Tahun Gerajawi : Bulan Budaya
Tema : Gotong-royong
Bacaan Alkitab : 1 Tawarikh 29: 1-9
Ayat Hafalan : “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.” (Galatia 6:2)
Lagu Tema : Roti dan Mentega (https://youtu.be/BHFme-TjJTs)
Penjelasan Teks
Daud ingin membuat Bait Suci tempat perhentian bagi tabut Allah. Tetapi Allah berfirman kepada Daud bahwa bukan Daud yang akan membangun bait suci tetapi anaknya: Salomo (I Tawarikh 28:3-5). Daud menyadari bahwa membangun bait Suci itu tidak mudah apalagi Salomo masih sangat muda dan kurang pengalaman, maka dari itu Daud berpesan kepada bangsa Israel agar memberikan bantuan bagi pembangunan bait Suci itu.
Dalam penyelesaian pekerjaan besar itu diperlukan kerjasama atau gotong royong demi tercapainya suatu tujuan. Hal yang menarik dalam kerjasama ini adalah bangsa itu bersama dengan Daud bersukacita. Masing-masing ambil bagian menyerahkan apa yang mereka punya untuk pembangunan Bait Suci. Jika dilakukan dengan sukacita maka pekerjaan akan menjadi ringan sebab bukan menjadi beban. Sukacita itu muncul sebab masing-masing pihak melakukannya dengan keikhlasan. Yang sulit adalah memunculkan kesadaran bahwa saling tolong menolong itu merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak manusia lahir manusia sudah membutuhkan orang lain. Tidak ada bayi yang baru lahir yang bisa menolong dirinya sendiri. Jadi pada prinsipnya saling menolong adalah kebutuhan manusia. Maka dengan bekerja sama apalagi dalam pekerjaan dan pelayanan kepada Tuhan adalah bagian dari kebutuhan manusia.
Sebagai pamong kita juga perlu bergotong royong dalam membangun pelayanan sekolah Minggu atau ibadah anak di GKJW. Jika di gereja kita masing-masing pamong bekerja sendiri-sendiri maka pelayanan menjadi tidak maksimal. Sangat diperlukan persiapan sekolah Minggu bersama, baik yang akan melayani maupun yang tidak melayani. Sebab dalam persiapan bersama yang tidak melayani menolong yang akan melayani mempersiapkan materi pelayanan dengan baik. Membantu memberikan pemikiran, membantu mempersiapkan alat peraga. Tanpa bekerja sama, pelayanan sekolah Minggu menjadi kurang maksimal. Jika para pamong tidak peduli satu sama lain, bagaimana kita akan memberi contoh yang baik kepada anak-anak.
Dalam era sekarang ini kita diperhadapkan pada individualisme dan kemajuan tekhnologi. Misalnya dengan smartphone kita merasa tidak butuh orang lain karena banyak hal terbantu dari alat ini. Ini juga menjadi tantangan yang dihadapi oleh anak-anak kita. Maka dari itu kita perlu mengajarkan pada anak-anak sebuah pengalaman betapa pentingnya kerjasama.
TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA
Tujuan:
Anak dapat menceritakan kembali kisah pendirian bait suci yang dilakukan dengan bergotong royong dan melibatkan banyak orang berdasarkan potensinya masing-masing.
Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak, bagaimana kabar kalian? Baik semua? Senangnya kalau kalian semua sehat. Sebelum mendengarkan cerita mari kita berdiri dan menyanyikan lagu Roti dan Mentega.
SEPERTI ROTI DAN MENTEGA ( (https://youtu.be/BHFme-TjJTs)
Kau temanku, ku temanmu Kita selalu bersama
Seperti mentega dengan roti
Kau temanku, ku temanmu Kita selalu bersama
Seperti celana dengan baju
Chorus :
Ku akan selalu mendukungmu
Mendorongmu terus maju dan bila kau sedih
Ku akan selalu mendoakanmu dalam Tuhan
Kau temanku, ku temanmu kita selalu bersama
Seperti mentega dengan roti, Seperti celana dengan baju
Inti Penyampaian
Pada bagian ini disampaikan kepada anak-anak pentingnya bekerja sama dan bermain bersama itu menyenangkan seperti pengalaman Daud bekerja sama dengan bangsanya dalam mengumpulkan biaya pembangunan Bait Allah.
Seperti roti dan mentega, wah enak ya kalau makan roti tawar dengan mentega dan meises. Kalau hanya makan mentega saja hmmm rasanya gak enak. Kalau makan roti tawar juga kurang enak. Enaknya kalau sama-sama. Kalian enak ngga kalau main sendiri? Gak enak juga kan? Memang bermain bersama itu sangat menyenangkan. Seperti Daud yang mengharapkan bantuan bangsanya dalam pembangunan bait suci.
Gambar I A Gambar IB
Daud berkata di hadapan bangsa Israel, bahwa yang akan menyelesaikan bait suci adalah Salomo anaknya. Daud mempersembahkan benda-benda dari emas perak, batu permata, kayu, marmer untuk pembangunan bait Suci.
Gambar 2
Orang-orang juga mempersembahkan benda-benda berharga mereka untuk pembangunan Bait Suci
Menyususn Gambar
Cerita diulang 2X lalu acaklah gambar, minta anak-anak mengurutkan gambarnya sambil bercerita
Penerapan
Bahan dan alat :
Membungkus sesuatu dalam kardus bekas air mineral gelas. Usahakan yang dibungkus tidak akan bisa diangkat anak sendirian.
Begitulah tadi cerita tentang keinginan Daud membangun bait Suci dan membutuhkan bantuan dari banyak pihak. Tolong menolong juga sangat menyenangkan, seperti mengangkat suatu barang yang berat sebab kalau diangkat sendiri pasti sulit . Kalian lihat kotak ini, coba siapa yang mau mengangkat. Wah ternyata tidak kuat ya. Coba diangkat dua orang, wah tenyata bisa diangkat. Nah dengan bekerja sama maka pekerjaan menjadi lebih mudah. Kita saling membantu. Ini namanya GOTONG ROYONG. Ayo ulangi lagi GOTONG ROYONG, sekali lagi GOTONG ROYONG apa namanya bekerja sama itu? GOTONG ROYONG.
Anak-anak bisa saling membantu satu sama lain. Contohnya: Kalau temannya kesulitan memakai sepatu kalian bisa membantu. Sekarang siapa yang ingin bermain lilin malam (plastisin)? O…semua ingin ya. Baiklah sekarang kita menyanyikan lagu “Jalan Serta Yesus”. Kalau saya bilang cari teman 5 maka kalian harus berkelompok lima orang ya. Baiklah mari kita membentuk lingkaran dan menyanyikan lagu “ Jalan Serta Yesus”.
(diakhir lagu, teriakan angka agar anak-anak membentuk kelompok, satu kelompok paling tidak lima orang / sesuai keadaan di jemaat)
Aktivitas
- Siapkan lilin malam warna-warna. Tiap satu anak diberi satu warna. Usahakan satu kelompok warnanya beda.
- Kertas HVS.
Karena Daud akan membangun rumah ibadah, mari kita sekarang membangun rumah ibadah bersama-sama ya………
(Anak-anak diminta membuat bangunan rumah ibadah dari malam bersama dalam kelompok. Anak-anak mungkin tidak mau menyerahkan malamnya untuk dipakai membangun rumah bersama-sama, sebaiknya pamong mendampingi. )
Wah rumahnya sudah jadi ya. Ternyata kalau dikerjakan bersama-sama itu menyenangkan. Apa tadi namanya bekerjasama itu GOTONG ROYONG. Sekali lagi GOTONG ROYONG.
Lagu Tema
SEPERTI ROTI DAN MENTEGA ((https://youtu.be/BHFme-TjJTs)
TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA
Tujuan:
- Anak dapat menceritakan kembali kisah pendirian bait suci yang dilakukan dengan bergotong royong dan melibatkan banyak orang berdasarkan potensinya masing-masing.
- Anak dapat membiasakan diri peduli dalam memelihara dan membangun gereja.
Pendahuluan :
Anak-anak selamat pagi, senang sekali bisa bertemu dengan anak-anak semua. Apakah kalian semua semangat pergi ke gereja hari ini? wah senangnya mendengar kalian semangat hari ini. Sebelum kita mendengar cerita, mari kita bermain-main sebentar.
