Tahun Gerejawi: Transfigurasi
Tema: Transfigurasi
Bacaan Alkitab: Lukas 9 : 28-36
Ayat Hafalan: Ketika Ia berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan (Lukas 9 : 29)
Lagu: Kidung Ria No.6 “Allah Kita Ajaib Dan Besar”
Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong):
Injil Lukas dalam membahas mengenai transfigurasi sangat berbeda dengan injil-injil lainnya. Lukas menitik-beratkan kepada apa yang terjadi. Hal ini tampak dalam ayat 29, “Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan”. Dalam ayat ini memakai dalam bahasa Yunani “egeneto ‘eteron”, tampilan wajahnya menjadi lain. Yesus dalam injil Lukas juga dibandingkan dengan Musa dan Elia.
Musa dalam Keluaran 33:18: “Perlihatkanlah kemuliaanMu kepadaku”. Secara singkat Musa tidak bisa melihat wajah Allah karena kemuliaan Allah melebihi kemampuan dan citra diri manusia, bahkan Musa tidak menyadari bahwa dirinya berada di dalam kehadiran Allah. Hal senada juga diungkap dalam kisah Elia dalam 1 Raja 19: 9-18. Elia tidak menyadari kehadiran Allah dalam hembusan angin yang sepoi-sepoi.
Lukas ingin menyadarkan bahwa kisah transfigurasi Yesus sangat berbeda bahkan melebihi Elia dan Musa. Perbedaan tersebut terletak dalam penyertaan Allah di dalam Yesus (ayat 35, “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia.”) dan kemuliaan Yesus Kristus, Mesias umat manusia. Penyertaan Allah senantiasa menurut injil Lukas senantiasa memakai kata melingkupi, menaungi atau dibayangi (‘overshadowe’). Begitu juga ketika peristiwa Roh Kudus, baik ketika Yesus dibaptis maupun Maria mengandung, sama-sama identik memakai kata menaungi, melingkupi, atau dibayangi (‘overshadowe’). Justru di sinilah letak kemuliaan Kristus. Kemuliaan Kristus bukan hanya terletak di dalam diri Yesus, melainkan juga karena ada penyertaan Allah.
Refleksi untuk Pamong:
Dari pernyataan Allah,”Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia”, semestinya membuat kita para pamong semakin yakin bahwa kita sudah berada pada pilihan yang benar. Dan sebagai pamong kita juga hendaknya “mendengarkan“ Dia melalui Firman-Firman yang memerintahkan kita untuk “mengajar” anak-anak dengan benar. Dan semangat bersemangat untuk melayani Tuhan melalui melayani anak-anak.
TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA
Tujuan: Anak dapat menceritakan kembali kisah kemuliaan Yesus di atas gunung.
Alat Peraga:
- Kapas (atau bisa diganti dengan bahan yang lain) untuk menggambarkan awan.
Catatan untuk pamong: alat-alat peraga tersebut bisa diganti sesuai dengan kreativitas pamong dan kondisi masing-masing jemaat,
Cerita ini bisa juga disampaikan dengan bermain peran (drama kecil)
Pendahuluan
(jika menggunakan gambar, buatlah gambar tersebut menjadi “wayang” dan siapkan juga tempat untuk menancapkan gambar-gambar tersebut )
Ini adalah Yesus ( tunjukkan gambar Yesus )
Ini adalah Petrus ( tunjukkan gambar Petrus )
Ini adalah Yohanes ( tunjukkan gambar Yohanes )
Ini adalah gambar Yakobus ( tunjukkan gambar Yakobus )
(ulangi beberapa kali dan tanyakan pada anak-anak gambar siapakah itu )
Inti Penyampaian
Pada suatu hari Yesus mengajak Petrus, Yohanes dan Yakobus pergi. Pergi kemana ya ? Ternyata Yesus mengajak Petrus, Yohanes, dan Yakobus naik ke gunung. (gunakan baskom/ember yang dibalik/benda yang lainnya untuk menggambarkan gunung). Yesus, Petrus, Yohanes dan Yakobus berjalan naik, naik, naik, sampai di atas gunung. Setelah sampai di atas gunung, Yesus berdoa. Pada waktu berdoa wajah Yesus memancarkan sinar yang terang. Pakaiannya juga tampak cemerlang bersinar. (pamong bisa menggunakan senter atau dengan cara yang lain untu membuat gambar Yesus menjadi lebih terang/tampak bersinar). Lalu Yesus juga nampak berbicara dengan Musa dan Elia (tanyakan lagi pada anak-anak dengan siapa Yesus berbicara).
Melihat Yesus berbicara dengan Musa dan Elia, Petrus berkata ,” Guru kami akan mendirikan tiga kemah. Satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia. Lalu tiba-tiba turunlah awan (gunakan kapas atau yang lainnya untuk menggambarkan awan). Dan terdengarlah suara dari surga, ”Inilah Anak-Ku yang kupilih, dengarkanlah Dia.”
Penerapan
Hari ini kita sudah belajar dan tahu kalau Yesus dimuliakan di atas gunung. Jadi Yesus itu benar-benar Anak Allah. Kita harus mendengarkan Firman Tuhan. Kalian bisa minta tolong ayah atau ibu atau kakak untuk membacakan Alkitab
Aktivitas
Dengan menggunakan alat peraga (atau dengan cara yang lain), bantu anak-anak untuk mengulang cerita Yesus dimuliakan di atas gunung.
TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA
Tujuan: Anak dapat menceritakan kembali kisah kemuliaan Yesus di atas gunung.
Alat Peraga
- Gambar Yesus, Yakobus, Petrus, Yohanes, Musa, Elia
- Kapas (atau bisa diganti dengan bahan yang lain) untuk menggambarkan awan
Catatan untuk pamong : alat-alat peraga tersebut bisa diganti sesuai dengan kreativitas pamong dan kondisi masing-masing jemaat,
Cerita ini bisa juga disampaikan dengan bermain peran (drama kecil)
Pendahuluan
Tanyakanlah pada anak-anak:
- Berapakah jumlah murid Tuhan Yesus?
- Sebutkanlah nama-namanya!
Inti Penyampaian
Meskipun murid Yesus ada 12 orang, tetapi pada hari itu Yesus hanya mengajak tiga orang saja. Siapakah mereka? Yesus mengajak Petrus, Yohanes dan Yakobus untuk pergi. Pergi kemana ya ? Ternyata Yesus mengajak Petrus, Yohanes, dan Yakobus naik ke gunung. (gunakan baskom/ember yang dibalik/benda yang lainnya untuk menggambarkan gunung). Yesus, Petrus, Yohanes dan Yakobus berjalan naik, naik, naik, sampai di atas gunung. Setelah sampai di atas gunung, Yesus berdoa. Tetapi ketiga orang murid-Nya tertidur. Pada waktu berdoa wajah Yesus memancarkan sinar yang terang. Pakaiannya juga tampak cemerlang berkilauan.( pamong dapat menggunakan senter atau dengan cara yang lain untuk membuat gambar Yesus menjadi lebih terang atau berkilauan).
Lalu Yesus juga tampaklah Musa dan Elia dan Yesus berbicara dengan mereka.
Ketika Petrus, Yohanes dan Yakobus terbangun, mereka melihat Yesus yang tampak bersinar berkilauan karena kemuliaan berbicara dengan Musa dan Elia. Lalu Petrus berkata, ”Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah. Satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.” Lalu tiba-tiba turunlah awan (gunakan kapas atau yang lainnya untuk menggambarkan awan). Petrus, Yohanes dan Yakobus menjadi takut ketika awan itu menaungi mereka. Dan terdengarlah suara dari surga, ”inilah Anak-Ku yang kupilih, dengarkanlah Dia.”
Penerapan
Dari peristiwa Yesus dimuliakan di atas gunung ini, terbukti bahwa Yesus adalah Anak Allah. Dan para murid-Nya termasuk kita diminta untuk mendengarkan Firman Tuhan. Salah satu caranya adalah dengan rajin membaca PAH Junior dan Alkitab.
Aktivitas
Anak-anak diminta menceritakan kembali cerita Yesus dimuliakan di atas gunung.
(ara menyampaikan cerita bebas. Apakah dengan menggunakan gambar, bermain peran, atau cara yang lain sesuai kreativitas pamong).
TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA
Tujuan: Anak dapat menceritakan kembali kisah kemuliaan Yesus di atas gunung.
Alat Peraga
- Gambar Yesus, Yakobus, Petrus, Yohanes, Musa, Elia
- Kapas (atau bisa diganti dengan bahan yang lain )untuk menggambarkan awan
Catatan untuk pamong: alat-alat peraga tersebut bisa diganti sesuai dengan kreativitas pamong dan kondisi masing-masing jemaat,
Cerita ini bisa juga disampaikan dengan bermain peran (drama kecil)
Pendahuluan
Ajak anak-anak menyanyikan lagu nama-nama murid Yesus.
Inti Penyampaian
Meskipun murid Yesus ada 12 orang, tetapi pada hari itu Yesus hanya mengajak tiga orang saja. Siapakah mereka? Yesus mengajak Petrus, Yohanes dan Yakobus untuk pergi. Pergi kemana ya? Ternyata Yesus mengajak Petrus, Yohanes dan Yakobus naik ke gunung. (gunakan baskom/ember yang dibalik/benda yang lainnya untuk menggambarkan gunung). Yesus, Petrus, Yohanes dan Yakobus berjalan naik sampai di atas gunung. Setelah sampai di atas gunung, Yesus berdoa tetapi ketiga orang murid-Nya tertidur. Pada waktu berdoa wajah Yesus memancarkan sinar yang terang. Pakaiannya juga tampak cemerlang berkilauan (pamong dapat menggunakan senter atau dengan cara yang lain untuk membuat gambar Yesus menjadi lebih terang atau berkilauan).
