Tahun Gerejawi : Adven 4
Tema : Pemberitaan Kelahiran Yesus
Bacaan Alkitab : Matius 1: 1-17
Ayat Hafalan: “Hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Matius 19:19)
Lagu Tema : Kidung Ria 38“Ku Cinta Keluarga Tuhan”
Tujuan:
- Remaja dapat menjelaskan silsilah Yesus Kristus.
- Remaja dapat menghargai silsilah dalam keluarganya.
- Remaja dapat membuat pohon keluarga silsilah keluarganya.
Penjelasan Teks (Hanya untuk Pamong)
Silsilah dalam permulaan Injil Matius menempatkan Yesus dalam tradisi Yahudi. Yesus adalah Anak Abraham dan Daud maupun kelanjutan dari garis keturunan Daud sesudah pembuangan tahun 587 SM. Nama-nama dalam silsilah, yaitu Abraham sampai Abihud dalam ayat 13, ditemukan dalam Perjanjian Lama. Di sini, nama-nama itu diatur dalam tiga kelompok, masing-masing terdiri dari 14 nama (ayat 17). Sejarah Israel dilacak mulai dari Abraham (ayat 2), dengan titik puncaknya pada masa Raja Daud (ayat 6), dan titik terendahnya pada masa pembuangan ke Babel (ayat 11), sampai kepada pemenuhannya dalam Yesus Mesias (ayat 16).
Yang menarik bahwa dalam silsilah Yahudi yang biasanya diisi oleh nama-nama lelaki saja, ada empat nama perempuan yang dimasukkan di sana dan tentunya ini tidak biasa. Lebih lagi, bahwa keempat nama perempuan ini memiliki penggambaran yang tidak baik dalam Perjanjian Lama. Tamar (ayat 3) berpura-pura menjadi pelacur dan mengandung anaknya dengan Yehuda, ayah mertuanya (lih. Kej. 38). Rahab (ayat 5) adalah seorang pelacur dari Yerikho yang hidupnya diselamatkan karena persekongkolan dengan mata-mata Yosua (lih. Yos. 2:6). Tradisi yang menyatakan bahwa ia adalah ibu Boaz hanya ditemukan dalam Injil Matius. Rut (ayat 5) adalah seorang wanita Moab yang menggabungkan diri dengan Israel melalui keluarga suaminya (lih. Rut). Istri Uria adalah Batsyeba (ayat 6); dengan cara yang memalukan Raja Daud mengambilnya untuk menjadikannya istri (2 Sam 11).
Melalui itu semua dapat kita pahami bahwa silsilah Yesus yang dinyatakan ini mendobrak kebiasaan lama dan menunjukkan keistimewaan Yesus. Apalagi kelahirannya pun secara istimewa. Selain itu juga dapat kita maknai bahwa sejarah perjalanan keluarga tidak selamanya tercatat baik menurut pandangan umum, namun hendaknya kita tetap dapat menghargai silsilah keluarga kita walau apapun kenyataannya.
Pendahuluan:
- Ajak remaja bermain “family roots”:
Remaja dibagi 3 kelompok (menyesuaikan jumlah remaja), lalu layaknya cerdas cermat, mereka diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan terkait dengan nama keluarga. Kelompok yang paling banyak menjawab dinyatakan sebagai kelompok terpaham silsilah keluarga.
Daftar Pertanyaan:
- Ajak remaja membaca Matius 1: 1-17!
Cerita
Apa ada dari kelompok tadi yang tidak bisa menjawab pertanyaan satu pun?
Penting bagi kita untuk mengetahui nama-nama daftar silsilah seperti keponakan, sepupu, om ipar dan sebagainya, sehingga dalam pertemuan-pertemuan keluarga atau ketika bertemu dengan saudara, kita tidak seperti orang asing. Apalagi kita semua lahir, keluarga kita ada, pasti dari keturunan sebelum kita.
Sama seperti kelahiran Tuhan Yesus ke dunia. Memang Tuhan Yesus lahir karena kuasa Allah yang membuat Maria mengandung, namun kelahiran Tuhan Yesus juga di dalam keluarga besar Yusuf dan Maria. Maka itulah mengapa dalam bacaan kita tadi dijelaskan silsilah keluarga Yesus dari sejak Adam sampai kepada ayahnya, Yusuf. Dengan melihat daftar silsilah itu, orang akan mengerti bahwa Yesus pun memiliki darah keturunan dari Raja Daud. Selain itu, dengan menunjukkan daftar silsilah tersebut, maka ada penghargaan kepada para leluhur yang kehidupannya ternyata berperan atas keberadaan Yesus dan orangtuanya.
Oleh sebab itu, silsilah keluarga bukan hanya sekedar untuk diketahui, namun juga untuk dihargai. Sehingga kehidupan bersama akan terasa menyenangkan dan menenangkan, yaitu ketika semua anggota keluarga besar saling mengenal dan saling menghargai. Tidak ada keluarga yang sempurna, silsilah Yesus pun tidak sempurna. Namun justru di tengah ketidak-sempurnaan keluarga kita itulah kita belajar untuk menghargai dan saling menyempurnakan.
Aktivitas
Ajak remaja mengisi pohon keluarga, dengan minimal sampai pada kakek/nenek buyut (Pamong terlebih dahulu menggandakan gambar pohon keluarga sejumlah remaja)
Catatan untuk tanggal 25 Desember: Pamong mempersiapkan hadiah sederhana(permen atau kue ringan) untuk pemenang kuis!