Menyambut Yesus Tuntunan Ibadah Anak 10 April 2022

28 March 2022

Tahun Gerejawi: Minggu Palmarum
Judul: Menyambut Yesus

Tema: Minggu Palmarum
Bacaan Alkitab: Lukas 19:28-38

Ayat Hafalan/ Nats:  “Diberkatilah Dia yang dating sebagai Raja dalam nama Tuhan, damai sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi!” (Lukas 19: 38)

Lagu Tema:

  • Kidung Ria 21 “O, Yerusalem”
  • Kidung Ria 16 “Kumasuki Gerbang-Nya”

Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Kisah mengenai Yesus yang dielu-elukan di Yerusalem adalah bagian dari nubuatan dari Zakharia 9:9-11. Mesias yang dinantikan itu ada di dalam diri Yesus. Yesus dalam kacamata orang-orang yang mengelu-elukan, adalah seorang raja damai. Raja damai itu akan membawa Israel dalam masa kejayaannya kembali. Masa kejayaan bukan diraih dengan peperangan melainkan dengan kepemimpinan ilahi sang raja damai. Simbol berupa keledai hingga daun palem adalah bagian dari nubutuan dan harapan orang-orang Israel yang pada waktu itu menyambut Yesus di Yerusalem. Namun ironisnya mereka tidak mengetahui bahwa mesias yang dimaksud harus menjalani penderitaan, pengorbanan hingga kematian demi umat manusia.

Yang menarik, jika seorang terkenal seperti pahlawan datang memasuki kota dengan menaiki kuda, berbeda dengan Tuhan Yesus. Yesus menyuruh dua orang murid-Nya untuk membawa keledai muda kepada-Nya. Mengapa keledai dan bukan kuda? Kemungkinan karena Yesus hendak menggambarkan bahwa dengan naik keledai, Dia adalah raja damai, dan bukan raja yang siap berperang yang biasanya digambarkan dengan menaiki kuda yang gagah.

Bacaan kali ini terjadi sebelum penderitaan Yesus yang dijelaskan pada Minggu yang lalu. Orang-orang yang di hadapan Pilatus berteriak salibkan Dia itu adalah mereka yang sebelumnya mengelu-elukan Yesus ketika memasuki kota Yerusalem. Apa yang terjadi pada cerita dua minggu ini memberikan gambaran kepada kita tentang betapa mudahnya manusia ini mengingkari apa yang dikatakannya.

Minggu palmarum juga mengingatkan manusia bahwa kita ini tak jauh beda dengan daum palem. Hari ini segar, namun besok atau lusa segera layu dan mengering. Oleh karena itu, kita diajak belajar dari pengalaman penduduk kota Yerusalem, agar menjadi anak-anak Kristen yang menyambut Tuhan Yesus dengan ketulusan hati, bukan hanya dalam kata-kata saja.


TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Tujuan:
Anak dapat mengulangi kembali ucapan orang-orang di Yerusalem yang terdapat di Lukas 19:38 ketika menyambut kedatangan Yesus di Yerusalem.

Alat Peraga
Pamong menyiapkan :

  1. Daun Palem
  2. Gambar-gambar:
    1. Gambar masyarakat menyambut presiden. Misalnya seperti gambar ini.
    2. Gambar Yesus memasuki kota Yerusalem. Misalnya seperti gambar ini.
  3. Video Yesus Memasuki Kota Yerusalem.

Pendahuluan
Apakah teman-teman pernah melihat kunjungan yang dilakukan oleh Presiden? (tunjukkan gambar 1 atau jika memungkinkan perlihatkan video kunjungan Presiden)

Menurut teman-teman, bagaimana situasinya? Ramai atau sepi? Ramai sekali ya, semua orang berebut berada di posisi paling depan. Mereka berdesak-desakan ingin melihat Presiden mereka. Banyak orang bersorak-sorak menyambut kedatangan pemimpin negaranya. Dikunjungi Presiden adalah kebanggaan dan keberuntungan, karena belum tidak semua tempat merasakan pengalaman seperti itu.

Inti Cerita
Mirip dengan cerita itu, bacaan kita hari ini menceritakan bagaimana suasana ketika Yesus masuk kota Yerusalem. (tunjukkan gambar 2 atau jika memungkinkan video Yesus masuk kota Yerusalem). Suasana Yesus masuk Yerusalem sepi atau ramai? Ya, sama dengan suasana kunjungan Presiden, ketika Yesus masuk kota Yerusalem banyak orang menyambut-Nya dengan ramai dan gembira.

Seperti apa bentuk keramaian dan kegembiraannya? Jika di Injil Lukas, ditulis mereka menghamparkan pakaian mereka di jalan. Namun, di Injil Yohanes, ditulis mereka mengambil daun palem. Yang pasti, ketika menyambut Yesus, mereka mengatakan, “Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan..” Ayo, teman-teman semua mengikuti, kita akan berkata seperti orang-orang di Yerusalem pada waktu itu. Mari ambil daun palemnya, diangkat dan kita berkata, “Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan..” sekali lagi, “Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan..”

Teman-teman Balita yang dikasihi Tuhan, kita bersyukur karena Yesus tidak hanya datang buat orang-orang Yerusalem saja, Yesus juga datang untuk kita semua yang ada di sini. Oleh karena itu, mari terus bersukacita dan bersyukur karena Tuhan Yesus mengasihi kita, datang dalam dunia, datang dalam hati kita. Karena itu, sekali lagi mari berkata seperti orang Yerusalem ketika menyambut Yesus. “Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan..”

Aktivitas
Anak-anak diajak untuk menggambar dengan cara menjiplak daun palem yang mereka bawa.


TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Tujuan:

  1. Anak dapat menghafal ucapan orang-orang di Yerusalem yang terdapat di Lukas 19:38 ketika menyambut kedatangan Yesus.
  2. Anak dapat memperagakan tindakan orang-orang di Yerusalem ketika menyambut kedatangan Yesus.

Alat Peraga
Pamong menyiapkan :

  1. Daun Palem.
  2. Alat Peraga yang terdapat di jenjang BALITA.
  3. Video Yesus Memasuki Kota Yerusalem.

Pendahuluan
Apakah teman-teman pernah melihat kunjungan yang dilakukan oleh Presiden? (tunjukkan gambar 1 atau jika memungkinkan perlihatkan video kunjungan Presiden) Menurut teman-teman, bagaimana situasinya? Ramai atau sepi? Ramai sekali ya, semua orang berebut berada di posisi paling depan. Mereka berdesak-desakan ingin melihat Presiden mereka. Banyak orang bersorak-sorak menyambut kedatangan pemimpin negaranya. Dikunjungi Presiden adalah kebanggaan dan keberuntungan, karena belum tidak semua tempat merasakan pengalaman seperti itu.

Nah…..sekarang bayangkan kalau Presiden mengunjungi daerahmu dan kamu berada di barisan orang-orang yang sedang menyambutnya. Kira-kira, teman-teman akan mengatakan apa? (Beri kesempatan anak-anak pratama untuk menyampaikan pendapatnya)

Inti Penyampaian
Mirip dengan cerita itu, bacaan kita hari ini menceritakan bagaimana suasana ketika Yesus masuk kota Yerusalem. (tunjukkan gambar 2 atau jika memungkinkan video Yesus masuk kota Yerusalem). Suasana Yesus masuk Yerusalem sepi atau ramai? Ya, sama dengan suasana kunjungan Presiden, ketika Yesus masuk kota Yerusalem banyak orang menyambut-Nya dengan ramai dan gembira. Sekali lagi, bayangkan kalian berada di kota Yerusalem ketika Yesus masuk ke sana, teman-teman akan berkata apa kira-kira? (Beri kesempatan anak-anak pratama untuk menyampaikan pendapatnya)

Seperti apa bentuk keramaian dan kegembiraan di Yerusalem ketika Yesus masuk ke sana pada waktu itu? Jika di Injil Lukas, ditulis mereka menghamparkan pakaian mereka di jalan. Namun, di Injil Yohanes, ditulis mereka mengambil daun palem. Yang pasti, ketika menyambut Yesus, mereka mengatakan, “Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan..” Ayo, teman-teman semua mengikuti, kita akan berkata seperti orang-orang di Yerusalem pada waktu itu. Mari ambil daun palemnya, diangkat dan kita berkata, “Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan..” sekali lagi, “Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan..”

Teman-teman pratama yang dikasihi Tuhan, kita bersyukur karena Yesus tidak hanya datang buat orang-orang Yerusalem saja, Yesus juga datang untuk kita semua yang ada di sini. Oleh karena itu, mari terus bersukacita dan bersyukur karena Tuhan Yesus mengasihi kita, datang dalam dunia, datang dalam hati kita. Karena itu, sekali lagi mari berkata seperti orang Yerusalem ketika menyambut Yesus. “Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan..”

Aktivitas
Anak-anak pratama diajak untuk menggambar dengan cara menjiplak daun palem yang mereka bawa dan mewarnainya.


TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Tujuan:

  1. Anak dapat menunjukkan perintah Yesus kepada kedua muridNya.
  2. Anak dapat menunjukkan sikap orang-orang di Yerusalem ketika Yesus masuk ke Yerusalem.
  3. Anak dapat memperagakan tindakan orang-orang di Yerusalem ketika menyambut kedatangan Yesus.
  4. Anak mendapatkan pelajaran atas tindakan orang-orang di Yerusalem yang menyambut kedatangan Yesus.

Alat Peraga: Sama dengan Alat Peraga Balita dan Pratama

Pendahuluan
Apakah teman-teman punya idola seorang yang terkenal? Atau mungkin ngefans dengan grup band tertentu? Jika suatu saat mereka datang melakukan kunjungan ke tempat kalian, kira-kira seperti apa situasinya? Ramai atau sepi? Ramai sekali ya, semua orang berebut berada di posisi paling depan. Mereka berdesak-desakan ingin melihat, menyapa bahkan tidak jarang ingin selfi bareng mereka. Banyak orang bersorak-sorak menyambut kedatangan seorang yang terkenal itu.

Nah, sekarang bayangkan kalau dalam kunjungan itu, kalian berkesempatan berada di barisan orang-orang yang sedang menyambutnya. Kira-kira, teman-teman akan mengatakan atau melakukan apa? (Beri kesempatan anak-anak madya untuk menyampaikan pendapatnya)

Inti Penyampaian
Mirip dengan cerita itu, bacaan kita hari ini menceritakan bagaimana suasana ketika Yesus masuk kota Yerusalem. (tunjukkan gambar atau jika memungkinkan video Yesus masuk kota Yerusalem). Suasana Yesus masuk Yerusalem sepi atau ramai? Ya, sama dengan suasana kunjungan seorang yang terkenal itu, ketika Yesus masuk kota Yerusalem banyak orang menyambut-Nya dengan ramai dan gembira. Sekali lagi, bayangkan kalian berada di kota Yerusalem ketika Yesus masuk ke sana, teman-teman akan berkata apa kira-kira? (Beri kesempatan anak-anak madya untuk menyampaikan pendapatnya)

Seperti apa bentuk keramaian dan kegembiraan di Yerusalem ketika Yesus masuk ke sana pada waktu itu? Jika di Injil Lukas, ditulis mereka menghamparkan pakaian mereka di jalan. Namun, di Injil Yohanes, ditulis mereka mengambil daun palem. Yang pasti, ketika menyambut Yesus, mereka mengatakan, “Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan..” Ayo, teman-teman semua mengikuti, kita akan berkata seperti orang-orang di Yerusalem pada waktu itu. Mari ambil daun palemnya, diangkat dan kita berkata, “Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan..” sekali lagi, “Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan..”

Teman-teman madya yang dikasihi Tuhan, kita bersyukur karena Yesus tidak hanya datang buat orang-orang Yerusalem saja, Yesus juga datang untuk kita semua yang ada di sini. Oleh karena itu, mari terus bersukacita dan bersyukur karena Tuhan Yesus mengasihi kita, datang dalam dunia, datang dalam hati kita. Karena itu, sekali lagi mari berkata seperti orang Yerusalem ketika menyambut Yesus. “Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan..”

Yang menarik, jika seorang terkenal seperti pahlawan datang memasuki kota dengan menaiki kuda, berbeda dengan Tuhan Yesus. Yesus menyuruh dua orang murid-Nya untuk membawa keledai muda kepada-Nya. Mengapa keledai dan bukan kuda? Kemungkinan karena Yesus hendak menggambarkan bahwa dengan naik keledai, Dia adalah raja damai, dan bukan raja yang siap berperang yang biasanya digambarkan dengan menaiki kuda yang gagah.

Jika teman-teman ingat cerita seminggu yang lalu, banyak orang yang berteriak salibkan Dia, itu adalah bagian mereka yang sebelumnya mengelu-elukan Yesus ketika memasuki kota Yerusalem. Dari cerita ini kita bisa belajar, betapa mudahnya manusia ini mengingkari apa yang dikatakannya. Karena itu, Minggu palmarum ini juga mengingatkan bahwa kita ini tak jauh beda dengan daum palem. Hari ini segar, namun besok atau lusa segera layu dan mengering. Jadi, mari kita belajar untuk tidak mengulangi pengalaman penduduk kota Yerusalem, agar menjadi anak-anak Kristen yang menyambut Tuhan Yesus dengan ketulusan hati, bukan hanya dalam kata-kata saja.

Aktivitas
Anak-anak madya diajak untuk membayangkan jika Yesus mengunjungi kita seperti idola terkenal itu datang, kira-kira apa yang mereka katakan atau harapkan. Minta anak-anak menuliskannya.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak