Bacaan Alkitab: 1 Korintus 3 : 1-9
Tahun Gerajawi : Bulan Ekumene
Tema : Antar Denominasi
Tujuan :
- Anak dapat menyebutkan nama gereja selain GKJW yang ada di lingkungannya.
- Anak dapat mencirikan ajaran dari beberapa gereja yang berbeda.
- Anak dapat mencirikan sikap orang yang menghargai perbedaan.
- Anak dapat menyebutkan hambatan dalam menghargai perbedaan antar gereja.
Ayat Hafalan : “TUHAN, aku cinta pada rumah kediaman-Mu dan pada tempat kemuliaan-Mu bersemayam” (Mazmur 26 : 8)
Lagu Tema :
- “Ku Tak Pandang Dari Gereja Mana”
- Kidung Jemaat no. 252 : “Batu Penjuru Gereja”
PENJELASAN TEKS/ TAFSIR :
- Terdapat beberapa gambaran tentang proses hidup umat percaya di Korintus, yaitu :
- Gambaran bayi, adanya ketidakdewasaan jemaat Korintus, belum mampu menyerap makanan selain makanan bayi yang lembut.
- Gambaran pertanian, pentingnya kerjasama dan kesatuan sebagai tugas dan tujuan pelayan Tuhan yang menanamkan benih ajaran Yesus. Sehingga tidak perlu dipertentangkan dan jangan dipersaingkan namun justru sebagai proses yang berjalan simultan.
- Gambaran bangunan, dimana Yesus sebagai pondasi yaitu dasar berdirinya jemaat.
- Gambaran bait Allah, keberadaan terbangunnya persekutuan dibangun oleh jemaat Korintus secara bersama-sama.
- Melalui ajaran Paulus, jemaat dididik untuk menemukan yang hakiki, yaitu Allah sebagai pusat dan sebagai yang utama. Dalam hal ini, pertumbuhan dan perkembangan persekutuan antara Apolos dan Paulus memiliki memiliki dinamika, sejarah, proses masing-masing. Sehingga perlu saling melengkapi. Karena itu seharusnya tidak boleh merasa sebagai yang paling hebat, semua karena Allah. Sekaligus tidak boleh merasa sebagai gereja yang lemah dan rendah diri, semua untuk Allah. Sebaliknya, harus mengupayakan mengembangkan persekutuan yang telah diberikan Allah
- Dalam sejarah gereja, adanya perpisahan antar gereja karena ada perbedaan pandangan. Secara singkat dipaparkan sebagai berikut ini:
Pada awalnya, abad pertama, hanya ada satu macam gereja yang tidak lama kemudian muncul perpecahan kecil. Perpecahan yang besar terjadi pada abad 11, gereja terpecah menjadi 2, dari semula disebut katolik (umum), menjadi gereja ortodoks timur dan dan gereja katolik roma. Gereja Katolik Roma ini kemudian juga terpecah 2 yaitu Gereja Katolik Roma dan Gereja Protestan. Gereja Protestan sendiri kemudian juga terbagi 3 arus utama yaitu Lutheran, Calvinis dan Anglikan. Dari 3 aliran ini kemudian menjadi beragam aliran antara lain Mennonit, Baptis, Methodis, Mormon, Adventis, Saksi Yehova, Bala Keselamatan, Pentakosta, Kharismatik, Injili, New Age Movement dan lain-lainnya. - Banyak gereja adalah sebuah anugerah, bisa lebih banyak yang melakukan panggilan kepercayaan kepada Yesus, namun perlu dilandasi dengan kesepahaman. Membangun kesepahaman dan tujuan bersama antar gereja untuk kemuliaan Allah. Tidak saling mencuri domba namun saling bekerjasama saling membantu agar nama Tuhan semakin dipermuliakan. Dalam konteks Indonesia, tentunya dikenal istilah PSMSM (Piagam Saling Menerima dan Saling Mengakui) yang bisa menjadi pedoman kehidupan persekutuan gereja di Indonesia. Antar gereja berusaha saling mengakui dan saling menerima sebagai bagian dari satu tubuh yang sama. Diharapkan juga antar gereja tidak boleh saling merusak dan melampaui wewenang, antara lain dalam hal pelaksanaan baptisan.
- Remaja bisa memiliki peran dalam menjaga persekutuan sesama gereja. Dalam hal ini remaja dilatih untuk menjadi warga jemaat yang bertanggung jawab atas pertumbuhan dan perkembangan oikumene yang ada disekitarnya.
PERSIAPAN CERITA : Gambar sampul buku “Berbagai Aliran Gereja” (bisa mencari di google)
LANGKAH-LANGKAH PENYAMPAIAN
Pembukaan/Pengantar/Ilustrasi
- Diskusi tentang skema aliran gereja.
Remaja diajak untuk memahami bahwa ada banyak arus dan aliran gereja yang ada di dunia. Namun dari semua aliran itu, tetaplah bersumber di kepercayaan kepada Yesus.
- Bagaimana pengalaman perjumpaan dengan warga gereja lain.
Remaja diajak untuk saling bercerita pada saat bertemu dan sharing dengan rekannya yang menjadi anggota gereja yang lain. Mungkin bisa pada saat pelajaran agama Kristen di sekolah.
Inti Penyampaian/Fokus Cerita
- Menyanyi lagu “Kutak pandang dari gereja mana”.
Remaja diajak berdiskusi tentang lagu tersebut. Sekaligus mencari maknanya dalam membangun semangat oikumene. Pada intinya para remaja dibawa kepada arah kesadaran bahwa inti utama ajaran dari Yesus jangan tertutupi oleh pengajaran yang bersumber dari manusia.
- Hambatan dalam hubungan oikumene
Remaja diajak untuk menuliskan hambatan dalam hubungan dengan gereja yang lain. Misalnya faktor manusianya, faktor jarak, faktor ajaran dan faktor sarana komunikasi.
Penerapan
- Tanya jawab tentang pokok ajaran gereja :
Remaja didorong untuk berani bertanya kepada rekannya yang dari gereja lain. Agar saling berdiskusi tentang pelaksanaan Baptisan dan Pelaksanaan Perjamuan Kudus. Bagaimana pengalaman di masing-masing gereja, menurut cerita dari gereja lain.
AKTIVITAS
- Mapping oikumene.
Pada hal ini, remaja diminta menyiapkan kertas dan alat tulis. Kemudian menggambarkan lokasi gedung gerejanya. Dilanjutkan memetakan lokasi antar gereja terdekat. Kemudian mendeskripsikan dalam hal jarak, bentuk gedung gereja, pelayanan yang dilakukan untuk remaja serta mencari kemungkinan menjalin kegiatan yang bisa dilakukan bersama-sama.
- Perkunjungan antar gereja sehingga bisa saling tahu dan kenal pada saat perayaan hari raya keagamaan.