Judul: Sifra dan Pua
Tahun Liturgis: Bulan Budaya (Hari Anak Sedunia – HAK-HAK ANAK)
Tema: Memperjuangkan Hak Untuk Hidup
Bacaan Alkitab: Keluaran 1:1-22
Ayat Hafalan: “Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi” (Mazmur 121:2)
Lagu Tema: Bukan Kuat, Bukan Gagah
Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Di saat jumlah rakyat di suatu bangsa menjadi sangat banyak dan masih terus bertambah, maka itu akan mengkuatirkan bagi bangsa lain. Demikian halnya yang terjadi dengan bangsa Israel di tengah bangsa Mesir. Sejak para “anak Israel” (anak-anak Yakub) bersama dengan ayahnya Yakub beserta dengan keluargnya masing-masing datang ke Mesir (bdk. Ayat 1) hingga tahun-tahun berikutnya. Meskipun semua keturunan Yakub dan yang seangkatannya meninggal, jumlah mereka semakn hari semakin bertambah. Mereka beranak cucu dan jumlahnya sangat banyak sampai seluruh Mesir dipenuhi oleh orang Israel (ayat 7). Ketika muncul raja baru di Mesir, seorang yang tidak mengenal Yusuf. Maka muncullah rasa takut sebab jumlah orang Israel yang semakin banyak dan terus bertambah itu. Raja takut jika orang Israel semakin banyak dan menjadi suatu bangsa yang besar akan bersekutu dengan bangsa lain dan melawan bangsa Masir (ayat 9-10).
Katakutan itu membuat raja Mesir itu mengambil keputusan untuk menekan jumlah orang Israel supaya tidak terus bertambah-tambah. Pertama-tama, Raja Mesir membuat orang Israel menderita dengan memaksa mereka bekerja keras mendirikan kota-kota perbekalan bagi Firaun yakni Pitom dan Raamses (ayat 11). Sayangnya, semakin orang Israel ditindas, jumlahnya justru semakin banyak. Demikian mereka terus dipaksa untuk bekerja dengan keras dan berat. Selanjutnya, yang kedua Raja Mesir memerintahkan kepada para bidan yang menolong perempuan Israel melahirhan untuk membunuh bayi-bayi yang lahir. Dengan harapan mereka tidak punya kesempatan untuk hidup dan menambah jumlah orang Israel yang tinggal di Mesir. Di antara banyak bidan bangsa Mesir, ada dua orang bidan yang bernama Sifra dan Pua. Keduanya dipakai oleh Tuhan untuk menyelamatkan tunas-tunas Israel.
Saat Raja Mesir melancarkan keputusan yang kedua, yakni mereka diminta untuk membunuh para bayi yang lahir khususnya bayi laki-laki, kedua bidan tersebut tidak melakukannya. Karena mereka takut akan Allah maka mereka membiarkan semua bayi lahir dengan selamat dan bayi-bayi itu tetap hidup. Ketika mereka ditanyai oleh Raja Mesir tentang bayi-bayi yang tetap hidup itu, mereka menjawab bahwa perempuan Israel adalah perempuan yang kuat, sehingga mereka telah melahirkan duluan sebelum para bidan Mesir sempat menolongnya. Kedua bidan itu dikasihi oleh Tuhan dan diberkati.
Refleksi Untuk Pamong
Tuhan begitu mengasihi umat kepunyaan-Nya dan terus memberkati mereka. Anak-anak adalah bagian dari kepunyaan Allah. Ia yang menciptakan maka Ia yang akan terus memeliharanya. Bagaimanapun upaya segolongan manusia untuk membinasakan anak-anak, maka Tuhan tidak tinggal diam untuk menyelamatkan kepunyaan-Nya. Tuhan Allah berkenan memakai siapa saja untuk menolong anak-anak-Nya.
Pamong adalah perpanjangan tangan Tuhan untuk menolong dan memberkati anak-anak-Nya sehingga tugas pamong bukanlah tugas yang main-main dan bisa disepelekan. Pamong bertanggungjawab untuk merawat dan mendidik anak-anak secara khusus dalam hal spiritualitas mereka. Sehingga anak-anak semakin dekat dengan Tuhan dan mengenal Tuhan Allahnya dengan baik dan benar. Bagaimana dengan kita sampai hari ini? Sudahkah kita mewujudkan tugas dan tanggungjawab kita sebagai pamong dengan baik dan benar?
TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA
Tujuan:
Anak menempelkan gambar cerita tentang Bidan Sifra dan Pua
Alat Peraga
Pamong menyiapkan gambar :
1. Gambar Yakub dan keturunannya ada di Mesir
2 .Gambar orang Israel yang semakin banyak jumlahnya
3. Gambar Raja Mesir
4. Gambar Orang Israel yang bekerja paksa
5. Gambar bidan-bidan
6. Gambar bidan Sifra dan Pua
7. Gambar bayi
Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak… bagaimana kabar hari ini? (berikan kesempatan kepada anak untuk merespon!) Saya mau jawaban yang lebih dahsyat lagi ya… kalau saya Tanya: Apa kabar? Maka anak-anak menjawab: Baik, Luar biasa, Puji Tuhan, Yes-Yes-Yes! (disertai dengan gerakan yang dibuat sesuai dengan kreativitas para pamong. Selain itu, pertanyaan ini bisa diulang beberapa kali sampai anak-anak menunjukkan mereka semangat dan siap mendengarkan firman Tuhan.) Kita coba ya.. Selamat pagi anak-anak! Apa kabar? Dst…
Anak-anak.. hari ini kita mau mendengar cerita tentang dua orang bidan…. Wah seru nih! Kira-kira siapa ya mereka? Bagaimana ya ceritanya? Oke! Perhatikan ceritanya ya…
Inti Penyampaian
Karena bahaya kelaparan, akhirnya bapak Yakub dan anak-anak serta para menantunya dan cucunya berangkat ke Mesir. Apa anak-anak? Coba diulangi! Me-sir. (pamong menunjukkan gambar 1). Kebetulan di Mesir ada salah satu anak bapak Yakub bernama Yusuf. Di sana mereka beranak cucu dan jumlahnya semakin hari semakin banyak bahkan tidak terhitung jumlahnya. (pamong menunjukkan gambar 2) Ada yang laki-laki dan ada yang perempuan.
Mesir adalah suatu bangsa, yang tentu punya pemimpin atau yang di sebut dengan Raja. Ini adalah gambar raja Mesir (pamong menunjukkan gambar 3). Sebagai seorang Raja tentu ia sangat berkuasa dan semua perintahnya harus dilakukan oleh para pengikutnya. Ketika melihat jumlah orang Israel yang semakin banyak (pamong menunjukkan gambar 2), Sang Raja Mesir menjadi sangat ketakutan. Ia takut kalau orang Israel akan bekerjasama dengan bangsa lain untuk menyerang dan mengalahkan bangsa Mesir. Oleh sebab itu, Sang Raja mengatur rencana, supaya orang Israel tidak semakin bertambah banyak dan menjadi bangsa yang besar.
Pertama-tama, orang Israel dipaksa untuk bekerja keras dan hidup dengan menderita, supaya mereka tidak bisa melahirkan dan mempunyai anak (pamong menunjukkan gambar 4). Namun, Tuhan Allah begitu mengasihi bangsa Israel, sehingga semakin mereka disiksa semakin banyak jumlah mereka. Selain itu, Raja Israel meminta para bidan Mesir yang menolong para perempuan Israel yang hendak melahirkan untuk membunuh bayi-bayi laki-laki yang lahir. (pamong menunjukkan gambar 5) Supaya mereka tidak terus bertumbuh besar dan menambah jumlah orang Israel yang tinggal di Mesir. Sayangnya Raja itu tidak berhasil, mengapa? (ajak anak untuk menebak, tentang mengapa upaya raja tidak berhasil!) Karena….. Pada waktu itu ada dua orang bidan yang bernama Si-fra dan Pu-a (pamong menunjukkan gambar 6) Siapa anak-anak? Silahkan diulang! Si-fra dan Pu-a. Mereka adalah bidan-bidan yang takut akan Allah. Mereka tidak melakukan sesuai dengan perintah raja. Mereka membiarkan bayi-bayi laki-laki yang lahir dari perempuan Israel tetap hidup (pamong menunjukkan gambar 7).
Penerapan
Anak-anak, Tuhan Allah sangat sayang kepada semua anak-anak-Nya. Ia yang menciptakan, maka Ia juga yang akan terus menjaga dan menolong anak-anak-Nya. Banyak orang dipakai oleh Tuhan untuk menyelamatkan anak-anak-Nya.
Dalam cerita kita hari ini kita tahu ada dua orang bidan yakni Si-fra dan Pu-a yang dipakai oleh Tuhan untuk menyelamatkan bayi-bayi orang Israel, sehingga mereka tetap hidup dan terus bertumbuh besar dan jumlahnya semakin banyak.
Dalam kehidupan kita sekarang, ada banyak orang yang juga dipakai oleh Tuhan untuk menjaga dan menolong kita. Kira-kira siapa saja ya? Coba sebutkan! (ajak anak-anak untuk menyebutkan siapa saja yang menolong mereka dalam hidup keseharian!) Di rumah ada siapa yang menolong kita? Papa-Mama, Ayah-Bunda, Bapak-Ibuk dan saudara yang lainnya. Di sekolah ada siapa yang menolong kita? Para guru. Di gereja siapa yang menolong kita? Pendeta, majelis, pamong dan bapak-ibu yang lainnya. Kalau begitu apaka kita senang menjadi anak-anak Tuhan? Tentu senang karena kita terus dijaga, dilindungi, diberkati dan disertai dalam kehidupan kita, supaya kita tetap hidup dan terus bertumbuh menjadi anak-anak Tuhan yang hebat.
Aktivitas
Ajak anak-anak untuk mengurutkan kembali gambar-gambar yang dipakai untuk menjadi alat peraga hari ini sesuai dengan alur cerita. Sebelumnya gambar-gambar tadi berikan urutan angka di baliknya (secara acak) untuk menolong anak menyebutkan urutan angka yang benar sesuai dengan alur cerita yang sudah pamong sampaikan.
TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA
Tujuan:
1. Anak menyebutkan alasan Firaun membunuh bayi laki-laki orang Ibrani
2. Anak menunjukkan keberanian Sifra dan Pua ketika di hadapan Firaun
Alat Peraga
1. Gambar Yakub dan keturunannya ada di Mesir
2. Gambar orang Israel yang semakin banyak jumlahnya
3. Gambar Raja Mesir
4. Gambar Orang Israel yang bekerja paksa
5. Gambar bidan-bidan
6. Gambar bidan Sifra dan Pua
7. Gambar bayi
8 .Gambar bayi di sungai Nil
Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak… bagaimana kabar hari ini? (berikan kesempatan kepada anak untuk merespon!) Saya mau jawaban yang lebih dahsyat lagi ya… kalau saya Tanya: Apa kabar? Maka anak-anak menjawab: Baik, Luarbiasa, Puji Tuhan, Yes-Yes-Yes! (disertai dengan gerakan yang dibuat sesuai dengan kreativitas para pamong. Selain itu, pertanyaan ini bisa diulang beberapa kali sampai anak-anak menunjukkan mereka semangat dan siap mendengarkan firman Tuhan.)
Anak-anak.. hari ini dalam kalender kita, kita sedang memperingati hari khusus. Apakah ada yang tahu hari khususnya apa? Hari ini kita memperingati Hari Anak Sedunia, sesuai dengan kalender Internasional, atau kalendernya orang-orang di seluruh dunia. Mari saling berjabat tangan sambil berkata: “Selamat Hari Anak Internasional!” (ajak anak-anak untuk saling berjabat tangan dengan teman-temannya) Nah, dalam memperingati Hari Anak Internasional ini kita mau mendengar cerita tentang dua orang bidan…. Wah seru nih! Kira-kira siapa ya mereka? Bagaimana ya ceritanya? Oke! Perhatikan ceritanya ya…
Inti Penyampaian
Karena bahaya kelaparan, akhirnya bapak Yakub dan anak-anak serta para menantunya dan cucunya berangkat ke Mesir. Apa anak-anak? Coba diulangi! Me-sir. (pamong menunjukkan gambar 1). Di sana mereka beranak cucu dan jumlahnya semakin hari semakin banyak bahkan tidak terhitung jumlahnya. (pamong menunjukkan gambar 2) Ada yang laki-laki dan ada perempuan.
Mesir adalah suatu bangsa, yang tentu punya pemimpin atau yang di sebut dengan Raja. Ini adalah gambar raja Mesir (pamong menunjukkan gambar 3). Sebagai seorang Raja tentu ia sangat berkuasa dan semua perintahnya harus dilakukan oleh para pengikutnya. Ketika melihat jumlah orang Israel yang semakin banyak (pamong menunjukkan gambar 2), Sang Raja Mesir menjadi sangat ketakutan. Ia takut kalau orang Israel akan bekerjasama dengan bangsa lain untuk menyerang dan mengalahkan bangsa Mesir. Oleh sebab itu, Sang Raja mengatur rencana, supaya orang Israel tidak semakin bertambah banyak dan menjadi bangsa yang besar.
