Bacaan Alkitab : Kejadian 4:1-16
Tahun Gerajawi : Pra Paskah III
Tema : Kejujuran
Ayat Hafalan : “Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya” (Amsal 2: 7)
Lagu Tema : Special Song For Kids Sunday School 277 “Mata Tuhan Melihat”
Kidung Ria 63 “Bapa Kupersembahkan Tubuhku”.
Penjelasan Teks:
Kain dan Habil adalah putra-putra dari Adam dan Hawa. Ketika dewasa Kain menjadi petani, sedangkan Habil menjadi gembala kambing domba. Persoalan muncul saat Kain dan Habel memberikan persembahan kepada Tuhan. Karena Kain adalah petani, maka yang dipersembahkannya pun hasil pertaniannya. Sedangkan Habel mempersembahkan hasil ternaknya yang sulung dengan lemak-lemaknya. Dan akhirnya persembahan Habel lah yang menyenangkan hati Tuhan.
Jika diperhatian ayat 4b dan 5a, disebutkan bahwa Tuhan mengindahkan Habel dan korban persembahannya. Tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan Tuhan. Nampaknya yang menjadi persoalan utama sesungguhnya adalah bukan persembahannya, akan tetapi karakter dan kepribadian Kain Habel lah yang pertama-tama dilihat Tuhan. Dan benar bahwa Kain memiliki karakter yang kurang baik. Terlihat pada ayat 5, “lalu Kain menjadi panas”. Disusul sikap iri hati yang kemudian mendorongnya untuk membunuh Habel. Sikap yang buruk juga terlihat saat Allah bertanya dimanakah Habel berada, meski tentu Tuhan telah mengetahuinya (ayat 10, “darah adikmu berteriak kepadaku dari tanah”). Kain berkilah dengan jawaban, “aku tidak tahu”. Habil berbohong kepada Tuhan. Dan justru karena Habel berbohong, Tuhan Allah menjadi sangat marah. Sehingga Allah mengutuk Kain. Akan tetapi Kain masih mendapatkan kasih karunia Allah. Di tengah kesulitan yang dialami, Tuhan masih menyelamatkan nyawanya.
TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA
Tujuan : Anak dapat menceritakan kembali kisah Kain dan Habel
Alat Paeraga :
Pamong dapat menyiapkan :
- Gambar Pinokio (Untuk ilustrasi) https://www.google.co.id/search?safe=strict&hl=en&biw=1438&bih=685&tbm=isch&sa=1&ei=ich6W4_5I9v0rAHsgJE4&q=gambar+pinokio+kartun
- Menempel kata JUJUR dengan setiap gambar disertai huruf
J – Gambar Jerapah
U – Gambar Unta
J – Gambar Jangkrik
U – Gambar Ular
R – Gambar Rusa - Kertas untuk media menempel
- Lem untuk menempel
Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Pernah lihat tokoh ini? Dia adalah boneka Pinokio. (Sambil menunjukkan gambar Pinokio). Dia adalah sebuah Boneka yang diceritakan bisa hidup, bisa berbicara, bisa berjalan, bisa bermain. Pinokio itu punya kebiasaan yang aneh. Jika Pinokio berbohong, hidungnya pasti akan memanjang. Semakin berbohong hidungnya semakin panjang.
Wah…. Serem ya…. Hidungnya bisa terus memanjang. Anak-anak tahu tidak, ternyata ada tokoh di dalam Alkitab yang juga pernah berbohong kepada Tuhan. Siapakah dia? Lalu apakah hidungnya juga akan menjadi panjang? Mari kita dengarkan ceritanya.
Inti Penyampaian
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Ada dua bersaudara. Mereka adalah Kain dan Habel. Mereka adalah anak dari Adam dan Hawa. Siapa nama dua bersaudara tadi, K-A-I-N dan H-A-B-E-L. Ketika dewasa Kain menjadi petani. Petani bekerjanya dimana ya? Di sawah, di ladang untuk menanan tanaman. Sedangkan Habel menjadi gembala? Kerjanya ngapain ya? Iya… menggembalakan kambing domba di padang rumput.
Nah, suatu hari mereka berdua memberikan persembahan kepada Tuhan. Karena Kain adalah petani, maka yang dipersembahkannya pun hasil pertaniannya sedangkan Habel mempersembahkan hasil ternaknya. Mereka mempersembahakan yang terbaik kepada Tuhan. Tuhan melihat dan persembahan Habel-lah yang diterima oleh Tuhan. Karena persembahan Habel yang diterima, maka Kain menjadi marah dan memukul Habel sampai mati. Wah…. Kain kok begitu ya….. Ternyata Tuhan bukan melihat persembahan apa yang dibawa Kain dan Habel, tetapi melihat hati Kain dan Habel. Hati Kain dipenuhi oleh hati yang mudah marah, iri hati dan suka berbohong. Lho…..
Ini terlihat dari jawaban Kain kepada Tuhan ketika Tuhan bertanya kepadanya dimana Habel berada. Apa jawabnya? Hayo siapa tahu? Ternyata Kain menjawab “tidak tahu Tuhan”. Padahal sebenarnya, Kain tahu apa yang terjadi pada Habel. Berarti Kain berbohong. Dan karena Kain berbohong, Tuhan menjadi marah kepada Kain. Apakah hidung Kain menjadi panjang seperti Pinokio? Oh… ternyata tidak. Akan tetapi Tuhan menjadi tidak sayang lagi kepada Kain, karena Kain jahat dan tidak jujur, suka berbohong.
Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Siapa di antara kalian yang pernah berbohong? Contoh berbohong tidak makan permen padahal sudah habis banyak. Berbohong tidak ngompol padahal kasurnya basah dll. Tidak perlu takut mengatakan yang sebenarnya atau berkata jujur. Jangan takut, kalau kita jujur mama dan papa pasti tidak akan memarahi kita tetapi akan membantu kita untuk menjadi anak yang lebih baik lagi. Jangan lupa katakan, “MAAF YA MA, PA”. Ingatlah, jujur itu hebat!
Mari kita nyanyi bersama, “Mata Tuhan Melihat”.
Setelah bernyanyi mari kita menyusun huruf karakter hewan dan di tempel di kertas sehingga tersusun kata, “JUJUR”. Ayo sebelum menyusun dan menempel. Hewan apa saja ini? (menunjuk per huruf karakter).
TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA
Tujuan
- Anak dapat menceritakan kembali kisah Kain dan Habel.
- Anak dapat menyebutkan contoh-contoh perbuatan jujur dalam kehidupan sehari-hari.
Alat Peraga :
Pamong dapat menyediakan :
- Gambar Pohon kejujuran dan kebohongan berdampingan dalam satu kertas.
- Kertas HVS untuk menggambar pohon kejujuran dan kebohongan.
- Gambar daun berwarna coklat dan hijau (setiap anak menerima satu hijau, satu coklat)
– Daun hijau d iatasnya ditulis sikap jujur.
– Daun coklat di atasnya ditulis sikap bohong. - Gunting
- Lem
https://www.google.co.id/search?q=gambar+pohon+kartun+tanpa+daun
Daun hijau untuk ditulisi sikap jujur Daun coklat untuk ditulisi sikap tidak jujur
https://www.google.co.id/search?safe=strict&hl=en&biw=1438&bih=685&tbm=isch&sa=1&ei= =daun++warna+coklat
www.google.co.id/search?safe=strict&hl=en&biw=1438&bih=685&tbm=isch&sa=1&ei=1cd6W9b6Ocb69QPZs5LoCQ&q=daun+hijau+kartun&oq=daun+hijau+kartun&gs
Pendahuluan
Anak-anakku yang terkasih di dalam nama Tuhan,
Pernahkah anak-anak berlaku bohong? Kalau ada yang pernah, biasanya berbohong tentang apa sich? (beri kesempatan anak untuk mengutarakan jawaban). Nah, sekarang, menurut kalian, berbohong itu baik tidak? Tentu tidak! Justru kita diharapkan untuk hidup dalam kejujuran. Tahu tidak, satu kebohongan akan melahirkan kebohongan yang lainnya lho… Dan ternyata, ada tokoh Akitab yang pernah berbohong kepada Tuhan. Mari kita baca kisahnya bersama-sama.
Inti Penyampaian
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Kain dan Habil adalah putra-putra dari manusia pertama, Adam dan Hawa. Ketika dewasa Kain menjadi petani, sedangkan Habil menjadi gembala kambing domba. Persoalan muncul saat Kain dan Habel memberikan persembahan kepada Tuhan. Karena Kain adalah petani, maka yang dipersembahkannya pun hasil pertaniannya. Hasil pertanian contohnya apa saja? (beri kesempatan anak untuk mengutarakan jawaban). Sedangkan Habel mempersembahkan hasil ternaknya, yaitu domba yang sulung dengan lemak-lemaknya.
Jika diperhatikan ayat 4b dan 5a, disebutkan bahwa Tuhan mengindahkan Habel dan korban persembahannya. Ternyata, persembahan Habel-lah yang menyenangkan hati Tuhan. Tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan Tuhan. Mengapa korban Kain tidak berkenan dihadapan Tuhan? Persoalannya bukan Tuhan lebih suka persembahan domba dari pada hasil pertanian. Akan tetapi karakter dan kepribadian Kain-lah yang pertama-tama dilihat Tuhan. Dan benar bahwa Kain memiliki sifat yang kurang baik. Kain mudah panas hati dan mudah iri hati.
Karena kejahatannya, Kain pun berbohong kepada Tuhan saat ditanya di mana adiknya. Dia tidak jujur dengan mengatakan, “Tidak tahu!”. Padahal Habel sudah mati di tangan Kain. Apa yang dilakukan Kain semakin membuat Tuhan Allah menjadi sangat marah sehingga Allah mengutuk Kain. Dan Kain tidak lagi mendapatkan berkat terbaik dari Tuhan.
Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Berbohong adalah sifat yang tidak disenangi oleh Tuhan. Oleh sebab itu, berusahalah untuk terus berkata dan bertindak jujur. Bahkan ketika tidak ada orang yang melihat sekalipun. Karena mata Tuhan melihat apa yang kita perbuat. Mari kita nyanyikan, “Mata Tuhan Melihat”. (Lihat di tuntunan balita!).
Mari kita akan melengkapi pohon kejujuran dan pohon kebohongan yang ada di depan. Masing-masing kalian akan diberi dua daun. Daun berwarna hijau silahkan kalian tulis contoh kejujuran dan daun kering warna coklat kalian tulis kebohongan di dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian daun hijau ditempel di pohon kejujuran, sedangkan daun coklat ditempel di pohon kebohongan. Disusun yang rapi ya…
TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA
Tujuan
- Anak dapat menceritakan kembali kisah Kain dan Habel.
- Anak dapat menyebutkan contoh-sontoh perbuatan jujur dalam kehidupan sehari-hari.
Alat Peraga
Tidak ada alat peraga karena kegiatan setelah mendengar Firman adalah aktifitas bersama. Di akhir anak-anak dibagi dalam beberapa kelompok supaya membuat yel-yel tentang kejujuran dan kebohongan.
Pendahuluan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Pernahkah kalian berbohong? (Beri kesempatan anak-anak untuk mengutarakan pendapatnya!). Bagaimana perasaanmu saat kamu berbohong? Tentu tidak nyaman ya… dan ingatlah satu kebohongan pasti akan melahirkan kebohongan yang baru.
