Kurasa Bahagia Tuntunan Ibadah Anak 1 Oktober 2023

18 September 2023

Tahun Gerejawi: Bulan Ekumene
Tema: Ekumene : Membentuk Persekutuan

Judul: Kurasa Bahagia
Bacaan: Kisah Para Rasul 4:32-37
Ayat Hafalan/ Nats: “Adapun kumpulan orang yang percaya itu, mereka sehati dan sejiwa,….” (Kisah Para Rasul 4:32a)

Lagu:

  1. Kidung Ria 38 “Kucinta K’luarga Tuhan”
  2. Kidung Ria 105 “Hari ini Kurasa Bahagia”

Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Kisah kehidupan jemaat perdana dalam Kisah Para Rasul 4:32-37 paralel dengan Kisah Para Rasul 2:41-47. Karya Roh Kudus memampukan para rasul untuk mewartakan dan mengisahkan karya Yesus di dunia sehingga ada 3000 orang percaya dan dibaptis. Mereka yang percaya itu hidup dalam satu persekutuan yang saling mengasihi, saling memperhatikan dan saling membantu satu dengan yang lain. Yang membedakan adalah dalam Kisah Para Rasul 2:41-47 hanya dikisahkan bagaimana kehidupan jemaat perdana secara umum, akan tetapi dalam Kisah Para Rasul 4:32-37 selain dikisahkan kehidupan jemaat perdana tetapi juga dikisahkan tentang kehidupan para rasul, juga memberi perhatian khusus kepada Yusuf yang disebut Barnabas seorang Lewi yang biasanya menerima privilege sebagai orang Lewi, menerima persembahan perpuluhan dari suku lainnya tetapi dia rela menjual ladang miliknya dan memberikan kepada para rasul.

Secara garis besar Kisah Para Rasul 4:32-37 menceritakan tentang kehidupan jemaat perdana yang mendapatkah kasih karunia yang berlimpah dari Yesus. Cara kehidupan mereka, yaitu :

  1. Sehati dan sejiwa.
  2. Saling mengasihi satu dengan yang lain, bukan dalam tataran kata tetapi dalam perbuatan nyata sehingga mereka rela untuk memberikan kepunyaan mereka dan diserahkan kepada para rasul. Bukan untuk sekedar menunjukkan kerendahatian mereka, tetapi menunjukkan ketulusan mereka dalam mempersembahkan.
  3. Segala kepunyaannya adalah milik bersama sehingga tidak ada yang berkekurangan di antara mereka. Mereka saling mengasihi, saling memperhatikan sehingga mau berbagi kepada saudara yang berkekurangan dan butuh diperhatikan lebih.

Refleksi Untuk Pamong
Kehidupan jemaat perdana mengingatkan akan persekutuan yang indah dalam kepemimpinan para rasul yang memiliki kuasa dari Yesus Kristus. Jumlah mereka banyak, ada 3000 orang percaya dan dibaptis akan tetapi tidak ada perselisihan dan pertengkaran dalam kehidupan persekutuan yang mereka bangun. Kehidupan persekutuan mereka adalah persekutuan yang sehati, sejiwa, saling mengasihi, saling memperhatikan dan saling membantu satu dengan yang lain. Bahkan Yusuf Barnabas, seorang Lewi yang selama ini mendapatkan privilege-nya sebagai orang Lewi malah mau menjual ladang miliknya dan berbagi dengan saudara dalam persekutuannya. Sungguh indah sekali persekutuan yang dibangun oleh jemaat perdana. Semua itu dapat mereka lakukan karena kuasa Yesus Kristus yang memampukan para rasul untuk mewartakan dan menyaksikan kebangkitan Kristus. Serta kemauan dari seluruh jemaat untuk setia mendengarkan Firman Tuhan sehingga Roh Kudus menyertai mereka. Melalui Kisah Para Rasul 4:32-37 ini para pamong diingatkan untuk melayani dengan setia seperti para rasul karena saat mereka telah dipilih sebagai pamong, maka mereka pun diberi kuasa oleh Yesus Kristus. Dengan kesetiaan para pamong maka anak-anak akan merasakan cinta kasih Kristus dan memiliki perhatian serta kasih sayang kepada yang lain seperti halnya kehidupan jemaat perdana.


TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Tujuan :
Anak dapat menceritakan kembali cara hidup jemaat yang saling memperhatikan sebagai sebuah persekutuan.

Alat Peraga

  1. Pamong menyiapkan lagu Hari Ini Kurasa Bahagia ditulis di papan tulis depan kelas atau di tulis di kertas manila dan ditempel di depan kelas.
  2. Untuk aktivitas hari ini akan diadakan Perjamuan Kasih, oleh karena itu anak-anak diminta membawa kue atau minuman dari rumah lalu dikumpulkan kepada pamong.

Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus.

Siapa yang merasa bahagia hari ini? (tunggu jawaban dari anak-anak). Tentu kita semua merasa bahagia karena bisa bertemu dengan teman-teman di ibadah anak hari ini. Karena kalian semua berbahagia, mari kita menyanyikan lagu Hari Ini Kurasa Bahagia, kita nyanyikan lagu ini dengan penuh sukacita ya.

Hari Ini Kurasa Bahagia

Hari ini kurasa bahagia, berkumpul bersama saudara seiman.
Tuhan Yesus tlah satukan kita tanpa memandang di antara kita.
Bergandengan tangan dalam kasih dalam satu hati.
Berjalan dalam terang kasih Tuhan.
Kau saudaraku, kau saudariku tiada yang dapat memisahkan kita.
Kau saudaraku, kau saudariku tiada yang dapat memisahkan kita.

Anak-anak yang dikasihi Tuhan,

lagu Hari Ini Kurasa Bahagia mengingatkan kita semua bahwa kita saat ini merasa bahagia karena bersama dengan teman-teman, bisa beribadah bersama, beraktifitas bersama, bermain bersama. Tentu menyenangkan sekali.

Inti Penyampaian
Anak-anak yang terkasih, seperti kebahagiaan kita hari ini karena bisa berkumpul bersama dengan teman-teman di ibadah anak. Kebahagiaan itu juga dirasakan oleh orang Kristen mula-mula yang diceritakan dalam Kisah Para Rasul ini. Mereka adalah orang-orang percaya yang dibaptis setelah peristiwa Pentakosta. Kira-kira apa ya yang menjadi kebahagiaan orang-orang Kristen mula-mula itu?

  1. Sehati dan Sejiwa
    Sehati dan Sejiwa itu apa ya kira-kira artinya? Sehati dan Sejiwa itu berarti mereka yang awalnya tidak saling mengenal satu dengan yang lain, tetapi karena sama-sama sudah dibaptis dan menjadi orang Kristen sehingga akhirnya mereka menganggap semuanya adalah saudaranya. Dengan sehati dan sejiwa bersama saudara-saudara itu, mereka rajin beribadah dan berdoa.
  2. Saling Mengasihi
    Mereka menganggap semua orang Kristen adalah saudaranya sehingga mereka saling mengasihi satu dengan yang lain.
  3. Saling Memperhatikan
    Sebagai saudara, mereka juga saling memperhatikan satu dengan yang lain. Memperhatikan jika ada yang bersedih, jika ada yang kesusahan, jika ada yang kekurangan, jika ada yang sakit, dll (pamong bisa memberikan tambahan contoh).
  4. Saling Berbagi
    Karena menganggap semuanya adalah saudara, merekapun tidak pelit. Mereka mau berbagi apa yang mereka miliki dengan saudaranya yang lain

Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus,

Tentu bahagia sekali saat kita memiliki teman atau saudara yang sehati, mengasihi, memperhatikan dan mau berbagi dengan yang lain. Hari ini kita belajar dari orang-orang Kristen perdana. Mereka semua berbahagia karena memiliki saudara-saudara dalam iman. Mereka tidak hanya memperhatikan dirinya sendiri dan menuntut orang lain memperhatikan dirinya tetapi merekapun mau mengasihi, memperhatikan dan berbagi dengan saudara-saudaranya sesama orang-orang Kristen.

