Tahun Gerejawi : Bulan Kesaksian dan Pelayanan
Tema : Tokoh Rekan Kerja Allah
Bacaan Alkitab : Kejadian 11 : 27- 12 : 5
Ayat Hafalan : “Siapa menghina sesamanya berbuat dosa, tetapi berbahagialah orang yang menaruh belas kasihan kepada orang yang menderita” (Amsal 14: 21)
Lagu Tema : Allah Peduli
Tujuan :
- Remaja dapat menyebutkan alasan Yefta mengalahkan suku Efraim.
- Remaja dapat menjelaskan alasan Tuhan menyertai Yefta.
- Remaja dapat menyebutkan hambatan-hambatan untuk peduli terhadap saudara.
Penjelasan Teks:
- Sebagaimana orang Efraim telah menyesalkan tindakan Gideon yang kelihatannya mengabaikan mereka (8: 1), demikian pula mereka tersinggung bahwa Yefta rupanya mengabaikan mereka ketika bertempur melawan orang Amon. Oleh karena itu mereka berkumpul dan menyeberangi Sungai Yordan menuju ke Zafon (ke utara), sebuah tempat di sisi timur Sungai Yordan yang letaknya dekat Sukot. Di dalam keadaan marah mereka berseru kepada Yefta agar dia menjelaskan alasannya mengapa tidak meminta bantuan mereka. Yefta menandaskan bahwa dia sudah meminta tolong kepada orang Efraim untuk menghadapi penindasan orang Amon, tetapi bahwa mereka tidak memberikan tanggapan.
- Mereka sudah disuruh pulang sesudah kemenangan atas orang Amon, namun ancaman perang saudara merupakan alasan kuat untuk memanggil mereka kembali. Ejekan orang Efraim telah memperoleh berbagai tafsiran. Ejekan tersebut memberikan kesan bahwa suku-suku di wilayah Trans-Yordan – yaitu keturunan Yusuf – merupakan orang-orang yang pergi meninggalkan Efraim dan Manasye. Penduduk Gilead berhasil mengalahkan orang Efraim dan menguasai tempat-tempat penyeberangan Sungai Yordan sehingga orang Efraim tidak bisa meloloskan diri. Untuk itu, mereka berjaga dan memeriksa setiap orang yang masuk kesitu dengan sebuah kata yaitu syibolet. Kata syibolet adalah sebuah kata sandi yang berisi sebuah huruf mati yang tidak diucapkan dalam dialek orang Efraim. Orang Efraim mengucapkan kata tersebut menjadi sibolet sehingga langsung ketahuan oleh penjaga Gilead.
Langkah-langkah Penyampaian
- Ajak Remaja membaca Hakim-hakim 12: 1-7!
- Minta Remaja mengisi tabel berikut:
- Ajak Remaja saling menceritakan isi dari tabel yang sudah mereka kerjakan!
- Minta Remaja menjawab secara spontan:
- Apa yang Remaja pahami tentang Peduli?
- Sebutkan hambatan untuk Peduli!
Cerita
Bahasa Indonesia
Peperangan yang terjadi antara Gilead dan Efraim bermula dari abainya orang-orang Efraim atas permintaan tolong dari Yefta ketika mereka hendak menghadapi Bani Amon. Ketika Yefta berhasil mengalahkan Bani Amon tanpa orang-orang Efraim, mereka justru merasa bahwa Yefta mengabaikan mereka dan kemudian mengancam hendak membakar rumah Yefta. Peperanganpun tidak dapat dielakkan dan suku Efraim mengalami kekalahan yang besar.
Bersikap acuh, abai, atau cuek atas kemalangan dan penderitaan orang lain bukan sikap yang benar. Suku Efraim tidak peduli dan tidak ada yang datang menolong ketika Yefta berperang melawan Bani Amon. Malah justru mereka mengajak perang Yefta oleh karena kemenangan Yefta tanpa suku Efraim.
Allah menyertai Yefta bukan karena kebaikan Yefta tetapi karena Yefta memberikan hidupnya bagi Allah untuk menjadi Hakim Israel. Yefta yang dulunya bukan siapa-siapa bahkan tidak dianggap tetapi karena peduli terhadap nasib bangsanya dan karena ia mau dipakai oleh Allah maka Yefta menjadi Hakim atas Israel dengan diberi kemenangan melawan musuh-musuh Israel.
Menjadi peduli memang seringkali membuat repot. Tapi menjadi peduli adalah sebuah panggilan setiap orang Kristen. Karena Allah terlebih dahulu sudah peduli pada kita maka kitapun yang menyebut diri sebagai orang Kristen juga harus memiliki sikap peduli.
Basa Jawa
Perang sing kedaden antarane wong Gilead lan wong Efraim, iku mulane saka wong Efraim sing ora gatek marang panyuwune Yefta wektu deweke ngadepi Bani Amon. Wektu Yefta menang ngalahke Bani Amon tanpa pitulungane suku Efraim, malah suku Efraim sing dadi ngamuk merga rumangsa ora dianggep karo Yefta, malahan suku Efraim ngancem ngebong omahane Yefta. Perang akhire kedadean lan suku Efraim ngalami kalah sing gedhe.
Sikap acuh, ora peduli, ora ngreken marang kasusahane uwong liya iku dudu sikap sing bener. Suku Efraim ora peduli lan ora ana sing teka nulungi wektu Yefta perang nglawan Bani Amon. Malah dadine suku Efraim sing ngajak perang Yefta merga Yefta menang.
Gusti Allah ngirid Yefta dudu merga deweke becik tapi amarga Yefta maringi uripe kagem Gusti Allah dadi Hakime Israel. Yefta sing dudu sapa-sapa malahan ora dianggep tapi merga deweke peduli karo nasibe bangsane, deweke purun diagem Gusti Allah, deweke diparingi menang nglawan musuh-musuhe Israel.
Dadi peduli iku memang repot. Tapi dadi uwong sing peduli iku dikersakake Gusti Allah. Gusti Allah sampun peduli marang uripe awake dewe, mangkono uga awake dewe ya kudu duweni sikap peduli, wong awake dewe iki muride Gusti.
Aktivitas
Ajak Remaja berkomitmen untuk melakukan sikap peduli dan menghindari sikap tidak peduli di; rumah, sekolah, berteman dan gereja, seperti yang mereka tuliskan dalam tabel pada Pendahuluan. Minta mereka dalam seminggu ke depan untuk melakukannya!