Mari bersama kita bermain sebentar. (Pilih dua anak untuk satu anak diberi pertanyaan bersambung dan harus menjawab dengan jujur. Sedangkan satu anak menjawab pertanyaan bersambung dengan tidak jujur. Akan terihat anak yang tidak jujur akan mengarang-ngarang jawaban). Contoh pertanyaan : Sudah makan? Makan pakai apa? makan jam berapa? Siapa yang menyiapkan? Makan bersama siapa? Makan sebelum mandi atau sesudah mandi? Berangkat ke gereja dengan siapa? Datang jam berapa naik apa? dll. Nah anak-anak, ternyata menjadi anak pembohong itu capek ya… harus mengarang-ngarang jawaban dan cerita. Jika ditanya lagi ebberapa saat mungkin jawabannya bisa berbeda. Namanya juga berbohong…. Mari kita baca Alkitab hari ini!
Inti Penyampaian
Kain dan Habil adalah putra-putra dari manusia pertama, Adam dan Hawa. Ketika dewasa Kain menjadi petani, sedangkan Habil menjadi gembala kambing domba. Persoalan muncul saat Kain dan Habel memberikan persembahan kepada Tuhan. Sebagai seorang petani,, maka Kain mempersembahkan hasil pertaniannya. Sedangkan Habel mempersembahkan hasil ternaknya yang sulung dengan lemak-lemaknya.
Jika diperhatian ayat 4b dan 5a, disebutkan bahwa Tuhan mengindahkan Habel dan korban persembahannya. Tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan Tuhan. Mengapa demikian? Apakah Tuhan lebih suka persembahan ternak dari pada persembahan hasil pertanian? Ternyata persoalannya bukan pada wujud persembahannya, akan tetapi pada sifat buruk Kain. Kain memiliki karakter yang kurang baik. Terlihat pada ayat 5, “lalu Kain menjadi panas”. Disusul sikap iri hati yang kemudian mendorongnya untuk memukul dan membunuh Habel adiknya.
Sikap yang buruk juga terlihat saat Allah bertanya dimanakah Habel berada, meski tentu Tuhan telah mengetahuinya (ayat 10, “darah adikmu berteriak kepadaKu dari tanah”). Kain berkilah dengan jawaban, “aku tidak tahu”. Kain sudah berbohong. Inilah yang menjadikan Tuhan Allah menjadi sangat marah sehingga Allah mengutuk Kain. Dan Kain tidak lagi mendapatkan berkat terbaik dari Tuhan.
Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Mari bersama kita belajar untuk menjadi pribadi yang jujur. Karena Tuhan cinta anak-anak yang jujur. Lakukan di mana pun kalian berada. Bahkan saat tidak ada yang tahu sebab Tuhan melihat apa yang kita perbuat. Mari kita persembahkan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan. Bersama kita nyanyikan Kidung Ria 63 “Bapa Kupersembahkan Tubuhku”.
Aktivitas
Mari membagi diri dalam beberapa kelompok dan buat sekreatif mungkin Yel-yel tentang kejujuran dan kebohongan.
BAHASA JAWA
TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA
Tujuan : Anak dapat menceritakan kembali kisah Kain dan Habel
Alat Paeraga :
Pamong dapat menyiapkan :
- Gambar Pinokio (Untuk ilustrasi) https://www.google.co.id/search?safe=strict&hl=en&biw=1438&bih=685&tbm=isch&sa=1&ei=ich6W4_5I9v0rAHsgJE4&q=gambar+pinokio+kartun
- Menempel kata JUJUR dengan setiap gambar disertai huruf
J – Gambar Jerapah
U – Gambar Unta
J – Gambar Jangkrik
U – Gambar Ular
R – Gambar Rusa - Kertas untuk media menempel
- Lem untuk menempel
Pendahuluan :
Anak-anakku sing dikasihi ing asmane Gusti Allah,
Apa kowe weruh gambar iki? Ini gambar boneka Pinokio. (Pamong nuduhake gambar Pinokio). Ing dongeng, diceritakake Pinokio boneka sing bisa guneman, bisa mlaku, bisa mlayu-mlayu dan bisa dolanan. Pinokio nduweni kebiasaan aneh. Yen Pinokio nglakoni goroh, irunge langsung tambah dawa.
