Aku Siap Diutus Tuhan Tuntunan Ibadah Remaja 4 Mei 2025

21 April 2025

Tahun Gerejawi: Paskah 3
Tema: Mengikut Tuhan dengan mengasihi dan menggembalakan dombaNya

Bacaan: Yohanes 21:1-19
Ayat Hafalan: “Kata Yesus kepadanya, “Gembalakanlah domba-dombaKu”” ( Yohanes 21: 16c TB2-LAI)

Lagu Tema:

  1. KJ 357 Dengar Panggilan Tuhan
  2. Pekerja Kristus yang Mulia

Tujuan: Remaja merencanakan pelayanan bersama dengan teman se-jenjang dan pamong untuk minggu berikutnya

Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Kisah seputar Paskah tentu tidak terlepas dari penampakan diri Tuhan Yesus setelah kebangkitan-Nya. Di masing-masing Injil kisah Tuhan Yesus yang menampakkan diri beragam dan tidak sama. Di Injil Yohanes, Tuhan Yesus menampakkan diri sebanyak 4 kali. Dan kisah hari ini menjadi kisah akhir penampakan Tuhan Yesus, karena Injil Yohanes tidak mengisahkan tentang kenaikan Tuhan Yesus. Dalam kisah terakhir ini, Yohanes menggambarkan bahwa para murid sudah kembali ke kehidupan keseharian mereka seperti sebelum mengenal Tuhan Yesus. Dalam keadaan yang serba tidak pasti itu, Yohanes menuliskan bahwa mereka memilih untuk tetap bersama. Melalui kebersamaan itu mereka saling mendukung dan menguatkan. Saat mereka memilih untuk kembali menjadi nelayan, uniknya pengalaman bertahun-tahun sebagai nelayan tidak membatu mereka untuk bisa menangkap ikan malam itu. Sepanjang malam mereka berusaha namun tidak membuahkan hasil. Dalam kelelahan dan perasaan campur aduk di pagi itu mereka berjumpa dengan Tuhan Yesus yang memberi petunjuk dan akhirnya mereka berhasil menangkap 153 ekor ikan. Peristiwa yang luar biasa, karena umumnya tidak ada ikan di tempat dangkal apa lagi pagi hari.

Perjumpaan para murid dan Tuhan Yesus dalam perikop ini juga berbeda dengan kisah penampakan lainnya, suasananya jauh lebih santai, benar-benar bersentuhan dengan keseharian, diawali dengan perbincangan tentang makanan dilanjutkan makan bersama. Tuhan Yesus mengenal para murid, termasuk apa yang sedang dibutuhkan. Setelah semalaman bergelut dengan angin laut dan usaha menebar jala, tentu selain merasa lelah mereka pasti lapar. Dan Tuhan Yesus memenuhi kebutuhan mereka. Setelah makan bersama, barulah Tuhan Yesus menyampaikan maksud dan tujuan-Nya. Secara khusus dalam perbincangan dengan Simon Petrus. Simon mendapat tugas untuk menggembalakan domba-domba-Nya.

Refleksi Untuk Pamong
Seperti Tuhan Yesus yang hadir sebagai sosok gembala baik sampai akhir, dengan mengenal dan memenuhi kebutuhan para murid, itu juga yang dikehendaki Tuhan Yesus bagi Simon dan kita semua sebagai murid-Nya. Secara khusus dalam pelayanan kepada remaja. Mari kita juga dapat menempatkan pertanyaan Tuhan Yesus kepada Simon, sebagai pertanyaan yang ditujukan bagi pribadi kita masing-masing, “…(nama kakak pamong), apakah engkau mengasihi Aku?”, apakah jawab kita? Terlebih, jawaban itu ternyata juga menuntut pembuktian. Apa bukti kasih kita kepada Tuhan. Apakah kita sedia untuk menggembalakan domba-domba-Nya, secara khusus dalam konteks pelayanan kita berarti apakah kita sedia mendampingi, hadir, mengenal dan berupaya untuk memenuhi kebutuhan Remaja kepunyaan Tuhan?

Pendahuluan
Selamat pagi teman-teman yang dikasihi Tuhan,
Adakah sesuatu yang dirasakan berbeda hari ini atau B saja? Atau adakah pengalaman di sekolah selama satu minggu ini yang mau dibagi? Berbicara tentang study, masing-masing tentu punya pelajaran favorit, tentu kalau namanya kesukaan nilainya bagus juga kan ya? Minimal lebih bagus dari pelajaran lain apa lagi yang tidak disuka.

Cerita
Teman-teman tentu masih ingat, apa pekerjaan kebanyakan murid Tuhan Yesus? Benar, mereka adalah nelayan. Tentu mencari ikan bukan hanya menjadi favorit tetapi skil basic yang dikuasai turun temurun. Pasti mereka sudah hafal, kapan harus berlayar dan di mana lokasi yang banyak ikannya. Namun dalam bacaan hari ini, ternyata skill mereka tidak berbuah apa-apa selain kelelahan dan rasa lapar. Semalaman mereka berlayar namun tidak membuahkan hasil, satu ikanpun tidak berhasil mereka tangkap.

Ini foto danau Tiberias/ Galilea, jaman sekarang. Bisa kita bayangkan betapa luasnya dan tentu (seharusnya) pada masa itu banyak ikannya.

(Sumber: https://www.kompas.tv/internasional/309205/danau-tiberias-di-israel-kembali-terisi-penuh-tanda-kiamat-belum-dekat)

Dalam keadaan capek dan lapar itulah Tuhan Yesus mengunjungi para murid, tidak banyak kata yang disampaikan di awal pertemuan. Tuhan Yesus hanya menyuruh mereka menebarkan jala. Perintah itu terdengar sederhana, tetapi bagi orang yang sudah pro- sebagai nelayan, perintah itu sebenarnya menimbulkan “pergolakan batin” karena sebenarnya secara nalar, hal itu sia-sia. Tapi karena para murid manut mereka akhirnya mendapat banyak ikan. Ada berapa? Yes, sampek di hitung lho! Ada 153 ekor ikan. Akhirnya rasa lelah dan lapar sepanjang malam terobati dengan berkat Tuhan.

Setelah mereka makan bersama, ternyata Tuhan Yesus punya tugas bagi para murid, diawali dengan perbincangan dengan Simon Petrus. Tuhan bertanya terlebih dahulu pada Simon, “Apakah engkau mengasihi Aku?”, pertanyaan itu diulang sampai 3 kali. Kenapa diulang-ulang? Pengulangan menunjukkan bahwa hal itu benar-benar penting dan serius. Seperti kalau teman-teman remaja PDKT dan ditanya orang yang disuka, “apa engkau mengasihi aku?” kira-kira apa jawabmu? Kalau gombalan jadul (jaman dulu) sih jawabannya “belahlah dadaku”. Tapi bukti yang diminta Tuhan Yesus bukan begitu! Bukti kasih yang dikehendaki Tuhan Yesus adalah melakukan yang Tuhan mau. “Gembalakanlah domba-domba-Ku”. Panggilan ini tidak hanya disampaikan kepada Simon dan murid saat itu tetapi juga kakak pamong, juga teman-teman remaja.

Teman-teman remaja yang terkasih. Jadi, kalau pertanyaan itu disampaikan kepada kita sekarang, apa kita mengasihi Tuhan? Bagaimana jawab kita? (memberi kesempatan remaja untuk menjawab) Ketika kita menjawab, “iya Tuhan, aku mengasihi Engkau” itu berarti kita juga harus siap melakukan kehendak Tuhan. Nah, kalau jaman sekarang bagaimana cara kita menggembalakan domba-domba-Nya. Atau kita berpikir, “aku kan juga domba”. Ya, memang kita semua domba-domba Tuhan, tetapi kita juga murid-Nya. Pembuktian kasih kita kepada Tuhan bisa kita tunjukkan dengan kesediaan untuk saling melayani loh! Nah karena itu, saya mau mengajak teman-teman semua untuk berbagi tugas pelayanan minggu depan, sebagai salah satu wujud nyata kesediaan kita untuk menjadi pekerja Kristus.

Aktivitas
Melakukan persiapan pelayanan untuk ibadah Minggu Remaja tanggal 11 Mei 2025.

  1. Pamong memberi informasi tentang pelayan minggu depan kepada remaja
  2. Remaja berdiskusi untuk menentukan waktu persiapan bersama dengan pamong minggu depan.
  3. Remaja bisa mulai mengonsep pembagian tugas umum: petugas pembaca Alkitab, pemandu pujian, pemandu persembahan, doa, dsb.
  4. Detail pemilihan lagu dan persiapan teknis lainnya dilaksremajaan saat persiapan bersama di waktu yang sudah ditentukan.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak