Kudengar cerita-Nya dengan baik Tuntunan Ibadah Anak 8 September 2019

29 August 2019

Tahun Gerejawi : Bulan Kitab Suci
Tema : Sikap Mendengar
Bacaan : Yehezkiel 2:1-10
Ayat Hafalan : “Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Allah, TUHAN.” (Mazmur 85:9a)

Lagu Tema :
Special Songs For Kid No. 96 “Dengar Dia panggil nama saya”
Special Songs For Kid No. 97 “Kujawan Ya, Ya”

Penjelasan Teks
Kitab Yehezkiel merupakan kitab yang unik jika dibandingkan dengan kitab nabi lainnya. Keunikannya terletak pada penggunaan kata ganti orang pertama yakni “aku” pada penulisan kisah-kisahnya. Jika dilihat dari keseluruhan isi kitabnya, pasal 1-32 berisi nubuat Yehezkiel tentang hukuman dan malapetaka yang menimpa Yehuda dan bangsa-bangsa lain. Sementara itu, pasal 33-48 terutama menyoroti tentang tindakan Tuhan untuk memulihkan Yehuda serta mengatur umat-Nya menuju masa depan yang baru dan lebih baik lagi. Berdasarkan pembagian yang demikian ini, bagian bacaan Yehezkiel 2:1-10 masuk di dalam bagian yang pertama.

Kisah panggilan Yehezkiel merupakan kisah pembuka untuk mengawali pembaca masuk pada nubuatan-nubuatan dan penglihatan yang dialami dan diceritakan oleh nabi Yehezkiel kemudian. Yehezkiel dipanggil menjadi nabi oleh Tuhan saat dia berada di tanah pembuangan yakni tanah Babel. Yehezkiel turut serta dalam pembuangan ke Babel bersama dengan orang-orang Israel.

Dalam melakukan tugas kenabiannya, Yehezkiel banyak menggunakan simbol-simbol dan gambaran-gambaran. Ada sesuatu yang khas dari Yehezkiel yakni dia diberikan kemampuan untuk melihat dan mengetahui hal-hal yang belum terjadi. Penglihatan-penglihatan yang diterimanya selalu diuraikan dengan sejelas mungkin. Ini nampak umpamanya dalam uraian-uraianya tentang kemuliaan Tuhan (pasal 1-3) dan tentang kota Yerusalem serta Bait Allah yang baru (pasal 40-48).

Pada perikop bacaan kali ini, dalam panggilannya yang pertama, Tuhan menyapanya dengan…. “Hai anak manusia, bangunlah dan berdiri, Aku hendak berbicara dengan engkau.” Ungkapan “anak manusia” memang sering ditemukan dalam kitab Yehezkiel saat Tuhan berbicara secara langsung kepada Yehezkiel. Dapat dilihat dalam satu bagian perikop Yehezkiel 2:1-10 “anak manusia” diungkapkan sebanyak 4 kali. Ungkapan ini hendak menggambarkan bahwa sekalipun Yehezkiel hanyalah manusia, namun dia adalah orang yang dipilih dan dipanggil oleh Tuhan untuk berbicara atas nama-Nya kepada bangsa Israel.

Melalui panggilan Tuhan terhadap dirinya yang demikian itu, Yehezkiel pun memberikan respon yang baik. Saat Tuhan menyapanya dengan “anak manusia”, Yehezkiel merespon dengan sepenuh hati dan sungguh-sungguh. Kesungguhannya ini digambarkan dengan pernyataan dalam ayat 2: “….kembalilah rohku ke dalam aku dan ditegakkannyalah aku” yang bisa dimaknai bahwa Yehezkiel dalam kondisi kesadaran penuh saat mendengar panggilan Tuhan. Pernyataan selanjutnya; “kemudian aku mendengar Dia yang berbicara dengan aku.”. Hal ini semakin memperjelas bahwa Yehezkiel benar-benar mendengarkan Tuhan yang sedang berbicara kepadanya. Dalam hal ini, apa yang dilakukan oleh Yehezkiel adalah kegiatan mendengarkan bukan sekedar mendengar. Yehezkiel benar-benar memperhatikan panggilan Tuhan atas dirinya, kemudian dia memaknai panggilan itu dan menjawabnya dengan sepenuh hati.

Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat “mendengar” banyak suara dengan mudah tetapi seringkali kita sulit untuk “mendengarkan” suara Tuhan. Tuhan selalu berbicara dalam kehidupan sehari-hari melalui banyak peristiwa dan bahkan secara khusus melalui firman-Nya. Namun, seringkali kita tidak mendengarkan-Nya dengan sungguh-sungguh dan benar. Kisah pemanggilan Yehezkiel mengajak setiap orang percaya termasuk anak-anak untuk bukan sekedar “mendengar“ tetapi “mendengarkan” suara Tuhan. Seperti Yehezkiel yang bukan sekedar mendengar lalu melupakannya namun dia mendengarkan dengan baik dan memaknainya.

Tuntunan Ibadah Anak Balita

Tujuan :

  1. Anak dapat menceritakan kembali kisah Yehezkiel sebagai tokoh yang mau mendengarkan panggilan Tuhan.
  2. Anak menunjukkan rasa senang ketika mendengar cerita Alkitab.

Alat Peraga : Pamong dapat menyiapkan gambar yang terdapat di CD : tanggal 8 September 2019 “Yehezkiel Menerima panggilan Tuhan”

Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak…
Apa kabar hari ini? semua dalam keadaan baik-baik ya? Kalau semua dalam keadaan baik, saya mau mencoba memanggil nama-nama kalian semua satu-persatu (jika jumlah anak terlalu banyak maka bisa beberapa saja yang dipanggil.). Tapi saya juga butuh bantuan kalian. Waahh.. apa ya? Saat saya memanggil salah satu nama dari kalian, saya minta tolong kalian menunjuk ke orang yang namanya saya sebutkan. Cukup mudah bukan? Mari kita lakukan. (pamong melalukan aktivitas memanggil nama-nama anak dan membiarkan anak menunjuk ke arah anak yang namanya disebutkan. Jika sudah selesai pamong bisa melanjutkan pada inti penyampaian.)

Inti Penyampaian
Saya mau tanya, siapa yang tadi selalu benar menunjuk ke arah teman yang namanya sebutkan? Siapa yang sempat salah menunjuk? Kira-kira kenapa ya kita salah menunjuk? (pamong memberikan kesempatan kepada anak untuk merespon). Sebenarnya ada sesuatu yang harus kita lakukan supaya kita bisa benar terus saat menunjuk teman yang dipanggil namanya. Kira-kira apa itu ya? Yang harus kita lakukan adalah “mendengarkan”. Kalau kita bisa mendengarkan dengan baik nama siapa yang disebutkan, maka kita akan selalu benar saat menunjuk teman kita.

Anak-anak…
Di dalam Alkitab ada seorang nabi yang mendengarkan Tuhan dengan baik. Siapa ya kira-kira? Namanya adalah Yehezkiel (pamong menunjukkan gambar Yehezkiel). Coba diulangi: Y-E-H-E-Z-K-I-E-L. Yehezkiel ini adalah seorang nabi. Nabi adalah orang yang dipilih dan dipanggil oleh Tuhan untuk memperingatkan bangsa Israel supaya kembali melakukan perintah Tuhan. Apa yang dilakukan oleh Yehezkiel waktu Tuhan memanggilnya; “Hai Yehezkiel, hai anak manusia”? Nabi itu, siapa tadi namanya? Y-E-H-E-Z-K-I-E-L mendengarkan suara Tuhan dengan baik. Dia menyediakan diri sepenuhnya untuk mendengarkan Tuhan, sehingga dia mengerti apa maksud Tuhan yang harus dia kerjakan.

