan, semua agama mengajak untuk mengobarkan semangat yang sama, yaitu cinta damai.
Seusai para muda mendapatkan materi, saling berbagi dalam ruang pikiran, kegiatan dilanjutkan dengan momen kebersamaan. Harapannya pada sesi ini, teman-teman muda menerapkan aksi nyata di tengah perbedaan yang mengisi mereka. Api unggun dinyalakan, bersama menyanyi lagu-lagu nasional, sampai lagu bernuansakan Nusantara kontemporer, seperti lagu-lagu yang viral di media sosial TikTok (tabola-bale, stecu, dsbnya).

Itulah semangat merawat perbedaan yang tumbuh dalam tubuh Bondowoso. Kota yang kecil, tapi penuh harap akan masa depan bangsa. Dan bukankah untuk itu jugalah, setiap kita dipanggil oleh Allah di tengah dunia, agar Kerajaan Allah dinyatakan di tengah kehidupan dan kehendak-Nyalah yang bertahta? Semoga semangat merawat kami juga turut digemakan teman-teman muda di tempat lainnya, ya! AKU… KAMU… CINTA INDONESIA!!
Video Talkshow Kebhinnekaan dapat diikuti dibawah ini
Berita : Vikar Prabandari P. Rahardiani
Foto & Video : Tim Multimedia GKJW Jemaat Bondowoso