Tahun Gerajawi : Advent 2
Tema : Persiapan Kelahiran Yesus
Bacaan Alkitab : Lukas 1:39-45
Ayat Hafalan : Kol 4:6a “Hendaklah perkataanmu penuh kasih”
Lagu Tema : KJ 422
Penjelasan Teks
Dua orang yang sedang hamil bertemu, yang satu sudah tua dan yang satu masih muda. Maria dan Elizabeth keduanya sama-sama hamil. Malaikat Tuhan sama-sama memberikan berita bahwa melalui anak-anak mereka sebuah pekerjaan besar penyelamatan akan dilakukan. Anak yang mereka lahirkan akan menjadi berkat keselamatan bagi bangsa Israel.
Lalu saat dua wanita yang sedang hamil ini bertemu, mereka sangat bersukacita, bahkan anak dalam kandungan Elizabet pun ikut kegirangan ketika mendengar sapaan Maria. Sebenarnya, kedua wanita ini hidup dalam sebuah tradisi hirarki yang kuat, di mana yang muda harus menghormati yang tua. Dalam posisi mereka, justru sebaliknya di ayat 43, Elizabeth menyadari posisinya dan anak yang akan dilahirkannya. Elizabeth tidak berniat untuk menukar posisinya dengan Maria. Sehingga Elizabeth memuliakan Maria sebagai ibu Tuhannya. Ini yang membuat Elizabet terbebas dari rasa cemburu yang melahirkan persaingan. Elizabeth dan bayi dalam kandungannya kegirangan menerima salam yang diberikan Maria.
Keduanya kemudian bersama-sama saling menguatkan di tengah kehamilan “yang tidak biasa “ ini. Maria hamil meskipun dalam keadaan perawan dan Elizabeth hamil di usia tua. Bagi mereka ini tentu tidak mudah, mereka perlu waktu untuk memahami yang terjadi dalam kehidupan mereka. Kehidupan mereka mendadak berubah karena kehamilan “yang tidak biasa “ dengan menaggungnya bersama-sama. Kehadiran mereka adalah kehadiran yang saling memberkati. Mereka saling tolong menolong tentunya dalam mengahdapi kehamilan “yang tidak Biasa “ini.
Sebagai pamong kita perlu belajar dari mereka berdua. Ketika para pamong memulai pelayanan tanpa pamrih maka para pamong akan melayani dengan sungguh-sungguh terbebas dari rasa cemburu dan persaingan. Kehadiran kita sebagai pamong seharusnya adalah kehadiran yang saling memberkati. Ketika jiwa pamong dipenuhi dengan kecemburuan dan persaingan maka mereka tidak mungkin saling bekerja sama dan tolong menolong. Jika itu terjadi maka mustahil untuk saling memberkati jika sudah demikian maka pelayanan akan menjadi rusak dan tidak ada damai di dalamnya.
Seperti Elizabeth yang mengetahui porsi pelayanan Yohanes anaknya, sungguh jauh berbeda dengan Tuhan Yesus. Kunci pelayanan yang memberkati adalah mengucap syukur dengan panggilan pelayanan sebagai pamong, menjauhkan persaingan, menguatkan kerjasama sehingga kehadiran kita bisa menjadi berkat khususnya bagi anak-anak yang kita layani.
TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA
Tujuan: Anak dapat menceritakan kisah Maria mengunjungi Elizabet.
Alat Peraga:
- Pamong bermain peran
- Naskah percakapan Maria dan Elizabeth
Pendahuluan:
Selamat pagi anak-anak bagaiman kabarnya? Semua gembira hari ini? Coba lihat senyumnya…..
Wah benar semua gembira hari ini. Jika kalian bangun pagi atau pulang sekolah lebih senang mana di peluk orang tua dan diberi senyuman atau dimarahi? Pastinya senang dipeluk dan diberi senyuman. Nah pagi ini ada dua orang saudara perempuan yang saling bertemu dan saling menyayangi.
Inti Penyampaian:
Dua orang pamong perempuan masuk ke dalam ruangan memperagakan menjadi Maria dan Elizabet. (Pemain : 2 Orang perempuan dan satu narator)
Narator : Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elizabeth.
Maria : “Damai sejahtera dari Tuhan Allah ada bagimu.”
Narator : Dan ketika Elizabeth mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elizabeth pun penuh dengan Roh Kudus. Lalu berseru dengan suara nyaring.
Elizabeth : “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.”
Narator : Lalu mereka saling berpelukan satu sama lain.