Hari ini kita benar-benar berbahagia karena bisa berkumpul bersama dengan teman-teman di ibadah anak hari ini oleh karena itu mari kita berbagi kebahagiaan itu dengan saling mengasihi, saling memperhatikan (jika ada temannya yang sakit,  bersedih, menangis atau membutuhkan pertolongan) dan mau berbagi dengan teman dan saudara-saudara kita.  Saat kita berbahagia, maka teman atau saudara kita juga merasakan berbahagia seperti kita.

Aktivitas
Sebagai bentuk saling mengasihi, saling memperhatikan dan saling berbagi seperti yang dilakukan oleh orang-orang Kristen perdana dengan mengadakan Perjamuan Kasih.

  1. Anak-anak membawa makanan ringan atau minuman dari rumah masing-masing.
  2. Jumlah makanan ringan atau minuman yang dibawa harus lebih dari 1 (satu) tetapi tidak perlu banyak-banyak.
  3. Makanan ringan atau minuman diserahkan kepada pamong.
  4. Lalu pamong menata di piring-piring.
  5. Anak-anak diajak duduk melingkar, di depan anak-anak disuguhkan makanan ringan dan minuman. Anak diajak untuk mengambil makanan ringan atau minuman yang mereka suka lalu diberikan kepada temannya.
  6. Setelah semua mendapatkan makanan ringan dan minuman maka anak-anak diajak untuk memakan dan minum bersama-sama.

Refleksi
anak-anak mengambil makanan atau minuman yang disukai lalu memberikan kepada temannya sebagai wujud mengasihi, memperhatikan dan mau berbagi.


TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Tujuan: Anak dapat menceritakan kembali cara hidup jemaat yang saling memperhatikan sebagai sebuah persekutuan.

Alat Peraga

  1. Pamong menyiapkan lagu Hari Ini Kurasa Bahagia ditulis di papan tulis depan kelas atau di tulis di kertas manila dan ditempel di depan kelas.
  2. Untuk aktivitas hari ini akan diadakan Perjamuan Kasih, oleh karena itu anak-anak diminta membawa kue atau minuman dari rumah lalu dikumpulkan kepada pamong.

Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak,

Siapa yang merasa bahagia hari ini? (tunggu jawaban dari anak-anak). Tentu kita semua merasa bahagia karena bisa bertemu dengan teman-teman di ibadah anak hari ini. Karena kita semua berbahagia, mari kita menyanyikan lagu Hari Ini Kurasa Bahagia, kita nyanyikan lagu ini dengan penuh sukacita ya.

Hari Ini Kurasa Bahagia

Hari ini kurasa bahagia, berkumpul bersama saudara seiman.
Tuhan Yesus tlah satukan kita tanpa memandang di antara kita.
Bergandengan tangan dalam kasih dalam satu hati.
Berjalan dalam terang kasih Tuhan.
Kau saudaraku, kau saudariku tiada yang dapat memisahkan kita.
Kau saudaraku, kau saudariku tiada yang dapat memisahkan kita.

Lagu Hari Ini Kurasa Bahagia mengingatkan kita semua bahwa kita saat ini merasa bahagia karena memiliki saudara-saudara dan teman-teman yang mengasihi kita. Seperti saat ini, bersama dengan teman-teman, kita bisa beribadah bersama, beraktifitas bersama, bermain bersama. Tentu menyenangkan sekali.

Inti Penyampaian
Kebahagiaan kita hari ini karena bisa berkumpul bersama dengan teman-teman di ibadah anak. Kebahagiaan itu juga dirasakan oleh orang Kristen mula-mula yang diceritakan dalam Kisah Para Rasul ini. Mereka adalah orang-orang percaya yang dibaptis setelah peristiwa Pentakosta. Kira-kira apa ya yang menjadi kebahagiaan orang-orang Kristen mula-mula itu?

  1. Sehati dan Sejiwa
    Sehati dan Sejiwa itu apa ya kira-kira artinya adik-adik? Sehati dan Sejiwa itu berarti mereka yang awalnya tidak saling mengenal satu dengan yang lain, tetapi karena sama-sama sudah dibaptis dan menjadi orang Kristen sehingga akhirnya mereka menganggap semua nya adalah saudaranya. Dengan sehati dan sejiwa bersama saudara-saudara itu, mereka rajin beribadah dan berdoa.
  2. Saling Mengasihi
    Mereka menganggap semua orang Kristen adalah saudaranya sehingga mereka saling mengasihi satu dengan yang lain.
  3. Saling Memperhatikan
    Sebagai saudara, mereka juga saling memperhatikan satu dengan yang lain. Memperhatikan jika ada yang bersedih, jika ada yang kesusahan, jika ada yang kekurangan, jika ada yang sakit, dll (pamong bisa memberikan tambahan contoh).
  4. Saling Berbagi
    Karena menganggap semuanya adalah saudara, merekapun tidak pelit. Mereka mau berbagi apa yang mereka miliki dengan saudaranya yang lain.

Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan, tentu bahagia sekali saat kita memiliki teman atau saudara yang sehati, mengasihi, memperhatikan dan mau berbagi dengan yang lain. Hari ini kita belajar dari orang-orang Kristen perdana. Mereka semua berbahagia karena memiliki saudara-saudara dalam iman. Mereka tidak hanya memperhatikan dirinya sendiri dan menuntut orang lain memperhatikan dirinya tetapi merekapun mau mengasihi, memperhatikan dan berbagi dengan saudara-saudaranya sesama orang-orang Kristen. Hari ini kita benar-benar berbahagia karena bisa berkumpul bersama dengan teman-teman di ibadah anak hari ini. oleh karena itu mari kita berbagi kebahagiaan itu dengan saling mengasihi, saling memperhatikan (jika ada temannya yang sakit,  bersedih, menangis atau membutuhkan pertolongan) dan mau berbagi dengan teman dan saudara-saudara kita.  Saat kita berbahagia, maka teman atau saudara kita juga merasakan berbahagia seperti kita.

Aktivitas
Sebagai bentuk saling mengasihi, saling memperhatikan dan saling berbagi seperti yang dilakukan oleh orang-orang Kristen perdana dengan mengadakan Perjamuan Kasih.

  1. Anak-anak membawa makanan ringan atau minuman dari rumah masing-masing.
  2. Jumlah makanan ringan atau minuman yang dibawa harus lebih dari 1 (satu) tetapi tidak perlu banyak-banyak.
  3. Makanan ringan atau minuman diserahkan kepada pamong.
  4. Lalu pamong menata di piring-piring.
  5. Anak-anak diajak duduk melingkar, di depan anak-anak disuguhkan makanan ringan dan minuman. Anak diajak untuk mengambil makanan ringan atau minuman yang mereka suka lalu diberikan kepada temannya.
  6. Setelah semua mendapatkan makanan ringan dan minuman maka anak-anak diajak untuk memakan dan minum bersama-sama.

Refleksi
anak-anak mengambil makanan atau minuman yang disukai lalu memberikan kepada temannya sebagai wujud mengasihi, memperhatikan dan mau berbagi.


TUNTUNAN IBADAH ANAK JENJANG MADYA

Tujuan :

  1. Anak dapat menjelaskan cara hidup jemaat dalam memelihara persekutuan.
  2. Anak dapat menjelaskan hambatan untuk mengingatkan dan mengajak teman yang jarang bersekutu.
  3. Anak dapat menjelaskan cara mengatasi hambatan untuk mengingatkan dan mengajak teman yang jarang bersekutu.

