Mau Berkorban Tuntunan Ibadah Jumat Agung (10 April 2020) untuk Anak-anak

1 April 2020

Bacaan Alkitab : Matius 27:32-56
Tahun Gerejawi : Jumat Agung
Tema : Jumat Agung
Ayat Hafalan : “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran” (Amsal 17 :17)
Lagu Tema : Yesus disalib karena cinta saya

Penjelasan Teks

Bagaiman perasaan saudara ketika membaca bagian KItab Suci yang menjadi bacaan kita pada hari ini? Perasaan tentu bercampur aduk bukan antara sedih, marah dan gembira. Sedih karena membaca kisah memilukan tentang kematian Yesus Kristus. Marah kepada orang-orang yang memfitnah, menyiksa dan menyalibkan Yesus. Gembira karena menyaksikan sosok yang bisa diteladani begitu setia sampai mati karena berpihak kepada kita orang yang berdosa. Kesetiaan dan ketidak cacatan Yesus sampai mati, membuat kita bahagia sebab ini menunjukkan bahwa Yesus benar-benar luar biasa, tidak ada pihak yang bisa mendakwa Dia sebagai yang bersalah. Pembelaan yang Yesus berikan bagi kita harus dibayar mahal dengan nyawaNya sendiri, supaya dakwaan jangan pula ditimpakan kepada kita.

Perasaan ini bercampur aduk menjadi satu bukan? Jika kita hanya berhenti pada rasa sedih maka kita akan merayakan kematian-Nya dan memuja kematian-Nya dipenuhi amarah kepada yang memperlakukan Yesus dengan cara demikian.  Ini tentu akan sangat mempengaruhi relasi sosial kita dengan pihak lain yang setuju atas perlakuan yang demikian kepada Yesus. Sedangkan kita hidup di bumi Pancasila yang beragam maka memaknai pengorbanan Yesus untuk dijadikan teladan kesetiaan sampai mati adalah sesuatu yang baik dan membangun.

Sebagai pamong tentunya ada banyak tantangan dalam pelayanan yang mungkin menggoda kita untuk mundur sebab kita tidak kuat lagi mengahadapi kesulitan itu. Jika hal itu terjadi maka kita perlu belajar dari Yesus yang karena cinta-Nya pada kita, Ia rela mati dan menderita. Ketika memutuskan untuk menjadi pamong, apakah yang mendorong kita? Biar ada kegiatan? Biar nampak saleh? Atau karena cinta dan peduli kepada anak-anak dan cinta akan Tuhan? Jika itu karena cinta maka kita tidak akan mudah menyerah atau mutung kepada tantangan sebab kita rela mengosongkan diri demi anak-anak dan kemulian nama Tuhan. Mengosongkan diri dalam arti yang bagaimana? Kita akan mau belajar menjadi lebih baik jika ada yang mengkritik pelayanan kita dan kita juga siap tidak dihargai pekerjaan kita. Ada kalanya kita juga mengkorbankan waktu dan dana kita.  Berat ya? Tergantung bagaimana kita melihatnya dan dari motivasi mana kita memulainya. Kita bisa menjadi sahabat bagi anak-anak yang menaruh kasih setiap waktu dan menjadi saudara dalam kesesakan mereka (Amsal 17:17) seperti Yesus yang sangat mengasihi kita yang berdosa ini sampai mengorbankan nyawa-Nya sendiri.

Penting untuk diperhatikan :

Cerita tentang penyaliban Yesus dibuat drama. Untuk itu jenjang Balita sampai Madya berkumpul dari satu. Setelah drama setelah, kelas dibagi lagi sesuai dengan jenjang.

Pendahuluan

Adik-adik selamat pagi…

Wah senangnya hari ini bisa bersama dengan keadaan sehat. Hari ini adalah hari apa ya? (biarkan anak-anak menjawabnya) iya benar hari Jumat. Lho hari Jumat kok adik-adik ke gereja  ada apa ya ? Iya benar kalian semua pinter hari ini adalah hari Jumat Agung, apa adik-adik diulangi lagi, hari Jumat Agung. Hari Jumat Agung itu memperingati meninggalnya Tuhan Yesus. Tuhan Yesus meninggalnya bagaimana ya ? ada yang tahu? (biarkan ank-anak menjawabnya) iya benar disalibkan. Disalibkan itu seperti ini (tunjukkan salib dengan tubuh Yesus atau gambar salib).

Sekarang mari kita dengar cerita Yesus disalib.

ADEGAN I :

Narator : Yesus sangat kelelahan jalannya terseok, seok menanggung beban salib yang berat.

Melihat hal itu

Prajurit I : Hei kamu, siapa namamu ?

