Judul: Berbuah Manis
Tahun Liturgi: Minggu Paskah 5
Tema: Serupa dengan Kristus: Melakukan Apa yang Yesus Teladankan
Bacaan: Yohanes 15:1-8
Ayat Hafalan: “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” ( Yohanes 15:5)
Lagu Tema:
Penjelasan Teks (Hanya untuk Pamong)
Yesus mengatakan bahwa Ia adalah pokok anggur yang dapat menghasilkan banyak buah. Agar anggur dapat berbuah lebat, petani kebun anggur itu harus memangkas ranting-ranting yang sudah tua dan ranting-ranting yang tidak berbuah. Hanya ranting-ranting yang tetap terhubung dengan Pokok Anggur atau Yesus itu sendiri, yang pasti akan menghasilkan buah manis dan lebat (15:5).
Orang-orang percaya adalah ranting-ranting dari pokok anggur itu. Sebagai Pokok Anggur, Yesus adalah pokok utama kehidupan para ranting. Di dalam Yesus tersedia segala bantuan dan sokongan. Satu-satunya cara agar ranting dapat terus bertumbuh dan berbuah adalah dengan melekat pada Pokok. Tentu, malapetaka akan menimpa ranting-ranting yang tidak berbuah. Mereka akan dipotong, demi kebaikan ranting-ranting lainnya. Ranting yang tidak berbuah dalam perikop ini adalah gambaran untuk Umat Israel dengan segala kebebalan dan ketidaktaatannya. Oleh karena itu, ranting itu harus dipangkas dan dibakar setelah menjadi kering.
Demikian untuk ranting yang berbuah, Allah Bapa sebagai pengelola kebun anggur itu akan membersihkan mereka, supaya mereka lebih banyak berbuah. Upah bagi mereka yang berbuah adalah kemampuan untuk lebih banyak menghasilkan buah lagi dan lagi, menjadi sebuah berkat yang besar. Kuncinya adalah terus melekat, “Tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam kamu”.
Refleksi Pamong
Tinggal berarti menetap. Tinggal di dalam Kristus Yesus bukan berarti menetap secara pasif. Kita harus tinggal atau menetap untuk menghasilkan buah. Buah itu dapat dihasilkan dari kesediaan kita sebagai ranting untuk terus melekat, menantikan pekerjaan tangan Tuhan dalam kehidupan kita, terus mencari kehendakNya dan meneladani cara hidup Yesus.
Melekat pada Kristus berarti kita percaya seutuhnya kepadaNya. Kepercayaan inilah yang akan menghasilkan ketaatan pada Firman-Nya dan ketaatan itulah yang nantinya akan berbuah manis. Ketika Tuhan mempercayakan tugas kepada kita untuk menjadi seorang Pamong, maka tujuan hidup kita seharusnya “berbuah manis”. Buah-buah yang manis itu nantinya dapat dinikmati oleh anak-anak kita, bahkan merekapun juga terinspirasi untuk turut menghasilkan ‘buah yang manis’ dalam hidupnya.
TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA
Tujuan : Dengan melihat gambar, anak memilih perbuatan yang sesuai dengan teladan Tuhan Yesus
Alat Peraga
Gambar-gambar dapat di unduh dan dicetak/diprint sebagai penunjang bagi para pamong untuk bercerita kepada anak-anak.
Pendahuluan
Ajak anak-anak untuk bernyanyi lagu “Buah-Buah Roh”
Kasih Sukacita, Damai Sejahtera,
Kesabaran, Kemurahan, Kebaikan, Kesetiaan,
Kelemahlembutan dan Penguasaan Diri.
Judul lagu yang baru saja kita nyanyikan adalah Buah-buah Roh. Anak-anak yang manis, siapa yang mau mendapatkan buah-buah itu? Sayaaaa!
Eits tapi tunggu dulu, gimana ya cara mendapatkannya? Yuk Simak cerita hari ini!
