Tahun Gerejawi: Jumat Agung
Tema: Kematian Yesus, Penggenapan, Penebusan
Judul: Kematian Yesus Adalah Penggenapan Janji Tuhan Akan Keselamatan
Bacaan: Yohanes 19:31-42
Ayat Hafalan: Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: “Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan. Dan ada pula nas yang mengatakan: “Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam. “” (Yohanes 19: 36-37)
Lagu Tema: Yesus Disalib Karna Cinta Saya
Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Dalam tradisi dan hukum Yahudi, sehari sebelum sabat, setiap orang melakukan persiapan dengan menyelesaikan pekerjaan rumah tangga di rumah masing-masing. Hal itu terjadi karena jika melakukan pekerjaan tepat di hari sabat, akan dianggap najis atau tidak suci. Begitupun juga dengan fenomena mayat di kayu salib, hari sabat akan menjadi tidak suci lagi.
Karena hukuman kematian terjadi di hari sebelum sabat itulah mengapa orang-orang Yahudi mendesak Pilatus untuk mempercepat kematian ketiga orang yang disalib. Mereka mengusulkan untuk mematahkan kaki para hukuman dan para prajurit pun menjalankan perintah dengan baik. Namun, ketika tiba di depan Yesus dan melihat Ia telah mati, prajurit pelaksana menikamkan tombak ke lambung-Nya. Mereka berpikir, dengan cara ini, Yesus benar-benar bisa mati.
Adapun Yusuf dari Arimatea, adalah orang kaya yang punya kubur batu pribadi tidak jauh dari tempat itu. Ia punya jabatan penting, sehingga punya akses meminta ijin kepada Pilatus untuk merawat jenazah Yesus. Bersama dengan Nikodemus, ia membubuhi Jenazah Yesus dengan ramuan dan minyak, kemudian mengafani sesuai tradisi Yahudi. Dengan demikian, mereka tidak hanya sekedar percaya tapi mereka ingin menghormati sang Guru hingga akhir hayat-Nya.
Mungkin kita semua banyak tahu bahwa Kitab-kitab dalam Perjanjian Lama banyak bercerita tentang nubuatan kelahiran Yesus. Berikut sebagian diantaranya:
Yesaya 7:14
“Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda imengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel”
Yesaya 9:5
“Sebab seorang anak telah lahir untuk kita , seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. “
Mikha 5:1
“Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.”
Adapun nubuatan tentang penyaliban-Nya sebagai upaya penebusan dosa umat yang percaya, sebagian tertera dalam beberapa ayat berikut ini:
Yesaya 53:7
“Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.”
Yesaya 53:12
“Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.”
Apa yang ingin disampaikan dalam nubuat adalah bahwa Kejatuhan manusia ke dalam dosa, membuat hubungan antara Tuhan dan manusia menjadi jauh. Tuhan tahu bahwa manusia membutuhkan juru selamat untuk memperbaiki hubungan itu. Itulah mengapa Tuhan Allah mengutus putra-Nya hadir ke dunia dan merelakan diri-Nya menjadi penebusan ganti dosa kita manusia.
Nubuat adalah ramalan tentang hari depan. Nubuat dalam kitab perjanjian lama ditulis jauh sebelum masa Yesus lahir dan berkarya. Cerita hidup Yesus sudah tergambar jelas dalam kitab-kitab perjanjian lama. Kitab-kitab ini memberi kita petunjuk untuk mengenal dan lebih dekat dengan Allah dengan sangat akurat. Allah memberikan nubuat agar kita dapat membangun iman percaya kita kepada-Nya. Agar kita percaya bahwa janji-Nya pasti digenapi.
Refleksi untuk Pamong
Syarat utama menerima keselamatan adalah dengan mempercayai Yesus Kristus. Kendati semudah itu syaratnya, mustahil bagi orang yang mengaku percaya, namun masih ragu ketika dihadapkan pilihan apakah mau untuk berbuat baik atau tidak. Berbuat baik adalah hal alami yang akan dilakukan oleh orang yang mengaku percaya kepada kristus. Terimakasih kepada pamong yang selalu setia meneladankan perbuatan-perbuatan baik dalam kesehariannya.
TUNTUNAN IBADAH ANAK BALITA
Tujuan: Anak menirukan pamong menceritakan kisah kematian Yesus
Alat Peraga
Pamong menyiapkan alat peraga di bawah ini :
Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Hari ini kita mau mendengar tentang betapa Tuhan Yesus sangat sayang kepada kita semua. Benarkah Yesus sayang kepada anak-anak? Kepada bapak-ibu dirumah? Kepada kakak? Apa buktinya?
Inti Penyampaian
(Pamong menunjukkan gambar 1)
Coba siapa yang pernah menonton drama penyaliban Yesus? Drama di gereja atau di youtube, siapa yang pernah melihatnya? Aduh, menakutkan sekali ya..Tuhan Yesus dicambuk sambil memanggul salib menuju bukit Kalvari, lalu disalibkan. Tuhan Yesus sangat menderita. Inilah gambar Yesus ketika mati disalibkan. Nah, karena besok hari sabat, Pilatus memerintahkan agar jenazah Yesus dan dua orang lainnya diturunkan.
(Pamong menunjukkan gambar 2)
Ada murid Yesus yang bernama Yusuf dari Arimatea. Darimana asal Yusuf? Iya, Arimatea. Yusuf ini punya kubur batu seperti ini. Jadi, setelah jenazah Yesus diturunkan, ia dan Nikodemus temannya, membersihkan dan meminyaki tubuh Yesus. Kemudian membaringkannya di kubur batu ini.
Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Mengapa Yesus disalibkan? Mengapa Yesus mau menderita? Iya, karena Yesus sayang sekali kepada anak-anak, kepada kita semua. Kita ini adalah manusia yang punya banyak dosa, Tuhan Yesus mau menggantikan kita semua menanggung dosa itu. Tuhan itu baik hati, Ia suka menolong dan menyelamatkan banyak orang. Ia rela dipukuli dan disalib agar kita selamat dan memperoleh kebahagiaan. Bagaimana cara membalas kebaikan Tuhan itu? Caranya adalah dengan percaya dan menerima Yesus dalam hati kita. Percaya kepada Yesus berarti menjadi anak-anak yang suka membantu orangtua, teman dan orang lain juga.
Nah bagaimana? Apakah anak-anak mau berjanji untuk selalu menjadi anak-anak yang baik? Ayo kita menyusun gambar ini, lalu kakak pamong akan mengucapkan kalimat tentang Penyaliban Yesus, anak-anak yang menirukannya ya!
Aktivitas
Menyusun puzzle. Setelah pamong menggunting sesuai garis bantu berwarna biru, pamong dapat mengacaknya. Anak-anak balita bertugas menyusun menjadi gambar yang sesuai.
Sambil menunjukkan gambar puzzle yang telah disusun, diikuti oleh anak-anak, Pamong mengucapkan kalimat tentang Penyaliban Yesus sesuai kreativitas masing-masing. Anak-anak balita menirukannya per kata, Contoh: Yesus – Disalibkan- untuk- menebus- dosa-manusia
TUNTUNAN IBADAH ANAK PRATAMA
Tujuan: Dengan menggunakan alat peraga, anak menceritakan dengan bahasa sederhana kisah kematian Yesus
Alat Peraga
Pamong menyiapkan alat peraga yang terdapat di jenjang BALITA
Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan, bagaimana kabarnya hari ini? Anak-anak semua sehat dan gembira, bukan? Puji Tuhan, kita semua sehat dan gembira seperti ini karena Tuhan selalu menyertai. Hari ini kita mau mendengar cerita tentang Tuhan Yesus dan pengorbananNya. Mari duduk yang manis dan siap menyimak cerita ya!
Inti Penyampaian
(Pamong menunjukkan gambar 1)
Lihatlah gambar ini. Siapa yang bisa menyebutkan, siapa saja mereka? Iya. Yang dipaku diatas kayu salib itu adalah Yesus. Aduh, pasti sakit sekali. Bahkan sebelum dipaku diatas kayu salib itu, Yesus berjalan sangat jauh sambil memanggul salib. Ia dipukuli, diberi mahkota duri, diberi minum anggur asam…dihina sambil dicambuki. Kalau kakak menjadi Tuhan Yesus, pasti kakak akan menangis, pasti kakak tidak tahan dengan penderitaan itu.
