Judul: Tuhan, Mendengar Suara Sang Gembala
Tahun Liturgi: Minggu Paskah 4
Tema: Gembala yang baik, mengenal dan memberikan kehidupan
Bacaan Alkitab: Yohanes 10:22-30
Ayat Hafalan: “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku” (Yohanes 10:27 )
Lagu Tema:
- Kidung Jemaat No. 407 “Tuhan , Kau Gembala Kami”
- Kidung Jemaat No. 415 “Gembala Baik Bersuling nan Merdu”
Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Sebelum kita membahas bacaan Yohanes 10:22-30, mari kita perhatikan ayat sebelumnya (ayat 1-10). Injil Yohanes 10:1-10 berjudul “Gembala yang baik,” mengisahkan Tuhan Yesus sebagai Gembala yang memanggil domba-Nya dengan namanya, menuntunnya keluar dan kemudian berjalan di depan mereka menuju ke padang rumput yang hijau.
Tuhan Yesus adalah Gembala baik dan kita adalah kawanan domba. Relasi gembala dengan domba merupakan gambaran yang dipakai oleh Tuhan Yesus untuk menegaskan hubungan antara Dia dengan pengikut-Nya. Sebagai gembala yang baik, Tuhan Yesus mengenal domba-domba dan mau menyerahkan nyawa-Nya untuk domba-domba-Nya. Domba-domba yang mengenal Dia akan mendengar suara-Nya. Mereka yang mendengar suara-Nya akan mengikuti perintah-Nya. Sabda-Nya menuntun domba-domba-Nya ke rumput yang hijau, yang menjadi sumber makanan untuk hidup kekal.
Di dalam ayat selanjutnya, Yohanes 10:11-18 dikisahkan bahwa kasih-Nya sebagai sebagai gembala yang baik mewujud hingga pada kisah penderitaan-Nya hingga mati tersalib di Golgota. Sang gembala baik memberi makan dan membawa domba – domba-Nya ke sumber air dan rumput yang hijau serta melindungi domba-Nya dari sergapan binatang buas. Semua itu Tuhan lakukan agar umat tidak binasa dan memeroleh hidup yang kekal.
Kini mari kita lihat satu persatu ayat yang terdapat dalam Injil Yohanes 10:22-30.
- Ayat 22 “Tidak lama kemudian tibalah hari raya pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin.”
Hari Raya Pentahbisan Bait Allah adalah suatu perayaan cahaya yang dilakukan selama delapan hari (bahasa Ibrani, Hanukkah) di bulan Desember, tiga bulan setelah hari raya Pondok Daun (Yohanes 7:2), untuk merayakan pentahbisan kembali mezbah dan Bait Suci. - Ayat 23 “Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo.”
Serambi Salomo: berada di sisi timur area bait suci, menjadi tempat perlindungan terhadap angin dingin dari gurun. - Ayat 24 “Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: “Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.”
Ayat ini menggambarkan bagaimana orang-orang Yahudi yang sedang berada dalam ketegangan dan ingin tahu lebih jelas apakah Yesus adalah Kristus atau Mesias. Tuhan Yesus sebelumnya telah berbicara tentang identitasnya sebagai yang adalah satu dengan Bapa-Nya dan bahwa melalui pekerjaan-pekerjaannya Tuhan Yesus memberikan kesaksian tentang Tuhan; tetapi orang-orang Yahudi ingin Tuhan Yesus menyatakan identitasnya secara terbuka. - Ayat 25-26 “Yesus menjawab mereka: “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku,” “Tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku.”
Bagian ini memperlihatkan bahwa Tuhan Yesus sebenarnya telah menyatakan diri-Nya sebagai gembala yang baik, yang akan memelihara umat-Nya. Tetapi tidak semua umat mengikuti dan mengenal suara-Nya, karena mereka bukan domba-dombanya. - Ayat 27, 28, 29“Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,” “dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.” “Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.”
- Ayat 30 “Aku dan Bapa adalah satu.”
Dalam ayat 27-30, Tuhan Yesus menegaskan syarat mutlak untuk menjadi domba-Nya dengan cara selalu mendengar dan menaati sang Gembala baik yang berkuasa dan penuh kasih. Bagaimanapun juga, domba adalah hewan yang lemah dan rentan. Kemampuan bertahannya terbilang buruk dalam menghadapi predator. Larinya tidak secepat hewan-hewan lain. Domba mudah tersesat, selalu dalam bahaya dan tidak berdaya.
Gembala yang baik menuntun kepada kehidupan karena Tuhan Yesus yang berada dalam kesatuan dengan Sang Bapa adalah sumber kehidupan. Melalui Gembala yang baik, domba-dombaNya akan selalu mengalami kedekatan relasi dengan Bapa, tidak akan terpisah dan tidak seorang pun dapat mengambil mereka dari tangan Bapa. Sebab Bapa telah memberikan mereka kepada Tuhan Yesus. Dengan demikian Tuhan Yesus sebagai sang Gembala yang baik, yang berada dalam kesatuan dengan Bapa-Nya menjamin kehidupan, perlindungan, pengayoman dan keamanan domba-domba-Nya.
Refleksi Untuk Pamong
Pernahkah Anda sebagai pamong diperhadapkan pada situasi membuat diri Anda sulit mengetahui siapa atau apa yang dapat kita percaya? Pernahkah Anda meragukan firman dan janji Tuhan dalam hidup Anda? Yang pasti, di tengah keraguan, kita membutuhkan kepastian. Di tengah ketidakpastian, kita membutuhkan kehadiran Sang juruselamat.
Maka mari sejenak kembali mengingat iman dan keyakinan kita kepada Tuhan Yesus. Mari mengingat bahwa firman-Nya dan janji-janji-Nya adalah ya dan amin.
Mari merefleksikan, apakah sebagai domba-domba-Nya kita telah dengan baik mendengar suara-Nya, mengetahui kehendak-Nya?. Apakah sebagai domba-Nya kita telah setia membangun keintiman relasi dengan-Nya dengan cara rutin membaca Alkitab, melakukan jeda dan doa kepada-Nya?
Mari mengingat bahwa kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus juga berlaku bagi kita sekarang. Tuhan Yesus sebagai gembala yang baik rindu menuntun kita menuju keselamatan, menuju kepenuhan hidup. Karena itu tanpa henti Tuhan Yesus ingin kita mendengarkan suara dan tuntunan-Nya.
TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA
Tujuan: Mengenali Tuhan Yesus sebagai Sang Gembala baik dan anak-anak sebagai domba-domba-Nya.
Alat Peraga
- Barang-barang yang dapat menimbulkan bunyi (tamborin, lonceng, botol plastik berisi beras, kantong plastik, kertas yang dirobek, dll.).
- Tas atau kotak besar untuk menyimpan benda/alat yang hendak dibunyikan.
Pendahuluan
Sebagai pendahuluan, ajaklah anak balita untuk bermain tebak suara (pamong silahkan membuat berbagaimacam suara dari bahan-bahan yang sudah dituliskan dibagian alat peraga atau sesuai dengan kreativitas dan ketersediaan alat peraga). Undang anak balita untuk menebak suara apakah itu. Alat/barang yang sudah disiapkan dimasukan ke dalam kotak/tas, lalu goyangkan benda satu per satu sehingga mengeluarkan suara. Lihat apakah anak-anak mengenali benda-benda yang telah mereka dengar bersama-sama.
Setelah selesai melakukan tebak suara, coba anak-anak ingat kembali “Ada berapa suara benda yang bisa ditebak?.”
Anak-anak dapat menebak beberapa suara benda itu dengan mudah, apakah karena sudah mengenalnya dan sering mendengar bunyinya?.
Nah sekarang mari kita mendengarkan ada suara apa dan kita ikuti asal suara itu darimana ya!. Silahkan salah satu pamong mengetuk pintu ruang ibadah dari luar!