Penerapan
Hari ini kita tadi sudah belajar dari nabi Y-E-H-E-Z-K-I-E-L yang mau mendengarkan suara Tuhan. Kita juga harus mendengarkan suara Tuhan dengan baik. Saat ini kira-kira bagaimana cara kita mendengarkan suara Tuhan? Tuhan berbicara kepada kita semua melalui firman Tuhan di dalam Alkitab. Jadi kalian mendengarkan cerita dalam Alkitab sama dengan mendengarkan suara Tuhan. Apakah kalian mau mendengarkan suara Tuhan dengan baik? (berikan kesempatan kepada anak untuk menjawab). Apakah kalian mau mendengarkan cerita-cerita Alkitab dengan baik? Siap ya? Siapa yang siap untuk mendengarkan cerita Alkitab dengan baik angkat tangan!

Aktivitas
Pamong menyiapkan gambar yang terdapat di CD, yaitu :

  1. Tanggal 8 September 2019 : 2 gambar anak yang sedang kebaktian
  2. Tanggal 8 September 2019 : gambar emoticon anak sedih
  3. Tanggal 8 September 2019 : gambar emoticon anak senang.

Tugas anak-anak adalah menempelkan gambar senang dan sedih pada gambar yang menampakkan anak mendengar dan tidak mendengar. Anak menempel gambar senang pada gambar anak yang mendengarkan dan gambar sedih pada gambar anak yang tidak mendengarkan. Lalu Di bagian bawah diberikan tulisan ayat hafalan hari ini.

Catatan:
Berikan potongan puzzle bagian 2 kepada masing-masing Anak Balita


Tuntunan Ibadah Anak Pratama

Tujuan :

  1. Anak dapat menceritakan kembali kisah Yehezkiel sebagai tokoh yang mau mendengarkan panggilan Tuhan.
  2. Anak dapat mencirikan sikap mau mendengar pengajaran yang baik (nasihat).

Alat Peraga

A. Pamong menyiapkan gambar yang terdapat di CD :  Tanggal 8 September 2019 “Yehezkiel Menerima panggilan Tuhan”

B. Permainan Sambung Pesan

Petunjuk permainan sambung pesan.

  1. Pamong bersama dengan anak membentuk kelompok (jumlah anak dalam satu kelompok menyesuaikan konteks jemaat masing-masing).
  2. Pamong bersama dengan perwakilan dari masing-masing kelompok melakukan pengundian, untuk menentukan urutan kelompok dalam permainan.
  3. Pamong mengarahkan kelompok yang bermain untuk berbaris.
  4. Pamong mengarahkan kelompok untuk menghadap ke depan sementara orang paling terakhir dalam barisan tersebut menghadap ke belakang.
  5. Pamong membisikan kata, “Yehezkiel mendengarkan suara Tuhan dengan baik.”
  6. Selanjutnya anak tersebut akan menyentuh teman di depannya dan menyampaikan pesan tersebut dengan berbisik. (satu anak hanya diberikan kesempatan dua kali saja untuk menyampaikan pesan.)
  7. Anak yang menerima pesan tersebut melakukan hal yang sama kepada teman yang ada di depannya. Demikian terus dilakukan hingga pesan sampai pada orang paling depan.
  8. Jika sudah selesai dalam satu kelompok, pamong mencatat kalimat yang sampai pada orang terakhir dari masing-masing kelompok.
  9. Pamong menunjukkan jawaban yang benar yakni; “Yehezkiel mendengarkan suara Tuhan dengan baik.”. Setelah itu pamong menentukan jawaban mana dari masing-masing kelompok yang paling mendekati kalimat yang benar.
  10. Jika diperlukan pamong bisa memberikan apresiasi berupa hadiah kepada kelompok yang menang.

Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak…..
Pagi ini sebelum kita belajar tentang firman Tuhan. Kita akan melakukan satu permainan. Nama permainan itu adalah sambung pesan (pamong dan anak melakukan permainan sesuai dengan petunjuk permainan sambung pesan). Setelah bermain sambung pesan bagaimana pendapat kalian tentang permainan tadi? (berikan kesempatan kepada anak untuk menjawab.). Apa kunci utama supaya kita dapat menerima pesan dari teman kita dengan baik? Kuncinya adalah mendengarkan dengan baik. Jika kita dapat mendengarkan pesan dengan baik, maka kita bisa menyampaikan pesan itu juga dengan baik. Jadi kunci dari permainan ini adalah mendengarkan dengan baik.