Penerapan
Adik-adik ketika Elizabeth tadi bertemu dengan Maria dia amat gembira. Mereka berdua saling menyayangi, bagaimana caranya kita menunjukkan rasa sayang kepada orang tua, saudara dan teman-teman ? (Biarkan anak-anak menjawab)
Mari kita memberi senyum terbaik untuk teman-teman kita yang ada di kanan dan kiri. Jika sudah kalian bisa memeluk teman-teman dan katakan aku menyayangimu.
Kalian juga bisa melakukan ini jika bertemu bapak, ibu, adik, kakak di rumah. Dengan tersenyum dan menyayangi keluarga beserta teman-teman maka mereka juga akan berbahagia. Tapi jika kita melukai teman-teman, mengambil mainannya tanpa ijin dan mengolok-olok mereka maka kita akan membuat mereka bersedih. Nah sebaiknya mulut kita dipakai untuk mengatakan hal-hal yang baik dan memberikan senyuman yang terbaik, kalau tersenyum mulutnya bagaimana, coba tunjukkan. Sekarang mari kita menggambarnya.
Aktivitas
- – Kertas manila dibentuk bulat sebesar diameter gelas
- – Lem, stik es.
- – Spidol.
Anak-anak membuat emoticon tersenyum di kertas manila, lalu ditempelkan di stik es.
Lagu Tema:
Jika sudah selesai mari kita menyanyi KJ 424:1,2, kita akan menyanyi sambil mengangkat wajah senyum kita. Dimana saja ketika bermain biarlah teman-teman menjadi senang dan gembira.
TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA
- Tujuan: Anak dapat menceritakan kisah berita kelahiran Yesus yang memberkati Elizabeth dan bayinya.
- Anak dapat meneladani sikap Maria dan Elizabet yang saling memberkati.
Alat Peraga
- Pamong bermain peran
- Naskah percakapan Maria dan Elizabeth
Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak bagaiman kabarnya? Semua gembira hari ini? Coba lihat senyumnya…..
Wah benar semua gembira hari ini. Jika kalian bangun pagi atau pulang sekolah lebih senang mana di peluk orang tua dan diberi senyuman atau dimarahi? Pastinya senang dipeluk dan diberi senyuman. Nah pagi ini ada dua orang saudara perempuan yang saling bertemu dan saling menyayangi.
Inti Penyampaian
Dua orang pamong perempuan masuk ke dalam ruangan memperagakan menjadi Maria dan Elizabet. (Pemain : 2 Orang perempuan dan satu narator)
Narator : Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elizabeth.
Maria : “Damai sejahtera dari Tuhan Allah ada bagimu.”
Narator : Dan ketika Elizabeth mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elizabeth pun penuh dengan Roh Kudus. Lalu berseru dengan suara nyaring.
Elizabeth : “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.”
Narator : Lalu mereka saling berpelukan satu sama lain.
Penerapan
Maria dan Elizabeth sangat senang bisa bertemu. Mereka saling menyayangi sebagai saudara. Maria memberikan salam kepada Elizabeth. Pada masa Tuhan Yesus hidup, salam itu seperti doa. Doa supaya orang yang diberi salam mendapat keselamatan dari Tuhan. Tentu saja ini adalah sikap yang baik.
Bagaimanakah kalian bersikap kepada orang tua, saudara dan teman? Kalian lebih suka diberi senyuman atau disakiti? Tentunya lebih suka diberi senyuman, bukan? Lebih senang diberi kata-kata yang kasar atau yang baik? Senang diolok-olok atau dipuji teman?
Jika kalian bermain dengan teman, teman seperti apa yang kalian inginkan dan teman seperti apa yang tidak kalian inginkan? Coba buatlah daftarnya.
Kalian suka dengan teman yang baik, yang suka menolong, yang ramah. Hal-hal tersebut sangat menyenangkan bukan? Maka dari itu kita semua juga diminta supaya bisa menjadi pribadi yang baik bagi orang lain. Jika tidak ingin dicubit jangan mencubit jika ingin disayang maka sayangilah juga teman kalian. Mulut kita dianugerahkan Tuhan kepada kita untuk mengatakan hal-hal yang baik, bukan untuk mengolok-olok teman. Jika kita menjadi anak yang baik maka teman -teman kita akan menjadi gembira tetapi jika sebaliknya maka teman kita akan menjadi sedih.