Wow … serem yo … Hidungé bisa terus dawa nek Pinokio sering goroh. Ana tokoh ing Kitab Suci sing uga ngapusi marang Gusti Allah. Sapa iku? Banjur bakal irung uga dawa? Ayo ngrungokake crita.
Inti Penyampaian:
Anak-anakku sing dikasihi ing asmane Gusti Allah,
Ana rong sadulur, jenenge Kain lan Habel. Kain lan Abel iku anak Adam lan Hawa. Nalika diwasa, Kain dadi petani. Petani nyambut gawe ing ngendi? Ing sawah, ing sawah kanggo tetanduran. Habel dadi pangon. Apa yo kerjaan wong pangon? Ya … angon wedhus ing suketan.
Ing sawijining dina Kain lan Habel padha ngaturi kurban marang Gusti Allah. Amarga Kain dadi petani, dheweke menehi hasil pertanian. Habel menehi daging kewan. Kain lan Habel padha nyedhiyakake sing paling apik kanggo Gusti Allah. Gusti Allah mirsani lan kurban-kurban Habel padha ditampa dening Gusti Allah. Amarga kurban Habel ditampa, Kain banjur nesu lan nyedani Habel. Wow… Ternyata Gusti Allah ora mersani apa kurban sing digawa Kain lan Hbel, nanging weruh jerune ati Kain lan Habel. Atine Kain kapenuhan ati sing gampang nyerang, cemburu lan goroh.
Iki bisa ditemokake saka jawaban Kain marang Gusti Allah nalika Gusti Allah takon marang dheweke ngendi Habel ana. Apa jawabane? Hayo sapa sing ngerti? Ternyata Kain mangsuli “ora ngerti Gusti Allah”. Sanadyan Gusti Allah pirsa apa sing dilakoni Kain marang Habel, ananging Gusti Allah pingin pirsa jawaban Kain nalika Gusti Allah nyuwun pirsa ning endi Habel. Tegese Cain wis goroh. Lan amarga Kain lagi goroh, Gusti Allah duka karo Kain. Apa irung Kain kaya Pinokio? Oh … ketoke ora. Nanging Gusti Allah ora seneng karo Kain, amarga Kain iku ala lan ora jujur, ngapusi.
Penerapan
Anak-anakku sing dikasihi ing asmane Gusti Allah,
Sapa ta sing tau ngapusi? Contone bar mangan permen wis entek akeh ngaku ora pangan permen. Ngapusi ora ngompol padahal ngompol. Ora perlu wedi marang bebener utawa ngomong kanthi bener. Aja wedi, yen kita jujur, ibu lan bapak mesthi ora bakal nesu malah kosokbaline bakal mbantu kita dadi bocah sing luwih apik. Aja lali ngomong, “ngapunten, MA, PA”. Elingi, omong sing bener itu sajatine apik! Ayo padha bebarengan nyanyi , “Mata Tuhan Melihat”.
Sawise nyanyi, ayo nyusun aksara karakter kewan lan ditempel ing kertas sehingga muncul tembung “JUJUR”. Ayo sadurunge nyelehake lan nempel. Apa kewan iki? (nuding saben aksara).
TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA
Tujuan :
- Anak dapat menceritakan kembali kisah Kain dan Habel.
- Anak dapat menyebutkan contoh-contoh perbuatan jujur dalam kehidupan sehari-hari.
Alat Peraga :
Pamong dapat menyediakan :
- Gambar Pohon kejujuran dan kebohongan berdampingan dalam satu kertas.
- Kertas HVS untuk menggambar pohon kejujuran dan kebohongan.
- Gambar daun berwarna coklat dan hijau (setiap anak menerima satu hijau, satu coklat)
– Daun hijau d iatasnya ditulis sikap jujur.
