Selama 5 hari, dimulai tanggal 14 -18 Oktober 2024, International Community Diaconic Management (ICDM) dimana Pdt. Nicky Widyaningrum dari Greja Kristen Jawi Wetan menjadi salah satu anggotanya mengikuti kegiatan 9th Annual Conference of the Alumni Network bertema“Cakupan Kesehatan dan Kesejahteraan Universal (SDG 3.8): Menuju Tanggapan Pasca-COVID-19; Tantangan, Strategi Utama dan Peran Lembaga Kesehatan dan Keagamaan dalam Konteks Global” bertempat di Ho & Accra, Ghana dimana Evangelical Presbyterian University College Ghana (EPUC) menjadi tuan rumah.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh IDWM (Institute for Diaconal Science and Diaconal Management), United Evangelical Mission (UEM) dan ICDM sebagai acara tahunan dalam upaya peningkatan kapasitas anggota ICDM yang sebagian besar adalah anggota gereja UEM. Di pembukaan, peserta disambut oleh Rektor EPUC, Mayor of Ho, Volta Regional Minister, Moderator of GA- EPUC yang mengundang semua orang untuk menjadikan Ghana sebagai rumah.
Para peserta mendapatkan pengenalan tentang Ghana, salah satu negara di benua Afrika yang berjuang berpulih dari situasi pandemi Covid 19 dan MPox. Pandemi menyasar bukan hanya aspek kesehatan fisik dan mental tetapi juga sosial, spiritual, ekonomi yang berdampak besar dalam kehidupan jangka panjang masyarakat dan lingkungan. Para narasumber membagikan upaya integratif pemerintah untuk memperjuangkan kehidupan dengan upaya peningkatan kualitas kesehatan dan juga pemulihan ekonomi secara integratif. Tanpa kolaborasi dan partnership semua upaya akan menjadi sia sia. Menariknya, dalam situasi tersebut, warisan kearifan lokal melalui pengobatan herbal menjadi alternatif di tengah isue kesenjangan akses kesehatan yang dialami masyarakat di daerah pedesaaan. Melalui diskusi panel, tiga pembicara menyampaikan perlunya isue gender menjadi isue interseksi dalam upaya pemulihan masyarakat dari pandemi Covid 19, kebijakan pemerintah yang berpihak pada kelompok rentan dan upaya integrasi di tengah budaya multikultural di Jerman.
Gereja sebagai organisasi keagamaan diharapkan terus menjadi ruang edukasi bagi jemaat untuk mengenal tentang Covid-19 dan nilai-nilai kemanusiaan, melibatkan interdispliner untuk berpulih demi dunia yang lebih baik. Kita menyadari bahwa pandemi Covid telah mengajari dunia selalu terhubung dan terintegrasi. Tanpa terkoneksi kita tidak akan mampu mengatasi pandemi, sedangkan salah satu tantangan pemulihan pasca Pandemi adalah ego sektoral yang seringkali memperlambat pemulihan. Bersama-sama, kita dapat membangun dunia yang lebih kuat dan tangguh.
Di tengah padatnya jadwal Conference, kami juga melakukan perkunjungan project diakonia yang dihidupi Gereja Presbiterian seperti Street Children Project, Project Teenage Mothers, Government Teaching Hospital. Dari ketiga lembaga diakonia, ketika pendampingan dilakukan secara holistik bagi anak dan perempuan sebagai kelompok rentan. Upaya mendampingi dan memberdayakan anak dan remaja ini diharapkan dapat membantu mereka mencapai apa yang mereka impikan. Peserta juga diajak untuk belajar dari sejarah perbudakan melalui situs peninggalan budaya yang diresmikan UNESCO di Cape Coast Castle. Dari sejarah itu, peserta belajar bagaimana penindasan dan perbudakan menyisakan pembelajaran bagi generasi yang akan datang tentang penghormatan martabat manusia sebagai gambar Allah.
Dalam pertemuan tersebut, juga dilakukan seremoni kelulusan bagi 12 lulusan IDWM angkatan ke 5 dan penyambutannya sebagai anggota baru ICDM. Di akhir pertemuan dilakukan pertemuan Regional dan General Assembly untuk memilih kembali pengurus ICDM 2024 – 2026 : Ketua : Tiora Sihombing (2023-2025) Sekretaris : Boaz Ariho, Bendahara : Rut Pandia, Deputi Africa Region : Parfait, Deputi Asia Region : Jenny Purba, Deputi German Region : Julia, PR : Nicky Widyaningrum (2023-2025) and Team. (Nicky Widyaningrum)