Orang-orang yang berdiri dibawahnya adalah murid-murid Yesus. Sedangkan orang yang membawa tombak adalah prajurit Romawi. Sebelumnya orang Yahudi datang menghadap Pilatus, meminta agar orang-orang yang di salib dipatahkan kakinya kemudian mayat-mayatnya diturunkan. Maka Pilatus memerintahkan para prajurit untuk melakukan apa yang diminta orang Yahudi. Tapi, ketika sampai di depan Yesus, prajurit itu melihat bahwa Yesus telah mati, sehingga mereka menikam lambung Yesus dengan tombak.
(Pamong menunjukkan gambar 2)
Ada orang yang bernama Yusuf asalnya dari kota Arimatea. Ia kenal dengan Pilatus dan meminta ijin menurunkan mayat Yesus dari kayu salib. Kemudian bersama sahabatnya, Nikodemus merawat jenazah Yesus. Mereka memberi minyak dan rempah-rempah kemudian membungkus jenazah Yesus dengan kain kafan. Yusuf ini punya kubur batu di dekat tempat penyaliban, jenazah Yesus dibaringkan dan disimpan di kubur batu miliknya itu.
Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Setiap hari di sepanjang hidup-Nya, Yesus berkotbah keliling ke banyak tempat. Kadang ia bertemu dengan orang sakit, lalu menyembuhkan mereka. Kadang ada masalah disebuah pesta, Yesus diminta membantu, banyak orang yang percaya dan berharap Yesus mengatasi masalah mereka. Semakin lama semakin banyak orang yang percaya dan mengikuti Yesus. Namun, apakah semua orang percaya dan menyukai Yesus? Tentu saja tidak. Ada golongan pemuka agama dan imam kepala yang terang-terangan membenci Yesus. Kalau anak-anak ingat di bacaan minggu kemarin, saat Yesus disambut dengan gembira oleh penduduk Yerusalem, orang-orang Farisi protes. “Hai guru, tegorlah mereka!”
Apa maksud mereka? Ya supaya orang-orang itu diam, bukannya menyambut dengan gembira. Semua orang yang membenci Yesus, mengincar kesalahan Yesus. Setiap saat mereka siap untuk menghancurkan-Nya. Mereka membuat tuduhan palsu dan membuat Yesus dihakimi lalu dihukum mati seperti pada gambar.
Yesus di Alkitab tidak membantah tuduhan itu, Ia hanya diam dan menerima hukuman. Ia mengerti kalau pengorbanan-Nya dengan menderita itu dapat menggantikan penderitaan Manusia karena dosa. Iya benar, Yesus menderita karena ingin menyelamatkan kita.
Apakah anak-anak percaya dengan pengorbanan Yesus? Kalau anak-anak percaya, lakukan perbuatan baik setiap hari ya, agar Yesus tahu bahwa pengorbanan-Nya di kayu salib tidak sia-sia. Semoga Tuhan Yesus selalu memberkati anak-anak semua. Amin.
Aktivitas
Lomba Story Telling.
Pamong dapat menyediakan hadiah-hadiah sederhana untuk anak-anak yang berani bercerita dengan Bahasa sederhana tentang Penyaliban Dan Kematian Yesus.
TUNTUNAN IBADAH ANAK MADYA
Tujuan: Dengan menggunakan daftar pertanyaan, anak mendiskusikan kisah kematian Yesus bersama dengan teman dan pamongnya
Pendahuluan
Selamat pagi anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Inti Penyampaian
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
(Pamong menunjukkan gambar 1)
Ini adalah gambar saat Yesus disalibkan. Dibawah salib Yesus ada murid-muridnya, dan Lihatlah juga prajurit yang sedang membawa tombak. Apa yang akan dilakukannya? Ia mendapat perintah dari Pilatus untuk memastikan Yesus dan orang-orang yang disalib lainnya sudah benar-benar meninggal dunia. Yesus ditikam dengan tombak hingga mengeluarkan darah. Lalu mereka harus menurunkan mayat Yesus dari kayu salib itu.
(Pamong menunjukkan gambar 2)
Ada murid Yesus yang bernama Yusuf dari Arimatea yang memperhatikan dari jauh. Ia sangat ingin memberikan pemakaman yang baik untuk Yesus, gurunya. Jadi ia pergi meminta ijin kepada Pilatus. Oleh Pilatus, Yusuf diperbolehkan membawa jenazah Yesus ke kubur batu milik Yusuf. Ditempat itu, ia memberi rempah dan mengkafani tubuh Yesus.