– Daun coklat di atasnya ditulis sikap bohong. - Gunting
- Lem
https://www.google.co.id/search?q=gambar+pohon+kartun+tanpa+daun
Daun hijau untuk ditulisi sikap jujur Daun coklat untuk ditulisi sikap tidak jujur
https://www.google.co.id/search?safe=strict&hl=en&biw=1438&bih=685&tbm=isch&sa=1&ei= =daun++warna+coklat
www.google.co.id/search?safe=strict&hl=en&biw=1438&bih=685&tbm=isch&sa=1&ei=1cd6W9b6Ocb69QPZs5LoCQ&q=daun+hijau+kartun&oq=daun+hijau+kartun&gs
Pendahuluan
Anak-anakku sing dikasihi ing asmane Gusti Allah,
Apa kowe wis tau goroh? Yen nate goroh, biasane goroh babagan apa? (menehi anak kasempatan kanggo njawab). Saiki, miturut kowe, goroh iku ora apik? Mesthi ora! Karana kita ngarepake urip kanthi jujur. Sampeyan ngerti, goroh bakal nglairake goroh liyane … Ana tokoh Alkitab sing wis ngapusi marang Gusti Allah. Ayo maca crita bebarengan.
Inti Penyampaian
Anak-anakku sing dikasihi ing asmane Gusti Allah,
Kain lan Habel putrane Adam lan Hawa. Nalika wes diwasa gedhé, Kain dadi petani lan Habel dadi pangon wedhus. Masalah muncul nalika Kain lan Habel ngaturi pisungsung dumateng Gusti Allah. Amarga Kain minangka petani, dheweke menehi hasil pertanian. Apa produk tetanen kayane? (menehi anak kasempatan kanggo njawab). Déné Abel mènèhi ternak, wedhus sing pertama karo lemak.
Ing ayat 4b lan 5a, kasebut persembahane Habel katampi deneng Gusti Allah.. Nanging persembahane Kain ditolak dening Gusti Allah. Lha…terus apa yo penyebabe Gusti Allah nolak persembahane Kain? Masalahé Gusti Allah ora ngupaya kurban sing berupa barang nanging karakter lan kepribadian Kain sing duwe karakter ala. Kain iku gampang panas lan gampang cemburu.
Kain ngapusi marang Gusti nalika ditakoni ing pundi adhine. Dheweke ora jujur kanthi ngomong, “Aku oea weruh!”. Padahal Hbel mati ing tangane Kain. Karakter Kain sing ala, gawe Gusti Allah duka. Kain ora entuk berkah sing paling apik saka Gusti Allah.
Penerapan
Anak-anak sing ditresnani marang Gusti Allah,
Goroh iku sipat sing ora disenengi dening Gusti Allah. Mulane, kita kabeh kudu berusaha ngomong lan tumindak jujur. Sanadyan ora ana sing weruh, amarga mripat Allah weruh apa sing kita lakoni. Ayo padha nyanyi, “Mata Tuhan Melihat”. (Deleng panuntun bocah!).
Ayo kita ngrampungake wit kejujuran lan wit goroh sing ana ing kene. Saben kowe bakal diwenehi rong godhong. Godhong werna coklat nulis goroh ing saben dina. Banjur godhong ijo iso ditulisi kejujuran sing nate kowe lakoni saben dina. Yen wes rampung godhong ijo ditempelake ing wit kejujuran lan gondhong coklat ditempelake ing wet ngoroh. Disusun sing rapi yo…
TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA
Tujuan
- Anak dapat menceritakan kembali kisah Kain dan Habel.
- Anak dapat menyebutkan contoh-sontoh perbuatan jujur dalam kehidupan sehari-hari.
Alat Peraga
Tidak ada alat peraga karena kegiatan setelah mendengar Firman adalah aktifitas bersama. Di akhir anak-anak dibagi dalam beberapa kelompok supaya membuat yel-yel tentang kejujuran dan kebohongan.
