Tahun Gerajawi : Advent 1
Tema : Mujizat
Bacaan Alkitab : “TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita” (Lukas 18:35-43)
Ayat Hafalan : Mazmur 126:3
Lagu Tema : Special Songs for Kids No. 158 “ALLAHKU LUAR BIASA”
Penjelasan Teks
Jika kita melihat peta di Alkitab, Yerikho adalah sebuah kota di propinsi Samaria dan berbatasan dengan propinsi Yudea. Hal ini menunjukkan bahwa jangkauan pelayanan Yesus tidak hanya di propinsi Yudea tapi merambah ke propinsi-propinsi lainnya. Dan rupanya karya Yesus di Yudea telah tersebar di berbagai tempat, termasuk di kota Yerikho.
Adalah seorang buta di Yerikho. Ketika ia mendengar bahwa Yesus sedang melewati tempat dia duduk, tanpa pikir panjang ia berteriak memanggil nama Yesus dan meminta Yesus menyembuhkannya. Ia tidak peduli orang menyuruhnya diam. Makin keras orang melarangnya berteriak, makin keras pula ia berteriak memanggil nama Yesus. Yesus mendengar namaNya dipanngil, lalu Ia mendekati orang buta itu dan bertanya apa yang harus diperbuat kepada kepadanya. Orang buta itu meminta dapat melihat dan Yesus mengabulkan permintaan orang buta itu sehingga ia dapat melihat.
Dari cerita di atas, ada beberapa hal yang dapat kita tarik pelajaran dan kita pakai sebagai bekal orang beriman, yaitu :
- Pelayanan Yesus tidak tersekat oleh tempat, budaya dan tradisi. Yesus tidak mau mengungkung diriNya di sebuah tempat tertentu untuk dapat berjumpa dengan orang-orang yang membutuhkan pertolongan. Ia tidak menunggu orang lain datang kepada-Nya, sebaliknya Ia mendatangi orang-orang itu dan mendengarkan kebutuhan mereka dan menyediakan apa yang mereka butuhkan.
Demikianlah juga sebagai pelayan. Sebagai pelayan, kita harus mendatangi anak-anak yang telah dititipkan Tuhan kepada kita. Sebagai pelayan harus jemput bola bukan menunggu bola. Ada banyak anak-anak yang membutuhkan kita, jika kita mau mendekati mereka. Kadangkala mereka kelihatannya mereka biasa-biasa saja atau baik-baik saja, tetapi sesungguhnya mereka membutuhkan orang lain untuk mendampingi karena banyak orang tua yang sedang tidak tahu cara mendampingi anak-anak mereka. - Untuk mendapatkan kesembuhan, orang buta itu dengan segala keterbatasannya. Ia tidak bisa berjalan mendekati Yesus karena tidak ada orang yang menuntunnya maka ia berteriak. Teriakannya membuat orang lain marah, tetapi ia tidak peduli. Usahanya tidak sia-sia: orang buta itu dapat melihat. Setiap Pamong mempunyai keterbatasan, sayangnya banyak pamong yang menyerah dengan keterbatasannya. Ia tidak mau belajar dan berjuang mengembangkan diri. Kesediaannya menjadi Pamong kurang diasah sedemikian rupa agar pelayanannya menjadi maksimal.
Melalui cerita ini kita diajak untuk tidak menyerah dengan keterbatasan kita. Mari kita berjuang mengatasi keterbatasan yang kita miliki agar pelayanan kita menjadi persembahan yang terbaik kepada Tuhan. - Banyak pelayanan kita tidak tepat sasaran karena kita hanya mereka-reka/menduga-duga apa yang diperlukan anak-anak yang kita dampingi tanpa berusaha mendekatinya dan bertanya apa yang dia butuhkan. Sehingga banyak PKT untuk anak-anak yang tidak tepat sasaran karena kita membuatnya berdasarkan apa yang kita inginkan bukan apa yang anak butuhkan. Tanpa disadar, kita sebagai pelayan menjadi tidak membiasakan anak-anak untuk berani mengungkapkan isi hatinya sebab kita hanya menduganya saja.
Yesus mengajarkan kepada kita untuk meluangkan waktu mendekati anak-anak dan mendengarkan apa yang mereka butuhkan sehingga pendampingan kita tepat sasaran. Sebetulnya bisa saja tanpa bertanya kepada orang buta itu apa yang dibutuhkan, Yesus pasti sudah tahu apa kebutuhan orang buta itu. Tetapi Ia rela berhenti dari perjalanan-Nya, mendekati orang buta itu dan bertanya apa yang bisa Dia perbuat untuknya, agar orang buta itu berani mengungkapkan isi hatinya.
TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA
Tujuan : Anak dapat menceritakan kembali kisah Yesus menyembuhkan orang buta dekat Yerikho.
Alat Peraga : Pamong dapat menggandakan gambar yang terdapat di dalam CD Alat Peraga TIAR
Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak yang hebat,
Apa kabarnya? Wah…semuanya sehat dan wajahnya pada kelihatan senang. Ya…tentu saja kita sekarang ini sedang bersenang hati sebab kita bisa bertemu dengan teman-teman lagi untuk bernyanyi tentang kebaikan Tuhan. Hari ini kita akan mendengarkan Firman Tuhan. Sebelum kita mendengarkan Firman Tuhan, kita akan bermain terlebih dahulu ya.
Yang perlu disiapkan oleh Pamong :
- Sapu tangan/kain untuk menutup mata.
- Bendera warna warni yang terbuat dari kertas lipat.
- Tali rafia.
- Botol untuk meletakkan bendera. Setiap botol berisi 5 bendera.
- Peluit.
Cara bermain :
- Bagi anak menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 2 anak.
- Letakkan botol yang berisi bendera dengan jarak 5 meter dari anak-anak.
- Ikat tangan kanan anak yang satu dengan tangan kiri anak lainnya.
- Tutup mata anak yang tangan kirinya diikat dengan sapu tangan/kain.
- Tugas anak yang tidak ditutup matanya adalah mengajak temannya untuk mengambil bendera yang diperintahkan Pamong.
- Pamong memberi aba-aba sebagai tanda dimulainya permainan dengan memberi perintah anak yang ditutup matanya mengambil bendera warna tertentu.
Inti Penyampaian
Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus,
Dari permainan tadi kita bisa belajar betapa tidak nyamannya jika tidak bisa melihat. Seperti cerita kita hari ini, tentang orang buta.
(Tunjukkan gambar 1)
Ada rombongan orang banyak yang mendengar bahwa Yesus sedang mengunjungi kota Yerikho. Rupanya orang-orang di Yerikho sudah mendengar tentang Yesus.
(Tunjukkan gambar 2)
Ada satu orang buta yang sedang duduk di tanah. Rupanya ia mendengar orang banyak lewat di depannya. Lalu ia bertanya kepada mereka apa yang sedang terjadi. Orang-orang itu memberitahu bahwa Yesus sedang berkunjung ke Yerikho. Rupanya orang buta itu juga telah mendengar tentang Yesus. Sayangnya ia tidak bisa berjalan mendekati Yesus karena ia buta. Maka orang buta itu berteriak dengan keras dan berakata, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!”. Orang banyak marah kepada orang buta itu karena ia berteriak dengan keras. Tetapi orang buta itu bukannya diam, dia malah berteriak lebih keras, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!”.
(Tunjukkan gambar 3)
Yesus mendengar teriakan orang buta itu. Lalu Ia berhenti dan mendekati orang buta itu dan bertanya, “Apa yang kau kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?”.
(Tunjukkan gambar 4)
Lalu Yesus berkata kepadanya: “Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!”
(Tunjukkan gambar 5)
Dan sungguh ajaib. Orang buta itu bisa melihat. Betapa senang hatinya, sebab akhirnya ia bisa melihat. Yesus telah membuatnya melihat, maka ke manapun Yesus pergi, orang buta yang sudah melihat itu ikut dan menyanyi terus. Apa yang dilakukan orang itu membuat banyak orang menjadi heran dan orang banyak akhirnya ikut bersama-sama bernyanyi.
Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Tentu kita bisa merasakan betapa senangnya orang buta itu sebab Tuhan Yesus telah membuatnya melihat. Mari bersama-sama dengan orang buta yang akhirnya bisa melihat itu kita menyanyi lagu “ALLAHKU LUAR BIASA”. Mari kita nyanyikan dengan semangat sebab orang buta yang sudah bisa melihat itu juga bernyanyi dengan penuh semangat.
TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA
Tujuan:
- Anak dapat menyebutkan cara orang buta meminta kesembuhan kepada Yesus.
- Anak dapat menyebutkan sikap Yesus terhadap teriakan orang buta.
- Anak dapat menunjukkan sikap seperti orang buta yang terus memperjuangkan keinginannya untuk sembuh.
Alat Peraga
Yang perlu disiapkan oleh Pamong :
- Sapu tangan/kain untuk menutup mata.
- Bendera warna warni yang terbuat dari kertas lipat.
- Tali rafia.
- Botol untuk meletakkan bendera. Setiap botol berisi 5 bendera.
- Peluit.
Cara bermain :
- Bagi anak menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 2 anak.
- Letakkan botol yang berisi bendera dengan jarak 5 meter dari anak-anak.
- Ikat tangan kanan anak yang satu dengan tangan kiri anak lainnya.
- Tutup mata anak yang tangan kirinya diikat dengan sapu tangan/kain.
- Tugas anak yang tidak ditutup matanya adalah mengajak temannya untuk mengambil bendera yang diperintahkan Pamong.
- Pamong memberi aba-aba sebagai tanda dimulainya permainan dengan memberi perintah anak yang ditutup matanya mengambil bendera warna tertentu.
Pendahuluan
Selamat Pagi anak-anak,
Sebelum kita mendengarkan Firman Tuhan, kita akan bermain terlebih dahulu ya. Saya membutuhkan 2 anak. Yang satu nanti matanya ditutup dan yang lainnya tidak akan ditutup matanya. Kemudian tangan kanan dan tangan kiri temannya akan diikat. Tugas teman yang matanya tidak ditutup adalah menuntun temannya untuk mengambil bendera yang akan saya sebutkan. OK?
Setelah permainan, ajak anak-anak untuk mereflksikan permainan di atas dengan menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini :
- Tanyakan kepada yang matanya ditutup. Bagaimana rasanya mengambil bendera dengan hanya mendengarkan perintah temanmu?
- Tanyakan kepada matanya yang terbuka. Bagaimana rasanya ketika teman mengambil bendera tidak sesuai dengan yang kamu perintahkan?
Dari permainan tadi, pelajaran yang kita dapat adalah betapa pentingnya mata bagi kita. Kita telah terbiasa melihat, tiba-tiba mata ditutup dan diperintahkan mengambil sesuatu dengan mata tertutup membuat kita sangat kesulitan untuk mengambil sesuatu meskipun telah mendapat arahan dari teman. Demikian juga dengan teman yang dapat melihat tentu merasakan kejengkelan karena teman tidak bisa segera mengambil bendera yang telah diperintahkan.
Inti Penyampaian
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Sekarang mari kita membaca bacaan kita hari ini yang terambil dari Lukas 18:35-48. Dari permainan tadi kita tahu bahwa mata sangat penting bagi kita. Dengan mempunyai mata, maka kita bisa melihat sekeliling kita. Kita bisa melihat orang tua, saudara, bunga-bunga dan benda-benda lainnya. Rupanya itulah juga yang diinginkan orang buta yang sedang duduk di pinggir jalan di perbatasan kota Yerikho.
Rupanya orang buta itu sangat ingin bisa melihat. Begitu ada kesempatan, maka ia menggunakan kesempatan itu dengan baik. Bagaimana caranya? dengan berteriak. Rupanya orang buta itu telah mendengar kehebatan Yesus yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Semua orang datang berbondong-bondong mendekati Yesus, tetapi tidak seorangpun yang menuntun atau menggendongnya mendekati Yesus. Ia tidak kehilangan akal. Ia tidak bisa melihat, tetapi ia punya otak untuk berpikir. Dan… cara yang ia temukan adalah dengan BERTERIAK. Ia berteriak dengan keras, “Yesus anak Daud, kasihanilah aku!”. Suaranya yang keras membuat orang-orang yang lewat marah dan menyuruh dia diam. Tetapi orang buta itu tidak menyerah. Malah sebaliknya, Ia makin keras berteriak, “Anak Daud, kasihanilah aku!”.