Simon Kirene : Sa…saa ya Simon dari Kirene?

Prajurit II : Kamu nampak sehat dan kuat, baguslah

Prajurit III : Kamu akan menggantikan Yesus membawa kayu salib ini ke Golgota!

Simon Kirene : Baiklah tuan

Suara orang banyak : Salibkan Dia…. Salibkan Dia

Nampak beberapa murid perempuan Yesus dan ibunya berjalan di belakang rombonganYesus.  Mereka terlihat sangat sedih.

ADEGAN KE-II

Yesus disalib bersama dua orang lainnya disalib di kiri dan kanan Yesus. Seorang prajurit mendatanaginya dan memberikan minum anggur asam tetapi  setelah mengecap, Yesus tidak mau meminumnya.

Prajurit I : Dia tidak mau meminumnya

Prajurit II : Karena ini memang sangat asam

Prajurit III  : Tetapi jika Dia tidak meminumnya, apakah Ia bisa menahan semua sakit dikulit-Nya itu ?

Prajurit I : Biarkan saja

Prajurit II : Teman-teman bagaimana kalau kita undi jubah-Nya ?  bukankah Dia ini seorang raja yang pakaian-Nya layak kita perebutkan hahahahahahhaa

Ketiga prajurit itu tertawa, lalu salah satu dari mereka mengambil  mahkota duri

Prajurit III : Katamu Dia ini seorang raja, seorang raja harus memakai mahkota duri bukan ?

Lalu mereka memasangkan mahkota di kepala Yesus. Tiba-tiba munculah imam-imam kepala dan mengolok-olok Yesus.

Imam I : Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan membangunkannya dalam waktu 3 hari, coba selamatkanlah diri-Mu. Jika Engkau Anak Allah, turunlah dari kayu salib.

Imam II : Hahahahaha….orang lain Ia selamatkan sedangkan diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan. Ia raja Israel ? Hahahahahaha. Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepda-Nya

Narator : Tiba-tiba langit menjadi gelap gulita, kira-kira jam  3 berserulah Yesus :

Yesus : Eli, Eli lama sabakhtani

Tiba-tiba gempa melanda para prajurit berlarian, satu prajurit menatap Yesus

Prajurit I  :  Sungguh Dia ini Anak Allah

Di antara mereka nampak ibu Yesus dan para murid yang berlutut menangisi kematian Yesus

 

—- Setelah penampilan drama anak-anak dipisah di kelas masing-masing —-

 


 

TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA

Tujuan : Anak dapat menceritakan kembali kisah Penyaliban dan kematian Tuhan Yesus

Alat Peraga

  1. Pamong dapat menyiapkan SALIB yang ada tubuh Yesus atau gambar Yesus disalib
  2. Pamong menyiapkan gambar di bawah ini (gambar terdapat di CD)

Penerapan:
(Pamong menyiapkan gambar salib, kotak, segitiga)

Bagaimana tadi setelah melihat cerita tentang Tuhan Yesus disalibkan? Tuhan Yesus mati di kayu salib karena menyayangi kita. Yesus diapakan ? di SALIB ya betul di SALIB. Kalian tahu bentuknya salib seperti apa? (Pamong menujukkan aneka bentuk, minta anak-anak menyebutkan masing-masing bentuk dan memilih mana salib)

Tuhan Yesus di salib supaya dosa kita diampuni

Wah kalian pinter sekali bisa membedakan mana yang salib dan yang bukan.

Aktivitas:  Pamong menyiapkan gambar salib, kotak dan segitiga seperti diatas untuk diwarnai.

 


 

TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA

Tujuan :

  1. Anak dapat menceritakan kembali kisah Penyaliban dan kematian Tuhan Yesus
  2. Anak dapat memberikan contoh sikap berkorban untuk menolong orang lain

Pendahuluan: Anak-anak melihat tampilan drama

Penerapan

Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus,

Tadi kita sudah memperagakan drama penyaliban Yesus. Yesus bersedia disalib karena rasa sayang-Nya kepada kalian, sehingga Ia rela mati agar dosa-dosa kita ditebus.

Pada zaman Yesus hidup supaya dosa-dosanya diampuni orang Israel mengorbankan hewan. Yesus telah mengorbankan diri-Nya sekali untuk selamanya untuk mengampuni kita yang percaya bahwa Yesus juru selamat kita. Kok Yesus mau ya  berkorban bagi kita? Apakah kalian pernah memberikan sesuatu untuk menolong teman kalian? Coba adakah yang mau bercerita tentang pengalaman kalian menolong teman dengan memberikan yang kalian miliki? (Anak-anak ditunggu untuk menyampaikan ceritanya)

Wah luar biasa ternyata ada di antara kalian yang pernah memberikan pensilnya karena temannya tidak membawa pensil, membagi uang saku dengan teman, memberikan sebagian uang saku untuk urunan menjenguk teman sakit. Bagaimana rasanya ketika kalian harus membagi yang kalian miliki dengan orang lain ?

