Bacaan : 1 Tawarikh 25:1-7
Tahun Gerejawi : Bulan Budaya
Tema : Pelayanan Musik Gerejawi
Ayat Hafalan: Kolose 3:23, “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”
Lagu : Kidung Ria No. 23
Penjelasan Teks
1 Tawarikh pasal 25 mengungkapkan tentang masa-masa pemerintahan raja Daud. Tujuan utama pemerintahan Daud adalah mempersiapkan pembangunan dan perlengkapan Bait Allah serta menata ibadat dengan benar. Selain itu, pasal 25 juga ada dalam rangkaian pasal 23-27 yang melukiskan pengaturan orang-orang yang akan bertugas di Bait Allah. Daud digambarkan sebagai pengikut Tuhan yang dengan setia menciptakan dan menata sistem peribadatan Bait Allah. Ia menugaskan penyanyi-penyanyi yang berbakat untuk memimpin upacara peribadatan. Cerita pembangunan Bait Allah dimulai dari 1 Tawarikh 22:1-13. Ketika Daud sudah menjadi tua dan lanjut umur, maka ia mengangkat Salomo anaknya menjadi raja atas Israel (1 Tawarikh 23:1). Setelah itu para pembesar Israel, para Imam dan orang-orang Lewi mulai dikumpulkan oleh Daud dan segera melaksanakan tugasnya masing-masing. Petugas atau para pelaksana yang ditentukan oleh Daud adalah anak-anak Harun yang dibantu oleh anak-anak Lewi, juga ada anak-anak Asaf, anak-anak Heman dan anak-anak Yedutun yang diberikan tugas khusus. Tugas anak-anak dari Asaf, Heman dan Yedutun adalah untuk bernubuat dengan diiringi kecapi, gambus dan ceracap.
Di samping anak-anak dari Asaf, Yedutun dan Heman, ada lebih banyak lagi orang yang termasuk dalam saudara-saudara mereka yang telah dipersiapkan serta telah dilatih bernyanyi untuk Tuhan. Jumlah mereka adalah dua ratus delapan puluh delapan orang (288). Seperti yang dilakukan Daud terhadap para imam, hal yang sama juga dilakukan kepada para penyanyi. Para imam dibagi ke dalam 24 kelompok, demikian halnya dengan para penyanyi. Masing-masing kelompok berjumlah 12 anggota, sehingga jika ditotal jumlahnya adalah 288 pemimpin dari 4000 penyanyi yang bertugas di bait Allah (1 Taw 23:5). Dalam bacaan ini bisa dipahami bagaimana Daud menata dengan sedemikian rupa supaya peribadatan berlangsung dengan baik. Anggota yang dipilih dalam tugas khusus untuk menyanyi pun bukan orang yang sembarangan. Mereka adalah ahli seni (ayat 7), meski demikian mereka tetap harus dipersiapkan melalui latihan-latihan. Nyanyian syukur dan puji-pujian juga dilantunkan dengan diiringi oleh musik, yakni kecapi, gambus dan ceracap. Apa yang dilakukan oleh Daud kemudian menjadi kebiasaan bahkan lama kelamaan menjadi sebuah budaya yang baik, yaitu melakukan persiapan sebaik mungkin sebelum melakukan pelayanan dalam peribadahan.
Jika Daud pada masa itu melakukan penataan sedemikian rupa, bagaimana dengan gereja kita masing-masing? Apakah kita sudah menjadikan persiapan sebelum pelayanan sebagai budaya di gereja kita? Bagaimana dengan pelayanan kita masing-masing? Sudahkah disiapkan dengan sedemikian rupa? Sudahkah ada latihan-latihan yang sungguh-sungguh sebelum sesuatu ditampilkan? Atau bahkan kaitannya dengan pelayanan para pamong, sudahkah disiapkan dengan sungguh-sungguh? Mulai dari puji-pujian, musik pengiring, penyampaian renungan dll. Penataan yang demikian ini sebenarnya juga bertujuan untuk meregenerasi pelayan-pelayan Tuhan. Hal ini dilakukan baik pelayan puji-pujian maupun pelayan musik gerejawi. Proses regenerasi tersebut tentu sangat bisa dimulai dari masa anak-anak. Salah satu caranya adalah melatih anak-anak sejak dini baik untuk puji-pujian maupun bermain musik. Para pelatih tidak harus orang-orang yang professional dan bahkan gereja harus mengeluarkan uang yang banyak. Gereja bisa memberdayakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada seperti pemuda atau warga dewasa yang sudah terlibat dalam pelayanan gerejawi. Mereka diminta untuk melatih dan mendampingi anak-anak dalam puji-pujian dan bermain musik (lebih lanjut bisa ditata sesuai dengan kemampuan gereja masing-masing).
TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA
Tujuan:
- Anak dapat menceritakan kembali tentang orang-orang yang dilatih untuk memuji Tuhan di Bait Allah.
- Anak berani memuji Tuhan di depan teman-temannya.
Alat Peraga (Gambar terdapat di CD)
- Gambar 1 : Gambar Raja Daud.
- Gambar 2 : Gambar 3 orang yang adalah Asaf, Yedutun dan Heman.
- Gambar 3 : Gambar orang-orang yang sedang berlatih puji-pujian.
- Alat Musik (kajon, gitar atau yang lainnya).
Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak…
Ayo coba perhatikan benda apakah ini? (pamong menunjukkan alat musik yang dipegangnya kepada anak-anak) Ya tepat sekali ini adalah alat music ………… (menyesuaikan alat musik apa yang dibawa oleh pamong) Alat musik ini digunakan untuk apa? Ya, tentu untuk bermain musik dan untuk mengiringi nyanyian. Adakah di antara anak-anak yang suka bermain musik? (berikan kesempatan kepada anak untuk menjawab) Adakah yang ingin menjadi pemain musik yang terkenal? Adakah yang suka menyanyi? Ingin menjadi penyanyi? Kira-kira apa saja yang harus dilakukan supaya bisa menjadi penyanyi atau pemain musik yang terkenal? Apakah anak-anak tidak harus berlatih dengan sungguh-sungguh? Atau justru harus berlatih dengan sungguh-sungguh? Untuk menjadi seorang penyanyi dan pemain musik yang terkenal pastilah dimulai dengan rajin berlatih dan latihannya dilakukan dengan sungguh-sungguh.
Inti Penyampaian
Pagi hari ini kita akan mendengar cerita tentang orang-orang yang dipersiapkan dengan sungguh-sungguh oleh Raja Daud, siapa? Raja D-A-U-D, untuk melayani Tuhan. Coba lihat, inilah Raja Daud yang terkenal itu, yang memimpin orang-orang Israel (tunjukkan gambar 1). Raja Daud mengajak banyak orang untuk ikut serta melayani Tuhan dalam ibadah-ibdah. Beberapa di antaranya adalah Yedutun, siapa? Y-E-D-U-T-U-N. Lalu ada Asaf, coba ulangi lagi, siapa? A-S-A-F dan Heman, siapa? H-E-M-A-N (tunjukkan gambar 2). Kalau dihitung berarti ada berapa orang? (Ada tiga orang). Mereka ini dipilih oleh Dauh karena mereka mampu. Mereka diberi tugas untuk memimpin puji-pujian. Mereka tidak hanya melakukannya sendiri, tetapi bersama dengan anak-anaknya dan saudaranya, sehingga jumlah mereka tidak hanya tiga orang saja. Ada banyak, bahkan sampai dua ratus delapan puluh delapan (288).
Dalam melayani Tuhan Allah, Raja Daud tidak mau main-main. Oleh sebab itu Raja Daud mempersiapkan semua orang yang ikut melayani Tuhan ini dengan sungguh-sungguh. Orang-orang yang berjumlah… berapa tadi? 288 (dua ratus delapan pulus delapan orang). Semua orang itu harus mengikuti latihan, sehingga mereka dapat melakukan yang terbaik bagi Tuhan. Padahal mereka bukanlah orang yang tidak tahu musik atau tidak bisa menyanyi tetapi mereka adalah orang-orang yang sudah sangat pandai bermain musik dan bernyanyi. Namun, sekali lagi di dalam melayani Tuhan mereka tidak mau main-main, melainkan harus dengan sungguh-sungguh.