Apakah Yesus tidak mendengar teriakan itu? Ternyata Yesus mendengar teriakan orang buta itu. Ia menghentikan langkahnya dan mencari sumber suara itu lalu mendekati orang buta itu dan bertanya, “Apa yang kau kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?”.Wao…betapa bahagianya orang buta itu ketika Yesus mendekatinya, maka tanpa membuang kesempatan ia berkata, “Tuhan, supaya aku dapat melihat”. Dan akhirnya Tuhan membuat dia dapat melihat. Dan sebagai bentuk terima kasihnya, ia mengikuti Yesus ke mananpun Yesus pergi sambil memuji-muji Tuhan. Dan…lihatlah banyak orang juga ikut-ikut bersamanya memuji-muji Tuhan karena kehebatan Tuhan Yesus.
Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Tuhan tidak pernah membiarkan anak-anakNya berjuang tanpa mendapatkan hasil. Buktinya dalam cerita kita hari ini. Orang buta itu tidak mau menyerah dengan kebutaannya untuk mendapatkan kesembuhan. Karena ia tidak bisa melihat, bukan berarti ia tidak sesuatu untuk melakukan sesuatu. Dia masih punya suara, maka suara itu dia gunakan utuk menarik perhatian Yesus agar Yesus melihatnya dan berhasil.
Demikian juga dengan kita. Tuhan pasti akan membuat kita berhasil jika kita mau berjuang dengan sungguh-sungguh. Misalnya kamu sakit dan ingin sembuh maka yang dapat kamu lakukan adalah istirahat yang cukup, makan yang banyak dan minum obat serta berdoa. Jika kalian mau melakukan secara terus menerus maka pasti Tuhan memberi kesembuhan. Contoh yang lain adalah kalian mau bercita-cita menjadi pemain sepak bola profesional, maka yang dapat kamu lakukan adalah latihan terus menerus. Jika permainan kalian bagus pasti bisa ikut pertandingan. Ketika kamu bertanding maka kamu akan dilihat oleh banyak orang dan juga pelatih-pelatih lain dan mereka akan melihat permainanmu yang bagus maka mereka akan berusaha mencarimu dan memintamu untuk gabung dengan klub mereka.
Nah…tantangan orang yang mau berjuang adalah malas dan suka menunda-nunda apa yang harus dilakukan. Makin kita malas dan menunda-nunda apa yang harus kita lakukan maka kita tidak akan berjuang apapun. Dan orang malas serta suka menunda-nunda apa yang harus dilakukan biasanya sering mengalami KEGAGALAN. Tentu kalian tidak ingin mengalami hal ini kan??
Aktivitas
Untuk aktivitas kita hari ini adalah menghafal ayat hafalan. Yang harus dilakukan oleh Pamong adalah :
Meyiapkan kata-kata di bawah ini. Kata-kata tersebut diprint/ditulis dengan huruf yang besar agar anak-anak dapat melihat. Kemudian susun kata-kata tersebut seperti contoh di bawah ini pada papan tulis atau di kertas manila.
Bagikan setiap anak 1 lembar kertas untuk menulis kata yang dimaksud.
- Lalu Pamong meminta anak-anak untuk berpusat pada kata TUHAN. Katakan pada mereka bahwa kata TUHAN sebagai kata pertama.
- Kata kedua : dari kata pertama naik ke atas 3 kotak, lalu jalan ke kanan 1 kotak.
- Kata ketiga : dari kata ke-dua jalan ke kiri 2 kotak dan turun 2 kotak.
- Kata keempat : dari kata ke-tiga naik 2 kotak lalu jalan ke kanan 1 kotak.