Lalu Yesus juga nampaklah Musa dan Elia dan Yesus berbicara dengan mereka.
Ketika Petrus, Yohanes dan Yakobus terbangun, mereka melihat Yesus yang tampak bersinar berkilauan karena kemuliaan berbicara dengan Musa dan Elia. Lalu Petrus berkata, ”Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah. Satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia. Lalu tiba-tiba turunlah awan (gunakan kapas atau yang lainnya untuk menggambarkan awan). Petrus, Yohanes dan Yakobus menjadi takut ketika awan itu menaungi mereka. Dan terdengarlah suara dari surga,” Inilah Anak-Ku yang kupilih, dengarkanlah Dia.”
Penerapan
Dari peristiwa Yesus dimuliakan di atas gunung ini, terbukti bahwa Yesus adalah Anak Allah. Dan para murid-Nya termasuk kita diminta untuk mendengarkan Firman Tuhan. Salah satu caranya adalah dengan rajin membaca PAH Junior dan Alkitab. Dan tentu saja tidak hanya dibaca dan didengarkan ya, tapi juga dilakukan
Aktivitas
Anak-anak diminta menceritakan kembali cerita Yesus dimuliakan di atas gunung.
(cara menyampaikan cerita bebas. Apakah dengan menggunakan gambar, bermain peran, atau cara yang lain sesuai kreativitas pamong dan anak-anak).
Basa Jawi
JENJANG BALITA
Tujuan: Bocah-bocah bisa nyritakake maneh kamulyane Yesus ing gunung.
Pendahuluan
(Yen nggunakake gambar, gawenen gambar dadi “wayang” lan diapake papan kanggo nancepake gambar)
Iki Yesus (nuduhake gambar Yesus)
Iki Petrus (nuduhake gambarake Petrus)
Iki Yohanes (nuduhake gambar Yohanes)
Iki gambar Yakobus (nuduhake gambar Yakobus)
(Baleni kaping pirang-pirang lan takon marang bocah-bocah gambare sapa)
Inti Penyampaian
Ing sawijining dina Gusti Yésus ndawuhi Pétrus, Yohanes lan Yakobus nderek. Arep tindak menyang ngendi ya? Jebule Yesus ngajak Pétrus, Yohanes, lan Yakobus munggah gunung. (Gunakake baskom diwalik / ember / barang liyane kanggo nggambarake gunung). Gusti Yesus, Pétrus, Yohanes lan Yakobus mlaku munggah, munggah, munggah, munggah menyang pucuk gunung. Sakwisé tekan puncak gunung, Yésus ndedonga. Nalika ndedonga, pasuryane Gusti Yesus sumorot padhang. Agemane uga katon padhang banget. (Pamong bisa nggunakake senter utawa kanthi cara liya kanggo nggawe gambar Yesus luwih padhang / katon sumunar)
Banjur, Yesus uga katon lagi ngendikan karo Nabi Musa lan Nabi Elia (takon maneh karo bocah-bocah , sapa sing diajak ngendikan Yesus).
Weruh Gusti Yésus ngendikan /omong-omongan karo nabi Musa lan nabi Élia, Pétrus banjur matur, ”Guru kula badhé ngedegaken tarub tiga. Setunggal kagem Panjenengan, satunggal kagem Musa lan satunggal kagem Nabi Elia. Banjur dumadakan ana mega mudhun (nganggo kapas utawa liya-liyane kanggo nggambarake awan). Lan ana swara saka swarga, “Iki Putra-Ku sing Dakpilih, rungokna.”
Penerapan
Dina iki kita wis sinau lan ngerti nèk Yésus diluhurké/dimulyakake ing gunung. Dadi, Yesus iku pancen Putraning Allah. Kita kudu ngrungokake Sabdane Gusti Allah. Bocah-bocah isa nyuwun tulung bapak utawa ibu utawa sedulurmu maca Alkitab.
Aktivitas
Kanthi nggunakake alat peraga (utawa kanthi cara liya), pamong nulungi bocah-bocah supaya mbaleni crita babagan Yesus sing diluhurake ing gunung.
Basa Jawi
JENJANG PRATAMA
Tujuan: Bocah-bocah bisa nyritakake maneh kamulyane Yesus ing gunung.
Pendahuluan
Pamong takon karo bocah-bocah: Pira muridé Gusti Yesus? Sapa bae asmane?
Inti Penyampaian
Sanajan muride Yesus ana 12 , nanging nalika semana Yesus mung ngajak wong telu. Sapa bae sing diajak ? Yésus ngajak Pétrus, Yohanes lan Yakobus. Arep tindak menyang endi? Jebul Yesus ngajak Pétrus, Yohanes, lan Yakobus munggah gunung. (Gunakake baskom di walik / ember / obyek liyane kanggo nggambarake gunung). Gusti Yesus, Pétrus, Yohanes lan Yakobus tindak munggah, munggah, munggah, munggah menyang pucuk gunung. Sakwisé tekan puncak gunung, Yésus ndedonga. Nanging murid telu mau padha turu. Nalika ndedonga, pasuryane Gusti Yesus sumorot padhang. Klambine uga katon mengkilap.
Banjur katon uga Nabi Musa lan Nabi Elia . Nalika Pétrus, Yohanes lan Yakobus tangi, padha weruh Gusti Yésus sing katon sumunar ing kamulyan, ngendikan karo Musa lan Élia. Rasul Pétrus banjur matur: “Guru, kawula sedaya sami rumaos begja sanget wonten ing mriki. Mugi kawula sami kalilanana sapunika damel tarub tiga. Satunggal kagem Panjenengan, satungga kagem Nabi Musa satunggalipun kagem Nabi Elia. Banjur dumadakan ana mega mudhun (nganggo kapas utawa liya-liyane kanggo nggambarake awan). Pétrus, Yohanes lan Yakobus padha wedi nalika méga padha ngayomi, banjur ana swara saka swarga, “Iki PutraningSun kang pinilih, rungokna Panjenengané.”
Penerapan
Saka kedadeyan Yesus diluhurake ing gunung iki, cetha yen Yesus iku Putraning Allah. Lan para sakabate kalebu kita dijaluk ngrungokake pangandikane Gusti Allah. Salah siji cara yaiku sregep maca PAH Junior lan Kitab Suci.
Aktivitas
Bocah-bocah didhawuhi nyritakaké manèh bab Yésus kaluhuraké ing gunung.
(cara nyritakake kanthi bebas. Bisa nggunakake gambar, main peran, utawa cara liya miturut kreativitas pamong).
Basa Jawi
JENJANG MADYA
Tujuan: Bocah-bocah bisa nyritakake maneh kamulyane Yesus ing gunung.
Pendahuluan: Ajak bocah-bocah padha nyanyi asmane para sakabate Yesus (nama murid Yesus)
Inti Penyampaian
Sanajan muride Yesus ana 12 , nanging nalika semana Yesus mung ngajak wong telu. Sapa bae sing diajak ? Yésus ngajak Pétrus, Yohanes lan Yakobus. Arep tindak menyang endi? Jebul Yesus ngajak Pétrus, Yohanes, lan Yakobus munggah gunung. (Gunakake baskom di walik / ember / obyek liyane kanggo nggambarake gunung). Gusti Yesus, Pétrus, Yohanes lan Yakobus tindak munggah, munggah, munggah, munggah menyang pucuk gunung. Sakwisé tekan puncak gunung, Yésus ndedonga. Nanging murid telu mau padha turu. Nalika ndedonga, pasuryane Gusti Yesus sumorot padhang. Klambine uga katon mengkilap.
Banjur katon uga Nabi Musa lan Nabi Elia . Nalika Pétrus, Yohanes lan Yakobus tangi, padha weruh Gusti Yésus sing katon sumunar ing kamulyan, ngendikan karo Musa lan Élia. Rasul Pétrus banjur matur: “Guru, kawula sedaya sami rumaos begja sanget wonten ing mriki. Mugi kawula sami kalilanana sapunika damel tarub tiga. Satunggal kagem Panjenengan, satungga kagem Nabi Musa satunggalipun kagem Nabi Elia. Banjur dumadakan ana mega mudhun (nganggo kapas utawa liya-liyane kanggo nggambarake awan). Pétrus, Yohanes lan Yakobus padha wedi nalika méga padha ngayomi, banjur ana swara saka swarga, “Iki PutraningSun kang pinilih, rungokna Panjenengané.”
Penerapan
Saka kedadeyan Yesus diluhurake ing gunung iki, cetha yen Yesus iku Putraning Allah. Lan para sakabate kalebu kita dijaluk ngrungokake pangandikane Gusti Allah. Salah siji cara yaiku sregep maca PAH Junior lan Kitab Suci. Aja mung diwaca thok ya, tapi yo kudu dilakoni.
Aktivitas
Bocah-bocah didhawuhi nyritakaké manèh bab Yésus kaluhuraké ing gunung.
(cara nyritakake kanthi bebas. Bisa nggunakake gambar, main peran, utawa cara liya miturut kreativitas pamong)