Alat Peraga

  1. Pamong menyiapkan lagu Hari Ini Kurasa Bahagia ditulis di papan tulis depan kelas atau di tulis di kertas manila dan ditempel di depan kelas.
  2. Pamong menyiapkan kertas manila yang akan di tempel di depan kelas pada saat pendahuluan. Format ada di cerita Pendahuluan.
  3. Untuk aktivitas hari ini anak-anak dibagi dalam beberapa kelompok, masing-masing kelompok didampingi oleh seorang pamong. Anak-anak dalam kelompok itu akan mengunjungi teman-teman yang lama tidak beribadah dan yang sedang sakit.

Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak,

Siapa yang merasa bahagia hari ini? (tunggu jawaban dari anak-anak). Tentu kita semua merasa bahagia karena bisa bertemu dengan teman-teman di ibadah anak hari ini. Karena kita semua berbahagia, mari kita menyanyikan lagu Hari Ini Kurasa Bahagia, kita nyanyikan lagu ini dengan penuh sukacita ya.

Hari Ini Kurasa Bahagia

Hari ini kurasa bahagia, berkumpul bersama saudara seiman.
Tuhan Yesus tlah satukan kita tanpa memandang di antara kita.
Bergandengan tangan dalam kasih dalam satu hati.
Berjalan dalam terang kasih Tuhan.
Kau saudaraku, kau saudariku tiada yang dapat memisahkan kita.
Kau saudaraku, kau saudariku tiada yang dapat memisahkan kita.

Anak-anak yang terkasih, lagu Hari Ini Kurasa Bahagia mengingatkan kita semua bahwa kita saat ini merasa bahagia karena memiliki saudara-saudara dan teman-teman yang mengasihi kita. Seperti saat ini, bersama dengan teman-teman, kita bisa beribadah bersama, beraktifitas bersama, bermain bersama. Tentu menyenangkan sekali. Tetapi mari kita melihat di sekitar kita, adakah teman-teman kita yang hari ini tidak hadir di ibadah? Jika ada mari kita coba list dengan menuliskan siapa nama teman yang tidak hadir, rumahnya dimana dan kira-kira ada yang tahu kenapa tidak hadir (sakit, pergi bersama keluarga, lama tidak beribadah, dll).

 (Anak-anak diminta mengisi bergantian sejauh yang mereka ketahui)

Inti Penyampaian
Anak-anak, saat kita merasakan bahagia tentu kita ingin orang lain di sekitar kita juga merasakan kebahagiaan yang sama dengan kita. Saat tadi kalian melihat dan menuliskan nama teman-teman yang tidak hadir di ibadah hari ini dengan alasannya (sejauh yang diketahui), lalu menuliskan alamat rumah teman kita. Itu adalah salah satu wujud kasih dan perhatian kepada teman kita.

Berbagi kebahagiaan, kasih dan perhatian juga dilakukan oleh orang-orang Kristen mula-mula yang dituliskan dalam Kisah Para Rasul 4:32-37. Mereka adalah orang-orang percaya yang dibaptis setelah peristiwa Pentakosta, ada 3000 orang percaya dan dibaptis pada saat itu. Merekalah yang disebut sebagai orang-orang Kristen mula-mula. Mereka setia membangun persekutuan dipimpin oleh para rasul. Kira-kira apa ya yang dilakukan dalam persekutuan orang-orang Kristen mula-mula itu?