Pertama-tama, orang Israel dipaksa untuk bekerja keras dan hidup dengan menderita, supaya mereka tidak bisa melahirkan dan mempunyai anak (pamong menunjukkan gambar 4). Namun, Tuhan Allah begitu mengasihi bangsa Israel, sehingga semakin mereka disiksa semakin banyak jumlah mereka. Kedua, raja Mesir meminta para bidan Mesir yang menolong para perempuan Israel yang hendak melahirkan untuk membunuh bayi-bayi yang lahir (pamong menunjukkan gambar 5) supaya mereka tidak terus bertumbuh besar dan menambah jumlah orang Israel yang tinggal di Mesir. Sayangnya Raja itu tidak berhasil, mengapa? (ajak anak untuk menebak, tentang mengapa upaya raja tidak berhasil!) Karena….. Pada waktu itu ada dua orang bidan yang bernama Si-fra dan Pu-a (pamong menunjukkan gambar 6) Siapa anak-anak? Silahkan diulang! Si-fra dan Pu-a. Mereka adalah bidan-bidan yang takut akan Allah. Mereka tidak melakukan sesuai dengan perintah raja. Mereka membiarkan bayi-bayi laki-laki yang lahir dari perempuan Israel tetap hidup (pamong menunjukkan gambar 7).
Dengan berani mereka menyampaikan kepada Raja bahwa perempuan Israel adalah perempuan-perempuan yang kuat, sehingga mereka sudah melahirkan sebelum para bidan sempat menolongnya. Hebatnya, alasan ini diterima oleh Sang Raja.
Penerapan
Anak-anak, Tuhan Allah sangat sayang kepada semua anak-anak-Nya. Ia yang menciptakan, maka Ia juga yang akan terus menjaga dan menolong anak-anak-Nya. Banyak orang bisa dipakai oleh Tuhan untuk menyelamatkan anak-anak-Nya. Dalam cerita kita hari ini kita tahu ada dua orang bidan yakni? Si-fra dan Pu-a yang dipakai oleh Tuhan untuk menyelamatkan bayi-bayi orang Israel, sehingga mereka tetap hidup dan terus bertumbuh besar dan jumlahnya semakin banyak.
Dalam kehidupan kita sekarang, ada banyak orang yang juga dipakai oleh Tuhan untuk menjaga dan menolong kita. Kira-kira siapa saja ya? Coba sebutkan! (ajak anak-anak untuk menyebutkan siapa saja yang menolong mereka dalam hidup keseharian!) Di rumah ada siapa yang menolong kita? Papa-Mama, Ayah-Bunda, Bapak-Ibuk dan saudara yang lainnya. Di sekolah ada siapa yang menolong kita? Para guru. Di gereja siapa yang menolong kita? Pendeta, majelis, pamong dan bapak-ibu yang lainnya. Kalau begitu apaka kita senang menjadi anak-anak Tuhan? Tentu senang karena kita terus dijaga, dilindungi, diberkati dan disertai dalam kehidupan kita.
Aktivitas
Ajak anak-anak untuk bermain peran. Ajak mereka untuk memperagakan bagaimana sikap keberanian Sifra dan Pua ketika menghadap Raja. Mintalah sebagian anak untuk menjadi raja dan sebagian lainnya untuk menjadi bidan Sifra dan Pua.
(Catatan: percakapan bisa dibuat sendiri sesuai denan kreatiivtas pamong dan tidak harus sama persis dengan isi firman Tuhan. Sebab poin pentingnya adalah anak mengingat peristiwa para bidan menyelamatkan para bayi Israel)
TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA
Tujuan:
Anak membandingkan sikap Firaun dengan dengan sikap Sifra dan Pua terhadap anak-anak yang baru lahir
Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak… bagaimana kabar hari ini? (berikan kesempatan kepada anak untuk merespon!) Saya mau jawaban yang lebih dahsyat lagi ya… kalau saya Tanya: Apa kabar? Maka anak-anak menjawab: Baik, Luarbiasa, Puji Tuhan, Yes-Yes-Yes! (disertai dengan gerakan yang dibuat sesuai dengan kreativitas para pamong. Selain itu, pertanyaan ini bisa diulang beberapa kali sampai anak-anak menunjukkan mereka semangat dan siap mendengarkan firman Tuhan.) Kita coba ya.. Selamat pagi anak-anak! Apa kabar? Dst…
Anak-anak.. hari ini dalam kalender kita, kita sedang memperingati hari khusus. Apakah ada yang tahu hari khususnya apa? Hari ini kita memperingati Hari Anak Sedunia, sesuai dengan kalender Internasional, atau kalendernya orang-orang di seluruh dunia. Mari saling berjabat tangan sambil berkata: “Selamat Hari Anak Internasional!” (ajak anak-anak untuk saling berjabat tangan dengan teman-temannya!) Nah, dalam memperingati Hari Anak Internasional ini kita mau mendengar cerita tentang dua orang bidan…. Wah seru nih! Kira-kira siapa ya mereka? Bagaimana ya ceritanya? Oke! Perhatikan ceritanya ya…
Inti Penyampaian
Bapak Yakub dan anak-anak serta para menantu dan cucunya berangkat ke suatu tempat yang bernama Mesir karena di daerah asalnya sedang terjadi kekeringan. jumlahnya semakin hari semakin banyak bahkan tidak terhitung jumlahnya. Ada yang laki-laki dan ada yang perempuan.
Mesir adalah suatu bangsa, yang tentu punya pemimpin atau yang di sebut dengan Raja. Ini adalah gambar raja Mesir (pamong menunjukkan gambar 1). Sebagai seorang Raja tentu ia sangat berkuasa dan semua perintahnya harus dilakukan oleh para pengikutnya. Ketika melihat jumlah orang Israel yang semakin banyak, Sang Raja Mesir menjadi sangat ketakutan. Ia takut kalau orang Israel akan bekerjasama dengan bangsa lain untuk menyerang dan mengalahkan Bangsa Mesir oleh sebab itu, Sang Raja mengatur rencana, supaya orang Israel tidak semakin bertambah banyak dan menjadi bangsa yang besar.
Pertama-tama, orang Israel dipaksa untuk bekerja keras dan hidup dengan menderita, supaya mereka tidak bisa melahirkan dan mempunyai anak. Namun, Tuhan Allah begitu mengasihi bangsa Israel, sehingga semakin mereka disiksa semakin banyak jumlah mereka. Selain itu, Raja Israel meminta para bidan Mesir yang menolong para perempuan Israel yang hendak melahirkan untuk membunuh bayi-bayi yang lahir. Supaya mereka tidak terus bertumbuh besar dan menambah jumlah orang Israel yang tinggal di Mesir. Sayangnya Raja itu tidak berhasil, mengapa? (ajak anak untuk menebak, tentang mengapa upaya raja tidak berhasil!) Karena….. Pada waktu itu ada dua orang bidan yang bernama Sifra dan Pua. Mereka adalah bidan-bidan yang takut akan Allah. Mereka tidak melakukan sesuai dengan perintah raja. Mereka membiarkan bayi-bayi yang lahir dari perempuan Israel tetap hidup (pamong menunjukkan gambar 2). Dengan berani mereka menyampaikan kepada Raja bahwa perempuan Israel adalah perempuan-perempuan yang kuat, sehingga mereka sudah melahirkan sebelum para bidan sempat menolongnya. Hebatnya, alasan ini diterima oleh Sang Raja.
Penerapan
Anak-anak, Tuhan Allah sangat sayang kepada semua anak-anak-Nya. Ia yang menciptakan, maka Ia juga yang akan terus menjaga dan menolong anak-anak-Nya. Banyak orang bisa dipakai oleh Tuhan untuk menyelamatkan anak-anak-Nya. Dalam cerita kita hari ini kita tahu ada dua orang bidan yakni Sifra dan Pua yang dipakai oleh Tuhan untuk menyelamatkan bayi-bayi orang Israel, sehingga mereka tetap hidup dan terus bertumbuh besar dan jumlahnya semakin banyak.
Dalam kehidupan kita sekarang, ada banyak orang yang juga dipakai oleh Tuhan untuk menjaga dan menolong kita. Kira-kira siapa saja ya? Coba sebutkan! (ajak anak-anak untuk menyebutkan siapa saja yang menolong mereka dalam hidup keseharian!) Kalau begitu apakah kita senang menjadi anak-anak Tuhan? Tentu senang karena kita terus dijaga, dilindungi, diberkati dan disertai dalam kehidupan kita, supaya kita tetap hidup dan terus bertumbuh menjadi anak-anak Tuhan yang hebat.
Aktivitas
Ajak anak-anak untuk bermain peran. Ajak mereka untuk memperagakan bagaimana sikap keberanian Sifra dan Pua ketika menghadap Raja. Mintalah sebagian anak untuk menjadi raja dan sebagian lainnya untuk menjadi bidan Sifra dan Pua.
(Catatan: percakapan bisa dibuat sendiri sesuai denan kreatiivtas pamong dan tidak harus sama persis dengan isi firman Tuhan. Sebab poin pentingnya adalah anak mengingat peristiwa para bidan menyelamatkan para bayi Israel)