Bacaan : 2 Korintus 9 : 6-9
Tahun Gerejawi : Masa Raya Unduh-Unduh
Tema : Masa Raya Unduh-Unduh
Tujuan : Anak dapat menjelaskan alasan pentingnya memberi persembahan dengan cara yang benar dan menyebutkan contoh memberikan persembahan yang benar.
Lagu Tema : KJ 434: 1-2 “Allah Adalah Kasih”
PENJELASAN TEKS: (Untuk Pamong)
Bagi Paulus, memberi itu bukan berarti kehilangan, melainkan merupakan semacam pemicu untuk menghasilkan keuntungan besar bagi yang memberi. Paulus juga tidak berbicara tentang jumlah pemberian, tetapi lebih kepada kualitas yang didasari kerinduan dan motivasi dalam memberi. Kita juga mengingat akan cerita seorang janda yang sedikt dalam memberi persembahan, tetapi Allah menganggapnya banyak karena dibandingkan dengan seluruh yang dimilikinya. Maka pemberian itulah yang bisa dianggap sebagai pemberian yang sempurna karena didasari oleh motivasi dalam memberi.
PERSIAPAN CERITA :
Pamong menyiapkan sebuah peragaan dengan memberi penjelasan secukupnya :
- Ada seorang anak yang memperagakan seorang pengemis yang sedang meminta-minta.
- Dua orang anak memperagakan sedang melintas di depan pengemis tersebut. Namun hanya diam tidak ada reaksi apa-apa malah tidak menghiraukan pengemis tersebut.
- Kemudian ada seorang anak berjalan di depan pengemis tersebut, tetapi juga tidak memberi hanya melihat sepintas setelah melihat isi kantongnya.
- Pamong kemudian meminta semua anak untuk bertepuk tangan terhadap peragaan tersebut, dilanjutkan dengan beberapa pertanyaan. Sebagai berikut:
- Mana yang menurut anak-anak sikap yang benar terhadap para pengemis.
- Seandaninya mereka menemui orang tersebut dan diminta berdoa terhadap pengemis tersebut, kira-kira isi doanya seperti apa.
- Bagaimana jika ternyata pengemis tu adalah Tuhan dalam bentuk lain untuk menguji umat-Nya?
(memang tidak ada jawaban yang benar, namun anak akan memberi solusi atau contoh konkrit tentang cara memberi).
CONTOH CERITA (Untuk Anak-anak)
Selamat pagi Anak-anak,
Apa kabar? Masih mencintai Yesus? Setia menjadi anak-anakNya?
Pada hari ulang tahun seorang remaja yang bernama Peter, ia mendapatkan beberapa hadiah dari temannya. Tetapi kedua orang tuanyapun memberi sejumlah uang yang ditaruh di 2 amplop yang berbeda, dengan tulisan sebagai petanda, satu dari ayahnya dan yang satunya dari ibunya. Dia kemudian membuka semua bungkus hadiahnya, namun dia memisahkan dua amplop yang berasal dari kedua orangtuanya. Ibunya bertanya, kenapa tidak sekalian dibuka saja amplop tersebut. Peter menjawab bahwa amplop itu untuk Tuhan Yesus. Ibunya bertanya apakah keduanya untuk Tuhan Yesus. Peter menjawab bahwa amplop yang satu memang milik Tuhan Yesus, tetapi amplop yang satunya adalah hadiah dari saya untuk Tuhan Yesus. Peter menjelaskan bahwa ia telah menerima banyak hadiah dari Tuhan Yesus melalui beberapa temannya, dan baginya itu sudah lebih dari cukup. Maka dia harus menyiapkan yang terbaik untuk Tuhan yang sudah memberi hadiah, dan ia tahu bahwa dari semua hadiah yang diterimanya pastilah yang dari orangtua yang terbaik. Maka dipilihlah oleh Peter hadiah terbaik untuk Tuhan.
Anak-anak yang mencintai Tuhan, Dari cerita ini, kita bisa melihat bahwa kita mempunyai Tuhan yang senantiasa menyediakan beragam hadiah kepada kita melalui siapa saja. Maka sebagai wujud ungkapan syukur, seperti yang dilakukan oleh Tuhan yang senantiasa memberi yang terbaik, demikianlah yang dilakukan oleh Peter. Apa yang dilakukan oleh Peter adalah langkah yang tepat karena merasa bersyukur, maka dia menyiapkan yang terbaik yang ia berikan kepada Tuhan. Selain didasari dengan rasa syukur, ia juga memberi dengan ketulusan hatinya. Seperti firman Tuhan hari ini, memberi menurut kerelaan hatinya, tidak dengan sedih atau karena paksaaan. Itulah wujud dari ucapan syukur dan ketulusan hati.
Bentuk yang kita berikan kepada Tuhan, ada banyak ragamnya, bisa kepada sesama yang sedang dalam kekurangan. Sebab Allah memang menghendaki kita untuk memperhatikan mereka yang memerlukan pertolongan. Sikap acuh bukanlah sikap anak Tuhan. Allah melihat kualitas diri seseorang dilihat juga bagaiman sikap kita memperhatikan orang lain yang kekurangan. Allah menilai baik dan amat baik bagi kita yang suka memberi dengan penuh sukacita kepada sesama. Apalagi kepada Tuhan. Kita memberi tidak didasarkan kepada keinginan akan mendapatkan lipat kali ganda berkat dari Tuhan, tetapi kita memberi karena kita orang yang berkualitas sebagai anak-anak pilihan Tuhan. Tuhan memberkati kita. Amin.
Lagu Tema : KJ 434: 1-2 “Allah Adalah Kasih”
AKTIVITAS
- Minta anak-anak menulis pengalamannya pada saat memberi kepada orang lain/ teman.
- Menceritakan kepada teman berkelompok bagaimana pengalaman itu terjadi.
- Menulis langkah-langkah terbaik mempersembahkan kepada Tuhan, sebuah komitmen/Janji/Keinginan yang Tulus.