- Kata kelima: dari kata ke-empat, jalan ke kanan 1 kotak lalu turun 2 kotak.
- Kata keenam : dari kata ke-lima jalan ke kiri 2 kotak, lalu naik 1 kotak dan berjalan ke kanan 1 kotak.
- Kata ketujuh : dari kata ke-enam naik 1 kotak, lalu jalan ke kiri 1 kotak dan turun 1 kotak.
- Kata kedelapan : dari kata ke-tujuh jalan ke kanan 2 kotak lalu naik 1 kotak dan jalan ke kiri 3 kotak.
- Kata kesembilan : dari kata ke-delapan jalan ke kanan 2 kotak lalu turun 1 kotak.
- Kata kesepuluh : dari kata ke-sembilan naik 1 kotak lalu jalan ke kiri 2 kotak lalu turun 2 kotak dan jalan ke kanan 1 kotak.
Sekarang mari kita cocokkan ayat hafalan kita dengan membuka Mazmur 126:3. Siapa yang benar? Hebat. Siapa yang sudah menyerah? Siapa yang masih bertahan sampai akhir? Bagaimana rasanya ternyata kata-kata yang kamu temukan benar? Senang ya.
Lagu Tema
Special Songs for Kids no. 158 “Allahku Luar Biasa”
TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA
Tujuan:
- Anak dapat menyebutkan cara orang buta meminta kesembuhan kepada Yesus.
- Anak dapat menyebutkan sikap Yesus terhadap teriakan orang buta.
- Anak dapat menunjukkan sikap seperti orang buta yang terus memperjuangkan keinginannya untuk sembuh.
Alat Peraga
Yang perlu disiapkan oleh Pamong :
- Sapu tangan/kain untuk menutup mata.
- Bendera warna warni yang terbuat dari kertas lipat.
- Tali rafia.
- Botol untuk meletakkan bendera. Setiap botol berisi 5 bendera.
- Peluit.
Cara bermain :
- Bagi anak menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 2 anak.
- Letakkan botol yang berisi bendera dengan jarak 5 meter dari anak-anak.
- Ikat tangan kanan anak yang satu dengan tangan kiri anak lainnya.
- Tutup mata anak yang tangan kirinya diikat dengan sapu tangan/kain.
- Tugas anak yang tidak ditutup matanya adalah mengajak temannya untuk mengambil bendera yang diperintahkan Pamong.
- Pamong memberi aba-aba sebagai tanda dimulainya permainan dengan memberi perintah anak yang ditutup matanya mengambil bendera warna tertentu.
Pendahuluan
Selamat Pagi anak-anak,
Sebelum kita mendengarkan Firman Tuhan, kita akan bermain terlebih dahulu ya. Saya membutuhkan 2 anak. Yang satu nanti matanya ditutup dan yang lainnya tidak akan ditutup matanya. Kemudian tangan kanan dan tangan kiri temannya akan diikat. Tugas teman yang matanya tidak ditutup adalah menuntun temannya untuk mengambil bendera yang akan saya sebutkan. OK?
Setelah permainan, ajak anak-anak untuk mereflksikan permainan di atas dengan menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini :
- Tanyakan kepada yang matanya ditutup. Bagaimana rasanya mengambil bendera dengan hanya mendengarkan perintah temanmu?
- Tanyakan kepada matanya yang terbuka. Bagaimana rasanya ketika teman mengambil bendera tidak sesuai dengan yang kamu perintahkan?
Dari permainan tadi, pelajaran yang kita dapat adalah betapa pentingnya mata bagi kita. Kita telah terbiasa melihat, tiba-tiba mata ditutup dan diperintahkan mengambil sesuatu dengan mata tertutup membuat kita sangat kesulitan untuk mengambil sesuatu meskipun telah mendapat arahan dari teman. Demikian juga dengan teman yang dapat melihat tentu merasakan kejengkelan karena teman tidak bisa segera mengambil bendera yang telah diperintahkan.