Inti Penyampaian
Pamong mengajak anak balita untuk bersama-sama mengulangi bacaan Alkitab dari Injil Yohanes 10:27, yaitu: “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.” Siapakah yang dimaksud dengan “domba-domba-Ku?”
Kita semua adalah domba dan Tuhan Yesuslah gembalanya. Sebagai domba-Nya, Tuhan Yesus meminta kita untuk selalu mendengar dan taat kepada sang Gembala. Apa maksudnya ya? Maksudnya yaitu setiap kita hendaklah mendengar suara gembala dan memiliki ketaatan. Karena sebagai domba-Nya hanya dengan mendengar dan taat mengikuti-Nya maka kita akan terhindar dari ketersesatan dan mengalami keselamatan.
Penerapan
Dengan demikian, kiranya anak-anak balita dimampukan untuk mengetahui bahwa Tuhan Yesus adalah gembala yang baik dan anak-anak sebagai domba-Nya senantiasa dimampukan juga untuk mendengar suaraNya serta mengikuti-Nya. Bagaimana caranya ya?. Tuhan Yesus meminta anak-anak balita yang adalah domba-domba-Nya untuk selalu mendengar dan taat kepada sang Gembala/Tuhan Yesus, yaitu dengan cara rajin membaca Alkitab dan berdoa setiap hari.
Lho..,anak-anak balita kan belum bisa membaca dan berdoa sendiri?. Untuk itu, ajaklah orang dewasa yang tinggal bersama anak-anak untuk setia membaca Alkitab setiap hari. Dengan demikian anak-anak Tuhan selalu dituntun oleh gembala yang baik untuk melakukan perbuatan yang baik pula. Misalnya saat ada teman yang memusuhi kalian, karena rajin membaca Firman Tuhan maka jadi ingat untuk mengasihi musuh.
Aktivitas
Sebagai aktivitas, pamong mengajak anak balita untuk berdoa bersama-sama
(Pamong meminta anak balita untuk mengikuti doa yang diucapkan oleh pamong).
Sambil bergandengan tangan membentuk lingkaran silakan berdoa demikian:
“Tuhan Yesus yang terkasih,
Terima kasih atas Firman-Mu yang telah kami terima hari ini
Tolonglah anak-anakMu ini untuk mengenali suara-Mu dan melakukan apa yang Tuhan Yesus kehendaki
Tolong kami untuk mengikuti-Mu lebih dekat
Terima kasih atas kasih-Mu
Terima kasih karena Tuhan Yesus sudah menjadi gembala yang baik
Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami sudah berdoa
Haleluya, amin!
TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA
Tujuan:
- Mengenali Tuhan Yesus sebagai gembala yang baik dan anak-anak sebagai domba-domba-Nya
- Anak belajar mendengar suaraNya serta mengikuti-Nya.
Alat Peraga
- Barang-barang yang dapat menimbulkan bunyi (tamborin, lonceng, botol plastik berisi beras, kantong plastik, kertas yang dirobek, dll.).
- Tas atau kotak besar untuk menyimpan benda/alat yang hendak dibunyikan.
Pendahuluan
Anak-anak pratama yang dikasihi Tuhan, saat ini pamong akan mengajak kita semua untuk mendengarkan beberapa suara (silahkan pamong menirukan suara tembakan, klakson mobil dan suara beberapa hewan) dan silahkan anak-anak pratama menebak suara apa sajakah itu!.
Selanjutnya, ajaklah anak pratama untuk bermain tebak suara (pamong silahkan membuat berbagaimacam suara dari bahan-bahan yang sudah dituliskan dibagian alat peraga atau sesuai dengan kreativitas dan ketersediaan alat peraga). Silahkan anak pratama menebak suara apakah itu (alat/barang yang sudah disiapkan dimasukan ke dalam kotak/tas, lalu goyangkan benda satu per satu sehingga mengeluarkan suara). Lihat apakah anak-anak mengenali benda apa saja yang telah mengeluarkan suara yang ada di dalam tas/kotak.