Inti Penyampaian
Suatu hari Nina pergi ke (Gambar 1) Kebun Anggur. Siapa yang suka anggur? Nina sangat suka buah anggur. Nah, setibanya di kebun anggur itu, Nina bertemu dengan pemiliknya (Gambar 2) sebut saja Bapa Pemilik Kebun Anggur. Ketika Nina berjalan menyusuri kebun, Nina melihat ada (Gambar 3) pohon anggur yang memiliki banyak sekali ranting dan ditumbuhi daun-daun. Dia juga melihat ada (Gambar 4) pohon anggur yang berbuah. Tapi ternyata, ada juga ranting pohon yang tidak berbuah (Gambar 5). Supaya ranting pohon yang tidak berbuah itu tidak mengganggu ranting-ranting yang lain, Bapa Pemilik Kebun Anggur pun memotong (Gambar 6) dan membakarnya (Gambar 7) Ranting yang tidak berguna dan kering, harus dipisahkan. Kemudian, Bapa Pemilik Kebun Anggur itu (Gambar 8) memetik buah-buah yang sudah siap di panen. Lalu Bapa (Gambar 9) membersihkan sisa-sisa ranting itu, agar mereka dapat berbuah lagi. Kini, ranting yang dulu pernah berbuah, (Gambar 10) semakin berbuah lebat dan buahnya manis. Bapa Pemilik Kebun Anggur itu pun sangat bersukacita (Gambar 11).
Penerapan
Anak-anak yang manis, kita semua adalah ranting-ranting itu. Siapa yang mau dipotong dan dibakar? Gak mauuuu!! Sebagai ranting pohon, kita harus menempel terus menerus pada pokok anggur kita agar kita dapat berbuah manis. Siapa ya Pokok Anggur itu? Dia adalah Tuhan Yesus Kristus. Bagaimana ya caranya supaya kita terus menempel pada-Nya? Salah satunya adalah dengan rajin ngobrol sama Tuhan dengan cara berdoa. Siapa yang sudah bisa berdoa sendiri? Wah good! Suatu saat nanti, semua harus bisa berdoa ya! Selain itu, Tuhan Yesus juga selalu mengajarkan kebaikan melalui FirmanNya. Kebaikan apa saja ya yang bisa kita lakukan? Yuk kita kerjakan aktivitas hari ini!
Aktivitas
Anak memilih perbuatan baik yang harus mereka lakukan. Beri tanda centang ( ) pada perbuatan baik, tanda (X) pada perbuatan yang tidak baik.
Lembar kerja bisa diunduh di sini.
TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA
Tujuan:
- Anak mengulang penjelasan tentang Yesus sebagai pokok anggur yang sejati.
- Anak menyebutkan sikap-sikap orang yang hidupnya melekat pada Yesus
Alat Peraga
Gambar-gambar dapat di unduh dan dicetak/diprint sebagai penunjang bagi para pamong untuk bercerita kepada anak-anak.
Pendahuluan
Shalom anak-anak! Siapa di sini yang bisa menyebutkan Buah-buah Roh itu apa saja? (Kasih Sukacita, Damai Sejahtera, Kesabaran, Kemurahan, Kebaikan, Kesetiaan, Kelemahlembutan dan Penguasaan Diri).
Siapa yang mau hidupnya dipenuhi oleh buah-buah itu? Wah pasti akan sangat bahagia dan membuat Tuhan Yesus senang! Siapa yang mau? Sayaaa! Tapi tapi tapi, emangnya ada yang tahu bagaimana cara mendapatkannya? Bagaimana hayo… Yuk dengarkan cerita hari ini, supaya kita tahu bagaimana cara mendapatkannya!
Inti Penyampaian
Suatu hari Nina pergi ke (Gambar 1) Kebun Anggur. Nah, setibanya di kebun anggur itu, Nina bertemu dengan pemiliknya (Gambar 2) sebut saja Bapa Pemilik Kebun Anggur. Ketika Nina berjalan menyusuri kebun, Nina melihat ada (Gambar 3) pohon anggur yang memiliki banyak sekali ranting dan ditumbuhi daun-daun. Nina juga melihat, ada (Gambar 4) pohon anggur yang berbuah. Tapi ternyata, ada juga ranting pohon yang tidak berbuah (Gambar 5).