Kalian tahukah kalian kalau di dalam Alkitab ada seorang nabi yang melakukan tugas mendengarkan dengan baik? Siapakah dia?

Inti Penyampaian
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Nama nabi itu terdiri dari 9 huruf, diawali dengan huruf Y dan diakhiri dengan huruf L. Petunjuk tambahannya; huruf ke-lima adalah huruf Z dan huruf ketujuh adalah huruf I. Siapakah nama nabi itu? Adakah yang bisa menjawab? (berikan kesempatan kepada anak untuk menjawab) Ya namanya adalah Yehezkiel. Yehezkiel adalah seorang nabi. Nabi Yehezkiel adalah nabi yang dipanggil oleh Tuhan saat ia berada di tanah pembuangan yakni babel bersama dengan orang Israel yang lainnya. Saat itu Tuhan berbicara dengan Yehezkiel dan menyapanya dengan ungkapan “hai anak manusia..”. Sapaan ini menggambarkan bahwa nabi Yehezkiel adalah manusia biasa yang dipilih dan dipanggil oleh Tuhan untuk melakukan suatu tugas tertentu.

Merespon sapaan Tuhan yang demikian itu nabi Yehezkiel mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Ia menyediakan bukan hanya telinganya saja tetapi seluruh perhatiannya terpusat pada Tuhan. Sapaan itu dilanjutkan dengan perintah dari Tuhan kepada nabi Yehezkiel untuk mengingatkan bangsa Israel supaya kembali lagi melakukan perintah Tuhan.

Menanggapi panggilan Tuhan tersebut Yehezkiel bersedia untuk melakukan tugas dan panggilannya sebagai seorang nabi bagi bangsa Israel. Dalam cerita ini Yehezkiel bukan hanya mendengar saja, melainkan mendengarkan suara dan panggilan Tuhan dengan baik serta bersedia memenuhi panggilan Tuhan untuk menjalankan tugas sebagai seorang nabi.

Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Seperti nabi Yehezkiel yang mau mendengarkan Tuhan demikian juga kita sebagai anak-anak Tuhan harus mau mendengarkan suara Tuhan. Kalau dulu Tuhan berbicara melalui mimpi dan penglihatan-penglihatan seperti yang dialami oleh nabi Yehezkiel, saat ini Tuhan berbicara melalui firman-Nya di dalam Alkitab. Nah, maukah kita mendengarkan suara Tuhan? Maukah kita mendengarkan suara-Nya melalui firman dan cerita-cerita dalam Alkitab? Siapa yang mau? Coba angkat tangan! Jika kalian mau mendengarkan cerita Alkitab dengan baik, lalu apa yang bisa kalian lakukan? Beberapa hal yang bisa kalian lakukan untuk mendengarkan cerita Alkitab dengan baik adalah tidak ramai sendiri, tidak main sendiri, tidak mengobrol dengan teman saat cerita Alkitab atau firman Tuhan disampaikan. Bisa ya?

Aktivitas
Pamong menyiapkan :

  1. Gambar Emoticon yang terdapat di jenjang Balita
  2. Lembar komiten yang terdapat di bawah ini :
    Contoh: Saya __________ (diisi dengan nama anak) dilanjutkan dengan anak menempelkan emoticon atau gambar senang (senyum) pada jawaban yang dipilih.

Komitmen

Ciri-ciri orang yang mendengarkan dengan baik adalah…. (coret yang dianggap salah)

  • Saya akan (menutup / membuka) telinga saat pamong menyampaikan firman Tuhan.
  • Saya akan ( melihat / membiarkan) pamong saat pamong bercerita.
  • Saya akan (memperhatikan / bermain sendiri) saat pamong bercerita.
  • Saya akan (bercerita sendiri / mendengarkan) saat pamong bercerita.
  • Saya akan (menjawab / diam) jika ditanya oleh pamong.

