Judul: Membagikan Sukacita Natal kepada Semua Orang
Tahun Gerejawi: Hari Natal
Tema: Pewarta yang Kreatif dan Inklusif
Bacaan: Lukas 2: 8-11; 17-18.
Ayat Hafalan: Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan 1 bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. (1 Timotius 4:12)
Lagu Tema: KJ 120 “Hai Siarkan di Gunung”
Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Malaikat datang secara pribadi kepada para gembala di padang untuk menyampaikan kabar tentang kelahiran Bayi Yesus. Para gembala adalah orang-orang pilihan yang sudah ditentukan dari sorga untuk menerima kabar sukacita. Itu berarti mereka juga berharga di mata Tuhan.
Natal adalah tentang kabar sukacita karena di dalamnya mengandung sebuah unsur penerimaan, pengampunan dan kasih. Coba kita membayangkan, bagaimana rasanya orang yang dikucilkan, ditolak, sering dianggap berbeda, tetapi mendapat penerimaan yang spesial dari malaikat Tuhan Allah sendiri?? Pasti mereka juga merasakan keistimewaan sebagai orang-orang yang terpilih dan dikasihi. Meskipun awalnya mereka sempat takut ketika malaikat tiba-tiba datang menjumpai mereka.
Para gembala mendapatkan pengalaman yang langka sekaligus berharga. Pengalaman pertama dijumpai oleh malaikat, dan kedua berjumpa dengan bayi Yesus yang lahir ke dunia. Penerimaan yang mereka alami, menggugah semangat iman dan harapan yang menyukacitakan sehingga mereka memiliki keberanian untuk menjadi pewarta berita sukacita kelahiran Yesus. Pesan Malaikat “Jangan Takut” meresapi hati dan pikiran para gembala bahwa mereka memang tidak perlu takut lagi, sebab mereka diterima, didengarkan dan mereka dihargai, tidak dibedakan dengan yang lainnya. Para gembala adalah para pewarta yang kreatif dan inklusif.
Refleksi Untuk Pamong
Kabar sukacita tentang natal selalu mengajak setiap orang percaya untuk hidup menjadi pewarta. Para pamong juga adalah para pewarta itu sendiri seperti gembala-gembala tadi. Pamong adalah orang-orang yang dipilih untuk melanjutkan semangat para gembala mengabarkan kelahiran Tuhan Yesus pada semua orang. Oleh karena itu, pamong juga diajak untuk menciptakan ruang pelayanan yang ramah, tidak membeda-bedakan, dan menerima semua orang, sebagai wujud dari menjadi pewarta yang kreatif dan iklusif.
Tujuan
- Remaja dapat memahami pesan natal tentang upaya untuk menerima semua orang dengan kasih.
- Remaja dapat menjadi pewarta berita sukacita natal yang kreatif dan ditujukan bagi semua orang.
- Remaja dapat mewujudkan sikap iklusif, atau ruang yang ramah dan menghargai setiap orang tanpa membeda-bedakan.
Pendahuluan
- Ajak remaja untuk menuliskan di kertas tentang perasaan takut yang pernah mereka alami di sekolah dan di rumah. Minimal pengalaman rasa takut 1 di rumah dan 1 di sekolah.
- Setelah menulis pamong dapat mengumpulkan dan membacakannya bersama-sama tanpa menyebutkan nama.
- Berikan arahan terlebih dahulu bahwa manusia itu sejatinya diciptakan sebagai makhluk sosial, makhluk yang saling berinteraksi, dan bersosialisasi dengan sesamanya yang lain.
- Dengan arahan tersebut, pamong dapat menggali pengalaman para remaja yang pernah mengalami takut saat berinteraksi dengan sesamanya, baik itu di keluarga maupun di rumah.
- Setiap remaja dalam proses pertumbuhannya pasti pernah mengalami rasa takut untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar, seperti takut tidak diterima atau takut dikucilkan.
Cerita
Di dalam kehidupan sebagai manusia, ada hal-hal yang tidak dapat dipungkiri pernah dirasakan oleh diri kita semua, yakni perasaan takut. Hampir bisa dipastikan bahwa, tidak ada seorang pun di dunia ini yang tidak pernah mengalami rasa takut. Rasa takut memang bermacam-macam bentuk dan penyebabnya Salah satunya adalah rasa takut karena tidak diterima, diabaikan, dan takut karena dikucilkan. Hal ini bisa disebabkan karena adanya kehidupan masyarakat lebih bersifat intoleran atau tidak menerima perbedaan. Lebih senang mengkotak-kotakkan golongan masyarakat berdasarkan status sosial, kedudukan, warna kulit dan agama. Para remaja dalam kehidupannya mungkin juga pernah mengalami hal yang demikian, rasa takut yang muncul karena tidak diterima dengan ramah.
Remaja yang dikasihi Tuhan, Natal mengajak kita untuk mengikis dan menghilangkan rasa takut tersebut. Karena sejatinya berita sukacita natal adalah tentang sebuah kisah penerimaan para gembala sebagai orang-orang yang dikasihi oleh Tuhan Allah. Pengalaman hidup dan kisah para gembala, mungkin sama dengan para remaja yang merasakan rasa takut. Rasa takut yang disebabkan oleh karena lingkungan tempat kita hidup masih belum ramah dan tidak semua menerima perebedaan dengan sikap yang baik. Demikian juga dengan para gembala, mereka adalah orang-orang yang tidak dianggap, golongan rendah, ditolak, dikucilkan, dan dianggap penjahat. Akan tetapi mereka adalah orang yang pertama menerima kabar sukacita kelahiran Yesus Sang Juruselamat. Itu artinya, Tuhan Allah tidak pernah membeda-bedakan umat dan semua anak-anakNya. Mereka adalah umat yang berharga, istimewa demikian juga semua remaja adalah anak-anak Tuhan yang berharga dan istimewa.
Hidup para gembala yang pernah mengalami ketakutan, mengalami perubahan total. Mereka yang awalnya adalah penerima berita sukacita, berubah menjadi lebih berani dalam menwartakan dan melanjutkan berita sukacita kepada semua orang. Apakah mereka didengar dan diterima?? Ya !! Bahkan semua orang yang mendengarkan menjadi heran, entah dengan cara apa dan bagaimana mereka menyampaikannya. Akan tetapi yang jelas, hidup mereka berubah, menjadi pewarta yang kreatif dan inklusif, dari yang tidak diterima menjadi yang menerima semua orang dan menghargai semua orang.
Para remaja milik Tuhan, selamat natal, selamat melanjutkan tugas para gembala. Wujudkan lingkungan kehidupan di manapun kalian berada dengan terus berupaya menerima, menghargai, serta mendengarkan setiap sesama kita, sekalipun banyak perbedaan. Dengan demikian, kita adalah pewarta-pewarta kabar sukacita yang sesungguhnya.
Aktivitas
Ajak remaja untuk membuat konten atau status di sosial media mereka masing-masing yang berisikan ucapan selamat natal, serta satu sampai dua kalimat kata-kata bijak yang positif.
Kata-kata bijak yang positif contohnya:
“Selamat Natal, selamat merayakan Kasih Tuhan Yesus yang menerima semua orang”
“Selamat Natal, Marilah menjadi pewarta kabar sukacita”
“Sukacita natal memampukan setiap orang tidak takut sebab semua orang berharga, dan istimewa” atau yang lain-lainnya.