Inti Penyampaian
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Sekarang mari kita membaca bacaan kita hari ini yang terambil dari Lukas 18:35-48. Dari permainan tadi kita tahu bahwa mata sangat penting bagi kita. Dengan mempunyai mata, maka kita bisa melihat sekeliling kita. Kita bisa melihat orang tua, saudara, bunga-bunga dan benda-benda lainnya. Rupanya itulah juga yang diinginkan orang buta yang sedang duduk di pinggir jalan di perbatasan kota Yerikho.
Rupanya orang buta itu sangat ingin bisa melihat. Begitu ada kesempatan, maka ia menggunakan kesempatan itu dengan baik. Bagaimana caranya? dengan berteriak. Rupanya orang buta itu telah mendengar kehebatan Yesus yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Semua orang datang berbondong-bondong mendekati Yesus, tetapi tidak seorangpun yang menuntun atau menggendongnya mendekati Yesus. Ia tidak kehilangan akal. Ia tidak bisa melihat, tetapi ia punya otak untuk berpikir. Dan… cara yang ia temukan adalah dengan BERTERIAK. Ia berteriak dengan keras, “Yesus anak Daud, kasihanilah aku!”. Suaranya yang keras membuat orang-orang yang lewat marah dan menyuruh dia diam. Tetapi orang buta itu tidak menyerah. Malah sebaliknya, Ia makin keras berteriak, “Anak Daud, kasihanilah aku!”.
Apakah Yesus tidak mendengar teriakan itu? Ternyata Yesus mendengar teriakan orang buta itu. Ia menghentikan langkahnya dan mencari sumber suara itu lalu mendekati orang buta itu dan bertanya, “Apa yang kau kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?”.Wao…betapa bahagianya orang buta itu ketika Yesus mendekatinya, maka tanpa membuang kesempatan ia berkata, “Tuhan, supaya aku dapat melihat”. Dan akhirnya Tuhan membuat dia dapat melihat. Dan sebagai bentuk terima kasihnya, ia mengikuti Yesus ke mananpun Yesus pergi sambil memuji-muji Tuhan. Dan…lihatlah banyak orang juga ikut-ikut bersamanya memuji-muji Tuhan karena kehebatan Tuhan Yesus.
Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Tuhan tidak pernah membiarkan anak-anakNya berjuang tanpa mendapatkan hasil. Buktinya dalam cerita kita hari ini. Orang buta itu tidak mau menyerah dengan kebutaannya untuk mendapatkan kesembuhan. Karena ia tidak bisa melihat, bukan berarti ia tidak sesuatu untuk melakukan sesuatu. Dia masih punya suara, maka suara itu dia gunakan utuk menarik perhatian Yesus agar Yesus melihatnya dan berhasil.
Demikian juga dengan kita. Tuhan pasti akan membuat kita berhasil jika kita mau berjuang dengan sungguh-sungguh. Misalnya kamu sakit dan ingin sembuh maka yang dapat kamu lakukan adalah istirahat yang cukup, makan yang banyak dan minum obat serta berdoa. Jika kalian mau melakukan secara terus menerus maka pasti Tuhan memberi kesembuhan. Contoh yang lain adalah kalian mau bercita-cita menjadi pemain sepak bola profesional, maka yang dapat kamu lakukan adalah latihan terus menerus. Jika permainan kalian bagus pasti bisa ikut pertandingan. Ketika kamu bertanding maka kamu akan dilihat oleh banyak orang dan juga pelatih-pelatih lain dan mereka akan melihat permainanmu yang bagus maka mereka akan berusaha mencarimu dan memintamu untuk gabung dengan klub mereka.
Nah…tantangan orang yang mau berjuang adalah malas dan suka menunda-nunda apa yang harus dilakukan. Makin kita malas dan menunda-nunda apa yang harus kita lakukan maka kita tidak akan berjuang apapun. Dan orang malas serta suka menunda-nunda apa yang harus dilakukan biasanya sering mengalami KEGAGALAN. Tentu kalian tidak ingin mengalami hal ini kan??
Aktivitas
Untuk aktivitas kita hari ini adalah menghafal ayat hafalan. Bisa dilihat pada Aktivitas Pratama.
Lagu Tema
Special Songs for Kids no. 158 “Allahku Luar Biasa”