Bacaan Alkitab : Hagai 1:1-14
Tahun Gerajawi : Bulan Pembangunan GKJW
Tema : Gereja
Ayat Hafalan : Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!
Lagu Tema : Kumasuki GerbangNya
Penjelasan Teks
Bangsa Yehuda telah pulang dari tanah pembuangan di Babel. Koresh, raja Persia, mengijinkan bangsa Yehuda kembali ke negeri mereka (Ezra 1:1-5). Rupanya kerajaan Babel telah dikalahkan oleh Persia. Nebukadnezar digantikan oleh Koresh. Tuhan memakai raja Koresh untuk membebaskan bangsa Yehuda dari pembuangan di Babel. Dan yang lebih hebatnya, Tuhan memakai Raja Koresh agar bangsa Yehuda membangun kembali Bait Suci yang telah diruntuhkan oleh raja Nebukadnezar sesampainya mereka di Yehuda.
Namun sayang, sesampainya mereka di Yehuda, masing-masing penduduk yang telah kembali terlalu asyik membangun tempat tinggal mereka sehingga melupakan pembangunan Rumah Tuhan. Pembangunan Bait Suci menjadi terhenti karena bangsa Yehuda yang telah pulang ke Yerusalem mendapat hambatan dari penduduk setempat yang tidak ikut terbuang ke Babel.
Baru pada jaman Darius, melalui nabi Hagai, Tuhan kembali mengingatkan bangsa Yehuda agar segera merampungkan pembanguan Bait Suci yang telah runtuh. Jika mereka tidak segera merampungkan pembanguanan Bait Suci, maka apapun yang mereka kerjakan tidak mendapatkan hasil. Sekeras-kerasnya bangsa Yehuda bekerja, mereka akan tetap berkurangan. Hal ini menunjukkan bahwa berkat bangsa Yehuda terletak pada keseriusan mereka membangun kembali Bait Suci sebagai pusat peribadatan mereka kepada Tuhan.
Tuhan menciptakan kita dengan tujuan untuk menyatakan damai sejahtera. Seringkali jalan kita melenceng dari tujuan Tuhan itu. Inilah yang membuat berkat-berkat Tuhan ‘mampet’ karena hidup kita menjauh dari tujuan Tuhan. Jadi bukan berkat Tuhan yang menjauh dari kita sebab berkat Tuhan selalu tersedia bagi kita, tetapi kita yang menjauh dari Tuhan. Perlu diingat bahwa berkat Tuhan tidak tergantung dari kita melakukan kebaikan atau kejahatan, berkat Tuhan tetap tersedia. Hanya saja, kitalah yang sering menjauh dari Tuhan karena kita lebih mengandalkan kekuatan diri sendiri. Kita merasa mampu mengerjakan dan mengupayakan sendiri untuk kecukupan hidup kita. Melalui bacaan kita hari ini, kita diingatkan untuk kembali menyelaraskan hidup kita dengan tujuan Tuhan yaitu terciptanya damai sejahtera agar berkat-berkat Tuhan selalu tampak di hadapan kita karena kita selalu dekat dengan-Nya.
TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA
Tujuan:
- Anak dapat menceritakan kembali cara Tuhan membangun kembali Bait Suci.
- Anak dapat mewarnai gambar gedung gereja menjadi indah
Alat Peraga: Pamong dapat menyiapkan gambar-gambar di bawah ini :
Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus,
(Pamong menyiapkan Lego atau bongkar pasang atau kardus)
Di depan kalian ada mainan Lego atau bongkar pasang atau kardus (sesuai bahan yang disediakan). Nah…sekarang mari kita bersama-sama membuat bangunan dari bahan yang telah tersedia. Kita buatnya bareng-bareng ya (beri waktu anak-anak untuk membuat bangunan)
Wah…..bagus sekali bangunan yang telah kalian buat. Ayo…beri tepuk tangan untuk kalian semua yang telah bersusah payah membangunnya. (Lalu Pamong memporak-porandakan banguan yang telah jadi). Waduh….bangunannya rubuh atau hancur. Wah…jadi nggak kelihatan sebuah bangunan yang bagus ya.