Wah kalian hebat ya, karena rasa sayang dan kasihan pada teman maka kalian rela membantu mereka bahkan memberikan yang kalian miliki untuk menolong mereka. Nah Tuhan Yesus juga begitu karena rasa sayang-Nya yang besar sehingga rela memberikan nya-Nya untuk kita semua supaya kita diselamtkan.

Aktivitas

  • Bahan   : kertas manila warna merah muda/biru di bentuk hati,  pita atau benang wol/siet
  • Alat        : ballpoint/spidol, pelobang kertas dan gunting

Menuliskan tindakan anak-anak menolong orang lain dengan apa yang mereka miliki di kertas manila berbentuk hati. Jika sudah di beri pelobang kertas dan diberi pita/ benang siet disimpan di Alkitab sebagai pembatas Alkitab.

Lagu Tema : Yesus disalib karena cinta saya

 


 

TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA

Tujuan:

  1. Anak dapat mendaftar urutan peristiwa penyaliban dan kematian Yesus
  2. Anak dapat memberikan contoh berkorban untuk kepentingan orang lain

Pendahuluan :  Anak-anak melihat tampilan drama

Penerapan :

Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus,

Tadi kita sudah menyaksikan drama penyaliban Yesus. Yesus bersedia disalib karena rasa sayang-Nya kepada kita, sehingga Ia rela mati agar dosa-dosa kita ditebus oleh Tuhan. Pada zaman Yesus hidup, supaya dosa-dosanya diampuni, orang Israel mengorbankan hewan. Yesus telah mengorbankan diri-Nya sekali untuk selamanya untuk mengampuni kita yang percaya bahwa Yesus juru selamat kita. Kok Yesus mau ya  berkorban bagi kita? Apakah kalian pernah memberikan sesuatu untuk menolong teman kalian? Coba adakah yang mau bercerita tentang pengalaman kalian menolong teman dengan memberikan yang kalian miliki? (Anak-anak ditunggu untuk menyampaikan ceritanya)

Wah luar biasa ternyata ada di antara kalian yang pernah memberikan pensilnya karena temannya tidak membawa pensil, membagi uang saku dengan teman, memberikan sebagian uang saku untuk urunan menjenguk temna sakit. Bagaimana rasanya ketika kalian harus membagi yang kalian miliki dengan orang lain ?

Wah kalian hebat ya, karena rasa sayang dan kasihan pada teman maka kalian rela membantu mereka bahkan memberikan yang kalian miliki untuk menolong mereka. Nah Tuhan Yesus juga begitu karena rasa sayang-Nya yang besar sehingga rela memberikan nyawa-Nya untuk kita semua supaya kita diselamatkan.

Aktivitas:

Bahan : kertas manila warna merah muda/biru di bentuk hati,  pita atau benang wol/siet

Alat    : ballpoint/spidol, pelobang kertas dan gunting

Menuliskan tindakan anak-anak menolong orang lain dengan apa yang mereka miliki di kertas manila berbentuk hati. Jika sudah di beri pelobang kertas dan diberi pita/ benang siet disimpan di Alkitab sebagai pembatas Alkitab.

Salah satu tindakan menolong teman adalah dengan memperhatikan teman. Minta anak-anak berpasangan. Minta mereka saling bercerita (curhat) atas apa yang mereka alami bisa peristiwa apa saja yang menjadi beban mereka. Jika memungkinkan ada ruang atau lahan yang luas, anak-anak diminta mencari tempat di sekitar kelas untuk curhat dengan temannya. Curhat itu diakhiri dengan berdoa.

Setelah curhat pamong memberikan penjelasan :

Bagaimana tadi pada waktu curhat? capek ngga mendengar teman curhat ? wah ternyata ada yang capek dan ada yang tidak ya. Ketika ada teman yang curhat, kalian telah memberikan waktu untuk mendengar orang lain, waktu yang seharusnya mungkin bisa kalian pakai untuk main hp tetapi kalian pakai untuk mendengarkan teman yang curhat. Nah ada yang kalian korbankan yaitu kesenangan dan waktu kalian bukan? mengapa kalian mau melakukannya? jika kalian melakukannya karena sayang kepada teman maka kalian tidak akan capek itulah yang dilakukan Tuhan Yesus dengan mati di kayu salib. Beliau mengorbankan diri-Nya untuk menebus dosa kita.

Lagu Tema: Yesus disalib karena cinta saya

Renungan Harian

Renungan Harian Anak