Tahun Liturgi: Adven 1 – Masa Natal
Judul: Berjaga dan Waspada
Tema: Melatih Kepekaan terhadap Hal-hal yang buruk di sekitar
Bacaan Alkitab: Lukas: 21 : 25 – 33
Ayat Hafalan: Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat (Lukas: 21 : 31)
Lagu Tema:
- Kidung Ria 16 “Kumasuki Gerbang-Nya”
- Mata Tuhan melihat apa yang kita perbuat
Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Minggu ini kita memasuki Adven 1 di mana Adven itu berasal dari bahasa latin Advèntus, yang berarti kedatangan. Masa Adven mengajak kita untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan. Kedatangan Tuhan yang pertama dalam peristiwa kelahiran Yesus di Betlehem yang kita rayakan dalam Natal, namun juga menyambut kedatanganNya yang kedua pada akhir jaman. Dalam rangka menyambut kedatangan Tuhan itu, kita perlu mempersiapkan diri.
Bacaan Injil Lukas kali ini mengungkapkan tanda-tanda kedatangan Tuhan Yesus pada akhir jaman (ayat 25-26). Tuhan Yesus menghendaki supaya para muridnya peka dan juga waspada (ayat 31). Kepekaan itu adalah salah satu wujud sebagai murid-Nya. Yesus sering menggunakan contoh sehari-hari dan segala sesuatu yang dekat dengan mereka dalam memberikan pengajaran-Nya. Salah satunya melalui pohon ara yang adalah pohon yang sudah umum di seluruh Israel waktu itu. Pohon berdaun hijau akan lebat dan memberikan keteduhan selama musim panas sedangkan mendekati musim dingin daunnya akan berguguran. Karakter pohon ara yang berbeda dengan tanaman lain ini mengundang orang untuk memiliki kepekaan dalam melihatnya sebagai tanda. Salah satu penanda bahwa musim panas telah tiba ketika kuncup-kuncup tunas pada pohon ara makin besar.
Melalui pesan “…jika kamu melihat..” (ayat 31), sejatinya kita diminta untuk menjadi peka dan waspada dengan menggunakan indera kita terhadap situasi yang terjadi di sekitar kita, termasuk hal-hal yang buruk sekalipun. Demikian juga, panggilan yang sama diberikan untuk kita supaya memiliki kepekaan terhadap segala sesuatu yang terjadi agar kita dapat menjaga diri dari segala hal yang tidak baik. Hal ini supaya ketika Tuhan Yesus datang kembali ke dunia, kita semua menjadi seorang yang siap.
Refleksi Untuk Pamong
Seperti halnya Tuhan Yesus yang memiliki kepekaan untuk membaca tanda, sebagai pamong, kita juga dipanggil untuk demikian. Ada banyak hal yang terjadi pada pelayanan kita terhadap anak-anak, baik itu berkaitan dengan anak-anak sendiri maupun situasi di sekitar yang berpengaruh pada anak-anak. Mari menjadi peka dan waspada agar kita tetap bisa melakukan segala hal baik dan menjadi solusi atas permasalahan yang tidak baik sekalipun.
TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA
Tujuan:
Melalui suatu gambar contoh, Anak membedakan sikap baik dan sikap buruk
Alat Peraga
Pamong menyiapkan berbagai gambar di bawah ini:
Pendahuluan
Teman-teman Balita yang baik, adakah yang tahu gambar apakah ini? (tunjukkan gambar satu persatu dan ajak anak-anak menyebutkan sikap apa yang ada dalam gambar)
Teman-teman, gambar (gambar yang baik) ini oke (pamong memeragakan jempol ke atas) atau keok atau buruk (pamong memeragakan jempol ke bawah) ? Keren, itu tandanya kalian tahu mana sikap yang baik dan mana yang tidak baik.
Inti Penyampaian
Mari kita nilai, gambar-gambar ini Oke atau Keok ya?
- Budi sedang sibuk merapikan barang-barang yang berserakan dan Rudi datang membantunya. (perlihatkan gambar dan tanyakan “oke atau keok?)
- Pada suatu hari, Riko dan Rika minum karena kehausan dan dan membuang bungkusnya ke tempat sampah (perlihatkan gambar dan tanyakan “oke atau keok?).
- Jono dan Joko berebut mainan sampai membuat mereka bertengkar (perlihatkan gambar dan tanyakan “oke atau keok?).
- Alex berjalan sembari menikmati jajanan dan minuman, namun ia membuang bungkusnya sembarangan (perlihatkan gambar dan tanyakan “oke atau keok?).
- Sinta, Santi, Roni, Randi dan Reki sedang menunggu toko mainan buka, namun mereka tidak sabar malah menangis bersama (perlihatkan gambar dan tanyakan “oke atau keok?).
- Nino, Nia dan Nono selalu berbagi dan bermain bersama (perlihatkan gambar dan tanyakan “oke atau keok?).
Wah..kalian hebat bisa menunjukkan mana perbuatan yang oke dan mana yang keok. Sebagai anak-anak Tuhan, kita harus jadi anak yang oke ya. Yuk, melakukan banyak hal yang baik yang membuat orang tua, teman dan Tuhan itu tersenyum bahagia melihat kita. Jangan kita lakukan yang buruk dan keok agar orang tua, teman dan Tuhan tidak sedih.
Aktivitas
Gambar emoticon senyum dan sedih ini bisa diperbanyak minimal 2 kali jumlah anak. Pasanglah gambar pada peraga itu di dinding, lalu mintalah anak balita untuk menempelkan wajah senyum pada sikap yang baik, dan wajah sedih pada sikap yang buruk.
TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA
Tujuan:
Anak menyebutkan sikap-sikap buruk yang pernah dilakukan
Alat Peraga
Pamong menyiapkan gambar sikap seperti pada Balita dan juga gambar pohon ara kering dan lebat di bawah ini :
Pendahuluan
Teman-teman, coba tebak, gambar apakah ini? (tunjukkan gambar satu persatu dan ajak anak-anak menyebutkan sikap apa yang ada dalam gambar)
Teman-teman, apakah gambar (gambar yang baik) ini oke (pamong memeragakan jempol ke atas) atau keok / buruk (pamong memeragakan jempol ke bawah) ? Keren, itu tandanya kalian tahu mana sikap yang baik dan mana yang tidak baik. Kalau begitu, coba teman-teman tambahkan perbuatan baik selain pada gambar ini. (Beri kesempatan anak-anak untuk mengungkapkan contoh-contoh perbuatan baik)
Inti Penyampaian
Teman-teman, Tuhan Yesus berpesan kepada para muridNya supaya menjadi orang yang bisa melihat perbedaan dengan baik. Mana yang oke dan mana yang keok. Salah satunya melalui pohon ara (tunjukkan pohon). Manakah pohon ara yang kering? Dan manakah yang lebat?
Jadi, kalau pohon itu kering itu tandanya musim dingin. Lalu, kalau mulai bertunas dan daunnya lebat, itu berarti musim panas?
Beberapa Minggu lagi kita akan menyambut natal, mari belajar jadi anak baik, yang oke, bukan yang keok. Anak-anak Tuhan yang baik akan selalu melakukan perbuatan baik, di mana saja dan saat bersama siapa saja.
Aktivitas
Anak-anak diberi lembar untuk diisi : jika diawal tadi mereka diminta menyebutkan perbuaatan baik, sekarang minta anak-anak pratama untuk mengingat perbuatan buruk yang pernah mereka lakukan.
Jenis perbuatan buruk | Dilakukan kepada |
TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA
Tujuan:
Anak menyebutkan contoh-contoh kejahatan manusia pada alam dan sesamanya manusia.
Alat Peraga
Pamong menyiapkan alat peraga berikut :
1. Pendahaluan
Hal jahat yang dapat ditemukan dalam kotak di atas :
MENCURI JAHIL MEREBUT MENCUBIT MENAMPAR MEMBAKAR
2. Pada bagian Penutup
a. Anak-anak dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4 – 6 anak
b. Anak-anak diberi selembar kertas dan diminta untuk berdiskusi lalu menuliskan contoh kejahatan manusia pada alam dan sesamanya
NO. | KEJAHATAN MANUSIA PADA SESAMANYA | KEJAHATAN MANUSIA PADA ALAM |
1 | ||
2 | ||
3 | ||
4 | ||
5 |
Pendahuluan
(Pamong menyiapkan alat peraga dan diperbanyak sesuai jumlah anak)
Teman-teman, dalam kotak ini ada beberapa kata tentang hal buruk atau jahat yang dilakukan oleh seseorang kepada sesamanya maupun kepada alam. Cobalah cari dan temukan, baik pada kolom mendatar maupun menurun, kemudian lingkarilah.
Sesudah anak-anak menyelesaikan, ajak diskusi tentang kata apa saja yang didapatkan. Pernahkah mereka menerima perlakukan itu? Atau pernahkah mereka melakukan itu? Ataukah pernahkah mereka melihat perbuatan itu?
Inti Penyampaian
Teman-teman, kita sekarang ini memasuki Minggu adven I. Adven artinya kedatangan. Jadi, selama Minggu adven, kita sedang menantikan kedatangan Tuhan Yesus. Yang pertama, kedatangan atau kelahiran Yesus yang kita rayakan dalam natal dan Yang kedua, kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali pada akhir jaman.
Dalam Injil Lukas kali ini diungkapkan tanda-tanda kedatangan Tuhan Yesus pada akhir jaman (ayat 25-26). Tuhan Yesus menghendaki supaya para muridnya peka dan juga waspada (ayat 31). Seperti apa sih, sikap yang peka itu? Yesus menggunakan contoh sehari-hari dan segala sesuatu yang dekat dengan mereka dalam memberikan pengajaran-Nya tentang menjadi peka ini. Salah satunya melalui pohon ara yang adalah pohon yang sudah umum di seluruh Israel waktu itu. Pohon berdaun hijau yang lebat dan memberikan keteduhan selama musim panas sedangkan mendekati musim dingin daunnya akan berguguran. Salah satu penanda bahwa musim panas telah tiba adalah kuncup-kuncup tunas pada pohon ara makin besar.
Karena itu, melalui pesan “…jika kamu melihat..” (ayat 31), sejatinya para murid dan kita diminta untuk menjadi peka dan waspada dengan menggunakan indera kita terhadap situasi yang terjadi di sekitar kita, termasuk hal-hal yang buruk sekalipun. Jika kita memiliki kepekaan pada apa yang terjadi, itu akan menjaga diri kita dari segala hal yang tidak baik. Hal ini supaya ketika Tuhan Yesus datang kembali ke dunia, kita semua menjadi seorang yang siap.
Jadi, kita yang adalah anak-anak Tuhan yang siap menyambut kedatanganNya dengan menghindari hal-hal yang jahat dan melakukan kebaikan sebanyak-banyaknya. Dengan tahu perbuatan jahat manusia kepada sesamanya maupun alam, kita akan peka untuk waspada dan menghindarinya.