Judul: Butterfly Effect
Tahun Liturgi: Pekan Anak
Tema: Kecil yang Berdampak
Bacaan: Yohanes 6: 1-15
Ayat Hafalan: “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar.” (Lukas 16:10)
Lagu Tema: Janganlah Jemu Berbuat Baik
Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Mukjizat Yesus memberi makan 5000 orang terjadi di wilayah Galilea, Palestina. Ketika Yesus dan murid-murid-Nya pergi ke Danau Tiberias, orang berbondong-bondong mengikuti-Nya karena telah mendengar dan melihat mukjizat penyembuhan yang dilakukan Yesus. Di dalam ketiga Injil Sinoptik (Matius, Markus, Lukas) disebutkan bahwa perjalanan tersebut sebenarnya ditempuh untuk tujuan beristirahat dan menyendiri setelah Yesus dan murid-murid-Nya melakukan pelayanan sepanjang hari. Tetapi keinginan banyak orang untuk mengikuti dan mendengarkan pengajaran Yesus tidak lagi terbendung.
Setelah melihat orang banyak itu, hati Yesus tergerak oleh belas kasihan. Yesus hendak memberi mereka semua makan, maka Yesus juga ingin menggerakkan hati para murid. Namun para murid justru berpikir itu adalah hal yang mustahil karena jumlah mereka mencapai 5000 laki-laki, belum termasuk perempuan dan anak-anak. Filipus memikirkan banyaknya uang yang diperlukan, sedangkan Andreas melihat ada seorang anak kecil membawa lima jelai roti dan dua ikan tetapi baginya itu sangatlah kurang.
Setelah Yesus berdoa dan meminta berkat kepada Bapa, maka mukjizat itu terjadi. Dengan lima jelai roti dan dua ikan yang dibawa oleh anak kecil tadi, semua orang bisa makan dengan kenyang bahkan ada sisa 12 bakul penuh.
Refleksi Untuk Pamong
Mukjizat Yesus memberi makan 5000 orang tersebut memberikan pelajaran penting tentang iman. Bahwa iman mampu mengarahkan hati seseorang hanya kepada Allah. Iman menjadi dasar seseorang untuk berbuah, disertai keyakinan bahwa setiap orang memiliki tugas masing-masing untuk mendatangkan berkat bagi sesamanya. Dan, iman yang benar memberi ruang seluas-luasnya pada ke-Mahakuasaan Allah, bukan membatasinya dengan pikiran dan kehendak manusia.
Allah memakai siapa saja yang dikehendaki-Nya untuk menjadi jalan berkat, tidak terkecuali anak-anak. Kadang sebagai orang dewasa, kita sering seperti Andreas yang menganggap remeh apa yang mereka miliki atau lakukan. Di satu sisi, kita mendorong mereka untuk bisa menjadi berkat bagi sesama, tapi di sisi lain kita kurang menghargai perbuatan mereka. Kita sering hanya mengapresiasi hal-hal besar, tapi mengabaikan hal kecil yang mereka lakukan. Ketika anak-anak menjadi juara kelas, orang tua pasti merasa bangga bahkan memberi hadiah. Sedangkan saat anak-anak menuntun seorang nenek menyeberang jalan atau saat anak-anak memberikan bekalnya pada teman yang tidak membawa bekal, orang tua tidak terlalu mengapresiasinya. Bukankah perbuatan tersebut adalah tanda bahwa anak-anak telah berbuah dalam imannya?
Tujuan
- Remaja menjelaskan arti hidup yang berdampak sesuai bacaan Firman Tuhan.
- Remaja mendiskusikan persoalan terkait studi kasus tentang pengalaman diremehkan oleh orang lain.
Pendahuluan
- Pamong menyiapkan sebuah papan.
- Remaja dibagi menjadi empat kelompok kecil dan pamong mengajak bermain tebak gerak dan gambar.