(Pamong menunjukkan gambar Bait Suci yang hancur).Coba kalian perhatikan gambar ini. Ini adalah gambar tempat Ibadah bangsa Yehuda yang disebut dengan Bait Suci yang sudah hancur. Tempat ibadah telah dihancurkan oleh raja Nebukanedzar, bangsa Babel.
Inti Penyampaian
Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus,
Bagaimana perasaan kalian ketika bangunan yang sudah kalian buat dengan susah payah hancur berantakan? Sedih ya. Demikian juga Tuhan. Tuhan juga sedih karena tempat bangsa Yehuda beribadah kepada-Nya hancur.
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
(Pamong menunjukkan gambar nabi Hagai)
Ini adalah gambar nabi Hagai. Melalui nabi Hagai, Tuhan mengingatkan bangsa Yehuda untuk membangun kembali Bait Suci yang telah hancur itu. Nabi Hagai mengajak semua penduduk Yehuda untuk bergotong royong membangun Bait Suci.
Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus,
(Pamong menunjukkan gambar gereja)
Ini adalah gambar gereja kita. Dibandingkan dengan tempat ibadah bangsa Yehuda yang telah hancur, maka tempat ibadah kita jauh lebih baik. Tuhan sudah memberikan kita tempat untuk beribadah kepada Tuhan, oleh sebab itu mari kita pelihara dengan baik dengan cara jangan mencoret dinding gereja dan jangan membuang sampah sembarangan. Kita perlu berterima kasih kepada Tuhan karena Tuhan telah memberi kita tempat yang nyaman untuk beribadah kepada-Nya.
Yuk…sebagai rasa terima kasih kita kepada Tuhan karena diberi tempat yang nyaman untuk beribadah, kita menyanyi : Kidung Ria No. 16 “Kumasuki GerbangNya”
Aktivitas – Pamong menyiapkan gambar gereja untuk diwarnai.
Lagu Tema: Kidung Ria No.16: “Kumasuki GerbangNya”
TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA
Tujuan:
- Anak dapat menceritakan kembali cara Tuhan membangun kembali Bait Suci
- Anak dapat menjelaskan bahwa kecantikan gereja selain dari gedungnya juga pelayanan yang diberikan bagi banyak orang.
- Anak dapat mempercantik kelas mereka dengan berbagai hiasan.
Alat Peraga:
Pamong dapat menyiapkan:
- Lego, batu atau kardus
- Foto Gedung Gereja
- Berbagai macam hiasan untuk menghias ruangan ibadah
- Gambar Bait Suci yang hancur (Peraga Balita)
- Gambar Nabi Hagai (Peraga Balita)
Pendahuluan:
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus,
(Pamong menyiapkan Lego atau bongkar pasang atau kardus)
Di depan kalian ada mainan Lego atau bongkar pasang atau batu atau kardus (sesuai bahan yang disediakan). Nah…sekarang mari kita bersama-sama membuat bangunan dari bahan yang telah tersedia. Kita buatnya bareng-bareng ya (beri waktu anak-anak untuk membuat bangunan)
Wah…..bagus sekali bangunan yang telah kalian buat. Ayo…beri tepuk tangan untuk kalian semua yang telah bersusah payah membangunnya. (Lalu Pamong memporak-porandakan banguan yang telah jadi). Waduh….bangunannya rubuh atau hancur. Wah…jadi nggak kelihatan sebuah bangunan yang bagus ya.
Bagaimana perasaaan kalian ketika bangunan yang sudah dibuat dengan susah payah menjadi hancur berantakan? (beri waktu pada anak-anak untuk menjawab). Yach betul. Tentu ada perasaan marah, jengkel dan sedih. Itulah yang dirasakan oleh Tuhan ketika melihat tempat ibadah bangsa Yehuda yang disebut dengan Bait Suci menjadi hancur berantakan karena dirusak oleh bangsa Babel.
(Pamong menunjukkan gambar Bait Suci yang telah runtuh).