Kalian bisa memulai dengan mengucapkan salam dan memberikan senyum yang ramah jika bertemu dengan orang tua, saudara, guru, teman atau orang-orang yang ada di lingkungan rumah atau sekolah. Itu akan sangat mnyenangkan bagi mereka.
Aktivitas
Kertas manila berbentuk lingkaran (sebesar diameter gelas) tiap anak 2 lembar.
Anak membuat daftar perilaku teman yang disukai dan perilaku teman yang tidak disukai. Pada daftar perilaku yang disukai diberi emoticon gembira. Pada daftar perilaku yang tidak disukai diberi gambar sedih. Lalu ditempelkan di stik es.
Lalu lakukanlah hal-hal yang baik kepada teman-teman sebagaimana kalian suka diperlakukan baik.
TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA
Tujuan:
- Anak dapat menceritakan kisah berita kelahiran Yesus yang memberkati Elizabeth dan bayinya.
- Anak dapat meneladani sikap Maria dan Elizabet yang saling memberkati.
- Anak dapat memberikan contoh sikap hidup yang bisa menjadi berkat bagi orang lain.
Alat Peraga
- Pamong bermain peran
- Naskah percakapan Maria dan Elizabeth
Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak bagaiman kabarnya? Semua gembira hari ini? Coba lihat senyumnya…..
Wah benar semua gembira hari ini. Jika kalian bangun pagi atau pulang sekolah lebih senang mana di peluk orang tua dan diberi senyuman atau dimarahi? Pastinya senang dipeluk dan diberi senyuman. Nah pagi ini ada dua orang saudara perempuan yang saling bertemu dan saling menyayangi.
Inti Penyampaian
Dua orang pamong perempuan masuk ke dalam ruangan memperagakan menjadi Maria dan Elizabet. (Pemain : 2 Orang perempuan dan satu narator)
Narator : Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elizabeth.
Maria : “Damai sejahtera dari Tuhan Allah ada bagimu.”
Narator : Dan ketika Elizabeth mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elizabeth pun penuh dengan Roh Kudus. Lalu berseru dengan suara nyaring.
Elizabeth : “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.”
Narator : Lalu mereka saling berpelukan satu sama lain.
Penerapan
Maria dan Elizabeth sangat senang bisa bertemu. Mereka saling menyayangi sebagai saudara. Maria memberikan salam kepada Elizabeth. Pada masa Tuhan Yesus hidup, salam itu seperti doa. Doa supaya orang yang diberi salam mendapat keselamatan dari Tuhan. Tentu saja ini adalah sikap yang baik.
Bagaimanakah kalian bersikap kepada orang tua, saudara dan teman? Kalian lebih suka diberi senyuman atau disakiti? Tentunya lebih suka diberi senyuman, bukan? Lebih senang diberi kata-kata yang kasar atau yang baik? Senang diolok-olok atau dipuji teman?
Jika kalian bermain dengan teman, teman seperti apa yang kalian inginkan dan teman seperti apa yang tidak kalian inginkan? Coba buatlah daftarnya.
Kalian suka dengan teman yang baik, yang suka menolong, yang ramah. Hal-hal tersebut sangat menyenangkan bukan? Maka dari itu kita semua juga diminta supaya bisa menjadi pribadi yang baik bagi orang lain. Jika tidak ingin dicubit jangan mencubit jika ingin disayang maka sayangilah juga teman kalian. Mulut kita dianugerahkan Tuhan kepada kita untuk mengatakan hal-hal yang baik, bukan untuk mengolok-olok teman. Jika kita menjadi anak yang baik maka teman -teman kita akan menjadi gembira tetapi jika sebaliknya maka teman kita akan menjadi sedih.
Kalian bisa memulai dengan mengucapkan salam dan memberikan senyum yang ramah jika bertemu dengan orang tua, saudara, guru, teman atau orang-orang yang ada di lingkungan rumah atau sekolah. Itu akan sangat mnyenangkan bagi mereka.
Aktivitas
Kertas manila berbentuk lingkaran (sebesar diameter gelas) tiap anak 2 lembar.
Anak membuat daftar perilaku teman yang disukai dan perilaku teman yang tidak disukai. Pada daftar perilaku yang disukai diberi emoticon gembira. Pada daftar perilaku yang tidak disukai diberi gambar sedih. Lalu ditempelkan di stik es.
Lalu lakukanlah hal-hal yang baik kepada teman-teman sebagaimana kalian suka diperlakukan baik.
Menyanyikan lagu tema : KJ 424 :1,2