Inti Penyampaian
Pamong mengajak anak pratama untuk bersama-sama mengulangi bacaan Alkitab dari Injil Yohanes 10:27, yaitu: “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.”
Siapakah yang dimaksud dengan “domba-domba-Ku”?. Kita semua adalah domba dan Tuhan Yesuslah gembalanya. Sebagai domba-Nya, Tuhan Yesus meminta kita untuk selalu mendengar dan taat kepada sang Gembala. Apa maksudnya ya?, maksudnya yaitu setiap kita hendaklah mendengar suara gembala dan memiliki taat atau nurut atau manut kepada sang Gembala. Mengapa demikian, sebab merupakan kewajiaban kita yang adalah domba-Nya untuk selalu mendengar sang gembala yang adalah Tuhan Yesus. Jika domba tidak mendengar suara gembala, wah domba bisa tersesat dan terjerumus dalam bahaya. Sebab ada banyak hewan buas yang siap menerkam domba.
Penerapan
Dengan demikian, kiranya anak-anak pratama dimampukan untuk mengetahui bahwa Tuhan Yesus adalah gembala yang baik dan anak-anak sebagai domba-Nya senantiasa dimampukan juga untuk mendengar suaraNya serta mengikuti-Nya. Bagaimana caranya ya?
Tuhan Yesus meminta anak-anak pratama yang adalah domba-domba-Nya untuk selalu mendengar dan taat kepada sang Gembala/Tuhan Yesus dengan cara rajin membaca Alkitab dan berdoa setiap hari.
Apakah anak-anak pratama sudah rajin membaca Alkitab dan berdoa setiap hari?. Biasanya pembacaan Alkitab dilakukan bersama keluarga atau sendiri-sendiri ya?
Bagaimanapun juga, anak-anak pratama adalah domba-domba yang dikasihi oleh Sang Gembala yang baik. maka, supaya kita semakin peka mendengar suara Tuhan Yesus sebagai gembala kita yang baik, hendaknya anak-anak setia membaca Alkitab setiap hari ya. Dengan membaca Alkitab setiap hari, anak-anak Tuhan akan selalu mendapatkan tuntunan untuk melakukan perbuatan yang baik. Misalnya saat ada teman yang memusuhi kalian, karena rajin membaca Firman Tuhan maka jadi ingat untuk mengasihi musuh.
Aktivitas
Sebagai aktivitas, pamong mengajak anak balita untuk berdoa bersama-sama (pamong meminta anak balita untuk mengikuti doa yang diucapkan oleh pamong). Sambil bergandengan tangan membentuk lingkaran dan berdoa demikian:
Tuhan Yesus yang terkasih,
Terima kasih atas Firman-Mu yang telah kami terima hari ini
Tolonglah anak-anakMu ini untuk mengenali suara-Mu dan melakukan apa yang Tuhan Yesus kehendaki
Tolong kami untuk mengikuti-Mu lebih dekat
Terima kasih atas kasih-Mu
Terima kasih karena Tuhan Yesus sudah menjadi gembala yang baik
Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami sudah berdoa
Haleluya, amin!
TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA
Tujuan:
- Mengenal Tuhan Yesus sebagai gembala yang baik dan anak-anak sebagai domba-Nya.
- Anak belajar untuk mendengar suaraNya dan mengikuti-Nya.
Alat Peraga:
- Suara yang berasal/dibuat oleh anak-anak madya.
- Barang-barang yang dapat menimbulkan bunyi (tamborin, lonceng, botol plastik berisi beras, kantong plastik, kertas yang dirobek, dll.).
- Tas atau kotak besar untuk menyimpan benda/alat yang hendak dibunyikan.
Pendahuluan
Anak-anak madya yang dikasihi Tuhan, pernahkah kalian mendengar suara tukang jualan yang lewat di depan rumah kalian (misalnya tukang jualan kerupuk, jualan bakso, jualan roti, tahu bulat, bakpao?) Pamong mempersilahkan anak-anak untuk menirukan suara-suara tersebut!
Selanjutnya, ajaklah anak madya untuk bermain tebak suara.
