Aku Percaya Yesus Telah Bangkit! Tuntunan Ibadah Anak 27 April 2025

14 April 2025

Tahun Liturgi: Paskah 2
Tema: Kebangkitan mengalahkan keraguan dan kuasa maut
Judul: Aku Percaya Yesus Telah Bangkit!

Bacaan: Yohanes 20:19-31
Ayat Hafalan: “Kata Yesus kepadanya: “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya”” (Yohanes 20:29)

Lagu Tema: Tanda Paku

Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Pada pembuka perikop jelas terungkap bagaimana kondisi para murid sesudah ditinggalkan oleh Yesus. Hidup dalam ketakutan sehingga tinggal dalam ruangan yang terkunci rapat. Mereka hanya percaya kepada orang-orang yang dikenal dengan pasti. Kalau mau berada dalam ruangan yang sama, pastilah kaum mereka juga, bukannya orang asing. Penangkapan kepada para pengikut Yesus bisa dilakukan setiap saat oleh orang-orang yang membenci Yesus.

Dalam keadaan pintu yang terkunci rapat itulah Yesus hadir ditengah mereka. Mereka mengenal Yesus, tidak ada yang berubah dalam penampakannya. Yesus memberikan salam dan berkat seperti kebiasaan-Nya dan menunjukkan bekas luka di tubuh-Nya sehingga mereka percaya betul-betul berjumpa dengan gurunya itu. Ketika Yesus menampakkan diri kepada para murid, tentu membawa sukacita yang besar. Karena saat Yesus mati disalibkan, mereka seolah bingung, kehilangan pegangan hidup dan bahagianya kini mereka memiliki harapan kembali.

Tomas yang tidak hadir pada saat itu hanya mendapat berita saja, lalu berujar tidak percaya sebelum melihat dan mencocokkan tangan ke dalam lubang bekas paku pada tubuh Yesus.

Menjadi ragu seperti Tomas kadang wajar terjadi. Mungkin ia menganggap rekan-rekannya masih ‘ketok-ketok-en’, yang biasa terjadi pada setiap orang yang baru ditinggalkan. Itulah mengapa, ia ingin membuktikan benar tidaknya kehadiran Yesus. Yesus tentu saja hadir dan menjawab keraguan Tomas. Ia meminta Tomas mencucukkan jari ke lubang bekas paku di tangan dan lambung-Nya. Tomas dapat melihat dengan mata kepala sendiri, yang hadir itu Yesus, bukan hanya angan belaka.

Refleksi Untuk Pamong
Melihat dengan mata itu sudah biasa, tapi melihat dengan hati itulah hal yang luar biasa. Pamong toh manusia biasa yang kerap bertindak seperti Tomas. Manusia yang kerap meminta bukti apakah Tuhan menyertai kehidupan ataukah sebaliknya. Jika didesak keadaan, kita seringkali mencobai Tuhan dengan memaksa Tuhan bertindak atas hidup kita.

“Kalau Tuhan memang ada, Tuhan pasti bebaskan aku dari masalah keuangan”
“Kalau Tuhan memang ada, Tuhan pasti menolong orangtuaku dan membebaskan dari sakit yang parah”
“Aku setia melayani anak-anak digereja sebagai pamong, sebenarnya apa kurangku sampai Tuhan tidak mengabulkan doaku?”

Bagaimana hati kita melihat? Apakah kita percaya dan pasrah sepenuhnya dengan bagaimana cara Tuhan memelihara hidup kita? Seperti apa kata Yesus: “Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya.”


TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Tujuan: Anak menyebutkan lubang bekas luka pada kaki dan lambung Yesus

Alat Peraga:
Gambar 1

Gambar 2

Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Bagaimana rasanya setelah merayakan Paskah minggu kemarin? Senang kan? Nah, hari ini para murid mengalami yang sebaliknya. Bukan senang, mereka justru ketakutan, Bagaimana ceritanya?

