Remaja GKJW, Bertumbuh Dalam Tekad Untuk Melayani Dan Bersaksi Tuntunan Ibadah Remaja 9 Juni 2024

Judul: Remaja GKJW, Bertumbuh Dalam Tekad Untuk Melayani Dan Bersaksi
Tahun Gerejawi: Penutupan Bulan Kespel
Tema: Bersaksi dan Melayani

Bacaan: Markus 3:20-35
Ayat Hafalan: Barangsiapa berkata, bahwa ia berada di dalam terang, tetapi ia membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang (1 Yohanes 2: 9)

Lagu Tema: Kidung Jemaat 424 : 2 Yesus Menginginkan Daku

Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Bacaan hari ini, bercerita tentang Tuhan Yesus yang dituduh/difitnah oleh Para Ahli Taurat. Sebenarnya kisah ini tidak bisa dilepaskan dari perikop-perikop sebelumnya. Sejak di pasal 1 sampai pasal 3, penulis kitab Injil, Markus menceritakan bagaimana Tuhan Yesus berkarya, mulai dari mengajar di rumah ibadah, mengajar dari kota ke kota, bahkan menyembuhkan orang sakit dan melakukan mukjizat (Mrk. 1:21-2:12; 3:1-12). Penulis Markus ingin menunjukkan kepada para pembacanya, bahwa Tuhan Yesus hadir di dunia ini sungguh-sungguh untuk melayani dunia, dan bukan supaya dilayani oleh dunia. Ia melayani mereka yang miskin dan rapuh, menolong dan menyembuhkan setiap orang sakit. Meskipun di tengah-tengah karya pelayanannya itu, Yesus juga tidak selalu bertemu orang-orang yang bisa menerimanya dengan baik. Secara khusus para Ahli-ahli Taurat dan orang Farisi, yang tidak sedang dengan karya pelayanan Tuhan Yesus karena pengikut-Nya pada saat itu semakin bertambah banyak.

Tuhan Yesus adalah tokoh yang bisa dikatakan viral pada masanya, sebab orang-orang selalu mengerumuni-Nya setiap kali Ia mengajar. Rupanya, ada perasaan kawatir dan takut  bahkan iri hati, yang tumbuh dalam hati orang-orang Yahudi kepada Tuhan Yesus (Mrk. 3:6). Oleh karena itu mereka, berusaha mencari cara agar Tuhan Yesus dibenci oleh orang-orang bahkan dibunuh. Cara itu adalah dengan menuduh/memfitnah Tuhan Yesus sebagai pribadi yang tidak waras, dan bersekutu dengan setan/Iblis dalam melakukan penyembuhan dan mukjiza-Nya. Akan tetapi, dalam ayat ke 23-30 Tuhan Yesus menunjukkan sikap yang tenang dan tidak murka dalam menghadapi mereka. Tuhan Yesus justru mengajarkan kepada mereka bahwa Ia melakukan semua pelayanan-Nya dengan Karya Roh Kudus (3:29). Pada perikop selanjutnya (ayat 31-35), juga masih memiliki kesinambungan, yang mana perkataan Tuhan Yesus di ayat ke 33-35 bukan sedang menyangkal keuarga-Nya sendiri. Namun makna keluarga dan saudara lebih luas dan tidak terbatas pada hubungan darah. Akan tetapi mencakup kehidupan beriman, yakni kita harus menjadi pelaku Firman Tuhan dan bersedia melayani seperti Tuhan Yesus. Maka kita semua menjadi saudara dan satu keluarga Tuhan.

Tujuan:

  1. Remaja dapat menganalisis dan menceritakn kejadian/peristiwa yang sedang dialami oleh Tuhan Yesus dalam bacaan Markus 3:20-30
  2. Remaja dapat menyimpulkan pesan dan nasehat Tuhan Yesus dalam Markus 3:31-35
  3. Remaja dapat mengerti bahwa, kehadiran Tuhan Yesus dan pelayanan-Nya tidak selalu bisa diterima dan disukai oleh orang-orang. Tuhan Yesus juga difitnah dan dihujat, namun IA tetap setia untuk melayani.
  4. Remaja dapat merencanakan kegiatan bersaksi dan melayani dalam kehidupan sehari-hari di lingkup kelurga, gereja dan masyarakat.

Pendahuluan

  1. Ajak remaja untuk membaca Markus 3:20-35
  2. Ajak Remaja membuka kamus Alkitab dan mencari arti kata Beelzebul.
  3. Ajak Remaja untuk berdiskusi dan menganalisis mengapa Tuhan Yesus dituduh kerasukan Beelzebul oleh Ahli-ahli Taurat.
  4. Kemudian berdasarkan bacaan, ajak remaja memberikan penilaian terhadap sikap Tuhan Yesus pada saat menghadapi orang banyak yang menuduh-Nya.
  5. Jawaban yang mungkin bisa didiskusikan bersama, bahwa Yesus tetap tenang dalam menghadapi fitnah atau Yesus memakai kesempatan ini untuk tetap mengajar dan memberitakan Kebenaran, yaitu tentang pentingnya memelihara kasih persaudaraan, dan setiap orang yang melakukan kehendak Bapa adalah keluarga Allah.

Cerita
Teman-teman remaja yang terkasih, apakah kalian di sini pernah mengalami difitnah atau dituduh melakukan hal-hal yang tidak kalian lakukan? (Berikan waktu kepada remaja untuk bercerita pengalaman mereka) Bagaimana perasaaan teman-teman pada saat mengalami peristiwa difitnah? Lalu apa yang teman-teman lakukan atau sikap apa yang teman-teman berikan untuk menanggapi peristiwa tersebut?

Sebenarnya, hidup kita selalu dekat dengan permasalahan ini. Di sosial media banyak contoh netizen atau warganet yang sibuk memfitnah orang lain melalui setiap komentarnya. Hanya dengan dua jari orang bebas mengetikkan apa saja, Mungkin kita juga pernah melontarkan komentar pedas yang secara tidak langsung menuduh orang lain. Ada yang memilih diam atau tenang saat difitnah atau dihujat. Akan tetapi tidak jarang juga ada orang-orang yang difitnah lalu bersikap reaktif atau marah-marah di sosial media.

Teman-teman yang terkasih, mau tidak mau, sikap kita bisa dipengaruhi oleh sosial media. Sehingga, bisa saja kita menjadi pribadi yang suka memfitnah dan marah-marah di sosial media. Tetapi apakah yang tidak baik itu kita perlu contoh? Tentu tidak! Lalu apa yang harus kita lakukan sebagai anak-anak Tuhan di tengah tantangan dunia seperti ini? Jawabannya adalah meneladani Tuhan Yesus.

Tuhan Yesus adalah pribadi yang sungguh-sungguh baik dalam setiap hal yang dilakukan, IA mengajarkan Firman, menyembuhkan dan memberikan mukjizat, berkumpul bersama orang-orang miskin dan lemah. Namun pelayanan-Nya tidak pernah mulus-mulus saja, karena selalu ada yang ingin menjatuhkan-Nya, secara khusus orang-orang Farisi dan Ahli Taurat.  Meskipun demikian, Tuhan Yesus meneladankan sikap hidup yang rendah hati, sabar, dan tetap mengasihi sekalipun difitnah atau dibully. Dari cerita dan peristiwa yang terjadi dalam bacaan hari ini, semua remaja milik Tuhan ini diajak untuk belajar seperti Yesus yaitu melayani dan bersaksi. Tugas dan panggilan orang Kristen untuk bersaksi dan melayani adalah hal yang mutlak, dan dan terus-menerus kita lakukan. Oleh karena itu, dalam Penutupan Bulan Kespel hari ini, mari kita menumbuhkan sikap dan karakter melayani yang baik, sebagai berikut:

  1. Sikap rendah hati. Sikap rendah hati ini adalah sikap yang tidak ingin menyombongkan diri sendiri, kekuatan atau kemampuannya sendiri. Seperti halnya Tuhan Yesus sekalipun IA difitnah dan dituduh, Tuhan Yesus tetap menunjukkan bahwa segala yang dilakukannya karena kekuatan Roh Kudus. IA tidak murka sekalipun memiliki Kuasa.
  2. Sikap sabar serta tenang. Kita harus mengelola emosi kemarahan atau kesedihan dengan baik. Emosi adalah perasaan yang wajar dimiliki oleh manusia. Ketika belajar tenang dalam menghadapi masalah/difitnah kita juga sedang belajar untuk tidak memperbesar permasalahan tersebut. Sehingga tidak muncul masalah yang baru.
  3. Tekad Bersaksi dan melayani, dalam kehidupan sehari-hari di lingkup keluarga, gereja dan masyarakat. Karena bersaksi dan melayani adalah wujud dari sikap kita untuk taat pada kehendak Allah. Sehingga kita semua layak disebut sebagai keluarga Tuhan Allah. Salah satu hal penting yang bisa kita wujudkan untuk bersaksi adalah, dengan bijaksana menggunakan sosial media untuk menyampaikan kebenaran, dan tidak menyakiti sesama kita. Dan remaja juga diajak mengembangkan panggilan perlayanannya saat di gereja.

Aktivitas
Ajaklah para remaja untuk membuat agenda melakukan perkunjungan kepada salah satu warga yang sudah sepuh atau adiyuswa yang tidak bisa pergi ke gereja karena sakit. Perkunjungan yang diagendakan bisa dilakukan setelah ibadah Minggu Remaja selesai, lalu dilanjutkan ke rumah salah satu warga sepuh/adiyuswa. Kemudian ajaklah warga adiyuswa tersebut bernyanyi, berdoa, dan mendengarkan cerita mereka. Namun jika tidak memungkinkan, agenda ini bisa dilakukan pada saat sore hari. Pamong atau pelayan dipersilahkan untuk menata.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak