Sahabat Yang Baik Tuntunan Ibadah Anak 27 Juli 2025

14 July 2025

Tahun Liturgi: Hari Persahabatan
Tema: Mengasihi sampai kepada mereka yang membenci kita

Bacaan Alkitab: Matius 5:43-48
Ayat Hafalan: Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi saudara dalam kesukaran (Amsal  17 : 17)

Lagu Tema: Kidung Siwi No.27 “Aku anak Tuhan ( C )”

Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Para guru Yahudi menafsirkan perintah “Kasihilah sesamamu manusia“ dalam Imamat 19:18 sebagai mengasihi orang-orang yang senegeri, sebangsa, seagama dan orang-orang yang berkenan mereka terima sebagai teman. Karena mereka merasa harus mengasihi saudara dan teman yang baik kepada mereka, maka kepada orang lain atau bangsa-bangsa lain mereka anggap kafir tidak perlu dikasihi. Bahkan harus dimusuhi dan dibenci. Jika perlu juga diperangi.

Yesus datang mengubah pandangan hukum tersebut. Yesus menekankan bahwa mengasihi itu kepada semua orang, bahkan juga kepada musuh. Lebih spesifik, disebutkan bahwa musuh adalah orang yang menganiaya kita. Tidak hanya diminta untuk memaafkan, lebih ekstrim lagi kita bahkan diminta untuk mendoakan.  “Berdoalah bagi yang menganiaya kamu.” Kita diminta untuk bisa meneladani Bapa yang mengasihi semua orang tanpa memilah-milah siapa yang baik dan siapa yang jahat. Bapa tetap memberikan matahari, udara dan hal-hal lain yang menunjang kehidupan bagi mereka yang baik maupun yang jahat. Yesus juga memberikan contoh dengan memohonkan ampun bagi orang-orang yang sudah menganiaya dan menyalibkan-Nya. Maka hendaknya kita juga sempurna dalam mengasihi sesama sama seperti Bapa di Sorga karena kita diciptakan segambar dengan Allah.

Refleksi untuk pamong:
Menjadi seorang pamong adalah menjadi teladan bagi anak-anak dalam hal menjalankan Firman Tuhan. Salah satunya adalah dalam hal mengasihi sesama :

  1. Sudahkah kita memaafkan dan selalu berbuat baik pada orang yang tidak menyukai kita ?
  2. Sudahkah kita mendoakan orang-orang yang membenci atau menganiaya kita ?
  3. Maukah kita berusaha untuk menjadi sempurna seperti Bapa di sorga ?

TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Tujuan:

  1. Anak-anak dapat memahami bahwa kasih Yesus tidak terbatas hanya untuk teman, tetapi juga untuk semua orang.
  2. Anak-anak dapat menunjukkan kasih kepada teman dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.

Catatan Untuk Pamong:
penyampaian cerita atau ilustrasi pada bagian pembukaan bisa  disampaikan dengan “drama” secara langsung, atau dengan boneka atau panggung boneka atau wayang, atau bisa memutarkan video yang bisa dicari di youtube. Jadi persiapan alat peraga menyesuaikan cara / metode apa yang akan digunakan.

Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak,

Siapa orang yang kalian sayangi atau kasihi ? (beri kesempatan pada anak-anak untuk menjawab dan tanyakan mengapa mereka menyayangi orang tersebut )

Ya..pasti kita menyayangi ayah, ibu, kakak, kakek dan nenek karena mereka semua juga menyayangi kita. Kita juga menyayangi teman-teman yang baik sama kita. Teman yang sering main sama kita, suka membagi bekalnya. Itu namanya teman yang baik, atau sahabat.

Nah kalau ada teman yang seperti ini bagaimana ya ?
(Alat peraga dapat diunduh di sini)

(Pamong bisa menceritakan dengan gambar atau boneka atau drama atau memutarkan video tentang seorang anak yang nakal, yang suka mengganggu atau membully temannya).