Penerapan
Sekarang bagaimana dengan kita sebagai anak-anak Tuhan? Apakah kita juga mau ikut melayani Tuhan? Anak-anak semakin kita sering memuji Tuhan dan berlatih bermain musik, maka kita akan terlatih. Lalu kita akan siap untuk melayani Tuhan sebagai pemain organis atau pemandu pujian di ibadah umum (bisa disebutkan nama-nama orang yang biasanya dikenal anak-anak sebagai pemain musik atau pemandu pujian). Apakah anak-anak mau melayani Tuhan? Apakah anak-anak mau berlatih dengan sungguh-sungguh? Baiklah kalau begitu mari kita lakukan.
Aktivitas
Anak-anak, sebelum kita melakukan aktivitas kita hari ini, mari kita ingat-ingat kembali siapa saja orang-orang yang ada dalam cerita kita hari ini. (pamong memegang gambar 1) Siapakah orang dalam gambar ini? Dia adalah… Raja Daud. Selanjutnya.. (pamong memegang gambar 2) Siapakah mereka? (pamong menunjuk gambar satu persatu dan mengajak anak untuk menyebutkan nama mereka) Lalu apa yang mereka lakukan? (pamong memegang gambar 3) Mereka melayani Tuhan melalui puji-pujian dan bermain musik. Mereka berlatih dengan sungguh-sungguh dalam melayani Tuhan. Anak-anak sekarang kita mau belajar untuk melayani Tuhan melalui puji-pujian. Ini sudah ada daftar pujian, tugas anak-anak (bisa perorangan atau kelompok) adalah memimpin teman-teman untuk menyanyi dan memberikan contoh gerakannya. Bisa ya? Siapa yang mau memimpin di depan, angkat tangan! (pamong melakukan aktivitas ini sampai semua anak mendapatkan kesempatan untuk mencoba)
Daftar Lagu berikut ini hanya alternatif! Pamong bisa menggunakan lagu-lagu lain yang biasa dinyanyikan.
- Kingkong Badannya besar.
- Happy ya,ya,ya.
- Duduk senang, berdiri senang.
- Bapak Abraham.
- Bila Roh Allah ada.
- K-A-S-I-H.
TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA
Tujuan:
- Anak dapat menceritakan kembali tentang orang-orang yang dilatih untuk memuji Tuhan di Bait Allah.
- Anak berani memuji Tuhan di depan teman-temannya.
Alat Peraga (Gambar terdapat di CD)
- Gambar 1 : Gambar Raja Daud
- Gambar 2 : Gambar 3 orang yang adalah Asaf, Yedutun dan Heman
- Gambar 3 : Gambar orang-orang yang sedang berlatih puji-pujian
- Alat Musik (kajon, gitar atau yang lainnya)
- Alat musik buatan sendiri: Botol plastik yang diisi beras atau kerikil, Kaleng snack yang sudah tidak dipakai + pemukulnya (simulasi drum) buatlah beberapa (tidak harus sejumlah anak) atau alat musik lainnya sesuai dengan keadaan jemaat masing-masing.
PENDAHULUAN
Selamat pagi Anak-anak…
Bagaimana kabar Anak-anak pagi hari ini? Tentu semua baik dan bahkan luar biasa baik ya? Pagi ini kita akan berbagi tugas, ada sebagian yang bermain musik dan ada sebagian yang menyanyi. Ayo siapa yang mau membantu bermain musik? (pamong membagikan alat musik yang telah dibuat). Kita akan menyanyi dan sebagian bermain musik (pamong mengajak anak menentukan lagu yang akan dinyanyikan) Mari kita mulai.. (biarkan anak bermain musik sebisa mereka, semakin tidak teratur untuk didengar semakin baik. Simulasi ini ingin mengajak anak-anak untuk melihat apakah yang akan terjadi jika bermain musik dilakukan tanpa ada latihan.)
—JIKA SUDAH—
Setelah kita bersama-sama mendengar permainan musik tadi bagaimana menurut kalian? Apakah suaranya enak untuk didengar dan dinikmati? Kira-kira apa yang membuatnya demikian? Kenapa suaranya tidak enak didengar bahkan tidak bisa dinikmati? Apakah kita semua berlatih sebelumnya? Tentu tidak karena alat musiknya saja baru dibagi pagi hari ini. Itu artinya latihan adalah bagian penting dalam pelayanan, termasuk dalam bermain musik. Latihan juga perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh, jika tidak maka yang dihasilkan pastilah tidak akan enak untuk didengar dan dinikmati.
Inti Penyampaian
Pagi hari ini kita akan mendengar cerita tentang orang-orang yang dipersiapkan dengan sungguh-sungguh oleh Raja Daud untuk melayani Tuhan. Coba lihat, inilah Raja Daud yang terkenal itu, yang memimpin orang-orang Israel (tunjukkan gambar 1). Dalam melayani Tuhan saat ibadah-ibadah, Raja Daud mengajak banyak orang untuk ikut serta melayani Tuhan. Beberapa di antaranya adalah Yedutun, Asaf, dan Heman, siapa? Yedutun, Asaf dan Heman (tunjukkan gambar 2). Mereka ini dipilih oleh Daud karena mereka mampu. Mereka diberi tugas untuk memimpin puji-pujian. Dalam pelaksanaannya mereka tidak hanya melakukannya sendiri, melainkan bersama dengan anak-anaknya dan saudaranya, sehingga jumlah mereka tidak hanya tiga orang saja, melainkan banyak, bahkan sampai dua ratus delapan puluh delapan (288).
Dalam melayani Tuhan Allah, Raja Daud tidak mau main-main. Oleh sebab itu Raja Daud mempersiapkan semua orang yang ikut melayani Tuhan ini dengan sungguh-sungguh. Orang-orang yang berjumlah… berapa tadi? 288 (dua ratus delapan puluh delapan orang). Semua orang itu harus mengikuti latihan secara rutin dan terus menerus, sehingga mereka dapat memberikan yang terbaik bagi Tuhan. Padahal mereka bukanlah orang yang tidak tahu musik atau menyanyi tetapi mereka adalah orang-orang yang sudah sangat pandai. Namun, sekali lagi di dalam melayani Tuhan mereka tidak mau asal main, melainkan harus dengan sungguh-sungguh, sehingga mereka tetap perlu latihan.
Penerapan
Sekarang bagaimana dengan kita sebagai anak-anak Tuhan? Apakah kita juga mau ikut melayani Tuhan? Anak-anak, semakin kita sering memuji Tuhan dan berlatih bermain musik, maka kita akan terlatih dan kita akan siap untuk melayani Tuhan sebagai pemain organis atau pemandu pujian di ibadah umum. Apakah anak-anak mau melayani Tuhan? Apakah anak-anak mau berlatih dengan sungguh-sungguh? Baiklah kalau begitu mari kita lakukan.
Aktivitas
- Mintalah anak-anak untuk membuat kelompok (banyaknya kelompok menyesuaikan jumlah anak di masing-masing jemaat, tetapi harus genap karena masing-masing kelompok akan bermain berlawanan).
- Berikan kertas ukuran kecil-kecil kepada masing-masing kelompok.
- Mintalah masing-masing kelompok untuk menulis judul-judul lagu yang mereka tahu dan pernah dinyanyikan.
- Mintalah anak-anak untuk menggulung kertas tersebut sehingga tulisannya tidak terbaca.
- Mintalah anak-anak menentukan kelompok mana yang akan menebak lebih dahulu. Kelompok yang main lebih dulu disebut kelompok lawan, sementara yang memberi tantangan disebut kelompok bertahan.
- Masing-masing anggota kelompok lawan akan mengambil gulungan lagu yang dibuat oleh kelompok bertahan.
- Setelah itu anggota kelompok yang mengambil lagu tersebut akan memimpin kelompoknya untuk menyanyikan lagu yang ditulis dalam gulungan yang diambil.
- Jika kelompok lawan berhasil menyanyikannya itu menjadi poin bagi kelompok lawan.
- Jika kelompok lawan tidak berhasil menyanyikannya itu akan menjadi poin bagi kelompok bertahan.
- Jika ditemukan lagu yang sama dengan lagu pada kelompok sebelumnya, maka ini menjadi poin tambahan bagi kelompok yang saat itu bermain.
- Pamong bisa menyediakan hadiah bagi para pemenang (menyesuaikan kemampuan masing-masing jemaat).
TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA
Tujuan:
- Anak dapat menceritakan kembali tentang orang-orang yang dilatih untuk memuji Tuhan di Bait Allah.
- Anak bisa memimpin pujian pada saat ibadah Minggu anak di jenjang kelasnya.
Alat Peraga (Gambar terdapat di CD): Pamong menyiapkan gambar di bawah Bertrand Peto Putra Onsu seperti di link ini.
Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak…
Apakah kalian kenal dengan penyanyi cilik yang ada dalam foto ini? (tunjukkan gambar Alat Peraga Madya 15112020) Siapa hayoo? Dia adalah Betran Peto Putra Onsu. Penyanyi cilik yang baru saja merintis karirnya di bidang tarik suara. Ini adalah foto saat dia menjadi juara 1 di salah satu audisi tarik suara atau menyanyi. Menurut anak-anak, apakah Betran ini bisa begitu saja, langsung menjadi juara? Kira-kira apa yang harus dia lakukan untuk menjadi juara? Tentu dia akan berlatih dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat. Sehingga hasil dari proses yang dijalaninya tidak sia-sia. Adakah di antara anak-anak yang mau menjadi penyanyi seperti Betran? Atau mungkin pemandu pujian di gereja, memimpin teman-temannya menyanyi. Siapa yang mau? (pamong memberikan kesempatan kepada anak untuk merespon.)
Inti Penyampaian
Hari ini anak-anak akan belajar dari seorang tokoh dalam Alkitab dan beberapa orang lain yang ditulis dalam 1 Tawarikh 25:1-7. Mari kita buka dan baca bersama-sama (ajak anak untuk membaca bagian firman Tuhan hari ini)
—JIKA SUDAH—
Anak-anak mari kita cermati kembali, ada siapa saja yang namanya tertulis dalam bagian bacaan kita hari ini. Di sana ada nama DAUD, adakah yang belum tahu siapakah Daud? Daud adalah raja yang dipilih Tuhan untuk memimpin bangsa Israel. Selanjutnya ada nama Asaf, Heman dan Yedutun dan masih banyak lagi nama-nama orang di ini. Lalu apa yang mereka lakukan? Coba perhatikan ayat 6, tugas mereka adalah “menyanyikan nyanyian di rumah TUHAN dengan diiringi ceracap, gambus dan kecapi.” Sebagaimana dalam ayat ini disebutkan bahwa tugas mereka adalah untuk memimpin nyanyian dan puji-pujian bagi Allah di Bait Allah saat mereka beribadah kepada Allah.
Jika dibaca lebih lanjut, di ayat 7 dikatakan bahwa ternyata jumlah mereka tidak sedikit, yakni 288 orang banyaknya. Namun dalam pelaksanaannya mereka dikelompokan ke dalam 24 kelompok dengan jumlah masing-masing adalah 12 orang. Orang-orang yang dipilih oleh raja Daud ini bukan orang yang biasa-biasa atau yang sembarangan, karena mereka adalah ahli seni. Artinya apa? Artinya mereka adalah orang yang memang sudah ahli, baik untuk menyanyi maupun bermain musik. Dengan keahlian yang mereka miliki bukan berarti mereka bisa langsung melakukan tugas-tugas mereka dalam peribadahan di Bait Allah. Akan tetapi mereka tetap harus berlatih dan mempersiapkan diri. Apa tujuannya? Supaya mereka benar-benar mampu untuk memberikan yang terbaik bagi Tuhan. Mereka berlatih dengan sungguh-sungguh, semua dilakukan hanya untuk memberikan yang terbaik bagi Tuhan. Demikianlah Daud mempersiapkan banyak orang dengan sungguh-sungguh untuk melayani Tuhan.
Penerapan
Bagaimana dengan kita? Apakah kita juga mau terlibat dalam pelayanan? Apakah kita juga ingin melayani Tuhan melalui lagu-lagu yang kita nyanyikan atau bahkan musik yang kita mainkan? Lalu bagaimana cara kita supaya apa yang kita lakukan adalah yang terbaik? Tidak ada jawaban lain selain berlatih dan berlatih dengan sungguh-sungguh. Sama halnya seperti penyanyi yang saat ini sudah terkenal. Ada proses yang harus mereka lalui sebelum menjadi juara, yakni persiapan diri yang sebaik-baiknya. Bagaimana dengan anak-anak, apakah juga mau melakukan yang terbaik? Kalau mau, tentu harus mau menjalani prosesnya. Tidak sulit, mari dimulai dari memimpin puji-pujian di kebaktian minggu. Apakah kalian siap?
Aktivitas: Lakukan aktivitas yang sama seperti yang disarankan untuk jenjang Pratama.