Beriman Tetap Teguh Tuntunan Ibadah Natal 25 Desember 2020 untuk Remaja

10 December 2020

Judul : Beriman Tetap Teguh
Tahun Gerejawi: Natal
Tema : Kelahiran Yesus
Bacaan Alkitab : Matius 1: 18-25
Ayat Hafalan: “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” yang berarti: Allah menyertai kita.” (Matius 1:23)
Lagu Tema : Kidung Jemaat 416 “Tersembunyi ujung Jalan

Tujuan

  • Remaja dapat menyimpulkan keteguhan hati Yusuf dalam menjalankan perintah Allah.
  • Remaja dapat menjelaskan hambatan untuk bersikap teguh hati dalam menjalankan perintah Allah.
  • Remaja dapat menjelaskan faktor pendukung untuk bersikap teguh hati dalam menjalankan perintah Allah.

Penjelasan Teks (Hanya untuk Pamong)
Perhatian utama dalam kisah ini sebenarnya adalah tempat Yesus yang sesungguhnya dalam silsilah kemesiasan melalui Yusuf, dan puncaknya tercapai dalam keputusan Yusuf untuk menjadikan Yesus sebagai Anak Daud, dengan memikul tugas sebagai ayah secara hukum. Namun keputusan yang diambil itu bukan sebuah keputusan yang mudah. Mengetahui tunangannya mengandung, kita dapat melihat keterkejutan Yusuf, dan rencananya dalam ayat 18-19 mengandaikan bahwa Yusuf curiga bahwa Maria telah dibujuk atau diperkosa. Sebagai orang yang tertib menaati hukum Perjanjian Lama, Yusuf tidak dapat mengambil Maria sebagai istrinya. Ia juga tidak ingin Maria diadili karena dituduh berzinah, sehingga Yusuf memutuskan untuk mendahului proses pengadilan dengan cara menceraikannya. Proses perceraian dilaksanakan bukan dalam sidang pengadilan, melainkan tergantung pada inisiatif pihak pria (lihat Ul. 24: 1).

Rencana Yusuf disela dalam ayat 20-23 dengan penampakan utusan Allah dalam sebuah mimpi. Pesan malaikat ini berisi pemberitahuan bahwa Yesus dikandung dari perawan oleh Roh Kudus dan pentingnya memusatkan perhatian kepada nama Mesias. Sebagai anak sah dari Yusuf, Yesus akan disebut Anak Daud. Pesan Malaikat yang diterima Yusuf dalam mimpi menenteramkan kekhawatirannya. Tidak hanya bahwa Maria tidak dibujuk atau diperkosa, tetapi anak ini telah dikandung berkat Roh Kudus dan layak disebut Anak Daud, Yesus dan Imanuel. Yusuf bertindak sesuai dengan pemberitahuan ilahi dan mengambil Maria sebagai istrinya (ayat 24). Yusuf sangat teguh dalam mentaati perintah Tuhan.

Pendahuluan
Bagi remaja menjadi 3 kelompok, lalu minta mereka mencari 5 (lima) ayat dalam Perjanjian Baru yang ada kata Yusuf di dalamnya dengan ketentuan sebagai berikut:

  •  Satu perikop hanya boleh diambil satu ayat saja.
  •  Kelompok yang pertama selesai dan jawabannya benar akan mendapat hadiah.
  •  Kelompok yang paling akhir selesai akan mendapatkan hukuman.

Catatan: Pamong menyediakan satu bungkus permen untuk yang menang (bisa hadiah sederhana lainnya).

Cerita
Ketika mendapatkan perintah dari seseorang, kita semua punya alasan masing-masing untuk mentaati perintah tersebut. Ada yang mentaati perintah karena memburu hadiah, ada yang melakukannya karena takut dengan hukuman. Sama seperti yang baru saja kita lakukan. Namun ada juga yang melakukan perintah dengan keteguhan hati dan tulus karena itu dipandang sebagai tanggung jawab yang harus diterima dan dilakukan.

Pamong mengajak remaja membaca bacaan hari ini: Matius 1: 18-25

Yusuf memiliki perintah yang sebenarnya sangat berat untuk dilakukan, apalagi dalam situasi yang tidak wajar. Bayangkan bahwa tunangan yang dicintainya telah mengandung seorang bayi yang dia tidak tahu darimana asalnya. Maka berat sebenarnya bagi Yusuf untuk menerima hal itu. Namun pada akhirnya ketika Allah berbicara melalui malaikatNya kepada Yusuf dalam mimpi, akhirnya Yusuf tahu bahwa semuanya berasal dari Allah. Allah juga meneguhkan hati Yusuf untuk menjadikan Maria sebagai istrinya. Maka, Yusuf pun melakukan apa yang diperintahkan Allah kepadanya dengan sepenuh hati. Apa yang datang dari Allah pasti demi sebuah kebaikan.

Tidak hanya Yusuf, Tuhan Allah pun memberi perintah kepada kita melalui firmanNya. Di hari Natal saat ini, yang kita peringati sebagai wujud kasih Allah yang dinyatakan kepada kita manusia dengan kelahiran putraNya, yaitu Sang penebus dosa, kita pun diperintahkan untuk menyatakan kasih Allah itu dalam kehidupan sehari-hari.

Mengasihi memang kata yang mudah diucapkan, namun banyak juga yang merasa sulit atau berat melakukannya. Egois dan tidak peduli dengan orang lain juga bisa menjadi hambatan kita dapat mengasihi. Maka mari belajar dari Yusuf yang berteguh hati melakukan perintah Allah dan tidak hanya memikirkan dirinya sendiri. Selamat melakukan perintah Allah dengan sepenuh hati.

Aktivitas
Pamong mengajak semua remaja berpasangan dan memberi waktu untuk saling mendoakan di hari Natal ini (saling mendoakan untuk keluarga dan harapan).

Setelah selesai berdoa, remaja diajak untuk berikrar bersama-sama! Contoh:

Saya remaja GKJW Cangkring berjanji:

  •  Beriman teguh kepada Tuhan sampai akhir hayat
  •  Melakukan perintah Tuhan dengan semangat dan tidak mudah menyerah
  •  Mengasihi dan peduli kepada semua orang

Renungan Harian

Renungan Harian Anak