Bagaimana kalau kalian mempunyai teman yang seperti itu?  Teman yang seperti itu disebut teman yang tidak baik atau disebut juga musuh. Apakah anak-anak masih mau berteman dengannya? (ajak anak-anak berdialog tentang respon mereka terhadap teman yang “nakal” itu . Atau mungkin ada anak mau menceritakan  pengalamannya di sekolah dengan teman yang suka mengganggu)

Biasanya kita tidak mau main lagi ya sama teman yang nakal, yang suka mengganggu, yang suka mengejek kita.  Tapi  bagaimana ya kata Yesus kalau kita punya teman yang tidak baik?

Kita lihat di Alkitab yuk di Injil Matius 5:44 (bacakan untuk anak-anak)

Inti Penyampaian
Yesus berkata, ”Kasihilah  musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” Yesus tidak hanya berkata-kata saja lho, tapi Yesus juga benar-benar melakukannya. Yesus mengasihi semua orang, termasuk orang-orang yang berbuat jahat kepada-Nya.  Apakah anak-anak ingat cerita pada waktu Yesus ditangkap, diejek, dipukul dan disalibkan? Semua muridNya tidak ada yang menolong-Nya. Semuanya takut. Tetapi Yesus tidak marah. Yesus justru mendoakan, memohonkan ampun pada Allah Bapa di sorga. Wah..luar biasa ya, Yesus tidak membenci atau membalas orang yang telah berbuat jahat kepada-Nya.

Penerapan
Karena Yesus adalah panutan kita, contoh untuk kita semua, maka kita harus melakukan seperti yang Yesus lakukan. Apa itu?  Kita harus mengasihi semua teman kita. Tidak hanya mengasihi teman yang baik pada kita saja, tetapi kita juga harus mengasihi teman yang suka mengganggu kita. Kita harus menjadi teman yang baik untuk semuanya.

Aktivitas
yuk, kita buat gelang persahabatan. Karena Yesus mengajarkan pada kita unttuk mengasihi semua orang dan saat ini kita memperingati hari persahabatan internasional (hari persahabatan internasional tepatnya tanggal 30 Juli)

Ajak anak-anak membuat “gelang persahabatan”.  Bahan (manik-manik, benang, sedotan, kertas atau yang lainnya) dan bentuk “bebas” disesuaikan dengan kreativitas pamong serta situasi dan kondisi masing-masing jemaat). Lalu anak-anak diminta untuk bertukar gelang dengan temannya sebagai bentuk persahabatan.


TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Tujuan :

  1. Anak-anak dapat menceritakan kembali ajaran Yesus tentang mengasihi semua orang, termasuk musuh.
  2. Anak-anak dapat menjelaskan mengapa Yesus meminta kita untuk mengasihi dan berdoa bagi semua orang, termasuk yang membenci kita.
  3. Anak-anak dapat berlatih bersikap ramah dan berdoa bagi teman yang pernah menyakiti mereka.

Catatan Untuk Pamong:
Penyampaian cerita atau ilustrasi pada bagian pembukaan bisa  disampaikan dengan “drama” secara langsung atau dengan boneka atau panggung boneka atau wayang atau bisa memutarkan video yang bisa dicari di youtube. Jadi persiapan alat peraga menyesuaikan cara atau metode apa yang akan digunakan.

Pendahuluan
Selamat pagi,

Anak-anak, siapa yang punya teman baik atau sahabat ? (Pamong bisa melanjutkan dialog dengan menanyakan berapa sahabatnya, mengapa mereka senang bersahabat dengan dia). Pasti senang ya punya sahabat yang baik, yang sayang pada kita. Kita pasti baik juga dan sayang juga  pada mereka.

Sekarang, siapa yang punya teman yang tidak baik atau musuh? Atau ada teman yang kalian tidak suka? Karena apa? (berikan kesempatan pada anak-anak yang punya pengalaman tidak baik dengan temannya untuk bercerita). Pasti tidak senang ya kalau punya teman yang jahil, suka mengganggu, suka bikin keributan. Kalian juga pasti malas bermain, ngobrol atau mengerjakan tugas dengan mereka ya. Mungkin baru lihat dia dari jauh saja kita sudah tidak senang. Lebih baik menghindar supaya tidak ketemu.

Apa yang dikatakan Yesus tentang musuh. Menurut Yesus, apa yang harus kita lakukan kalau ada yang memusuhi atau berbuat jahat pada kita? Kita lihat bersama-sama dari Injil Matius 5:44-48.

Inti Penyampaian
Yesus mengatakan “kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu… demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak  benar.” Kita semua yang ada disini kan anak Tuhan. Kalau anak-anak Tuhan berarti juga patuh, taat pada perintah Tuhan. Kalau Tuhan mengajarkan pada kita untuk mengasihi semua orang.  Berarti kita juga harus belajar melakukannya. Mengasihi teman yang baik pada kita juga teman yang tidak baik pada kita.  Bisa nggak ya…..

Apakah anak-anak ingat cerita pada waktu Yesus ditangkap, diejek, dipukul dan disalibkan? Cerita ini biasanya kita dengar waktu menjelang Paskah ya . Siapa yang ingat ceritanya? Semua murid-muridNya lari. Tidak ada yang menolong-Nya. Semua murid-Nya takut. Mereka takut, jangan-jangan nanti ikut ditangkap juga. Meskipun Yesus diperlakukan tidak baik oleh banyak orang, tetapi Yesus tidak marah. Yesus justru mendoakan, memohonkan ampun pada Allah Bapa di sorga. Wah..luar biasa ya, Yesus tidak membenci atau membalas orang yang telah berbuat jahat kepada-Nya.  Yesus sudah memberi contoh, maka contoh itu harus kita tiru.

Penerapan
Nah, bagaimana anak-anak semuanya? Bisa nggak kalau besok di sekolah kita sapa semua teman kita dengan ramah, kita tolong teman yang membutuhkan pertolongan kita meskipun dia suka nakal pada kita? Dan jangan lupa Yesus juga ingin kita mendoakan mereka. supaya apa? Supaya tidak ada lagi marah-marahan, tidak ada lagi saling mengejek, menjelek-jelekkan, tidak ada lagi musuh-musuhan. Suasana pasti akan jadi lebih menyenangkan ya, kalau semua berteman baik, bisa bersahabat. Jadi…., mau kan jadi anak Tuhan Yesus yang hebat….yang baik pada semua orang, juga mendoakan semua orang, termasuk musuh atau orang yang tidak suka pada kita.

Aktivitas
Kita buat gelang persahabatan. Karena Yesus mengajarkan pada kita untuk mengasihi semua orang dan saat ini kita memperingati Hari Persahabatan Internasional (Hari Persahabatan Internasional tepatnya tanggal 30 Juli). Ajak anak-anak membuat “gelang persahabatan”.  Bahan (manik-manik, benang, sedotan, kertas atau yang lainnya) dan bentuk  “bebas” disesuaikan dengan kreativitas pamong serta situasi dan kondisi masing-masing jemaat). Minta pada anak-anak untuk memberikan gelang tersebut kepada teman yang mereka anggap “musuh”. Jika mereka mengatakan tidak punya musuh, gelang bisa diberikan kepada teman yang lain.


TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Tujuan:

  1. Anak-anak dapat menjelaskan perintah Yesus untuk mengasihi dan berdoa bagi semua orang, termasuk musuh.
  2. Anak-anak dapat memahami bahwa kasih sejati tidak hanya diberikan kepada teman, tetapi juga kepada mereka yang menyakiti kita.
  3. Anak-anak dapat mempraktikkan kasih dengan tidak membalas kejahatan dan memilih untuk berbuat baik

Pendahuluan
Selamat pagi,

Anak-anak, siapa yang punya teman baik atau sahabat ? (Pamong bisa melanjutkan dialog dengan menanyakan berapa sahabatnya, mengapa mereka senang bersahabat dengan dia). Pasti senang ya punya sahabat yang baik, yang sayang pada kita. Kita pasti baik juga dan sayang juga  pada mereka.