Catatan:
Berikan potongan puzzle bagian 2 kepada masing-masing Anak Pratama


Tuntunan Ibadah Anak Madya

Tujuan :

  1. Anak dapat mencirikan Tokoh Yehezkiel sebagai tokoh yang mau mendengarkan panggilan Tuhan.
  2. Anak dapat membiasakan diri mengikuti kegiatan mendengarkan pengajaran Kitab Suci.

Alat Peraga
Pamong dapat mengajak anak-anak bermain untuk mengawali Firman Tuhan yaitu Permainan gembala mencari dombanya.
Petunjuk permainan gembala mencari dombanya.

  1. Pamong mengajak anak untuk duduk dalam formasi lingkaran besar.
  2. Pamong memilih satu anak untuk berperan sebagai gembala.
  3. Tutuplah mata anak tersebut dengan menggunakan penutup mata.
  4. Tempatkan anak di tengah-tengah lingkaran dan putar badan anak beberapa kali untuk mengacaukan arahnya.
  5. Pamong kembali memilih satu anak untuk berperan sebagai domba yang akan dicari. (tanpa diketahui oleh anak yang menjadi gembala)
  6. Pamong menempatkan anak tersebut di antara anak-anak yang lain secara acak.
  7. Anak yang berperan sebagai gembala akan mulai mencari anak yang berperan sebagai domba sambil sesekali bertepuk tangan.
  8. Pamong menentukan sebuah lagu untuk dinyanyikan bersama oleh semua anak.
  9. Semua anak akan terus bernyanyi sementara gembala mencari dombanya. Volume suara anak yang menyanyi dan tepu tangan akan semakin keras, jika gembala sudah mendekati dombanya. Sebaliknya volume suara anak akan semakin kecil dan tepuk tangan semakin pelan saat gembala semakin jauh dari dombanya. Demikian seterusnya sampai sang gembala menemukan dombanya.

Tujuan permainan:
gembala perlu mendengarkan suara anak-anak yang menyanyi dengan baik, supaya gembala dapat menentukan arahnya bergerak dan menemukan dombanya. Mendengar dengan baik adalah kata kunci dalam permainan ini. Semakin baik si gembala mendengar, semakin cepat dan tepat si gembala menemukan dombanya dan sebaliknya.

Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak..
Pagi ini sebelum kita belajar tentang firman Tuhan, kita akan melakukan satu permainan. Nama permainan itu adalah gembala mencari dombanya (pamong dan anak melakukan permainan sesuai dengan petunjuk permainan gembala mencari dombanya).
—Setelah permainan—
Bagaimana perasaan kalian setelah melakukan permainan tadi? (pamong bertanya secara khusus bertanya kepada domba) sebagai domba yang dicari, bagaimana perasaanmu? Apakah ada perasaan gelisah atau khawatir jika segera ditemukan? (pamong bertanya secara khusus bertanya kepada gembala) sebagai seorang gembala, bagaimana perasaanmu harus mencari domba yang hilang? (berikan waktu kepada anak untuk menjawab) menurutmu sebagai gembala, apa yang harus kamu lakukan supaya kamu dapat menemukan domba yang hilang dengan cepat? Dengan adanya teman-teman yang bernyanyi maka gembala harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh seberapa keras atau lembutnya suara yang ada. Tahukah kalian apa inti dari permainan ini? Kata kuncinya adalah mendengarkan. Sebagai seorang gembala, dia harus mendengarkan dengan baik tepuk tangan sang domba, apakah volumenya semakin keras atau lembut. Semakin baik gembala mendengarkan, maka semakin cepat dan tepat dia menemukan dombanya.

Inti penyampaian
Berbicara tentang mendengarkan dengan baik, kira-kira apakah ada tokoh Alkitab yang mendengarkan panggilan Tuhan dengan baik? Tentu semua tokoh Alkitab mendengarkan Tuhan dengan baik, buktinya setiap mereka mau melakukan segala tugas yang diberikan oleh Tuhan dengan baik. Tapi ada satu tokoh khusus yang dipanggil oleh Tuhan dan mau mendengarkan dan dia diberikan kelebihan untuk dapat bernubuat (melihat sesuatu di masa mendatang yang belum terjadi) diberikan kemampuan untuk penglihatan-penglihatan. Kira-kira siapakah dia? Dia adalah.. tokoh yang diceritakan di dalam kitab Yehezkiel 2:1-10. Dilihat dari nama kitabnya, kita pasti sudah bisa menebak siapakah tokoh Alkitab itu. Siapa? (berikan kesempatan kepada anak untuk menjawab) Ya! betul sekali, dia adalah Yehezkiel.

Adakah yang tahu siapa Yehezkiel ini? Yehezkiel adalah seorang nabi yang mendengarkan panggilan Tuhan dengan baik. Diawal panggilannya, Tuhan menyapanya dengan sapaan “hai anak manusia”. Dilihat dari sapaan ini menunjukkan bahwa Yehezkiel adalah manusia biasa yang dipanggil oleh Tuhan untuk menjalankan suatu tugas khusus. Lalu, bagaimana sikap Yehezkiel menanggapi panggilan Tuhan itu? Yehezkiel mendengarkan bukan hanya dengan telingannya saja, melainkan dengan seluruh dirinya (ayat 2). Yehezkiel mendengarkan sapaan dan panggilan Tuhan dengan baik, bahkan dia memenuhi panggilan itu untuk menjalani tugas sebagai seorang nabi. Tugasnya sebagai nabi adalah mengingatkan umat Israel supaya kembali menjadi umat yang taat dan setia kepada Tuhannya. Yehezkiel diangkat sebagai seorang nabi saat dia berada di pembuangan di Babel bersama dengan umat Israel yang lain.

Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus,
Seperti Yehezkiel yang mau mendengarkan Tuhan demikian juga kita sebagai anak-anak Tuhan mau mendengarkan suara Tuhan. Kalau dulu Tuhan berbicara melalui mimpi dan penglihatan-penglihatan seperti yang dialami oleh nabi Yehezkiel, saat ini Tuhan berbicara melalui firman-Nya di dalam Alkitab. Nah, kira-kira menurut kalian bagaimana ciri-ciri orang yang mau mendengarkan dengan baik? (berikan kesempatan kepada anak untuk merespon dan memberikan jawaban)
Ciri-ciri orang yang mendengar adalah..

  1. Membuka telinga
  2. Memperhatikan/melihat mata pembawa pesan
  3. Memusatkan perhatian kepada pembawa pesan
  4. Tidak membuat cerita tandingan
  5. Merespon jika dibutuhkan

Supaya kita bisa menjadi pendengar yang baik, pendengar yang mau mendengarkan dengan baik, maka kita perlu membiasakan diri untuk mendengarkan. Secara khusus membiasakan diri untuk mendengarkan cerita-cerita Alkitab. Maka, kita harus selalu rajin datang dalam kebaktian-kebaktian yang ada di gereja kita, khususnya kebaktian untuk anak-anak. Apa saja ya? (jawaban menyesuaikan konteks jemaat masing-masing.)

Aktivitas
Mintalah tugas membaca minggu lalu dari anak-anak dengan disertai tanda tangan dari orangtua atau keluarga. Tunjuklah beberapa anak untuk menceritakan salah satu renungan yang paling menarik baginya, mintalah anak-anak yang lainnya untuk mendengarkan dan memberikan perhatian pada teman yang bercerita.

Catatan:
Berikan potongan puzzle bagian 2 kepada masing-masing Anak Madya

Lagu Tema
Special Songs For Kids No. 96 ”Dengar Dia Panggil Nama Saya”
Special Songs For Kids No. 97 ”Kujawab Ya,Ya,Ya”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak