Zakharia Tuntunan Ibadah Anak 15 Desember 2019

2 December 2019

Tahun Gerajawi : Advent 3
Tema : Pemberitaan Kelahiran Yohanes Pembaptis
Bacaan Alkitab : Lukas 1:5-25
Ayat Hafalan : “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu” (1 Petrus 5:7)

Lagu Tema : Special Songs for Kids No. 171 “Besar dan Perkasa”

Penjelasan Teks
Menunggu waktu yang tepat sesuai dengan kehendak Tuhan tidaklah mudah, sebab waktu Tuhan tidak bisa diduga. Kadang bisa cepat, kadang juga bisa lama. Bahkan sampai matipun belum tentu kita menikmatinya. Mungkin yang menikmati bisa anak cucu kita atau generasi berikutnya, contohnya Abraham. Tuhan berjanji bahwa keturunannya akan banyak seperti bintang di langit dan pasir di laut. Sampai dengan Abraham mati, dia belum bertambah banyak. Baru setelah anak-anak Yakub dan mereka tinggal di Mesir maka banyaklah jumlah keturunan Abraham.

Demikian halnya dengan Zakharia dan Elisabet. Setelah mereka menjadi tua, Tuhan baru memberi seorang anak. Meskipun telah diberi informasi dalam bacaan kita bahwa Elisabet mandul, tetapi tak seorangpun dapat menghalangi karya Allah. Apa yang mustahil bagi manusia, tetapi tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Bahkan manusiapun tidak dapat menyelami jalan Tuhan. Hal ini nampak dari sikap Zakharia ketika Gabriel mendatanginya dan memberi informasi bahwa istrinya, Elisabet akan mengandung di usia tuanya, ia tidak percaya. Karena tidak percaya maka Tuhan membuatnya menjadi bisu. Demikian juga Elisabet juga tidak percaya sehingga selama 5 bulan ia bersembunyi karena malu.

Lalu bagaimana sikap kita ketika kita menunggu kehendak Allah yang sesuai dengan waktu-Nya? Mari kita belajar dari Zakharia yaitu dengan menjalankan tanggung-jawab yang diberikan kepada kita dengan sebaik-baiknya atau fokus pada tanggung-jawab yang telah kita emban. Artinya janganlah berfokus pada doa-doa yang dipanjatkan, tetapi fokuslah pada keyakinan bahwa pada waktunya Tuhan akan menjawab doa kita sesuai dengan cara-Nya bukan sesuai dengan cara kita. Dengan demikian maka pekerjaan apapun yang kita lakukan tidak akan menjadi beban, malah sebaliknya kita akan mengerjakannya dengan penuh sukacita karena kita punya keyakinan bahwa Tuhan akan menjawab doa-doa kita tetap pada waktunya.

TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA
Tujuan:
Anak dapat menceritakan kembali kisah pemberitaan kelahiran Yohanes.

Alat Peraga
Pamong dapat memperbesar gambar yang terdapat di CD Alat Peraga TIAR:

Pendahuluan
Selamat Pagi anak-anak,
Coba saya mau lihat. Apakah wajah anak-anak yang hadir hari ini semuanya bahagia ya? Wao…semua bahagia. Ya….wajah bahagia itu selalu tersenyum, tidak mudah marah-marah. Siapa ya yang bangun tidur tadi marah-marah? Ayo…angkat tangan (Pamong dapat menunggu reaksi anak-anak) Wah… ternyata tidak ada. Ayo…tepuk tangan untuk anak yang hebat. Saya senang kalian semua sedang gembira. Itu berarti kalian telah siap mendengarkan Firman Tuhan. Ayo…kita ikuti cerita hari ini.

Inti Penyampaian
Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus, (Pamong menunjukkan gambar 1)
Ini adalah gambar Bapak Zakharia dan Ibu Elisabet. Mereka sudah tua dan tidak mempunyai anak. Meskipun mereka tidak mempunyai anak, Zakharia dan Elisabet tetap menjalankan tugas mereka dengan baik dan sukacita. Ibu Elisabet masih memasak untuk dimakan bersama.
(Pamong dapat menunjukkan gambar 2)

Bapak Zakharia tetap menjalankan tugas sebagai seorang imam atau pendeta pada zaman sekarang. Tugasnya adalah memimpin berdoa. Hari ini bapak Zakharia sedang bertugas di Ruang Maha Kudus. Tidak ada seorangpun yang boleh masuk ruang ini, kecuali melalui pemilihan yaitu dengan membuang undi dan undi itu jatuh pada Zakharia.
(Pamong dapat menunjukkan gambar 3)

