Bacaan: Yesaya 58:3-12
Tahun Gerejawi: Pra Paskah I
Tema: Puasa
Tujuan :
- anak menjelaskan arti berpuasa
- anak dapat menjelaskan tujuan puasa
- anak dapat melakukan puasa dengan cara berpantang
Lagu Tema: KJ 415 “Mari Tuturkan Kembali”
Penjelasan Teks:
Yesaya menegaskan bahwa puasa yang tidak dilandasi oleh spiritualitas yang benar adalah sia-sia belaka (ay.3-4 “Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?” Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu. Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi).
Puasa yang dikehendaki Allah adalah “merendahkan diri” dan “mewujudkan keadilan” kepada sesama (ay.6) ,mewujudkan “cinta kasih” dan kepedulian kepada sesama terutama kepada mereka yang menderita (ay.7). Bila hal itu dilakukan maka ada berkat Tuhan yang pasti diterima, yaitu: pengharapan di tengah kesesakan dan pergumulan (ay. 8, 10) Terjalinnya hubungan yang baik dengan Tuhan (ay. 9) .Ada pengharapan di dalam Tuhan (ay. 10) pertolongan Tuhan (ay. 11) serta jaminan keberhasilan (ay. 12, 14) dan keselamatan .Kesimpulan bahwa PUASA bukan sekedar menahan diri dari makan dan minum. Puasa juga bukan sekedar memenuhi Hukum Agama. Namun lebih dari itu semua bahwa Puasa adalah kesediaan untuk bertobat/merendahkan diri di hadapan Allah yang ditandai dengan mewujudkan keadilan, cinta kasih dan kepeduliaan terhadap sesama manusia.
Cerita :
Puasa diambil dari bahasa Yunani NESTEIA artinya berpantang atau menahan nafsu makan dan minum. Puasa menurut Perjanjian Lama adalah: “Sarana atau alat umat Allah untuk merendahkan diri guna mendapat PENGAMPUNAN serta PEMULIHAN (pendamaian) dari Tuhan. Ada 3 jenis puasa utama dalam orang Kristen yang diutarakan dalam Alkitab, yaitu:
- Puasa Biasa: Pantang segala makanan keras dan lembut namun tidak berpantang air.
- Puasa Penuh: Tidak makan dan tidak minum yang biasanya tidak harus dilakukan lebih lama yaitu tidak lebih dari 3 hari, sebab tubuh seseorang akan menjadi kering saat tidak mendapat air selama lebih dari 2 hari.
- Puasa Sebagian: Membatasi makanan dan bukan berarti tidak makan apapun sama sekali.
Jenis Puasa Orang Kristen Berdasarkan Alkitab
- Puasa Musa: 40 hari 40 malam tidak makan dan tidak minum apapun (Kel 24:16 dan Kel 34:28).
- Puasa Daud: Tidak makan dan semalaman hanya berbaring di tanah (2 Sam 12:16).
- Puasa Elia: 40 hari 40 malam berjalan kaki (1 Raja 19:8).
- Puasa Ester: 3 hari 3 malam tidak makan dan tidak minum (Est 4:16).
- Puasa Ayub: 7 hari 7 malam tidak bersuara sama sekali (2:13).
- Puasa Daniel: 10 hari hanya makan sayur dan minum air putih saja (Dan 1:12), doa dan puasa (Dan 9:3), berkabung selama 21 hari (Dan 10:2)
- Puasa Yunus: 3 hari 3 malam berada dalam perut ikan (Yunus 1:17).
- Puasa Niniwe: 40 hari 40 malam tidak makan tidak minum dan tidak berbuat sesuatu yang jahat (Yunus 3:7).
Dari penjelasan diatas maka puasa dapat dilakukan secara total dengan tidak makan dan minum. Dapat juga dilakukan tidak makan tetapi tetap minum air. Puasa dengan cara berpantang dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah makanan yang dimakan untuk dibagikan kepada orang lain. Atau berpantang untuk tidak melakukan kesenangan-kesenangan yang mengikat sementara waktu (menyangkal)
Persiapan
Menyiapkan beberapa beberapa jenis makanan ringan yang mengandung coklat atau jenis makanan yang sangat digemari oleh para remaja.(sesuai kondisi)
Cerita
Setiap anak akan menerima satu atau dua macam makanan dan bahkan ada beberapa anak yang tidak menerima. Setelah makanan dibagikan, mereka diminta untuk memutuskan apa yang akan dilakukan terhadap makanan tersebut.
Pendamping mengamati sikap anak-anak.
Adakah yang langsung menyimpannya atau memakannya?
Adakah yang memberikan kepada temannya yang tidak menerima?
Adakah yang berdiam diri karena tidak mengerti harus melakukan apa?
Dari kegiatan ini,kita dapat belajar arti puasa yang sesungguhnya adalah mengurangi kesenangan untuk diri sendiri.
Rela untuk sehari atau saat ini untuk tidak makan makanan yang menjadi kegemaran kita.
Melalui kegiatan yang singkat ini, anak diajak memahami hakikat Puasa
Refleksi : Puasa bukan saja persoalan makan dan minum tetapi juga persoalan emosional dan spiritualitas
Lagu Tema: KJ 145 “Mari Tuturkan Kembali”