  1. Mereka Sehati dan Sejiwa
    Sehati dan Sejiwa itu apa ya kira-kira artinya? Sehati dan Sejiwa itu berarti mereka yang awalnya tidak saling mengenal satu dengan yang lain, tetapi karena sama-sama sudah dibaptis dan menjadi orang Kristen sehingga akhirnya mereka menganggap semuanya adalah saudara, sehati dan sejiwa sebagai saudara dalam Kristus. Dengan sehati dan sejiwa bersama saudara-saudara seiman, mereka rajin beribadah di dalam persekutuan orang Kristen mula-mula, mendengarkan pengajaran rasul-rasul dan rajin berdoa.
  2. Saling Mengasihi
    Saling mengasihi satu dengan yang lain, bukan  dalam tataran kata tetapi dalam perbuatan nyata sehingga mereka rela untuk memberikan kepunyaan mereka dan diserahkan kepada para rasul. Bukan untuk sekedar menunjukkan kerendahatian mereka, tetapi menunjukkan ketulusan mereka dalam mempersembahkan.
  3. Saling Memperhatikan
    Sebagai saudara, mereka juga saling memperhatikan satu dengan yang lain. Memperhatikan jika ada yang bersedih, jika ada yang kesusahan, jika ada yang kekurangan, jika ada yang sakit, dll (pamong bisa memberikan tambahan contoh).
  4. Saling Berbagi
    Segala kepunyaannya adalah milik bersama sehingga tidak ada yang berkekurangan diantara mereka. Mereka saling mengasihi, saling memperhatikan sehingga mau berbagi kepada saudara yang berkekurangan dan butuh diperhatikan lebih.

Penerapan
Anak-anak yang terkasih, tentu bahagia sekali saat kita memiliki teman atau saudara yang sehati, mengasihi, memperhatikan dan mau berbagi dengan yang lain. Seperti yang dilakukan oleh orang-orang Kristen mula-mula. Akan tetapi hari ini pun kita melihat kenyataan bahwa ada teman-teman kita yang tidak hadir dalam ibadah hari ini. Pernahkah kalian mengajak dan mengingatkan teman-teman yang lama tidak beribadah ke gereja? (tunggu jawaban anak-anak). Jika pernah apa kira-kira yang menjadi tanggapan teman-temanmu itu saat mereka diajak dan diingatkan untuk beribadah? (beri kesempatan kepada anak-anak untuk menjawab, pamong bisa membantu dengan  jawaban pancingan seperti : masih ngantuk kalau pagi, tidak ada yang mengantar ke gereja, tidak punya persembahan, bermusuhan dengan teman sehingga tidak mau beribadah, dll).

Anak-anak yang terkasih, kita sudah melihat apa saja yang menjadi hambatan dan kendala saat mengajak dan mengingatkan teman-teman yang lama tidak beribadah. Akan tetapi seperti orang-orang Kristen mula-mula. Kita semua diajak untuk tidak pernah bosan mengajak dan mengingatkan mereka dengan cara : mengasihi mereka, memperhatikan mereka (melihat alasan-alasan teman-teman dan mencarikan solusi terbaik), serta berbagi dengan mereka dari apa yang kita miliki.

Aktivitas
Sebagai bentuk saling mengasihi, saling memperhatikan dan saling berbagi seperti yang dilakukan oleh orang-orang Kristen perdana maka anak-anak diajak untuk mengunjungi teman-temannya yang tidak hadir dalam ibadah anak hari ini.

  1. Pamong memintakan ijin kepada orangtua jika setelah ibadah anak, anak-anak madya akan mengunjungi teman-teman yang tidak hadir ibadah hari ini.
  2. Pamong menyediakan kendaraan untuk transportasi anak-anak.
  3. Anak-anak dibagi dalam beberapa kelompok. Satu kelompok bisa terdiri dari 3-5 anak.
  4. Masing-masing kelompok didampingi oleh seorang pamong.
  5. Anak-anak dibagi jadwal perkunjungannya satu kelompok bisa mengunjungi 1-2 anak.
  6. Anak-anak dibagi tugas perkunjungan :
    1. Bagian pembuka.
    2. Bagian mengajak menyanyi.
    3. Bagian berdoa.
    4. Bagian pamitan.
  7. Tanyakan kepada anak-anak bagaimana perasaan mereka setelah melakukan perkunjungan kepada teman-teman yang tidak hadir beribadah.
  8. Pamong memotivasi anak-anak untuk terus setia mengunjungi, mengajak dan mengingatkan teman-teman agar mereka mau beribadah bersama.

Kegiatan Minggu Depan
Jika memungkinkan, Pamong dapat mengundang gereja lain untuk hadir dalam Ibadah Minggu depan

Renungan Harian

Renungan Harian Anak