Sekarang, siapa yang punya teman yang tidak baik atau musuh? Atau ada teman yang kalian tidak suka? Karena apa? (berikan kesempatan pada anak-anak yang punya pengalaman tidak baik dengan temannya untuk bercerita). Pasti tidak senang ya kalau punya teman yang jahil, suka mengganggu, suka bikin keributan. Kalian juga pasti malas bermain, ngobrol atau mengerjakan tugas dengan mereka ya. Mungkin baru lihat dia dari jauh saja kita sudah tidak senang. Lebih baik menghindar supaya tidak ketemu.

Apa yang dikatakan Yesus tentang musuh. Menurut Yesus, apa yang harus kita lakukan kalau ada yang memusuhi atau berbuat jahat pada kita? Kita lihat bersama-sama dari Injil Matius 5:44-48.

Inti Penyampaian
Yesus mengatakan “kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu… demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak  benar.” Kita semua yang ada disini kan anak Tuhan. Kalau anak-anak Tuhan berarti juga patuh, taat pada perintah Tuhan. Kalau Tuhan mengajarkan pada kita untuk mengasihi semua orang.  Berarti kita juga harus belajar melakukannya. Mengasihi teman yang baik pada kita juga teman yang tidak baik pada kita.  Bisa nggak ya…..

Apakah anak-anak ingat cerita pada waktu Yesus ditangkap, diejek, dipukul dan disalibkan? Cerita ini biasanya kita dengar waktu menjelang Paskah ya . Siapa yang ingat ceritanya? Semua murid-muridNya lari. Tidak ada yang menolong-Nya. Semua murid-Nya takut. Mereka takut, jangan-jangan nanti ikut ditangkap juga. Meskipun Yesus diperlakukan tidak baik oleh banyak orang, tetapi Yesus tidak marah. Yesus justru mendoakan, memohonkan ampun pada Allah Bapa di sorga. Wah..luar biasa ya, Yesus tidak membenci atau membalas orang yang telah berbuat jahat kepada-Nya.  Yesus sudah memberi contoh, maka contoh itu harus kita tiru.

Penerapan
Nah, bagaimana anak-anak semuanya? Bisa nggak kalau besok di sekolah kita sapa semua teman kita dengan ramah, kita tolong teman yang membutuhkan pertolongan kita meskipun dia suka nakal pada kita? Dan jangan lupa Yesus juga ingin kita mendoakan mereka. supaya apa? Supaya tidak ada lagi marah-marahan, tidak ada lagi saling mengejek, menjelek-jelekkan, tidak ada lagi musuh-musuhan. Suasana pasti akan jadi lebih menyenangkan ya, kalau semua berteman baik, bisa bersahabat. Jadi…., mau kan jadi anak Tuhan Yesus yang hebat….yang baik pada semua orang, juga mendoakan semua orang, termasuk musuh atau orang yang tidak suka pada kita.

Aktivitas
Kita buat gelang persahabatan. Karena Yesus mengajarkan pada kita untuk mengasihi semua orang dan saat ini kita memperingati Hari Persahabatan Internasional (Hari Persahabatan Internasional tepatnya tanggal 30 Juli). Ajak anak-anak membuat “gelang persahabatan”.  Bahan (manik-manik, benang, sedotan, kertas atau yang lainnya) dan bentuk  “bebas” disesuaikan dengan kreativitas pamong serta situasi dan kondisi masing-masing jemaat). Minta pada anak-anak untuk memberikan gelang tersebut kepada teman yang mereka anggap “musuh”. Jika mereka mengatakan tidak punya musuh, gelang bisa diberikan kepada teman yang lain.


BAHASA JAWA

TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Pendahuluan
Sugeng enjing bocah-bocah,

Sapa wong utawa kanca sing paling sampeyan tresnani, sing sampeyan paling sayangi ?? (menehi kesempatan  bocah-bocah kanggo mangsuli lan takon kenapa dheweke tresna marang wong kasebut)

Ya… temtu sampeyan  tresna marang bapak, ibu, kakang, mbah, eyang, amarga kabeh uga padha tresna, sayang marang kita. Kita uga tresna, sayang marang kanca-kanca sing apikan karo awake dewe. Karo kanca-kanca sing kerep dolanan karo awake dhewe, kanca sing senenge mbagi sangu utawa jajane karo awake dewe.  Kuwi sing diarani kanca sing apikan, utawa sahabat.

Nah, saiki umpamane yen sampeyan duwe kanca kaya ngene iki piye?
(Alat peraga dapat diunduh di sini)

(Pamong bisa crita nganggo gambar/wayang/boneka, utawa drama, utawa muter video babagan bocah nakal sing seneng ngganggu utawa ngganggu kancane).

Piye yen kanca sempeyan kaya ngono kui?  Kanca-kanca kang kaya mangkono iku diarani kanca ala / ora apik, utawa uga diarani mungsuh. Apa sampeyan  isih gelem kekancan karo dheweke? (pamong ngajak bocah-bocah berdialog ngenani tanggapane marang kanca sing “nakal”. Utawa mbok menawa ana bocah-bocah sing arep nyritakake pengalamane ing sekolah karo kanca-kancane sing seneng ngganggu)

Biasane awake dhewe ora gelem dolanan maneh karo kanca-kanca sing nakal, sing seneng ngganggu, sing seneng ngece.  Nanging piye ngendikane Yésus yen awake dewe nduwé kanca sing ala/nakal?

Ayo digoleki ing Kitab Suci, ing Injil Matius 5:44 (pamong macakake  kanggo bocah-bocah)

Inti Penyampaian
Nah, bocah-bocah,  Yesus ngendika ”Tresnaa marang mungsuhmu lan ndedongaa kanggo wong sing nganiaya kowé. Dadi awake dewe kudu apik, kudu sayang, sanandyan kancane awake dewe kui nakal. Gusti Yesus ora mung ngandika, Gusti Yesus uga  nresnani kabèh wong, klebu wong sing tumindak ala marang Panjenengané.  Sampeyan kelingan apa ora  crita nalika Gusti Yesus ditangkep, dipoyoki, digebugi lan disalib?  Ora ana muridé siji waé sing nulungi Gusti Yesus. Kabeh padha wedi. Nanging Gusti Yésus ora nesu. Yésus malah ndongaake wong-wong sing jahat marang Gusti Yesus. , nyuwunake pangapura marang Gusti Allah Bapaké ing swarga.Wah…nggumunake yo, Gusti Yesus ora sengit utawa males marang wong sing wis tumindak ala marang Panjenengane.

Penerapan
Merga Yésus kuwi panutane awake dewe, dadi tuladha utawa conto kanggo awake dewe, mulane awaké dhéwé kudu nindakké utawa nglakoni kaya sing ditindakké Yésus. opo iku?  Kita kudu tresna marang kabeh kanca. Ora mung tresna, sayang marang kanca sing apik, nanging uga kudu tresna marang kanca sing seneng ngganggu. Kita kudu dadi kanca sing apik marang sopo wae.


TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Pendahuluan
Sugeng enjang,Bocah-bocah, sapa sing duwe kanca apik utawa sahabat? (pamong bisa nerusake dialog kanthi takon pira sahabate, kenapa seneng kekancan karo dheweke) Mesthi seneng ya duwe kanca apik sing tresna, sayang aro awake dewe. Kita uga kudu apik lan uga tresna marang dheweke. Sapa sing duwe kanca sing nakal utawa mungsuh? Utawa  kanca sing ora disenengi? Amarga apa? (menehi kesempatan kanggo bocah-bocah kanggo nyritakake pengalaman ala karo kanca-kancane). Mesthi ora nyenengake ya yen duwe kanca sing nakal, seneng ngganggu, lan seneng gawe repot. Sampeyan mesti dadi males kekancan, wegah dolanan bareng, ngobrol utawa nggarap  tugas bareng kanca kuwi. Mbok menawa mung ndeleng dheweke saka kadohan wae  awake dewe wes  ora seneng. Ah, luwih becik menghindar supaya ora ketemu. Nanging apa ya sing dingendikakke Yésus bab mungsuh? Miturut Yésus, apa sing kudu ditindakké yen ana wong sing nganiaya utawa jahat karo awaké dhéwé? Ayo padha ndeleng lan maca bebarengan, saka Injil Matius 5: 44-48

Inti  Penyampaian
Dadi wes cetha ya bocah-bocah, Gusti Yesus ngandika ” padha tresnaa marang mungsuhmu wong kang nganiaya kowé padha dongakna slamet” uga ngandika, supaya kowé padha dadi putrané Ramamu ing swarga sing ndadékaké srengéngé  marang wong ala lan wong becik sarta ngirim udan marang wong mursid / wong apik  lan wong duraka utawa jahat. Kita kabeh ing kene dadi putrane Gusti Allah. Dadi putrane Gusti Allah kuwi ateges yo manut, netepi dhawuhe Gusti. Yen Gusti Allah mulang kita supaya tresna marang kabeh wong,   Tegese kita uga kudu sinau supaya bisa tresna, sayang marang sapa wae. Nresnani kanca sing apik utawa sahabat   uga kanca sing ora apik utawa nakal..  Bisa apa ora?… Apa sampeyan kelingan crita nalika Gusti Yesus ditangkep, dipoyoki, digebugi lan disalib? ? Biasane kita krungu crita iki watara Paskah. Sapa sing kelingan critane? Kabeh murid padha mlayu. Ora ana sing nulungi Panjenengané. Kabeh sakabate padha wedi. Padha wedi, yen uga bakal dicekel kaya Gusti Yesus. Senajan Yésus dianiaya déning wong akeh, Yésus ora duka/nesu. Yésus malah ndedonga, nyuwunake ngapura marang Gusti Allah Bapaké ing swarga.Wah…nggumunake yo, Gusti Yesus ora sengit utawa males marang wong-wong sing wis tumindak ala marang Panjenengane.  Yésus wis maringi tuladha, mula kita kudu niru conto kuwi.

Penerapan
Piye saiki bocah-bocah? Sakwise mirengake pangandikane Gusti Yesus, sampeyan apa sesuk gelem utawa bisa ngucapake salam marang kanca-kanca kabeh ing sekolah ,lan mbantu kanca-kanca sing butuh bantuan sanajan dheweke nakal? Lan aja lali manawa Gusti Yesus uga pengin kita ndedonga kanggo dheweke. Supaya  apa kok kudu ndongakake barang? Supaya kancamu sing nakal iso dadi bocah sing apik. Supaya ora ono nesu-nesuan, ora moyoki maneh, ora ana mungsuh maneh . Swasana mesthi bakal luwih nyenengake, yen kabeh bisa kekancan kanthi apik.Dadi…., apa saiki sampeyan ora kepengin dadi putrane Gusti Yesus sing apik,  kang becik marang sapadha-padha, uga ndongakake sapa wae, kalebu mungsuh utawa wong kang ora seneng marang sampeyan..


TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Pendahuluan
sugeng enjang,Bocah-bocah, sapa sing duwe kanca apik utawa sahabat? (pamong bisa nerusake dialog kanthi takon pira kancane, kenapa seneng kekancan karo dheweke) Mesthi seneng ya duwe kanca apik sing tresna marang awake dewe. Kita uga kudu apik lan uga tresna marang dheweke. Sapa sing duwe kanca nakal utawa mungsuh? utawa ana kanca sing ora disenengi? Amarga apa? (menehi kesempatan kanggo bocah-bocah crita pengalaman ala karo kanca-kancane) Mesthi ora nyenengake yen duwe kanca sing nakal, seneng ngganggu, lan seneng gawe repot. Sampeyan uga mesti dadi kekancan, males dolanan bareng, ngobrol utawa nggarap tugas bareng. Mbok  menawa mung ndeleng dheweke saka kadohan wae wis nggawe awake dewe ora seneng. Ah, luwih becik menghindar supaya ora ketemu. Apa sing dingendikakae Yésus bab mungsuh? Miturut Yésus, apa sing kudu ditindakké yen ana wong sing nganiaya utawa jahat karo awaké dhéwé?Ayo padha ndeleng lan diwaca bebarengan, saka Injil Matius 5: 44-48

Inti Penyampaian
Dadi wes cetha ya bocah-bocah, Gusti Yesus ngandika “tresnaa marang mungsuhmu  wong kang nganiaya kowé padha dongakna slamet” uga ngandika, supaya kowé padha dadi putrané Ramamu ing swarga sing ndadékaké srengéngé marang wong ala lan wong becik lan ngirim udan marang wong mursid/apik lan wong duraka/ jahat. Awaké déwé kabèh ing kéné iki putrane Gusti Allah. Dadi putrane Gusti Allah uga ateges manut, netepi dhawuhe Gusti. Yen Gusti Allah mulang kita tresna marang kabeh wong iku ateges awake dewe uga kudu sinau kanggo nindakake, Nresnani kanca sing apik marang kita lan kanca sing ora apik /nakal marang awake dewe.  Bisa apa ora?… Sampeyan apa isih  kelingan crita nalika Gusti Yesus ditangkep, dipoyoki, digebugi lan disalib? ? Biasane  crita iki dicritakake watara Paskah. Sapa sing ngelingi critane? Kabeh murid padha mlayu. Ora ana sing nulungi Panjenengané. Kabeh sakabate padha wedi. Padha wedi, yen bakal dicekel. Senajan Yésus dianiaya déning akèh wong, Yésus ora nesu. Yésus malah ndongakake wong-wong sing wes tumindak ala marang Panjenengane, nyuwunake pangapura marang Gusti Allah Bapaké ing swarga. Wah…nggumunake ya, Gusti Yesus ora sengit utawa males marang wong sing wis tumindak ala marang Panjenengane.  Yésus wis maringi tuladha sing becik. mula kita kudu niru tumindake Gusti Yesus kuwi.

Penerapan
Dadi, piye saiki bocah-bocah ? Sakwise mirengake dawuh pangandikane Gusti Yesus, Apa sampeyan sesuk gelem/ bisa ngucapake salam marang kanca-kanca kabeh ing sekolah , lan mbantu kanca-kanca sing butuh pitulungan sanajan dheweke nakal? Lan aja lali manawa Gusti Yesus uga pengin kita ndedonga kanggo dheweke. Supaya  apa? Supaya kanca-kanca kabeh isi dadi bocah sing apik, sing kebak katresnan. Supaya ora ono maneh nesu-nesuan, ora moyoki, ora ana mungsuh. Dadi swasana mesthi bakal luwih nyenengake, yen kabeh iso dadi kanca sing apik. Luwih-luwih yen iso dadi sahabat.Dadi…., apa sampeyan ora  kepengin dadi putrane Gusti Yesus kang apik… kang becik marang sapadha-padha, uga ndongakake sapa wae, kalebu mungsuh utawa wong kang ora seneng marang awake dhewe.Yen kita ngaku dadi putrane Gusti Allah, kita mesthi sinau nindakake dawuhe Gusti. Amarga ing wacan kita dina iki, Matius 5: 46-47 (ajak bocah-bocah maca). Dadi putrane  Gusti Allah tegese kudu katon beda. Luwih becik tinimbang wong sing ora kenal karo Gusti Yesus.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak