Tahun Gerejawi: Bulan Pembangunan GKJW
Tema: Gereja
Bacaan: I Korintus 12 : 12 – 31
Ayat Hafalan: ““Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.“ (1 Korintus 12 : 27)
Lagu: Aku Gereja, Kau Pun Gereja (Kidung Ceria 185)
Tujuan:
- Anak dapat menyebutkan keanekaragaman talenta jemaat Korintus.
- Anak dapat menjelaskan bahwa gereja terdiri dari beranekaragam talenta.
- Anak dapat menunjukkan dampak dari keanekaragaman talenta bagi pertumbuhan gereja.
- Anak dapat merancang kegiatan untuk menampilkan talenta mereka dalam ibadah gereja.
Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Surat pertama untuk jemaat Korintus ditulis Paulus saat berada di Efesus. Paulus mendengar tentang kehidupan jemaat Korintus yang semakin memprihatinkan. Mereka hidup dalam dosa perzinahan, perselisihan dan perpecahan. Masing-masing golongan saling berlomba menonjolkan diri dan memandang rendah satu dengan yang lain.
Rasul Paulus mengingatkan bahwa jemaat adalah tubuh Kristus dan setiap anggota jemaat adalah anggota tubuhnya. Setiap anggota tubuh Kristus memiliki kewajiban yang sama dalam membangun gereja sesuai karunia yang telah diterima masing-masing. Perbedaan karunia yang dimiliki bukanlah untuk saling menutupi bahkan menghilangkan satu sama lain, tapi untuk saling melengkapi.
Karunia atau ‘kharisma’ (dalam bahasa Yunani) berarti anugerah spiritual yang diberikan pada orang percaya untuk menjalankan pelayanannya di gereja. Karunia berasal dari Roh Kudus dan diberikan seiring pengakuan iman percayanya. Rasul Paulus menyebutkan karunia itu berupa karunia mengadakan mujizat, menyembuhkan, melayani, memimpin, dan berkata dalam bahasa roh. Namun karunia juga bisa berasal dari bakat atau talenta yang diubahkan oleh Roh menjadi karunia. Misalnya, bakat menyanyi, bermain musik, menulis yang kemudian dipakai untuk pelayanan pada Tuhan.
Refleksi Untuk Pamong
Membangun gereja bukan hanya tentang mendirikan bangunan fisik, tapi juga membangun ‘kehidupan’ di dalamnya. Matius 16 : 18 menegaskan bahwa bukan manusia yang membangun gereja, tapi Tuhan Yesus sendiri. Gereja adalah kumpulan umat yang dipilih Allah, dipanggil dari kegelapan dan diutus untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan-Nya. Dia pula yang memperlengkapi umat pilihannya dengan berbagai karunia untuk menopang gereja agar terus berdiri.
“Gereja adalah orangnya.” Jadi pelayanan di gereja bukanlah tugas pendeta atau pejabat gereja saja, tetapi menjadi tanggung jawab setiap warga jemaat. Setiap warga harus terlibat dalam pembangunan gereja sesuai karunia yang diterima masing-masing. Oleh karena itu, penting sekali untuk menanamkan pemahaman itu sejak dini dan terus melibatkan orang-orang pilihan Allah ini dalam pembangunan tubuh Kristus.
Pendahuluan
- Pamong mengajak remaja untuk mencermati tubuhnya masing-masing, lalu merenungkan pertanyaan berikut :
- Bagian tubuh mana yang paling berguna/dibutuhkan dalam aktivitas sehari-hari mereka?
- Adakah bagian tubuh yang mereka anggap tidak ada gunanya dan tidak mereka butuhkan?
- Pamong meminta beberapa anak untuk memberikan jawabannya.
- Pamong mengajak remaja membaca I Korintus 12 : 12 – 31 secara bergantian per ayat.
Cerita
Remaja yang dikasihi Tuhan,
Surat Rasul Paulus yang kita baca hari ini adalah surat untuk jemaat Korintus. Jemaat Korintus diberkati dengan berbagai karunia (ayat 28), tapi hal itu justru menyebabkan timbulnya perpecahan. Masing-masing golongan saling berlomba menonjolkan diri dan memandang rendah yang lain. Seharusnya karunia yang berasal dari Roh itu dipakai untuk kemuliaan nama-Nya, bukan untuk menyombongkan diri.
Rasul Paulus mengingatkan bahwa gereja atau jemaat adalah tubuh Kristus. Tubuh manusia terdiri dari banyak anggota, seperti tangan, kaki, hidung, telinga, dll. Semua anggota tersebut berguna bagi tubuh dan saling membutuhkan agar manusia dapat menjalankan aktivitasnya dengan baik. Sama halnya dengan tubuh Kristus yang terdiri dari banyak anggota. Siapa sajakah anggota tubuh Kristus? Setiap anggota jemaat adalah anggota tubuh Kristus.
Jika gereja kita adalah tubuh Kristus, maka semua warga jemaat adalah anggota tubuhnya. Setiap warga jemaat dibutuhkan untuk perkembangan gereja. Jadi, bukan hanya pendeta, penatua dan diaken, atau orang dewasa saja yang mempunyai tugas untuk ‘membangun gereja’, melainkan para remaja juga. Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan melayani sesuai karunia dan talentanya masing-masing untuk kemuliaan nama Tuhan.
Aktivitas
- Pamong membagikan ‘Kertas Komitmen’ kepada remaja. Pamong menyiapkan sebuah rumah dari puzzle atau lego yang merupakan gambaran dari gereja.
- Remaja diberi waktu untuk merenungkan talenta yang dimilikinya dan akan melayani sebagai apa Misalnya, memiliki talenta bermain gitar dan akan mengiringi ibadah remaja, memiliki karunia melayani dan akan membantu pamong menyiapkan peralatan sekolah minggu, dll. Hasilnya ditulis di Kertas Komitmen.
- Remaja diajak berdiri melingkar. Pamong memutar musik lalu menyerahkan dengan hati-hati puzzle/lego kepada orang pertama, orang pertama menyerahkan ke orang di sebelahnya, begitu seterusnya sampai musik berhenti.
- Remaja yang memegang puzzle/lego saat musik berhenti harus membacakan hasil perenungannya tadi (poin 2) dan menyerahkan Kertas Komitmen pada pamong untuk dipakai lagi minggu depan. Setelah itu dia bisa duduk kembali.
- Permainan berulang sampai sebagian besar atau semua remaja mendapat giliran berbicara.