Bacaan Alkitab: Kejadian 27:1-40
Tahun Gerajawi : Hari Anak Nasional
Tema : Karakter Kristiani/ Moralitas
Tujuan :
- Anak dapat menceritakan kisah tentang Yakub yang berbuat curang.
- Anak mengetahui bahwa sifat jujur adalah tindakan yang benar.
- Anak dapat menyebutkan akibat dari perbuatan curang.
- Remaja dapat menyebutkan hambatan-hambatan untuk bersikap
Ayat Hafalan : Perhatikanlah orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur, sebab pada orang yang suka damai ada masa depan (Mazmur 37:37)
LaguTema : Hati-hati gunakan Matamu (Spc.song for kids 153)
PENJELASAN TEKS

Bagian yang menarik dari sejarah Bangsa Israel adalah bahwa mereka berawal dari keluarga. Abraham, Ishak, Yakub dan dari sanalah berkembang suatu bangsa. Dan dari ketiga tokoh tersebut, Yakub lah yang dikisahkan menjadi sumber nama Israel itu sendiri (Kej 32: 28, 35:10). Kisah-kisah keluarga yang menjadi latar belakang sejarah Israel nyatanya bukan kisah yang ‘romantis’, namun realistis. Di sana ada pergumulan, pertengkaran (seperti dalam konflik antara Sarai dan Hagar) serta perbedaan antara pasangan dalam kasih sayang kepada anak (Ishak yang lebih mengasihi Esau dan sebaliknya Ribka lebih mengasihi Yakub).
Pada perikop kali ini, konflik dalam kelurga Ishak mencapai puncak. Ketika Ishak yang sudah tua ingin meneruskan berkat yang diterimanya kepada anak sulung yang dikasihi, Esau. Sedangkan si ibu, Ribka, ingin anak kesayangannya yang menerima berkat itu. Maka muncullah niat untuk mencurangi Esau dan mengelabuhi Ishak. Sedangkan Yakub yang diperintah untuk melakukan segala sesuatu, dia melakukannya. Maka berkat itu diterima oleh Yakub yang berpura-pura menjadi Esau. Berkat anak sulung itu jatuh pada dirinya. Namun, di saat yang sama konsekwensi atas tindakan yang dilakukan juga harus ditanggung. Bagaimanapun juga, setelah kebohongan terjadi seseorang pasti tidaklah tenang. Karena takut terhadap kemarahan Esau (yang sejak awal digambarkan lebih ‘macho’ – karena menjadi pemburu) Yakub akhirnya melarikan diri, atas rekomendasi ibunya dia pergi ke pamannya. Berpisah dari orang tua, saudara dan tanah kelahirannya. Konsekwensi yang tidak kalah berat akhirnya juga ditanggung oleh Esau. Karena kecurangan itu, dia tidak hanya sedih karena kehilangan berkat (ay.34) tetapi juga kehilangan saudara, dan hubungannya dengan ibunya pun pasti berubah.
LANGKAH-LANGKAH BERCERITA
- Remaja diajak untuk melakukan aktivitas
- Mengajak remaja membaca bacaan hari ini
- Ajak remaja berdiskusi tentang pengalaman sehari-hari tentang kata “ditikung”.
- Pamong menjelaskan aplikasi (kaitan aktivitas, pengalaman sehari-hari dan bacaan).
- Remaja diajak membaca ayat hafalan bersama-sama.
APLIKASI
Biasanya bagi anak muda kata ditikung terkait dengan pacar yang direbut teman, atau teman yang lebih dulu nembak gebetan kita. Gimana rasanya? “sakit!”
Dari situ kita bisa membayangkan sakit hatinya Esau yang ditikung adiknya terkait berkat. Meski berkat itu berbentuk kata-kata tapi dalam tradisi Israel, kata-kata berkat terkait dengan seluruh hidup, usaha dan rejeki yang akan diterima. Jadi tentu sangat berat bagi Esau…
Sedangkan Yakub, sekalipun ragu tetap saja melakukan perintah ibunya (Kenapa Yakub sulit untuk berkata jujur?). Pada bagian ini remaja diajak untuk mengingat pengalaman games jujur atau tantangan tadi. Mengapa mereka lebih banyak memilih tantangan dari pada jujur? Mengapa kejujuran tampak lebih sulit? (Apa karena takut, malu, enggan, dsb).
Akhirnya berkat itu diterima, tetapi konsekwensinya, Yakub tidak lagi dapat bersama dengan keluarganya – dengan ibu yang sangat menyayanginya, dengan ayah yang pasti dihormatinya dan dengan saudara kembarnya. Sedih pasti!
Di sisi lain, Esaupun tentu hancur, kehilangan berkat dalam hidupnya, merasa terluka oleh ibunya dan marah, kecewa, sedih oleh belahan dirinya- yaitu adik kembarnya sendiri. Menang jadi arang, kalah jadi abu! Dalam kebohongan, baik si pembohong ataupun yang dibohongi tidak ada yang beroleh keuntungan, apa lagi suka cita dan damai!
Pengalaman Yakub kali ini kiranya dapat menjadi pelajaran bagi para remaja sekalian. Dalam hubungan dengan orang tua, teman, teman dekat, sahabat, mari kita belajar untuk jujur! Sehingga tidak ada yang tersakiti/dirugikan dan kebersamaan dapat terpelihara.
AKTIVITAS
Game : Jujur atau tantangan
Cara : Remaja diajak menyanyi salah satu lagu yang bernada semangat (misalnya: lagu tema). Sambil menyanyi pamong membawa benda (buku/ kotak/ bunga, dsb) yang harus diestafetkan dari remaja satu ke remaja yang lain. Ketika pamong bilang ‘stop’ maka remaja yang memegang benda tersebut dipersilahkan maju, kemudian di tanya “jujur atau tantangan?” Jika remaja memilih jujur, maka dia harus menjawab dengan jujur pertanyaan yang diajukan oleh pamong (pertanyaan bebas, misalnya: siapa nama pacarmu?). Jika memilih tantangan, maka pamong memberi perintah/tantangan untuk dilakukan oleh remaja (misal: memimpin nyanyian sambil mengkreasi geraknya)
LAGU TEMA :
Hati-hati gunakan matamu (spc song for kids 153)
*mata= telinga, mulut, tangan
BAHASA JAWA
LANGKAH-LANGKAH BERCERITA
- Remaja diajak nindakne aktivitas
- Arek Remaja diajak maca Alkitab:waosan dino iki.
- Remaja dijak cerita-cerita pengalaman gegayutan karo tembung “ditikung”.
- Pamong nyeritakake aplikasi.
- Remaja diajak maca ayat hafalan bareng-bareng.
APLIKASI
Umume nek krungu tembung ‘ditikung’ kanggone cah enom, gegayutan karo pacar utawa gebetan sing jebule dipek kanca. Yok apa rasane? ngenes!
Gambaran bab tikung-menikungbisa nggambarake perasaane Esau nalika adike, Yakub, nikung bab berkah peparinge bapake. Sanadyan berkah kang kacaritakne awujud ukara, nanging kui nduweni aji, awit uga gegayutan karo uripe sing nampa berkah – usaha lan uga rejeki kang ditampa. Mesti ndadekne gela atine Esau.
Kanggene Yakub, sanadyan mangu-mangu tapi apa sing didhawuhke ibune ya tetep dilakoni. Dekne tetep ngapusi bapake lan nyrobot berkahe mase. Kira-kira kena apa Yakub kangelan tumindak jujur. (ing pembahasan iki, arek remaja diajak ngeling-eling pengalaman games “jujur atau tantangan”, luwih akeh sing milih jujur apa tantangan? Kena apa? – opo wedi, isin, lsp)
Ing cerita, pungkasane berkat kuwi ditampa dening Yakub, nanging ana ‘konsekwensi’ne, yaiku kudu ngalih saka kampunge, pisah karo wong tuwa lan sedulure. Sedih? Mestine!
Esau uga nandhang ‘konsekwensi’ kang ora entheng, kejaba sedih lan nlangsa, Esau uga ora isa ketemu maneh karo adhine, sesambetan karo ibune mesti iya owah.
Unen-unen bahasa Indonesia “Menang jadi arang, kalah jadi abu!” nyata banget ing cerita dina iki. Goroh kui wusanane mung nekakne kasusahan, tumrap sing nindakake lan ugi kang dadi korban.
Pengalaman Yakub dina iki isa dadi pepiling tumrap kita. Ing keluarga, kekancan, sedulur, lan pacangan (pacaran), ayo kita tansah jujur, satemah ora ana kang lara ati, lan uga sesambetan kui lestari.
AKTIVITAS
Game : jujur atau tatangan
Cara : Remaja diajak nyanyi lagu kang semangat (conto: eling-eling). Karo nyanyi, pamong nyekel barang (isa buku, bulpen, kotak, lsp). Barang mau kudu ‘diestafetkan’/ dicekel gantian dening para remaja. Nalika pamong mbengo “Hop! (stop)” remaja sing ketepakan nyekel barang mau kudu maju nyang ngarep. Terus pamong nakoni”pilih jujur apa tantangan?” nek umpama bocahe milih jujur, berarti kudu njawab pertanyaan opo wae sing ditakokne pamong (umpamane: sapa jenenge pacarmu?). nanging, nek milih tantangan, pamong isa ngutus remaja nindakne kaya kang dikarepke (conto: gerak dan lagu, lsp)
LAGU TEMA
Hati-hati gunakan matamu (spc song for kids 153)
*mata= telinga, mulut, tangan
Gambar: Sweetpublishing.com