Supaya ranting pohon yang tidak berbuah itu tidak mengganggu ranting-ranting yang lain, Bapa Pemilik Kebun Anggur pun memotong (Gambar 6) dan membakarnya (Gambar 7) teman-teman. Ranting itu tidak berguna dan kering, harus dipisahkan. Kemudian, Bapa Pemilik Kebun Anggur itu (Gambar 8) memetik buah-buah yang sudah siap di panen. Lalu Bapa (Gambar 9) membersihkan sisa-sisa ranting itu, agar mereka dapat berbuah lagi. Kini, ranting yang dulu pernah berbuah, (Gambar 10) semakin berbuah lebat dan buahnya manis. Bapa Pemilik Kebun Anggur itu pun sangat bersukacita (Gambar 11).
Penerapan
Teman-teman, Bapa pemilik kebun anggur itu adalah Allah Bapa di Surga. Pokok Pohon itu adalah Tuhan Yesus. Ranting atau Carang itu adalah kita semua dan Buah-buah anggur itu adalah sifat-sifat kita. Ada kasih, ada sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri. Kasih bisa diwujudkan dengan mau berbagi. Sabar berarti tidak suka marah-marah, ngambek atau egois, pemaaf. Lemah lembut dan penguasaan diri berarti hidup sopan santun dan bisa mengendalikan diri sendiri dan mandiri.
Semua sifat itu hanya bisa kita lakukan jika sebagai ranting, kita terus melekat kepada Pokok Pohon Anggur yaitu Tuhan Yesus Kristus. Melekat berarti mau untuk dengar-dengaran Firman Tuhan dan melakukan semua yang Tuhan perintahkan, karena dari sanalah kita mendapatkan petunjuk untuk melakukan kebenaran – jika kita setia melekat, pasti kita berbuah lebat dan buah kita adalah buah yang manis, sifat-sifat kita baik dan menjadi berkat bagi banyak orang.
Aktivitas
Menyebutkan dan menuliskan sifat-sifat anak yang hidupnya berbuah manis karena melekat pada Tuhan Yesus sebagai Pokok Anggur yang Benar.
Lembar kerja bisa diunduh di sini.
TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA
Tujuan:
- Anak menjelaskan peran Yesus sebagai pokok anggur yang sejati
- Anak menunjukkan sikap manusia yang hidupnya melekat pada Yesus
Alat Peraga
Gambar-gambar dapat di unduh dan dicetak/diprint sebagai penunjang bagi para pamong untuk bercerita kepada anak-anak.
Pendahuluan
Shalom! Siapa di sini yang bisa menyebutkan Buah-buah Roh itu apa saja? (Kasih Sukacita, Damai Sejahtera, Kesabaran, Kemurahan, Kebaikan, Kesetiaan, Kelemahlembutan dan Penguasaan Diri).
Siapa yang mau hidupnya dipenuhi oleh buah-buah itu? Wah pasti akan sangat bahagia dan membuat Tuhan Yesus senang! Siapa yang mau? Sayaaa! Tapi ada yang tahu bagaimana cara mendapatkannya? Bagaimana hayo… Yuk dengarkan cerita hari ini, supaya kita tahu bagaimana cara mendapatkannya!
Inti Penyampaian
Suatu hari Nina pergi ke (Gambar 1) Kebun Anggur. Nah, setibanya di kebun anggur itu, Nina bertemu dengan pemiliknya (Gambar 2) sebut saja Bapa Pemilik Kebun Anggur. Ketika Nina berjalan menyusuri kebun, Nina melihat ada (Gambar 3) pohon anggur yang memiliki banyak sekali ranting dan ditumbuhi daun-daun. Nina juga melihat, ada (Gambar 4) pohon anggur yang berbuah. Tapi ternyata, ada juga ranting pohon yang tidak berbuah (Gambar 5). Ranting pohon yang tidak berbuah itu oleh Bapa Pemilik Kebun Anggur pun dipotong (Gambar 6) dan membakarnya (Gambar 7). Ranting itu tidak berguna dan kering, harus dipisahkan. Kemudian, Bapa Pemilik Kebun Anggur itu (Gambar 8) memetik buah-buah yang sudah siap di panen. Lalu Bapa (Gambar 9) membersihkan sisa-sisa ranting itu, agar mereka dapat berbuah lagi. Kini, ranting yang dulu pernah berbuah, (Gambar 10) semakin berbuah lebat dan buahnya manis. Bapa Pemilik Kebun Anggur itu pun sangat bersukacita (Gambar 11).
Penerapan
Teman-teman, ada yang bisa menebak, siapa kah Pemilik Kebun Anggur itu? Ya, Pemilik kebun Anggur itu adalah Allah Bapa di Surga. Siapakah Pokok Anggurnya? Pokok Pohon itu adalah Tuhan Yesus. Lalu, siapakah ranting-ranting itu? Ranting-ranting itu adalah kita semua. Buah-buah anggur yang lebat itu adalah gambaran sifat-sifat kita yang terus hidup melekat kepada Allah. Semakin lebat buahnya, maka semakin bisa dinikmati oleh banyak orang. Semakin enak dan manis buahnya, maka semakin banyak membuat orang senang.
Bila kita hidup terlepas dari Pokok Anggur, kita pasti akan semakin terpisah dengan Tuhan Yesus, hidup tidak terarah dan menjadi tidak berguna. Jangan sampai itu terjadi. Tugas kita adalah selama-lamanya mendekatkan diri pada Tuhan Yesus supaya hidup kita terus berbuah. Di dalam Firman Tuhan, buah-buah itu adalah sifat kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri. Semua sifat itu hanya bisa kita lakukan jika sebagai ranting, kita terus melekat kepada Pokok Pohon Anggur yaitu Tuhan Yesus Kristus. Melekat berarti mau untuk dengar-dengaran Firman Tuhan dan melakukan semua yang Tuhan perintahkan – jika kita setia melekat, pasti kita berbuah lebat dan buah kita adalah buah yang manis, sifat-sifat kita baik dan menjadi berkat bagi banyak orang.
Aktivitas
Menyebutkan dan menuliskan sifat-sifat anak yang hidupnya berbuah manis karena melekat pada Tuhan Yesus sebagai Pokok Anggur yang Benar.
Lembar kerja bisa diunduh di sini.
BAHASA JAWA
TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA
Tujuan: Dengan melihat gambar, anak memilih perbuatan yang sesuai dengan teladan Tuhan Yesus
Pendahuluan
Ajak bocah-bocah nyanyi lagu “Buah-Buah Roh”.
Kasih Sukacita, Damai Sejahtera,
Kesabaran, Kemurahan, Kebaikan, Kesetiaan,
Kelemahlembutan dan Penguasaan Diri.
Irah-irahane tembang sing nembe kita nyanyiake yaiku “Buah-Buah Roh”. Bocah-bocah kang Rahayu, sapa sing pengin duwe woh-wohan kasebut? Akuu!
Eh, nanging piye ya carane supaya kita nduweni woh-wohan kang becil Ayo, rungokna critane Bapak/Ibu dina iki!
Inti Penyampaian
Ing sawijining dina, Bapak/Ibu tindak menyang (Gambar 1) Kebon Anggur. Nalika teka ing kebon anggur, Bapak/Ibu ketemu kaliyan Bapa sing nduweni kebun iku mau (Gambar 2), ayo dijenengi Bapak Pemilik Kebon Anggur. Nalika mlaku liwat kebon, Bapak/Ibu weruh (Gambar 3) ana wit anggur sing akeh pange lan godhonge, uga weruh yen ana (Gambar 4) wit anggur sing ngasilake woh. Nanging ketoke, ana uga pange wit sing ora ngetokne woh (Gambar 5).
Supaya pang-pang wit sing ora ngetokké woh ora ngganggu pang-pang liyané, bapak sing nduwèni kebon anggur ngethok (Gambar 6) lan ngebong pang-pang kuwi mau (Gambar 7). Pang-pang iku ora ana gunane lan garing, kudu dipisahake. Banjur Bapak sing Duwe Kebon Anggur (Gambar 8) methik woh-wohan sing wis siap dipanen. Banjur Rama (Gambar 9) ngresiki pang-pang sing isih ana, supaya bisa ngasilake woh maneh. Saiki, pang-pang sing biyèn ngetokaké woh (Gambar 10) sansaya akèh wohé lan wohé legi uga becik. Bapak Kebon Anggur bungah banget (Gambar 11).
Penerapan
Bocah-bocah kang rahayu, kita kabeh iku pang-pang kasebut. Sapa sing pengin dipotong lan diobong? Aku ora gelem!! Minangka pang-pang wit, kita kudu tetep kelet ing Pokok anggur supaya bisa ngasilake woh sing becik lan apik. Sapa ta Pokok Anggur kuwi? PanjenenganiPun punika Gusti Yesus Kristus. Piyé carané awaké dhéwé isa terus manut marang Panjenengané? Salah siji cara yaiku sregep ngobrol karo Gusti kanthi ndedonga. Sapa sing wis bisa ndedonga piyambak? Wah apik! Mbesuk, bocah-bocah kudu bisa ndedonga, OK? Kajaba iku, Gusti Yesus uga tansah mulangake kabecikan lumantar Sabdanipun. Apa sing apik sing bisa kita lakoni?
Ayo padha nindakake kegiatan dina iki!
TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA
Tujuan:
- Anak mengulang penjelasan tentang Yesus sebagai pokok anggur yang sejati.
- Anak menyebutkan sikap-sikap orang yang hidupnya melekat pada Yesus
Pendahuluan
Shalom bocah-bocah! Sapa ing kene sing bisa ngarani apa Woh-wohan saka Roh? (Katresnan, Kabungahan, Tentrem, Sabar, Welas Asih, Kasetyan, Alus lan Panguwaosan diri).
Sapa sing kepengin uripe kebak woh-wohan mau? Wow, bocah-bocah mesthi bakal seneng banget lan nggawe Gusti Yesus seneng! Sapa sing kepengin? Aku! Nanging nanging, ana sing ngerti carane kados pundi carane entuk? Piye, ayo… Ayo, rungokna critaku dina iki, supaya kowe kabeh ngerti kados pundi carane entuk!
Inti Penyampaian
Ing sawijining dina Nina lunga menyang (Gambar 1) Kebon Anggur. Nah, nalika teka ing kebon anggur, kakang ketemu karo sing duwe kebon kuwi (Gambar 2), sebut wae Pemilik Kebon Anggur. Nalika mlaku-mlaku liwat kebon, kakang weruh (Gambar 3) wit anggur sing akeh banget pange lan thukul godhong-godhong. Kakang uga weruh yen ana (Gambar 4) wit anggur sing ngasilake woh anggur. Nanging, ana uga pange wit sing ora ngasilake woh anggur (Gambar 5).
Supaya pang-pang wit sing ora ngetokké woh ora ngganggu pang-pang liyané, bapak sing nduwèni kebon anggur ngethoki pang-pang kuwi (Gambar 6) lan pan kuwi diobong (Gambar 7) kanca-kanca. Ranting/pang kuwi ora ana gunane lan garing, kudu dipisahake. Banjur Bapak sing Duwe Kebon Anggur (Gambar 8) methik woh-wohan sing wis siap dipanen. Banjur bapake (Gambar 9) ngresiki sisa-sia pang sing isih ana, supaya bisa ngasilake woh maneh. Saiki, pang-pang sing biyèn ngasilake woh (Gambar 10) sansaya luwih akèh wohé lan wohé legi-legi. Bapak sing duweni Kebon Anggur kuwi bungah banget (Gambar 11).
Penerapan
Kanca-kanca, bapak kang duwe pakebonan anggur digambarake minangka Gusti Allah Sang Rama ing Swarga. Banjur wit-wit iku digambarake minangka Gusti Yesus. Pang-pang iku digambarake minangka kita kabeh lan anggur iku minangka sipat-sipat kita. Ana katresnan, ana kabungahan, katentreman, kasabaran, welas asih, kabecikan, kasetyan, alus lan ngendhaleni dhiri. Kabeh sipat-sipat iku mung bisa kita lakoni yen, minangka kita dadi pang-pange, kita terus digandhengake marang wit-wit iku, yaiku minangka Gusti Yesus Kristus. Nemplek tegese gelem ngrungokake pangandikane Gusti lan nindakake apa wae sing didhawuhake dening Gusti – yen kita setya netepi, mesthi bakal ngasilake woh kang padet lan woh-wohan kita bakal dadi woh sing becik lan legi, sipat-sipat kita bakal becik lan bakal dadi berkah kagem wong akeh.
TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA
Tujuan:
- Anak menjelaskan peran Yesus sebagai pokok anggur yang sejati
- Anak menunjukkan sikap manusia yang hidupnya melekat pada Yesus
Pendahuluan
Shalom bocah rahayu! Sapa sing bisa ngarani apa Woh-wohan saka Roh? (Katresnan, Kabungahan, Tentrem rahayu, Sabar, Welas Asih, Kasetyan, ati kang lemah lembut, uga ngemudheni dhiri).
Sapa sing kepengin uripe kebak woh-wohan mau? Wow, bocah-bocah mesthi bakal seneng banget lan nggawe Gusti Yesus seneng! Sapa sing kepengin? Aku! Nanging nanging, ana sing ngerti carane supaya saged nggadahi sipat-sipat kuwi mau? Piye ya? Ayo… Ayo, padha rungokna critane Ibu/Bapak dina iki ya!
Inti Penyampaian
Ing sawijining dina, Bapak/Ibu tindak menyang (Gambar 1) Kebon Anggur. Nalika teka ing kebon anggur, Bapak/Ibu ketemu kaliyan Bapa sing nduweni kebun iku mau (Gambar 2), ayo dijenengi Bapak Pemilik Kebon Anggur. Nalika mlaku liwat kebon, Bapak/Ibu weruh (Gambar 3) ana wit anggur sing akeh pange lan godhonge, uga weruh yen ana (Gambar 4) wit anggur sing ngasilake woh. Nanging ketoke, ana uga pange wit sing ora ngetokne woh (Gambar 5).
Supaya pang-pang wit sing ora ngetokké woh ora ngganggu pang-pang liyané, bapak sing nduwèni kebon anggur ngethok (Gambar 6) lan ngebong pang-pang kuwi mau (Gambar 7). Pang-pang iku ora ana gunane lan garing, kudu dipisahake. Banjur Bapak sing Duwe Kebon Anggur (Gambar 8) methik woh-wohan sing wis siap dipanen. Banjur Rama (Gambar 9) ngresiki pang-pang sing isih ana, supaya bisa ngasilake woh maneh. Saiki, pang-pang sing biyèn ngetokaké woh (Gambar 10) sansaya akèh wohé lan wohé legi uga becik. Bapak Kebon Anggur bungah banget (Gambar 11).
Penerapan
Bocah-bocah kang rahayu, sapa asline Sing Duwe Kebon Anggu iku? Ya, sing duwe pakebonan anggur yaiku Gusti Allah Rama ing Swarga. Sapa sing dadi Pokok Anggur? Pokok Anggur yaiku Gusti Yesus. Banjur, sapa sing dadi pang-pang? Pang-pang iku kita kabeh. Anggur sing padhet minangka gambaran sifat-sifat kita sing terus urip manut karo Gusti Allah. Sing luwih padhet wohe, luwih akeh sing bisa nikmati. Sing luwih enak lan legi wohe, sing nggawe wong seneng lan dados berkah.
Yen kita urip adoh saka Pokok Anggur, kita mesthi bakal saya pisah karo Gusti Yesus, urip tanpa arah lan ora ana gunane. Aja nganti kelakon. Tugas kita yaiku kanggo selawase nyedhaki Gusti Yesus supaya urip kita terus subur.
Ing Sabdaipun Gusti Yesus, woh-wohan kuwi sipaté katresnan, kabungahan, katentreman, sabar, kabecikan, welas asih, setya, alus lan ngendhalèni dhiri. Kita mung bisa nindakake kabeh kuwalitas iki, yen minangka pang-pang, kita terus digandhengake karo Pokok Anggur, yaiku Gusti Yesus Kristus. Kelet utawi melekat tegese gelem ngrungokake pangandikane Gusti lan nindakake apa wae sing didhawuhake dening Gusti – yen kita setya netepi, mesthi bakal ngasilake woh sing akeh lan woh-wohan kita bakal dadi woh sing manis, sifat-sifat kita bakal apik lan dadi berkah marang wong akeh.