Ini adalah gambar tempat Ibadah bangsa Yehuda yang disebut dengan Bait Suci. Tempat ibadah telah dihancurkan oleh raja Nebukanedzar, bangsa Babel. Selain tempat ibadah dihancurkan, sebagian besar penduduk Yehuda dibawa ke Babel. Apakah Tuhan hanya berdiam diri saja melihat Bait Suci hancur berantakan?
Inti Penyampaian
Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus,
Ternyata tidak. Tuhan bertindak. Tuhan menggerakkan hati Koresh, raja Persia setelah raja Nebukanedzar dikalahkan oleh raja Koresh. Raja Koresh mengijinkan penduduk Yehuda untuk kembali ke negeri asal mereka. Raja Koresh juga memerintahkan agar penduduk Yehuda membangun kembali Bait Suci.
(Pamong menunjukkan gambar nabi Hagai)
Sesampainya mereka di tanah Yehuda, masing-masing penduduk sibuk membangun rumah mereka. Mereka melupakan untuk membangun Bait Suci. Maka tampillah nabi Hagai untuk mengingatkan tugas utama bangsa Yehuda setelah mereka sampai tanah Yehuda yaitu membangun kembali Bait Suci yang telah diruntuhkan oleh bangsa Babel karena itu adalah tempat mereka beribadah kepada Tuhan untuk seluruh penduduk Yehuda.
(Pamong menunjukkan gambar gereja)
Ini adalah gambar gereja kita. Dibandingkan dengan tempat ibadah bangsa Yehuda yang telah runtuh, maka tempat ibadah kita jauh lebih baik. Tuhan sudah memberikan kita tempat untuk beribadah kepada Tuhan, oleh sebab itu mari kita pelihara dengan baik dengan cara jangan mencoret dinding gereja dan jangan membuang sampah sembarangan.
Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus,
Kita sangat bersyukur bahwa kita mempunyai tempat untuk beribadah. Banyak teman-teman kita yang tidak punya tempat untuk beribadah. Agar kita nyaman dan betah beribadah di tempat ini, mari kita hias ruangan kita agar makin cantik dan indah dipandang mata. Dengan ruangan yang cantik ini, kita bisa makin kerasan untuk beribadah sehingga kita makin dekat dengan Tuhan.
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Selain merawat tempat ibadah kita dan membuat tempat ibadah kita menjadi indah dengan memberi hiasan, ada yang jauh lebih penting lagi yang dapat kita lakukan agar tempat ibadah kita makin semarak yaitu mari kita bersama-sama terlibat dalam pelayanan di gereja, misalnya membantu Pamong menyambut teman-teman yang datang, mengajak teman yang ikut ibadah dewasa untuk ikut ibadah di anak-anak, terlibat pimpin doa dan memimpin pujian. Jika kita mau terlibat dalam pelayanan maka kita telah ikut merawat jemaat Tuhan.
Aktivitas
Pamong mengajak anak-anak untuk menghias ruangan Ibadah. Pamong menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan.
Lagu Tema: Kidung Ria No.16: “Kumasuki GerbangNya”
TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA
Tujuan :
- Anak dapat menceritakan kembali cara Tuhan membangun kembali Bait Suci
- Anak dapat menjelaskan bahwa kecantikan gereja selain dari gedungnya juga pelayanan yang diberikan bagi banyak orang
- Anak dapat mempercantik kelas mereka dengan berbagai hiasan
Alat Peraga: Pamong dapat menyiapkan:
- Lego atau batu-batu atau kardus
- Foto Gedung Gereja
- Berbagai macam hiasan untuk menghias ruangan ibadah
Pendahuluan:
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus,
(Pamong menyiapkan Lego atau bongkar pasang atau batu atau kardus)
Di depan kalian ada mainan Lego atau bongkar pasang atau batu atau kardus (sesuai bahan yang disediakan). Nah…sekarang mari kita bersama-sama membuat bangunan dari bahan yang telah tersedia. Kita buatnya bareng-bareng ya (beri waktu anak-anak untuk membuat bangunan)
Wah…..bagus sekali bangunan yang telah kalian buat. Ayo…beri tepuk tangan untuk kalian semua yang telah bersusah payah membangunnya. (Lalu Pamong memporak-porandakan banguan yang telah jadi). Waduh….bangunannya rubuh atau hancur. Wah…jadi nggak kelihatan sebuah bangunan yang bagus ya.
Bagaimana perasaan kalian ketika bangunan yang sudah dibuat dengan susah payah menjadi hancur berantakan? (beri waktu pada anak-anak untuk menjawab). Yach betul. Tentu ada perasaan marah, jengkel dan sedih. Itulah yang dirasakan oleh Tuhan ketika melihat tempat ibadah bangsa Yehuda yang disebut dengan Bait Suci menjadi hancur berantakan karena dirusak oleh bangsa Babel. Tetapi, mengapa Tuhan mengijinkan bangsa Babel menghancurkan Bait Suci? Ternyata Tuhan menghukum bangsa Yehuda yang tidak setia kepada Tuhan. Mereka telah melupakan kebaikan Tuhan. Untuk menyadarkan kesalahan mereka, maka Tuhan memakai bangsa Babel. Tempat ibadah telah dihancurkan oleh raja Nebukanedzar, bangsa Babel. Selain tempat ibadah dihancurkan, sebagian besar penduduk Yehuda dibawa ke Babel. Apakah Tuhan hanya berdiam diri saja melihat Bait Suci hancur berantakan?
Inti Penyampaian
Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus,
Ternyata tidak. Tuhan bertindak. Tuhan menggerakkan hati Koresh, raja Persia setelah raja Nebukanedzar dikalahkan oleh raja Koresh. Raja Koresh mengijinkan penduduk Yehuda untuk kembali ke negeri asal mereka. Raja Koresh juga memerintahkan agar penduduk Yehuda membangun kembali Bait Suci.
Sesampainya mereka di tanah Yehuda, masing-masing penduduk sibuk membangun rumah mereka. Mereka melupakan untuk membangun Bait Suci. Maka tampillah nabi Hagai untuk mengingatkan tugas utama bangsa Yehuda setelah mereka sampai tanah Yehuda yaitu membangun kembali Bait Suci yang telah diruntuhkan oleh bangsa Babel karena itu adalah tempat mereka beribadah kepada Tuhan untuk seluruh penduduk Yehuda.
(Pamong menunjukkan gambar gereja)
Ini adalah gambar gereja kita. Dibandingkan dengan tempat ibadah bangsa Yehuda yang telah runtuh, maka tempat ibadah kita jauh lebih baik. Tuhan sudah memberikan kita tempat untuk beribadah kepada Tuhan, oleh sebab itu mari kita pelihara dengan baik dengan cara jangan mencoret dinding gereja dan jangan membuang sampah sembarangan.
Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus,
Kita sangat bersyukur bahwa kita mempunyai tempat untuk beribadah. Banyak teman-teman kita yang tidak punya tempat untuk beribadah. Agar kita nyaman dan betah beribadah di tempat ini, mari kita hias ruangan kita agar makin cantik dan indah dipandang mata. Dengan ruangan yang cantik ini, kita bisa makin kerasan untuk beribadah sehingga kita makin dekat dengan Tuhan.
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Selain merawat tempat ibadah kita dan membuat tempat ibadah kita menjadi indah dengan memberi hiasan, ada yang jauh lebih penting lagi yang dapat kita lakukan agar tempat ibadah kita makin semarak yaitu mari kita bersama-sama terlibat dalam pelayanan di gereja, misalnya membantu Pamong menyambut teman-teman yang datang, mengajak teman yang ikut ibadah dewasa untuk ikut ibadah di anak-anak, terlibat pimpin doa dan memimpin pujian. Jika kita mau terlibat dalam pelayanan maka kita telah ikut merawat jemaat Tuhan.
Aktivitas: Pamong mengajak anak-anak untuk menghias ruangan Ibadah. Pamong menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan.
Lagu Tema: Kidung Ria No.16: “Kumasuki GerbangNya”