Penerapan
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Masih ingat cerita hari minggu lalu kan? Yesus disambut dengan gembira, dipuja-puja oleh penduduk Yerusalem? Siapa yang menduga kalau beberapa waktu kemudian, nasib Yesus berubah? Pemuka agama dan imam kepala membuat tuduhan keji sampai-sampai Yesus harus diadili. Ia dituduh menentang hukum romawi dan menyesatkan banyak orang dengan ajaran-Nya. Ia harus diadili orang-orang penting di negara itu, hingga akhirnya diadili oleh Pilatus. Pilatus sendiri tidak bisa berbuat apa-apa ketika orang banyak meminta Yesus dihukum mati. Sebelum dihukum mati, Yesus harus menderita karena dicambuk, dipukuli, dihina sampai kemudian dipakukan di atas kayu salib.
Begitu mudahnya orang-orang berubah. Yang tadinya percaya sekarang ikut-ikutan menghina Yesus. Tidak hanya sakit karena dipukuli, tapi Yesus juga merasakan sakit hati karena orang-orang yang menghianati-Nya. Pernahkah anak-anak merasakan seperti yang Yesus rasakan? Dipaksa mengakui kesalahan yang bukan kesalahanmu? Ada seorang teman yang melaporkan dan menuduhmu curang saat ujian, padahal dia sendiri yang melakukan? Rasanya sesakit itu, hanya saja, yang dirasakan Yesus pasti lebih sakit.
Anak-anak yang dikasihi Tuhan,
Saat itu Yesus memang sedih tapi bukannya menolak hukuman, Ia malah menerima dengan rela hati. Bukan hanya hati yang sakit, tapi juga tubuh yang disiksa terasa sakit. Luka-luka di tubuh Yesus juga mengakibatkan perdarahan yang luar biasa sampai akhirnya Yesus meninggal dunia.
Yesus menderita dan meninggal dunia demi menyelamatkan kita dari dosa. Sudahkah anak-anak mengerti tentang pengorbanan Yesus ini? Tanpa pengorbanan Yesus, kita akan tetap menjadi manusia yang berdosa. FirmanNya selalu mengatakan bahwa upah dosa ialah maut. Yesus mau menghadapi maut demi kita. Sebagai gantinya, Tuhan ingin kita bertobat, meninggalkan kebiasaan lama. Kalau dulu anak-anak yang suka dengan kenakalan, sekarang saaatnya merubah diri menjadi anak yang penurut, ramah, suka membantu teman dan tidak iri hati.
Menjadi anak yang baik adalah wujud syukur dan terima kasih kita atas pengorbanan Yesus di kayu salib. Terimakasih anak-anak baik, Tuhan Yesus selalu memberkati kita, amin.
Aktivitas
Pamong memberikan waktu dan kesempatan kepada anak-anak untuk mendiskusikan Penyaliban dan Kematian Yesus dengan contoh pertanyaan berikut ini (Dapat diganti/dikembangkan sesuai kondisi jemaat):
- Mengapa orang-orang Yahudi menghadap Pilatus, dan mengusulkan agar kematian orang-orang yang disalib dipercepat?
- Bagaimana respon Pilatus mendengar usulan orang-orang Yahudi?
- Apa yang terjadi pada Yesus ketika prajurit ingin mematahkan kaki Yesus? Lalu apa yang dilakukan oleh prajurit itu?
- Siapakah Yusuf dari Arimatea, mengapa ia ‘sembunyi-sembunyi’ meminta jenazah Yesus kepada Pilatus?
- Bagaimana cara Yusuf menyayangi Yesus (gurunya) saat terakhir kali?
- Apa tuduhan pemuka agama dan orang-orang Yahudi kepada Yesus?
- Mengapa manusia jatuh ke dalam dosa?
- Apa akibat dosa?
- Mengapa Tuhan mengutus Yesus datang ke dunia?
- Bagaimana caramu percaya kepada Yesus?
Catatan: Tujuan kegiatan ini adalah agar anak-anak aktif terlibat, dukung anak percaya diri mengungkapkan pendapatnya, jawaban benar atau salah akan didampingi oleh pamong. Jika pamong ragu dengan jawaban, dapat berdiskusi saat persiapan pelayanan ibadah anak dengan gembala di gereja masing-masing.