- Undang salah satu dari anak madya untuk bergantian membuat berbagai macam suara dari bahan-bahan yang sudah disiapkan oleh pamong atau sesuai dengan kreativitas dan ketersediaan alat peraga.
- Silahkan anak madya menebak suara:
(alat/barang yang sudah disiapkan dimasukan ke dalam kotak/tas, lalu goyangkan benda satu per satu sehingga mengeluarkan suara).
Perhatikan apakah anak-anak madya mampu menjawab semua suara tersebut!
Inti Penyampaian
Tuhan Yesus adalah Gembala dan kita kawanan domba-Nya. Relasi Gembala dengan domba merupakan gambaran yang dipakai Yesus untuk menegaskan hubungan antara Dia dengan pengikut-Nya. Dalam kisah Injil hari ini, Yesus menyatakan diri sebagai gembala yang baik: yang mengenal domba-domba dan mau menyerahkan nyawa-Nya untuk domba-domba-Nya. Domba-domba yang mengenal Dia akan mendengar suara-Nya. Mereka yang mendengar suara-Nya akan mengikuti perintah-Nya. Sabda-Nya akan menuntun kita ke rumput yang hijau, yang menjadi sumber makanan untuk hidup kekal.
Yesus adalah Gembala yang baik, maka sebagai pengikut-Nya kita berupaya untuk menjadi domba-domba yang baik. Domba-domba yang baik akan selalu berusaha untuk mendengarkan suara-Nya dan setia mengikuti-Nya. Namun, dalam keseharian ada banyak suara lain yang menyesatkan. Suara-suara ini seringkali membuat kita tidak berkonsentrasi mendengarkan suara Yesus.
Penerapan
Bagaimana kita mengenali suara-Nya? Dengan mengenali siapa Yesus dan apa yang Dia katakan. Kita membaca Alkitab, dan mencari informasi tentang Kristus dalam Firman Tuhan. Kita berdoa dan meminta pengertian dan hikmat. Kita memikirkan hal-hal yang benar, indah, dan Kudus, dan kita beristirahat dalam bimbingan dan kedamaian Tuhan.
Seringkali kita merasa bahwa suara-suara dari gadget kita terdengar lebih baik ketimbang suara Tuhan yang memanggil kita untuk datang pada-Nya untuk beribadah dan melakukan perintah-Nya. Dan masih banyak lagi suara-suara lain yang bersumber dari internet, yang membuat suara Tuhan nyaris tidak terdengar.
Ajakan Tuhan Yesus untuk rajin membaca Alkitab dan berdoa setiap hari semakin jarang kita dengar karena kita lebih fokus mendengarkan suara kita tunggu-tunggu seperti suara notifikasi dari media sosial seperti notifikasi Whatsapp, Instagram, Youtube, dan lain sebagainya. Benarkah demikian? (pamong mempersilahkan anak madya untuk menjawabnya!).
Tidak mengherankan kalau kita bisa berlaku seperti orang-orang Yahudi yang selalu bimbang dengan karya Allah dalam kehidupan. Allah telah melakukan banyak pekerjaan untuk keselamatan kita. Apakah kita mengenal Dia dan pekerjaan-Nya? Kita telah mendapat anugerah sebagai domba-domba –Nya, tetapi sering kali kita gagal mendengarkan suara-Nya dengan baik. Oleh karena itu, kita perlu menciptakan keheningan agar mampu mendengar suara Tuhan yang berbisik dalam hati dan pikiran kita melalui Firman Tuhan yang ada di dalam Alkitab.
Aktivitas
Sebagai aktivitas di akhir ibadah, silahkan anak-anak membentuk lingkaran, sejenak menarik nafas dan hening sembari bergandengan tangan, lalu bersama-sama mengucapkan doa berikut ini:
Tuhan Yesus, buka hati dan telingaku. Semoga di tengah kebisingan dunia dan kesibukanku, aku mendengar suara-Mu dengan lebih baik ketika Engkau memanggil aku untuk datang pada-Mu. Amin!.