Inti Penyampaian
(Pamong menunjukkan gambar 1)
Semua murid sedang berkumpul di sebuah rumah. Setelah Yesus ditangkap dan dihukum mati, semua pengikutnya juga terancam ditangkap. Itulah mereka mengunci pintu rapat-rapat. Tiba-tiba seseorang muncul sambil berkata: Damai sejahtera bagi kamu! Lho, bukankah itu Yesus, guru kita? Yesus juga menyuruh mereka melihat bekas luka ditubuhNya.

Wah senang sekali, ternyata mereka memang sedang berjumpa dengan Yesus. Setelah itu, para murid yang ada disitu menceritakan kepada teman yang lainnya. Tetapi Tomas mengatakan hanya akan percaya kalau menyentuh lubang itu dengan tangannya sendiri.

(Pamong menunjukkan gambar 2)
Nah, akhirnya Yesus benar-benar menemui Tomas dan melakukan apa yang dimintanya sendiri. Yesus mengatakan: “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya. “

Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Siapa yang takut gelap, ayo angkat tangannya! Kenapa sih takut gelap? Iya benar, karena kita tidak bisa melihat. Kalau gelap, berjalan saja bisa tertabrak meja, kursi atau lemari dirumah. Makanya ada anak-anak yang suka menangis kalau sedang mati lampu. Kalau sudah begitu, biasanya anak-anak akan memanggil ayah dan ibu. Kalau ada ayah dan ibu, anak-anak akan tenang. Walaupun tidak bisa melihat, asalkan ada ayah atau ibu disamping kita pasti anak-anak tidak takut.

Hari ini kita mau kenalan dengan Tomas. Ia sama seperti anak yang tidak bisa melihat karena mati lampu itu tadi. Ia murid Yesus yang hari itu sedang tidak berkumpul dengan teman-temannya. Jadi Tomas ketinggalan berita, bahwa Yesus baru saja datang menemui para murid. Tomas tidak percaya kalau teman-teman bertemu dengan Yesus. Ah, jangan-jangan bukan Yesus! Pokoknya kalau aku belum bertemu dan menyentuh lubang di tangan dan lambung, aku nggak percaya deh! Jadi, Tomas harus bertemu dengan Yesus dan menyentuh luka di tubuh Yesus, baru mau percaya.

Akhirnya Yesus memang menemui Tomas dan menyuruhnya menyentuh bekas luka supaya percaya. Siapa yang tidak mau seperti Tomas? Ayo angkat tangannya…siapa yang mau percaya kepada Yesus walaupun tidak melihat? Yesus selalu menemani anak-anak, meskipun mati lampu, meskipun anak-anak sedang sendiri, meskipun petir berbunyi sangat keras dan menakutkan. Mintalah penyertaan Tuhan dalam doa, Jangan kuatir ya, Tuhan selalu menyertai, dan semua pasti baik-baik saja.

Aktivitas
Mewarnai Gambar, sambil mewarnai ajak anak untuk menyanyikan lagu Tanda Paku agar anak dapat mengingat kisah perjumpaan Yesus dengan para murid ini.


TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Tujuan: Anak menjelaskan kisah Perjumpaan Yesus dengan para murid dengan Bahasa sederhana

Alat Peraga: Menggunakan alat peraga pada balita

Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Sebelum mendengarkan cerita, kakak mengajak bermain petak umpet ya. Ada yang pernah bermain petak umpet sebelumnya? Kakak akan menjelaskan ya.

  • Tentukan siapa yang berjaga dengan cara melakukan suit atau hompimpa terlebih dahulu. Biasanya, pemain yang kalah saat suit atau hompimpa inilah yang akan berjaga.
  • Tetapkan benteng yang akan digunakan untuk si pencari (orang yang berjaga).
  • Si pencari akan menutup mata dan menghitung mundur. Sementara si pencari menghitung, pemain lain harus mencari tempat untuk bersembunyi.
  • Pencari akan mulai mencari pemain lain. Tugas pemain yang bersembunyi adalah berlari untuk memegang benteng sebelum si pencari lebih dulu sampai ke benteng dan meneriakkan nama pemain tersebut. Dalam hal ini, jika pencari lebih dulu mencapai benteng, maka si pemain dianggap kalah dan harus berjaga di sesi permainan selanjutnya. Namun, jika pemain lebih dulu mencapai benteng ketimbang si pencari, maka pencari harus siap berjaga kembali.

Bagaimana bermainnya, seru bukan? Permainan ini sudah ada sejak jaman nenek moyang kita. Coba kakak tanya..bagaimana rasanya menjadi si pencari yang semula ditutup matanya? Selama mata ditutup dan menghitung, si pencari suka mendengar suara gerakan teman-teman yang menjadi pemain. Dengan cara itu, si pencari dapat membayangkan, kira-kira dimana para pemain sedang bersembunyi? Jadi ia mencoba melihat tanpa menggunakan mata, ia menggunakan telinganya.

Nah, hari ini kita akan mendengar cerita tentang seorang murid Yesus yang bilang: sebelum aku melihat sendiri, aku nggak akan percaya! Apa yang ingin dilihatnya sih?

Inti Penyampaian
(Pamong menunjukkan gambar 1)
Sejak Yesus ditangkap dan dihukum mati, para pengikutnya hidup dalam ketakutan luar biasa. mereka tidak bisa hidup bebas seperti dulu, mereka takut ditangkap oleh orang-orang yang membenci Yesus. Hari ini mereka berkumpul dirumah yang dikunci rapat, lalu kaget seketika. Apa mereka tidak salah lihat? Yesus sedang berdiri di hadapan sambil berkata: salam sejahtera bagi kamu!

Dari cara bicaranya ini benar-benar Yesus. Apalagi ketika Ia juga menunjukkan bekas luka di tubuhNya, ini benar-benar Yesus! Yesus nyata sudah bangkit. Maka mereka menceritakan kepada yang lainnya, agar yang lainnya ikut senang. Tapi sayang, ada satu orang yaitu Tomas yang mengatakan bahwa, kalau tidak menyentuh lubang di tangan dan lambung, aku tidak akan percaya!

(Pamong menunjukkan gambar 2)
Walaupun Yesus sedih dengan perkataan Tomas, Ia tetap menemui muridnya itu. Tomas dipersilahkan menyentuh tangan dan lambung Yesus, barulah ia percaya.

Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, menjadi seperti Tomas itu benar-benar membuat Yesus sedih. Tuhan Yesus sudah melakukan banyak hal dalam hidupnya, siapa lagi kalau bukan untuk orang-orang yang mempercayai-Nya. Tapi, Tomas tetap menuntut bukti. Kira-kira, apakah ada diantara anak-anak yang berlaku seperti Tomas? Tidak percaya dengan kehadiran Tuhan dalam kehidupan ini dan minta bukti? Misal nih: Tuhan, kalau kau memang benar-benar ada, aku pasti bisa mengerjakan ulangan walaupun semalam aku tidak belajar. Wih gawat dong kalau ada yang berpikir seperti itu.

Tuhan itu tanpa dilihat pun benar-benar hadir dalam kehidupan kita. Ia muncul dalam sosok ibu yang penyayang seperti ibu kita, menyiapkan makanan lezat di meja makan, muncul dalam sosok bapak yang bijaksana seperti bapak kita, atau muncul dalam sosok adik kecil yang lucu yang menghibur kita. Belum lagi, sahabat yang baik dan setia. Kehadiran Tuhan muncul dalam berkat-berkat yang kita terima yang tidak terhitung banyaknya. Yuk, tetap teguh dan percaya bahwa Tuhan selalu menyertai kita.

Aktivitas
Pamong dapat mencetak gambar berikut ini sesuai jumlah anak.


TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Tujuan: Anak menjelaskan kisah Perjumpaan Yesus dengan para murid.

Alat Peraga
Pamong dapat menunjuk anak-anak untuk berperan dalam drama berikut ini.
1 pamong menjadi narator. 1 orang sebagai Yesus dan 1 orang sebagai Tomas, sementara anak lainnya menjadi murid-murid Yesus. Pamong dapat membuat tulisan yang dapat ditempel di baju setiap anak sesuai perannya masing-masing.

Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Kita mau membagi peran ya, kakak akan membagi siapa yang memerankan siapa.

Inti Penyampaian
Narator : Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus. Puji Tuhan karena kita semua bisa hadir disini. Penyertaan Tuhan dalam hidup kita ini sangat besar. Hari ini kita akan berperan dalam drama Perjumpaan Yesus dengan para Murid (berhenti sejenak).
Murid-murid Yesus hidup dalam ketakutan setelah peristiwa penangkapan dan hukuman mati yang diterima Yesus. Mereka kehilangan harapan, siapa lagi yang akan melindungi mereka? Siapa yang peduli dengan nasib mereka? Saat itu, tanpa diduga muncullah seseorang yang tidak disangka-sangka!
Yesus : Salam damai sejahtera bagimu!
Murid 1 : Hah! Siapa dia? Kenapa wajahNya mirip dengan Yesus?
Murid 2 : iya seperti Yesus, tapi bukankah Yesus sudah meninggal? Benarkah dia Yesus yang kita kenal?
Yesus : salam damai sejahtera bagimu!
Muird 3 : Dia benar-benar Yesus, kawan! Itu salam yang biasa diucapkan Yesus kepada kita bukan?
Yesus : Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.
Narator : Mereka sangat gembira karena berjumpa dengan Yesus, mereka menceritakan kepada yang lainnya bahwa baru saja berjumpa dengan Yesus.

(anak-anak yang berperan sebagai murid berbisik dan bercerita kepada anak-anak lainnya, menandakan mereka berkisah tentang perjumpaannya dengan Yesus)

(anak yang berperan sebagai Tomas menunjukkan wajah tidak percaya)
Tomas : Ah, mana mungkin Yesus masih hidup dan bertemu dengan kalian? Aku melihat sendiri kalau Yesus sudah meninggal.
Murid 4 : Jangan begitu Tomas, kami betul-betul bertemu Yesus! Kenapa kamu tidak percaya?
Tomas : sebelum aku melihat dan menyentuh lubang pada tangan dan lambungnya, aku tidak akan percaya!
Murid 5 : wah gawat, Tomas ini…kamu sungguh keterlaluan!
Narator : Delapan hari kemudian, Yesus datang lagi dan kali ini ada Tomas bersama dengan murid-murid lainnya.
Yesus : Salam damai sejahtera bagimu!
Murid 6 : Wah Yesus datang lagi?
Yesus : Tomas, silahkan menyentuh lubang bekas luka pada tangan dan lambungku!
Tomas : baik Tuhan
(Anak yang berperan sebagai Tomas mendekati Yesus dan menyentuh lubang pada tangan dan lambung, lalu jatuh terduduk, terlihat menyesal dan sedih)
Tomas : Ampuni aku Tuhan, kini aku percaya kepadaMu.
Yesus : “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya. “
Narator : Hari itu Yesus dan Murid-muridnya sangat bahagia. Sejak saat itu, mereka giat memberitakan kabar baik kemanapun juga. Mereka percaya, Tuhan selalu menyertai. Amin.

Penerapan Dan Aktivitas
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, sungguh menakjubkan cerita Alkitab hari ini ya, ada baiknya kita belajar menyikapi dan berdiskusi tentang peristiwa Perjumpaan Yesus dengan murid-murid-Nya. Mari kita mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan dibawah ini:

  1. Apa yang membuat para murid sangat ketakutan sampai mereka mengunci pintu rapat-rapat?
  2. Bagaimana bunyi salam yang diucapkan Yesus?
  3. Apa pendapat Tomas tentang perjumpaan Yesus dengan para murid lainnya?
  4. Lalu, apa yang dilakukan oleh Yesus kepada Tomas?
  5. Bagaimana reaksi Tomas kepada Yesus?
  6. Kalau teman-teman menjadi murid-murid Yesus yang ada di ruangan saat itu, bagaimana reaksi kalian?
  7. Bagaimana cara menjadi murid yang percaya dengan Yesus?

BASA JAWA

TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Pendahuluan
Sugeng enjing para putraning Allah ingkang kinurmatan,
Piye perasaanmu sawise ngrayakake Paskah minggu kepungkur? Seneng kan? Nah, dina iki para murid ngalami kedadeyan kang kosok balen. Tinimbang seneng, dheweke malah wedi, kok bisa? Kepiye critane?

Inti Penyampaian
(Pamong nuduhake gambar 1)
Kabeh murid padha kumpul ing sawijining omah. Sakwisé Yésus dicekel lan dipatèni, kabèh muridé uga diancam bakal kecekel kabeh. Mula lawange dikunci kenceng. Dumadakan ana wong sing teka lan ngomong: Tentrem rahayu! Yagene, dudu Yesus, gurune kita? Apa maneh deweke nuduhake bekas luka ing tangan uga lambunge.
Wah, seneng banget, jebul ketemu maneh karo Gusti Yesus. Sakwise kuwi, murid-murid sing ana kono ngandhani kanca liyane. Nanging Tomas ujar manawa dheweke bakal percaya yen ndemek bolongan kasebut nganggo tangane dhewe.

(Pamong nuduhake gambar 2)
Inggih, pungkasanipun Gusti Yesus ketemu Tomas lan nindakake apa sing dijaluk dheweke, banjur Yésus kandha, ”Kowé pracaya merga kowé wis weruh Aku. Rahayu wong kang ora weruh, nanging pracaya. “

Penerapan
para putraning Allah ingkang kinasih,
Sing wedi peteng, angkat tangan! Kok wedi peteng? Ya bener, amarga kita ora bisa ndeleng. Yen peteng, mung mlaku-mlaku wae sampeyan bisa ketabrak meja, kursi utawa lemari ing omah. Mula ana bocah-bocah sing seneng nangis yen mati lampu. Dina iki kita pengin ngerti Tomas. Dhèwèké kuwi muridé Yésus sing dina kuwi ora ngumpul karo kanca-kancané. Mulané Tomas ora krungu kabar, yen Yésus lagi teka methuki para muridé. Tomas ora percaya nèk kanca-kancané ketemu Yésus. Oh, mungkin iku dudu Gusti Yesus! Oalah, yen aku ora ketemu lan ndemek bolongan ing tangan lan weteng, aku ora bakal percaya!

Gusti Yesus pancen nemoni Tomas lan dhawuh supaya ndemek bolongan paku, supaya Tomas percaya tenan.

Dadi, bali menyang kahanan nalika lampu mati, ya? Apa sing biasane kedadeyan nalika lampu mati? Anak-anak bakal nangis utawa njerit nggoleki ibu lan bapak, ta? ya, amarga bocah-bocah percaya yen ibu lan bapak bakal nglindhungi dheweke. Yen ana ibu lan bapak, bocah-bocah mesthi slamet. Geneya yen sampeyan dhewekan? Ora ana sing dijaluki pitulungan? Ya, yen kaya ngana kuwi bocah-bocah mung kudu ndedonga njaluk tulung marang Gusti. Bocah-bocah kudu percaya yen kabeh bakal apik, yen Gusti Allah nunggil karo dheweke.


TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Pendahuluan
Sugeng enjing para putraning Allah ingkang kinurmatan,

Sakdurunge ngrungokke critane, mbakyu/kakang ngajak bocah-bocah dolanan jumprit singit. Apa ana sing pernah dulinan jumprit singit sadurunge? Kakang/mbakyu bakal nerangake, ya?

  • Nemtokake sapa sing njaga kanthi nindakake hompimpa dhisik. Biasane, pemain sing kalah bakal njaga.
  • Nemtokake benteng sing bakal digunakake kanggo wong golek (wong sing njaga).
  • Sing golek bakal nutup mata lan ngitung. Nalika ngitung, pemain liyane kudu golek panggonan kanggo ndhelik.
  • yen wes rampung anggone ngitung, bakal miwiti nggoleki pemain liyane. Tugase pemain sing ndhelik yaiku mlayu nyekel benteng sadurunge sing golek tekan beteng luwih dhisik lan bengok-bengok jenenge pemain. Ing kasus iki, yen wong golek pisanan tekan bèntèng, banjur pamuter dianggep wis ilang lan kudu ing jaga ing dulinan sabanjuré. Nanging, yen pemain tekan bèntèng sadurunge sing digoleki, sing golek kudu siyap kanggo ngadeg njaga maneh.

Kepiye rasane dulinan jumprit singit? Nyenengake ora? dulinan iki wis ana wiwit jaman leluhur kita. Mbakyu/kakang nyuwun pirsa… kepiye dadi wong kang jaga beteng? Netrane ditutup ora bisa ndeleng ngendi-ngendi? Angger mripate ditutup lan ngetung, sing golek seneng krungu swarane obahe kanca sing dadi pemain. Kanthi cara iki, sing nggoleki bisa mbayangno, ing ngendi para pemain ndhelik? Dadi dheweke nyoba ndeleng tanpa nggunakake mripate, dheweke nggunakake kuping.

Inggih, dina iki kita bakal krungu crita bab muridé Gusti Yésus sing ngandika: nganti aku weruh dhewe, aku ora bakal pracaya! Apa ta maksude kuwi?

Inti Penyampaian
(Pamong nuduhake gambar 1)
Wiwit Yésus dicekel lan dipatèni, para murid urip karo wedi banget. padha ora bisa urip bebas kaya sadurunge, padha wedi ketangkep dening wong-wong sing sengit marang Gusti Yésus. Dina iki padha kumpul ing omah sing dikunci kenceng, banjur dumadakan kaget. Gusti Yesus ngadeg ing ngarep lan ngandika: “Tentrem-rahayu anaa ing kowe!”

Yen saka cara ngandika kuwi tenan Gusti Yésus.. lan maneh Yesus ngutus pada ndeleng bekas luka ing tangan lan lambunge. Iki tenan Gusti Yésus! Gusti Yesus wis tenan wungu. Mulané pada crita marang wong liya, supaya wong liya padha bungah. Nanging, ana wong siji, yaiku Tomas, sing ngomong, yen aku ora ndemek bolongan ing tangan lan weteng, aku ora bakal percaya!

(Pamong nuduhake gambar 2)
Senajan Yésus sedih karo omongané Tomas, dhèwèké tetep ketemu karo muridé kuwi. Tomas diundang ndemek tangan lan lambungé Gusti Yésus, banjur percaya.

Penerapan
Bocah-bocah sing ditresnani Gusti Allah, dadi kaya kuwi Tomas tenanan marakke Yésus sedih. Gusti Yesus wis nindakake akeh prekara ing uripe, sapa maneh kajaba kanggo wong-wong sing pracaya marang Panjenengane. Nanging, Tomas isih njaluk bukti. Coba, Apa ana bocah ing kene sing tumindak kaya Tomas? Apa ora pracaya ing ngarsane Gusti Allah ing urip iki lan njaluk bukti? Tuladhanipun: Dhuh Gusti, menawi Panjenengan saestu wonten, kula mesthi saged ngentasaken ujian senajan wingi kula mboten sinau. Wah, ngeri yen ana sing mikir kaya ngono ya.

Gusti Allah punika saestu wonten ing gesang kita tanpa katon. Dheweke katon ing sosok ibu sing tresna kaya ibu kita, nyiyapake panganan sing enak ing meja nedha bengi, katon ing sosok bapak sing wicaksana kaya bapak kita, utawa katon ing tokoh adhine sing lucu sing nyenengake kita. Ora kanggo sebutno, kanca apik lan setia. Ngarsane Gusti katon ing berkah sing ora kaetung sing kita tampa. Ayo, tetep kuwat lan percaya yen Gusti Allah tansah nunggil karo kita.


TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Pendahuluan
Sugeng enjing para putraning Allah ingkang kinurmatan,
Mbakyu/kakang Arep mbagi peran, sapa sing berperan dadi sapa.

Inti Penyampaian
Narator : Sugeng enjing lare-lare ingkang dipun tresnani dening Gusti Yesus. Puji marang Gusti Allah amarga kita kabeh bisa ana ing kene. Anane Gusti Allah ing urip kita kuwi berkah kang gedhe banget. Dina iki kita bakal tumindak ing drama Pertemuan Yesus karo Para Murid ( ngaso ).
Murid-muridé Yésus urip ing rasa wedi sakwisé Yésus ditangkep lan diukum pati. Kabeh murid wis kelangan pangarep-arep, sapa maneh sing bakal nglindhungi? Sapa sing peduli karo nasibe? Ing wektu iku, wong sing dikarepke muncul!
Gusti Yésus: Tentrem rahayu!
murid 1 : hah! Sapa dheweke? Apa sebabé pasuryané kaya Yésus?
murid 2 : ya bener kowe! Dewek e kaya Gusti Yesus, nanging Yesus wus seda? Apa dheweke pancen Yesus sing kita kenal?
Gusti Yésus: Tentrem rahayu!
Murid 3 : Dheweke pancen Yesus, yo cah! Kuwi salam sing biasa diomongké Yésus marang awaké dhéwé, ta?
Gusti Yésus: Kaya déné Gusti Allah Bapakku sing ngongkon Aku, Aku uga ngongkon kowé saiki.
Narator: Wong-wong mau padha bungah banget amarga ketemu karo Gusti Yésus, lan ngomong marang wong-wong liyané, yèn mentas ketemu karo Gusti Yésus.
(Bocah-bocah sing dadi murid bisik-bisik lan crita marang bocah-bocah liyane, nuduhake yen dheweke lagi crita babagan pasrawungan karo Gusti Yesus) (bocah sing dadi Tomas nuduhake pasuryan sing ora percaya)
Tomas: Ah, kepiye carane Yesus isih urip lan ketemu sampeyan? Aku weruh dhewe yen Gusti Yesus wis seda.
murid 4: Aja kaya ngono, Tomas, kita wis ketemu Gusti Yesus! Yagene kowe ora percaya?
Tomas: Nganti aku weruh lan ndemek bolongan ing tangan lan weteng, aku ora bakal percaya!
murid 5 : Wah, kebacut tenan to kowe kuwi Tomas!
Narator: Sawisé wolung dina, Gusti Yésus rawuh menèh lan Tomas lan murid-murid liyané.
Gusti Yésus: Tentrem rahayu!
murid 6: Wah, Gusti Yesus rawuh maneh?
Gusti Yesus: Tomas, tulung tutulake tatu ing tangan lan wetengku!
Tomas: Inggih, Gusti
(Bocah sing main Tomas nyedhaki Gusti Yesus lan ndemek bolongan ing tangan lan lambunge, banjur tiba, melas lan sedih)
Tomas: Ngapunten Gusti, sakniki kulo pracaya marang Panjenengan.
Gusti Yesus: “Amarga kowe wis ndeleng Aku, kowe pracaya. Rahayu wong sing ora ndeleng, nanging pracaya.”
Narator: Ing dina iku Gusti Yesus lan para murid padha bungah banget. Wiwit kuwi, wong-wong kuwi aktif nginjil nang endi-endi. Dheweke percaya yen Gusti Allah tansah nunggil karo dheweke. Amin.

Penerapan Dan Aktivitas
Bocah-bocah sing ditresnani karo Gusti Allah, crita Kitab Suci saiki pancen apik banget kanggo kita sinau kanggo nanggapi lan ngrembug babagan kedadeyan Yesus karo para muride. Ayo dirembug pitakonan ing ngisor iki:

  1. Apa sing njalari para murid wedi banget nganti ngunci lawang?
  2. Piyé carané Yésus ngucapké salam?
  3. Apa pamikiré Tomas wektu Yésus ketemu karo murid-murid liyané?
  4. Dadi, apa sing ditindakké Yésus marang Tomas?
  5. Piyé tanggepané Tomas marang Yésus?
  6. Yen kowe dadi salah sijining murid Yésus sing wektu kuwi ana ing omah kono, piyé tanggepanmu?
  7. Piyé carané kowe isa dadi murid sing percaya marang Yésus?

Renungan Harian

Renungan Harian Anak