Pendahuluan
Anak-anak sing ditresnani marang Gusti Allah,
Apa anak-anak nate ngapusi? (Menehi anak kesempatan kanggo nyebut pendapat!). Piye rasane ati nalika sampeyan ngapusi? Mesthi ora nyaman … lan ilingono biasane sing nate goroh sepisan mesthi bakal ngapusi maneh.
Ayo sak iki kita dolanan sedhela. (Milih bocah loro : siji anak diwenehi pitakonan terus-terusan lan kudu njawab kanthi jujur. Lan siji anak liyane njawab pitakonan kanthi cara sing ora jujur, bakal katon yen bocah sing ora jujur bakal ngarang jawaban). Contoh Pitakon pitakonan: Apa kowe wes mangan? kowe mangan nganggo lawoh apa? Jam pira kowe mangan? Sapa sing nyiapke tetedan? Karo sapa kowe mangan? Mangan sadurunge adus utawa sawise adus? Trus…budhal menyang gerejo karo sapa? Budhal jam pira? Karo sapa? lsp. Inggih, bocah-bocah, ternyata dadi pembohong wis kesel … kowe kudu nggawe jawaban sing bener. Yen sampeyan dijaluk maneh sawetara wektu, jawaban kasebut bisa beda. Asmane uga ngemis, ayo maca Alkitab saiki!
Inti Penyampaian
Kain lan Abel minangka putra Adam lan Hawa. Nalika Kain lan Habel wes gedhé, Kain dadi petani lan Habel dadi pangon ing wedhus. Masalah muncul nalika Kain lan Habel nganakake kurba kagem Gusti Allah. Minangka petani, Kain ngetokake panenane. Déné Habel maring kurban daging kewan lan lemak-lemak kewane.
Yen kita mirsani ayat 4b lan 5a, kasebut bilih Gusti Allah milih kurbane Habel. Sak wangsule kurbane Kain ora kapilih dening Gusti Allah. Wah…apa Gusti Allah luwih sayang nang Habel yo lan ora sanga ning Kain. Wah…Gusti Allah pilih kasih. Tapi….masak Gusti Allah pilihkasih? Ternyata Gusti Allah ora pilih kasih. Gusti Allah mersani sajroning ati, dudu barang sing kethokmripat yaitu persembahan barang. Kain nduweni karakter ala. Deleng ing ayat 5, “banjur kain dadi panas”. Dadi adhedhasar sikap cemburu sing banjur ngajak dheweke kanggo ngalahake lan mateni adhine Habel.
Sikap ala uga katon nalika Gusti Allah nyuwun pirsa ing ngendi Habel, sanajan mesthine Gusti Allah wis ngerti (ayat 10, getihmu sadulur kang nguwuh-uwuh marang aku saka lemah “). Kain malah mangsuli, “Aku ora weruh”. Kain wis goroh. Iki sing ndadekake duka Gusti Allah. Karana Kain wes goro maring Gusti Allah, Gusti Allah ngukum Kain. Lan Kain ora entuk berkah sing paling apik saka Gusti Allah.
Penerapan
Anak-anak sing ditresnani marang Gusti Allah,
Ayo kita sinau jujur. Amarga Gusti Allah tresna banget marang anak-anak sing jujur. Ayo padha berjuang berlaku jujur ana ing ngendi wae. Malah nalika ora ana wong sing ngerti amarga Gusti Allah ningali apa sing kita lakoni. Ayo padha misusung urip kita maring Gusti Allah. Ayo, bebarengan karo kita nyanyi lagu Ria 63 “Bapa Kupersembahakan Tubuhku”.
Aktivitas
Mari membagi diri dalam beberapa kelompok dan buat sekreatif mungkin Yel-yel tentang kejujuran dan kebohongan.
Sumber gambar : Sweet Publishing Bible Illustrations