Ketika bapak Zakharia sedang berdoa, tiba-tiba muncullah malaikat. Melihat reaksi bapak Zakharia, malaikat itu berkata, “Jangan takut”. Setelah berkata demikian, malaikat itu menyampaikan berita yang sangat menggembirakan yaitu ibu Elisabet akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan ia harus diberi nama Yohanes. Wah….berita yang sangat menggembirakan sebab bapak Zakharia dan ibu Elisabet sangat menginginkan seorang anak.
(Pamong dapat menunjukkan gambar 4)

Ketika malaikat itu telah meninggalkan dirinya, bapak Zakharia langsung keluar. Ia ingin menyampaikan kabar bahagia itu. Tetapi ia menjadi terkejut bahwa ia telah kehilangan suara. Ya…bapak Zakharia tidak bisa berbicara. Rupanya bapak Zakharia tidak percaya perkataan malaikat itu sebab umurnya dan Elisabet sudah tua. Zakharia berpikir mana mungkin usia Elisabet yang sudah tua itu bisa hamil.

Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, meskipun awalnya bapak Zakharia tidak percaya bahwa istrinya akan mengandung dan melahirkan seorang anak, tetapi sekarang ia percaya. Ia yakin bahwa Tuhan Maha Kuasa. Tuhan dapat melakukan perkara yang luar biasa. Ya….Tuhan kita sungguh besar dan perkasa maka kita tidak perlu takut sebab Tuhan akan selalu menolong kita.

Ayo…kita menyanyi “BESAR DAN PERKASA”

Aktivitas
Pamong dapat membagikan gambar wajah laki-laki dan perempuan. Minta anak-anak untuk mengambilnya 1. Lalu minta mereka untuk mengambar wajah tersebut yang mengekspresikan orang gembira.
Minta tolong digambarkan wajah laki-laki dan perempuan tanpa mata, hidung, mulut, alis, telinga


TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Tujuan:
Anak dapat menceritakan kembali kisah pemberitaan kelahiran Yohanes.

Alat Peraga
Pamong mencarikan gambar mengenal bahasa isyarat. Pamong dapat belajar bahasa isyarat ini bersama anak-anak.

Pendahuluan
Selamat Pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Sebelum kita mendengarkan Firman Tuhan, kita akan belajar bahasa isyarat (Setelah pamong memperkenalkan bahasa isyara pada anak-anak, pamong dapat menguji kemampuan anak-anak dengan mencoba beberapa kata seperti : SAYA, KAMU, KITA dan MEREKA). Bagaimana rasanya belajar bahasa isyarat? Senang? Oke…sekarang kita akan membagi menjadi 4 kelompok. Setiap kelompok menunjuk 1 orang untuk menjadi peraga sedangkan yang lainnya menebak kata yang diperagakan oleh teman (Permainan ini juga bisa dilakukan dengan cara pamong yang memperagakan dan anak-anak yang menebak)
Untuk Kelompok 1: Herodes, raja Yudea, imam
Untuk Kelompok 2: Zakharia, Abia, Harun
Untuk Kelompok 3: Elisabet, mandul, lanjut umur
Untuk Kelompok 4: Bait Suci, sembahyang, malaikat

Inti Penyampaian
Anak-anak yang dikasihi oleh Tuhan,
Enak mana berbicara dengan memakai bahasa isyarat atau ngomong langsung? Bagi kalian yang terbiasa ngomong langsung maka enak bicara langsung. Tetapi bagi orang yang tidak bisa berbicara maka memakai bahasa isyarat lebih enak karena ia bisa berkomunikasi dengan orang lain. Nah…kalian yang biasanya ngomong langsung dan sekarang memakai bahasa isyarat untuk berbicara dengan orang lain, menurutmu mudah atau sulit? Ya….tentu saja sulit.

Itulah yang terjadi pada Zakharia. Dia yang tadinya bisa bicara secara tiba-tiba dia tidak bisa bicara padahal ia akan menyampaikan kabar gembira pada orang banyak, terutama pada istrinya. Wah….mengapa bicara demikian ya???? Oke mari kita membaca bacaan kita hari ini yang terambil dari Lukas 1:5-25.

Zakharia tiba-tiba tidak bisa bicara ternyata dia baru saja bertemu dengan malaikat yang bernama Gabriel (Pamong dapat menggunakan bahasa isyarat) di Ruang Maha Kudus. Zakharia adalah seorang imam yang bertugas untuk mempersembahkan korban untuk umat yang saat itu sedang beribadah. Tidak sembarang orang boleh masuk di Ruang Maha Kudus. Hanya 1 orang yang boleh masuk setelah diadakan pilihan dengan membuang undi. Malaikat Gabriel memberitahu Zakharia bahwa istrinya akan mnegandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan ia harus memberi nama (Pamong dapat menggunakan bahasa isyarat) Y-O-H-A-N-E-S.

Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Apakah Tuhan berbohong kepada Zakharia bahwa ia akan mempunyai anak di usianya yang sudah tua? Mari kita perhatikan ayat 24. Dari ayat itu tahulah kita bahwa Tuhan tidak berbohong. Elisabet benar-benar hamil. Tentu saja Elisabaet sangat gembira sebab orang banyak yang biasa mengejek dia karena tidak bisa punya anak akhirnya dihapuskan oleh Tuhan.

Melalui cerita ini kita dapat belajar dari Zakharia dan Elisabet. Jangan pernah menyerah dan berhenti berdoa kepada Tuhan jika kamu menginginkan sesuatu. Mungkin kamu tidak dengan cepat mendapat jawaban Tuhan, tetapi Tuhan tahu kapan waktu yang tepat bagi kita. Oleh sebab itu jangan berhenti berdoa. Tetaplah berharap seperti Zakharia dan Elisabet yang tidak pernah berhenti berdoa dan percaya kepada Tuhan. Akhirnya Tuhan mendengar doa Zakharia dan Elisabet meskipun mereka sudah tua.
Seperti permainan kita tadi tentang bahasa isyarat. Jika kalian menyerah belajar bahasa isyarat, maka kalian tidak bisa menjawab dengan cepat apa yang dimaksudkan temanmu. Sebaliknya, jika kalian semangat belajar bahasa isyarat, meskipun susah maka kalian tetap berusaha bisa agar dapat berkomunikasi dengan dengan orang lain yang berbicara menggunakan bahasa isyarat.

Aktivitas
Sesuai dengan kelompok di awal, lalu bagilah masing-masing kelompok dengan teka-teki silang di bawah ini :

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Mendatar
3. Tempat ibadah bangsa Israel.
7. Nama imam dalam cerita hari ini.
8. Nama Rombongan Imam cerita kita hari ini.
10. Lawan kata muda.
12. (dibalik) Tidak bisa hamil.
15,16. Salah satu ruang di Bait Suci.

Menurun
1. Persamaan cela.
2. Nama perempuan tua yang akhirnya mengandung dalam cerita hari ini.
4. (dibalik) Tidak bisa bicara.
5. Malaikat yang menjumpai imam di Bait Suci.
6. Elisabaet berasal dari keturunan ….
9. Yang diinginkan oleh Elisabet.
11. Tempat bayi dalam perut ibu.
13. Yang mengutus mailakat.
14. Daerah pemerintahan raja Herodes.

Lagu Tema
Special Song for Kids No. 171 “BESAR DAN PERKASA”


TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Tujuan:

  1. Anak dapat menceritakan kisah pemberitaan kelahiran Yohanes.
  2. Anak dapat menyebutkan contoh sikap percaya pada Firman Tuhan.

Alat Peraga
Pamong dan anak-anak dapat belajar bahasa isyarat 2 tangan. Bahasa isyarat dapat dilihat pada Alat Peraga Pratama.

Pendahuluan
Selamat Pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Sebelum kita mendengarkan Firman Tuhan, kita akan belajar bahasa isyarat (setelah Pamong memperkenalkan bahasa isyara pada anak-anak, Pamong dapat menguji kemampuan anak-anak dengan mencoba beberapa kata seperti : SAYA, KAMU, KITA dan MEREKA). Bagaimana rasanya belajar bahasa isyarat? Senang? Okey…sekarang kita akan membagi diri menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok berisi 3 orang. Tugas masing-masing anak adalah memperagakan kata yang akan ditunjukkan Pamong. Jika satu anak maju memperagakan kata yang ditunjukkan oleh Pamong, maka anak-anak yang lain dapat menebak kata tersebut. Satu anak satu kata.
Untuk Kelompok 1: Herodes, raja Yudea, imam.
Untuk Kelompok 2 : Zakharia, Abia, Harun.
Untuk Kelompok 3: Elisabet, mandul, lanjut umur.
Untuk Kelompok 4 : Bait Suci, sembahyang, malaikat.

Inti Penyampaian
Anak-anak yang dikasihi oleh Tuhan,
Bagaimana permainan kita hari ini? Mudah atau susah? Adakah di antara kalian yang menyerah atau putus asa karena tidak bisa memperagakan bahasa isyarat yang diminta oleh Pamong? Mengapa menyerah atau berputus asa? (Berilah waktu pada anak-anak untuk menjawab pertanyaan)
Menurut kalian, enak mana berbicara dengan memakai bahasa isyarat atau ngomong langsung? Bagi kalian yang terbiasa ngomong langsung maka enak bicara langsung. Tetapi bagi orang yang memakai bahasa isyarat maka akan lebih enak memakai bahasa isyarat sehingga ia bisa berkomunikasi dengan orang lain.

Hari ini kita akan mendengarkan cerita tentang orang yang tadinya bisa berbicara, tiba-tiba tidak bisa bicara alias bisu. Siapakah dia? Mengapa bisa terjadi padanya? Oke mari kita membaca bacaan kita hari ini yang terambil dari Lukas 1:5-25. Nah…setelah membaca Alkitab, maka kita tahu bahwa orang yang bisa bicara tetapi tiba-tiba tidak bisa berbicara adalah Zakharia.

Zakharia tiba-tiba tidak bisa bicara ternyata dia baru saja bertemu dengan malaikat Gabriel di Ruang Maha Kudus. Zakharia adalah seorang imam yang bertugas untuk mempersembahkan korban untuk umat yang saat itu sedang beribadah. Hanya satu orang yang boleh masuk ke Ruang Maha Kudus. Untuk menentukan siapa yang boleh masuk ke ruang itu adalah dengan membuang undi. Zakharialah yang terpilih.
Rupanya perjumpaan mailakat dengan Zakharia membawa berita gembira yaitu istrinya, Elisabet, akan mengandung. Ini adalah kabar yang menggembirakan sebab Zakharia dan Elisabet sangat mendambakan kehadiran seorang anak. Tentu saja ini adalah berita ini yang sangat menyenangkan. Tetapi anehnya setelah Zakharia keluar dari Ruang Maha Kudus, ia malah tidak bisa berbicara. Mengapa bisa demikian? Pada ayat 20 dikatakan bahwa Zakharia tidak percaya berita yang disampaikan oleh malaikat Gabriel, maka Tuhan membuat dia tidak bisa berbicara.
Ternyata bukan hanya Zakharia yang tidak percaya bahwa Elisabet akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Elisabet juga tidak percaya bahwa ia akan mengandung. Mengapa demikian? Karena Elisabet telah berusia tua. Mana mungkin ia akan mengandung. Tetapi apa yang dipikirkan oleh manusia tidak sama dengan apa yang dipikirkan oleh Tuhan. Apa yang tidak mungkin bagi manusia, ternyata mungkin bagi Tuhan. Elisabet benar-benar mengandung. Tuhan tidak berbohong.

Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, memang tidak mudah untuk benar-benar percaya pada janji Tuhan. Mengapa demikian? Karena kadang yang kita minta di dalam doa tidak dijawab-jawab oleh Tuhan padahal kita sudah berdoa siang dan malam, tetapi Tuhan tetap tidak menjawab doa kita. Jika sudah demikian, ia mulai meragukan Tuhan. Kita mulai tidak percaya bahwa Tuhan mendengar doa kita.
Melalui cerita ini kita dapat belajar dari Zakharia dan Elisabet. Jangan pernah menyerah dan berhenti berdoa kepada Tuhan jika kamu menginginkan sesuatu. Mungkin kamu tidak dengan cepat mendapat jawaban Tuhan, tetapi Tuhan tahu kapan waktu yang tepat bagi kita. Oleh sebab itu jangan berhenti berdoa dan berharap seperti Zakharia dan Elisabet. Hingga akhirnya Tuhan mendengar doa Zakharia dan Elisabet meskipun mereka sudah tua.

Seperti permainan kita tadi tentang bahasa isyarat. Jika kalian menyerah belajar bahasa isyarat, maka kalian tidak bisa menjawab dengan cepat apa yang dimaksudkan temanmu. Sebaliknya, jika kalian semangat belajar bahasa isyarat, meskipun susah maka kalian tetap berusaha bisa agar dapat berkomunikasi dengan dengan orang lain.
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Kita perlu melatih secara terus menerus percaya kepada Tuhan. Mungkin kita pernah gagal, tetapi kita tidak boleh berputus asa. Mari kita belajar dari Zakharia dan Elisabet. Mereka juga pernah meragukan janji Tuhan, tetapi mereka segera sadar bahwa mereka melakukan kesalahan. Akhirnya mereka kembali percaya kepada janji Tuhan. Tuhan memberi jawaban tepat pada waktunya. Jika kamu sudah mulai tidak percaya pada janji Tuhan, maka ingatlah ayat hafalan kita hari ini : 1 PETRUS 5:7 yang berbunyi : “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu”

Aktivitas
Anak-anak dapat mengisi TTS yang terdapat di Aktivitas Pratama.

Lagu Tema
Special Song for Kids No. 171 “BESAR DAN PERKASA”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak