Bukan Kasih Biasa Tuntunan Ibadah Remaja 3 November 2024

21 October 2024

Judul: Bukan Kasih Biasa
Tahun Gerejawi: Pekan Buda
Tema: Mengasihi Sebagai Gaya Hidup

Bacaan: Markus 12 : 28 – 34
Ayat Hafalan: “Tetapi buah Roh ialah Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kemurahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukun yang menentang hal-hal itu”. (Galatia 5 : 22 – 23)

Lagu: KR 60 “Aku Mengasihi Engkau Yesus”

Penjelasan Teks(Hanya Untuk Pamong)
Injil Markus merupakan Injil yang memiliki kisah paling singkat dalam mengisahkan tentang Yesus. Injil Markus juga memiliki beberapa bagian ajaran utama dalam setiap pasalnya. Pasal 1-10 yang merupakan ajaran mengenai bagaimana seorang hamba melakukan tugas pelayanannya. Kemudian di pasal 11-15 tentang bagaimana seorang hamba yang setia memberikan diri dalam pelayanan sampai mengalami penderitaan dan pasal 16 tentang bagaimana hamba yang setia akan tugasnya itu dipermuliakan melalui pengorbanan dan kebangkitanNya. Pada minggu ini kita akan melihat salah satu bagian dari Pasal 11-15 tentang seorang hamba yang setia memberikan diri dalam pelayanan, terkhusus pada pasal 12 : 28-34.

Pasal 12 : 28-34 diawali dengan sebuah pertanyaan dari ahli Taurat kepada Yesus setelah ahli Taurat itu mendengar jawaban-jawaban Yesus kepada orang-orang Saduki. Pertanyaan ahli Taurat tersebut adalah tentang manakah Hukum yang paling utama? Maksud pertanyaan “yang paling utama” dari pertanyaan itu adalah tentang perintah Allah mana yang paling berbobot dan agung yang harus dilakukan sebagai  yang utama. Yesus memberikan jawaban atas pertanyaan ini di ayat 29-31, yaitu perintah atau hukum yang paling utama yang pertama adalah mengasihi Allah dengan segenap hati sebab “Dengarlah hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa” (ayat 29).

Kemudian hukum utama yang kedua adalah “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (ayat 31). Mengasihi sesama seperti diri sendiri adalah bagaimana kita bersikap kepada orang lain seperti layaknya kita bersikap atau memperlakukan diri kita sendiri.

Refleksi Untuk Pamong
Jawaban ahli Taurat pada ayat 32-33 membuat Yesus memberikan apresiasi. Ternyata tidak semua ahli Taurat mempunyai pandangan yang sempit tentang hukum Taurat. Melalui bacaan ini para Pamong diajak unutk mempunyai wawasan yang terbuka agar tidak terjebak pada pandangan yang sempit dan tertutup. Lalu bagaimana caranya agar mempunyai pandangan yang terbuka? Salah satunya adalah kesediaan dengan rendah hati mendengar pendapat orang lain, seperti Yesus terbuka pada pendapat ahli Taurat dan Ia memujinya.

Tujuan
Remaja menyebutkan contoh konkrit sikap hidup sehari-hari yang harus  mereka lakukan berdasarkan kesimpulan percakapan antara Yesus dan Ahli Taurat pada ayat 32 dan 33.

Pendahuluan
Hallo semuanya. Selamat pagi.

Apa kabar? Apakah semuanya sehat? Apakah semuanya baik? Adakah yang sedang bersedih? Adakah yang sedang kesal? Atau semua sedang bersukacita? Puji Tuhan semuanya baik, semuanya sehat, semua bersukacita.

Adik-adik, setiap manusia pasti memiliki kasih dalam dirinya. Manusia berelasi dengan orang lain itu memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengekspresikan rasa kasihnya. Ada yang senang jika sudah say hello dengan orang lain. Ada yang senang jika diperhatikan oleh orang lain. Ada yang senang jika memberikan hadiah untuk orang lain dan sebaliknya ada yang senang jika menerima hadiah dari orang lain. Ada yang senang jika membantu orang lain dan ada pula yang senang jika dibantu oleh orang lain. Semuanya itu tidak ada yang lebih baik dari satu sama lainnya, juga tidak ada yang lebih buruk dari satu sama lainnya.

Cerita
Adik-adik, di setiap agama apapun yang ada di Indonesia pasti memiliki sebuah ajarannya masing-masing. Bahkan jika berbicara mengenai kasih atau mengasihi, pasti di setiap agama juga memiliki bahasa sendiri untuk kasih itu. Nah, kalau di agama Kristen hal mengasihi itu harus seperti apa sih? mari kita buka dan baca Alkitab kita di Injil Markus 12 : 28-34. (Minta anak-anak membaca, bergantian atau bersama atau memakai metode lain sesuaikan dengan konteks gereja masing-masing).

Seberapa sering kalian membaca atau mendengar Firman Tuhan tentang mengasihi ini? Sangat sering ya bahkan kasih itu seolah memang sudah menjadi nafas orang Kristen. Orang Kristen sangat identik sekali dengan yang namanya kasih atau mengasihi bahkan tidak hanya kepada Tuhan Allah dan sesama saja tetapi juga mengasihi musuh.

Seperti bacaan kita hari ini. Mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, jiwa dan akal budi serta mengasihi sesama manusia seperti diri kita sendiri merupakan hal yang paling utama daripada korban bakaran dan korban sembelihan (Markus 12 : 32 – 33). Artinya mengasihi Tuhan Allah dan mengasihi sesama menjadi ajaran utama atau identitas diri kita sebagai pengikut Kristus. Mengasihi harus menjadi bahasa cinta atau kasih kita dalam berelasi. Mengasihi harus menjadi kebiasaan atau budaya hidup kita sehari-hari.

Aktivitas
Coba diskusikan pertanyaan berikut ini dengan membagi diri dalam beberapa kelompok:

  1. Coba Sebutkan contoh konkrit mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama dalam kehidupanmu sepanjang minggu ini!
  2. Apa hambatan yang kamu temui untuk mewujudkan kasih Allah dalam hidupmu sehari-hari?
  3. Apakah kamu berhasil untuk mengasihi sesame di sekitarmu dengan segenap hati

Renungan Harian

Renungan Harian Anak