Grup Jaman Now Tuntunan Ibadah Remaja 7 Oktober 2018

24 September 2018

Bacaan Alkitab: Kejadian 11 : 1-9
Tahun Gerajawi : Bulan Ekumene
Tema : Membentuk Persekutuan
Tujuan :

  1. Anak dapat menjelaskan bahwa perbedaan diciptakan oleh Tuhan.
  2. Anak dapat merancang kegiatan untuk meningkatkan kerukunan di tengah perbedaan.
  3. Anak menjelaskan hambatan untuk menjaga kerukunan di tengah perbedaan

Ayat Hafalan : “supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan” (1 Korintus 12 : 25)
Lagu Tema : Kidung Jemat no. 280 :  “Aku Percaya”

Penjelasan Teks

  1. Sebuah kisah etiologi, kisah asal usul yang menjelaskan perbedaan bahasa-bahasa dan bangsa-bangsa. Yang kemudian dipergunakan sebagai dampak dari dosa yang dilakukan manusia. Keterangan tentang Puncak sampai langit, menara yang sangat tinggi. Bukanlah dosa, bukan tanda kesombongan namun adalah hal yang lumrah sebagai bentuk pertahanan diri di sebuah kota.
  2. Merupakan tambahan pembukaan dari kisah panggilan Abraham. Jika semula yang hendak menonjolkan diri adalah sosok manusia, oleh Allah diganti dengan sosok Abraham sebagai tokoh penerus pekerjaan Allah. Nama besar, semula yang dimunculkan adalah manusia, kemudian diubah oleh Yahweh menjadi Abraham. Sehingga harus dipahami bentuk kebersamaan manusia haruslah menuruti kehendak Allah. Jika Allah campur tangan, intervensi, bukan menghukum tapi mengasihi.
  3. Tokoh utama dalam kisah ini pada awalnya adalah manusia, namun kemudian berganti menjadi tokoh Yahweh. Keinginan agar tidak tersebar, diperhadapkan dengan usaha Yahweh yang berusaha menjaga konsep penciptaan yaitu agar manusia tersebar (Kejadian 1:28). Disini dapat ditemukan bahwa keberadaan manusia dengan bahasa yang berbeda-beda adalah dikehendaki oleh Allah. Semangat menjaga persatuan dengan cara dan versi manusia, membangun kota dan menara ditanggapi Allah dengan membangun kebersamaan versi Allah, yaitu kebersamaan yang berkarya positif, bekerja dan memenuhi bumi. Perbedaan memang dirancang oleh Allah untuk bisa membawa berkat dan rahmat serta memenuhi janji Allah.
  4. Kisah ini bertumpu pada upaya menjaga keberlangsungan persekutuan. Namun hendaknya harus yang membangun dan bukan yang menjerumuskan. Terlebih kisah ini menjadi pengingat tentang manusia sebagai makhluk komunal dan sosial. Jika hendak membangun kebersamaan dan persatuan harus yang sesuai kehendak Allah. Hambatan membangun kerukunan adalah jika mendahulukan pemikiran versi manusia dan tidak mengajak Allah.
  5. Pada masa remaja merupakan masa untuk senang berkumpul dengan yang se-ide, se-nasib, se-status. Remaja memiliki mental BOND, yang bisa cenderung negatif dan ekslusifitas, merasa kelompok yang terbaik, menjadi tertutup dengan kelompok lain, mencari aman. Sehingga harus dicari solusi yang mengarahkan kepada hal yang positif. Banyak perkumpulan, group yang cenderung bernuansa negatif, dan menunjukkan sikap tidak hormat kepada Allah. Harusnya diubah menjadi komunitas yang peduli.
  6. Kelompok yang diikuti remaja yang ada haruslah membawa manfaat. Sehingga perlu mencermati group, kelompok, pertemanan yang diikuti oleh remaja, apakah membawa kebaikan, apakah memberi manfaat dan apakah berguna untuk masa depan ? diharapkan remaja bisa membentuk antara lain kelompok belajar dan group diskusi yang membangun diri dan kemampuannya.
  7. Dari sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia ada kisah Sumpah Pemuda. Ini merupakan perkumpulan pemuda dari banyak tempat. Membangun kelompok yang bermanfaat. Kelompok yang memiliki ide dan pemikiran serta tujuan yang sama untuk kemerdekaan bangsa. Dengan semboyan berbahasa satu, bisa menjadi pintu masuk kemerdekaan Indonesia.

Persiapan Cerita :

  1. Macam-macam contoh kamus bahasa asing
  2. Teks Sumpah Pemuda
  3. Gambar kelompok belajar

Langkah-Langkah Penyampaian :

Pembukaan/Pengantar/Ilustrasi

  • Menyebutkan kelompok dan group yang dimiliki (WA, FB dst)
    Remaja diajak mendata nama dan jumlah group di media sosial seperti WA dan FB.
  • Apa yang diperoleh dan dipelajari dari group itu
    Remaja diajak untuk menemukan hal positif dan “negatif” dari sejumlah group yang diikutinya itu. Dan bagaimana menyikapinya.

Inti Penyampaian/Fokus Cerita

  • Kisah tentang persatuan versi manusia dan versi Allah
    Remaja diajak untuk memahami bahwa manusia selalu ingin hidup berkelompok. Dalam kapasitasnya sebagai makhluk sosial pula, tentu ada aturan (rule) dan tujuan yang disepakati supaya kelompok tersebut bisa tertib dan memiliki arah. Pada kenyataannya, aturan dan tujuan yang disusun belum tentu mengarah kepada kebaikan.
  • Perbedaan bahasa sebagai sebuah rahmat
    Remaja diajak untuk mengingat tentang kisah Menara Babil. Pola kesatuan kelompok ternyata juga diwarnai dengan sisi perbedaan. Pengelompokan manusia tidaklah bisa bersifat tunggal (homogen) namun tentunya beragam (heterogen). Dengan demikian, kisah perbedaan bahasa menunjukkan kisah kondisi manusia adalah beragam. Dari keragaman inilah muncul pemahaman agar sesama manusia bisa saling melengkapi.
  • Menyelami upaya persatuan yang bisa dicontoh di kalangan remaja
    Remaja diajak untuk memahami fenomena remaja yang senang berkelompok. Mulai yang bernuansa baik misalnya kelompok belajar, hingga ada yang bernuansa negatif misalnya gank motor yang tidak tertib lalu lintas.
  • Hambatan menjaga persatuan
    Remaja diajak untuk menilai kebersamaan dan persatuan dalam kelompok dan group nya dilandasi dengan semangat apa. Apakah untuk kebaikan ataukah sebaliknya. Jika terdapat perbedaan dasar dan tujuan dalam membentuk sebuah kelompok, maka persatuannya akan sulit terbangun.

Penerapan

  • Membuat data kelompok, group di media sosial yang diikuti oleh remaja.
  • Mencatat manfaat yang diperoleh. Dalam hal ini remaja diajak untuk menilai kelompok / groupnya mampu membangun iman kepercayaan kepada Yesus ataukah tidak.

Aktivitas

Membentuk kelompok belajar dengan teman satu kelas. Dalam hal membentuk kelompok tidaklah saling membeda-bedakan latar belakang agama dan suku.


Gambar: Sweetpublishing.com

Renungan Harian

Renungan Harian Anak