Alat dan bahan :
Potongan kecil tisue/ bulu ayam yang ringan dan kecil.
Cara bermain :
Bentuk kelas menjadi beberapa kelompok. Minta mereka membentuk lingkaran di tiap kelompoknya masing-masing. Pilihlah satu orang di kelompok itu untuk memegang bulu/ tissu (satu kelompok satu bulu/tissu) dengan tangan kanan diangkat setinggi-tingginya. Tugas kelompok adalah meniup bulu itu agar tidak jatuh ke tanah. Pamong memberi aba-aba pada hitungan ke-3 bulunya dilepaskan dan anak-anak meniupnya. Kelompok yang menahan bulu/tissu paling lama melayang adalah pemenangnya.
Inti Penyampaian
Pada bagian ini disampaikan kepada anak-anak pentingnya bekerja sama.
Dari permainan tadi apa ya yang diperlukan agar bulu/tissu bisa bertahan lama melayang di udara? Ya benar, diperlukan kerja sama agar bulu dan tisu itu tetap terbang. Semua orang di kelompok harus mengerahkan tenaga untuk meniup. Seperti Daud yang mengharapkan bantuan dalam pembangunan bait suci, begini ceritanya:
Gambar 1A Gambar 1 B
Daud berkata di hadapan bangsa Israel, bahwa yang akan menyelesaikan bait suci adalah Salomo anaknya. Daud mempersembahkan benda-benda dari emas perak, batu permata, kayu, marmer untuk pembangunan bait Suci.
Gambar 2
Orang-orang juga mempersembahkan benda-benda berharga mereka untuk pembangunan Bait Suci
Menyusun Gambar
Cerita diulang 2X lalu acaklah gambar, minta anak-anak mengurutkan gambarnya sambil bercerita
Membangun bait Suci diperlukan biaya yang sangat besar. Daud menyadari bahwa Salomo tidak akan bisa menghadapinya sendiri sehingga dibutuhkan bantuan orang lain agar pembangunan ini berhasil. Sikap saling membantu seperti yang dilakukan Daud, juga merupakan tradisi bangsa kita. Kita menyebutnya gotong royong.
Penerapan
Dalam bagian ini yang akan disampaikan adalah bentuk konkret gotong royong dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannya anak-anak tahu bagaimana menerapkan gotong royong dalam kehidupan sehari-hari.
Ada 3 gambar tentang gotong royong dan 3 gambar tentang pengabaian atau acuh tak acuh. Anak diminta memilih gambar yang menggambarkan gotong royong. (Gambar ada di bagian bawah ini)
Aktivitas
Ketika kalian tadi datang ke gereja bagaimana keadaan gereja? Bagaimana halamannya tertata rapi tidak? Bagaiman kelas kita? Bersih tidak? Supaya gereja kita nyaman dipakai ibadah mari kita jaga kebersihannya bersama-sama. Jika hanya merbot/koster yang membersihkan tentunya sangat capek. Kita bisa memulainya dengan membuang sampah pada tempatnya, mengembalikan alat-alat kita pada tempatnya. Untuk hari ini kita akan membersihkan ruangan dan halaman gedung kebaktian anak.
Sebelum kita mulai bersih-bersih mari kita menyanyi “ Roti dan mentega”
SEPERTI ROTI DAN MENTEGA (https://youtu.be/BHFme-TjJTs)
Kau temanku, ku temanmu Kita selalu bersama
Seperti mentega dengan roti
Kau temanku, ku temanmu Kita selalu bersama
Seperti celana dengan baju
Chorus :
Ku akan selalu mendukungmu
Mendorongmu terus maju dan bila kau sedih
Ku akan selalu mendoakanmu dalam Tuhan
Kau temanku, ku temanmu kita selalu bersama
Seperti mentega dengan roti, Seperti celana dengan baju
TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA
Tujuan:
- Anak dapat menceritakan kembali kisah pendirian bait suci yang dilakukan dengan bergotong royong dan melibatkan banyak orang berdasarkan potensinya masing-masing.
- Anak dapat membiasakan diri peduli dalam memelihara dan membangun gereja.
Pendahuluan :
Anak-anak selamat pagi, senang sekali bisa bertemu dengan anak-anak semua. Apakah kalian semua semangat pergi ke gereja hari ini? wah senangnya mendengar kalian semangat hari ini. Sebelum kita mendengar cerita, mari kita bermain-main sebentar.
Alat dan bahan :
Potongan kecil tisue/ bulu ayam yang ringan dan kecil.
Cara bermain :
Bentuk kelas menjadi beberapa kelompok. Minta mereka membentuk lingkaran di tiap kelompoknya masing-masing. Pilihlah satu orang di kelompok itu untuk memegang bulu/ tissu (satu kelompok satu bulu/tissu) dengan tangan kanan diangkat setinggi-tingginya. Tugas kelompok adalah meniup bulu itu agar tidak jatuh ke tanah. Pamong memberi aba-aba pada hitungan ke-3 bulunya dilepaskan dan anak-anak meniupnya. Kelompok yang menahan bulu/tissu paling lama melayang adalah pemenangnya.
Inti Penyampaian
Pada bagian ini disampaikan kepada anak-anak pentingnya bekerja sama.
Dari permainan tadi apa ya yang diperlukan agar bulu/tissu bisa bertahan lama melayang di udara? Ya benar, diperlukan kerja sama agar bulu dan tisu itu tetap terbang. Semua orang di kelompok harus mengerahkan tenaga untuk meniup. Seperti Daud yang mengharapkan bantuan dalam pembangunan bait suci, begini ceritanya:
Gambar 1A Gambar 1 B
Daud berkata di hadapan bangsa Israel, bahwa yang akan menyelesaikan bait suci adalah Salomo anaknya. Daud mempersembahkan benda-benda dari emas perak, batu permata, kayu, marmer untuk pembangunan bait Suci.
Gambar 2
Orang-orang juga mempersembahkan benda-benda berharga mereka untuk pembangunan Bait Suci
Menyusun Gambar
Cerita diulang 2X lalu acaklah gambar, minta anak-anak mengurutkan gambarnya sambil bercerita
Membangun bait Suci diperlukan biaya yang sangat besar. Daud menyadari bahwa Salomo tidak akan bisa menghadapinya sendiri sehingga dibutuhkan bantuan orang lain agar pembangunan ini berhasil. Sikap saling membantu seperti yang dilakukan Daud, juga merupakan tradisi bangsa kita. Kita menyebutnya gotong royong.
Penerapan
Dalam bagian ini yang akan disampaikan adalah bentuk konkret gotong royong dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannya anak-anak tahu bagaimana menerapkan gotong royong dalam kehidupan sehari-hari.
Ada 3 gambar tentang gotong royong dan 3 gambar tentang pengabaian atau acuh tak acuh. Anak diminta memilih gambar yang menggambarkan gotong royong. (Gambar ada di bagian bawah ini)
Aktivitas:
Ketika kalian tadi datang ke gereja bagaimana keadaan gereja? Bagaimana halamannya tertata rapi tidak? Bagaiman kelas kita? Bersih tidak? Supaya gereja kita nyaman dipakai ibadah mari kita jaga kebersihannya bersama-sama. Jika hanya merbot/koster yang membersihkan tentunya sangat capek. Kita bisa memulainya dengan membuang sampah pada tempatnya, mengembalikan alat-alat kita pada tempatnya. Untuk hari ini kita akan membersihkan ruangan dan halaman gedung kebaktian anak.
Sebelum kita mulai bersih-bersih mari kita menyanyi “ Roti dan mentega”
SEPERTI ROTI DAN MENTEGA (https://youtu.be/BHFme-TjJTs)
Kau temanku, ku temanmu Kita selalu bersama
Seperti mentega dengan roti
Kau temanku, ku temanmu Kita selalu bersama
Seperti celana dengan baju
Chorus :
Ku akan selalu mendukungmu
Mendorongmu terus maju dan bila kau sedih
Ku akan selalu mendoakanmu dalam Tuhan
Kau temanku, ku temanmu kita selalu bersama
Seperti mentega dengan roti, Seperti celana dengan baju