- Kata yang harus ditebak adalah “Butterfly Effect” jika memilih memakai Bahasa Inggris atau “Efek Kupu-Kupu” jika memakai Bahasa Indonesia.
- Setiap kelompok memilih satu wakilnya untuk maju untuk memperagakan dan/atau menggambar kata yang harus ditebak. Wakil kelompok bebas memperagakan dan/atau menggambar kata sesuai kreativitasnya, tanpa mengeluarkan suara.
- Anggota kelompok diberi waktu 10 detik untuk menebak.
- Jika waktu sudah habis maka giliran kelompok lain yang memperagakan dan/atau menggambar (melanjutkan gambar yang sama).
- Permainan selesai jika ada kelompok yang sudah berhasil menebak kata dengan benar.
Cerita
Remaja yang dikasihi Tuhan,
Pernahkah kalian mendengar teori Butterfly Effect (Efek Kupu-Kupu)? Adakah yang tahu artinya? Pada tahun 1960-an ketika Edward Norton Lorenz melakukan perhitungan cuaca, ia menyampaikan pemikiran bahwa kepakan sayap kupu-kupu di hutan belantara Brazil secara teori dapat menghasilkan tornado di Texas beberapa bulan kemudian. Wah, kok bisa gitu, ya? Bukankah kepakan sayap kupu-kupu sangat kecil, ya? Terlepas dari benar tidaknya teori itu, yang pasti istilah itu menjadi terkenal setelahnya. Istilah itu mengandung makna bahwa perubahan kecil dapat memberikan dampak besar di kemudian hari.
Itulah sebabnya kita tidak boleh meremehkan hal-hal kecil. Jika kita melakukan kebaikan dengan tulus, sekecil apa pun itu, pasti pada saatnya akan berguna dan menjadi berkat.
Masih ingat cerita tentang lima roti dan dua ikan? Yuk, kita baca Yohanes 6: 1-15.
Tuhan Yesus ingin memberi teladan pada para murid dan kita semua untuk selalu berbuah, dengan cara menjadi berkat bagi sesama. Meskipun tampak tidak mungkin, hal yang sedikit atau sederhana bisa jadi sangat berarti bagi orang lain. Asalkan kita melakukannya dengan tulus dan yakin bahwa Tuhan akan memberkatinya.
Aktivitas
- Pamong menyiapkan empat kertas bertuliskan huruf a,b,c dan d.
- Perwakilan kelompok mengambil satu kertas secara acak untuk menentukan topik diskusi di kelompoknya.
- Topik diskusinya adalah :
- Pernahkah kalian ingin berbuat baik pada orang lain tapi tidak jadi? Mengapa tidak jadi? Lalu apa pelajaran yang bisa dipetik dari peristiwa itu? Coba ceritakan!
- Apa yang kalian lakukan jika ada orang yang menertawakan atau meremehkan kalian saat berbuat baik? Pernahkah kalian mengalaminya? Ceritakanlah!
- Setiap kali selesai membaca Alkitab, Rony selalu membagikan ayat favoritnya pada Tora melalui whatsapp. Awalnya Tora membalas dengan ‘terima kasih’, tapi lama kelamaan Tora hanya membuka pesan itu dan tidak membalas apa pun. Jika kalian jadi Rony, apa yang kalian lakukan? Tetap mengirim ayat favorit atau berhenti? Jelaskan alasannya!
- Di tengah perjalanan saat hujan, Merry melihat seorang ibu agak tua yang berjalan tanpa payung. Merry merasa kasihan dengan ibu itu. Dia ingin berbagi payung tapi payungnya hanya cukup untuk satu orang. Tapi jika Merry meminjamkan payungnya untuk ibu itu, tas dan buku-buku yang dibawanya akan basah terkena hujan. Jika kalian menjadi Merry, apa yang kalian lakukan? Jelaskan!
- Masing-masing kelompok diberi waktu untuk mendiskusikan topik pilihannya tersebut lalu mempresentasikan di depan kelas secara bergantian