Tahun Gerajawi : Paskah 2
Tema : Berkat Keselamatan
Bacaan Alkitab : Lukas 24 : 13-35
Ayat Hafalan : “Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka” (Lukas 24 : 30)
Tujuan
- Remaja dapat menceritakan kembali kisah Tuhan Yesus menampakkan diri di jalan ke Emaus.
- Remaja dapat menceritakan berkat yang diterima oleh murid ketika Yesus menampakkan diri.
- Remaja dapat menyebutkan berkat Tuhanyang diterimanya dalam kehidupan sehari-hari.
Penjelsan Teks
Cerita penampakan Yesus pada murid saat perjalanan ke Emaus ini hanya dicatat di dalam Injil Lukas. Sebuah cerita yang diletakkan dalam kerangka kebangkitan Yesus. Cerita ini menjelaskan betapa kebangkitan adalah salah satu hal yang sulit diterima, bahkan bagi para murid. Sebab, (melanjutkan perikop sebelumnya) perikop ini diawali dengan keadaan murid yang penuh kebingungan.
Mereka membahas segala sesuatu yang telah terjadi, sambil berjalan menuju ke sebuah kampung yang bernama Emaus. Disuratkan bahwa ada sesuatu yang menutupi mata mereka, sehingga mereka tidak mengenali Yesus yang berjalan bersama mereka (ay 16). Namun demikian, Yesus dengan setia berjalan menemani mereka sambil mendengarkan cerita mereka. Setelah itu, Ia menegur ketidakpercayaan para murid lalu menjelaskan mengenai diri-Nya dan Kitab Suci kepada mereka. Dalam keadaan inipun, para murid masih belum mengenali Yesus. Hanya, mereka mulai tertari dengan sosok yang menemani mereka berjalan ini. Barulah ketika mereka makan dan Yesus mengucap berkat lalu memecahkan roti, mereka tersadar. Mata mereka terbuka dan mereka mengenal Dia.
Dalam tradisi Yahudi, makan bukan sekedar berarti memasukkan makanan ke dalam mulut. Makan memiliki peran jauh lebih dalam daripada sekedar membuat kenyang. Di dalam tradisi Yahudi, makan bersama adalah sebuah tradisi yang penting, sebab menunjukkan adanya keterikatan dan tanda persekutuan. Sebelum makan, kepala keluarga biasanya memohon berkat dan memecah-mecahkan roti. Ketika bersama dengan murid-murid-Nya, tentulah Yesus yang selalu mengambil peran ini. Sebab ia Guru.
Kedua murid yang awalnya tidak mengenali Yesus itu, matanya terbuka dan mengenal Yesus, setelah Ia mengucap berkat dan memecah-mecahkan roti. Pengalaman makan itulah yang menjadi titik penyadaran dan pengenalan mereka kepada Yesus. Mereka kembali ada dalam persekutuan bersama dengan Kristus. Kebingungan yang membutakan mata mereka telah terlepas dan mereka mengenali Yesus. Rasa persekutuan itulah yang membuat mereka mengenali Yesus.
Pendahuluan
Langkah-langkah Penyampaian
- Pamong mengajak remaja untuk melakukan aktivitas 1 : permainan
- Pamong mengajak remaja untuk membaca perikop
- Pamong mengajak remaja untuk melakukan aktivitas 2 : berbagi cerita
- Pamong menjelaskan pesan teks (cerita) kepada remaja
- Pamong mengajak remaja untuk melakukan aktivitas 3 : ‘menghitung’ berkat
Cerita
Kebingungan dan kesedihan bisa menjadi sesuatu yang seolah-olah menghalangi mata kita untuk melihat dengan lebih jelas dan jernih. Sama seperti beberapa cerita yang telah kita bahas bersama-sama, murid Yesus juga demikian. Kebingungan mereka tentang apa yang sedan terjadi serta kesedihan mereka karena kematian Yesus (yang ternyata tidak membebaskan bangsa Israel seperti yang mereka pikirkan) membuat mereka tidak mengenali Yesus yang telah ada bersama-sama dengan mereka.
Yesus mendengarkan keluh kesah mereka dengan sabar. Namun, setelah itu Ia menegur ketidakpercayaan mereka dan menjelaskan segala sesuatu kepada mereka. Sampai akhirnya, ketika Yesus makan bersama-sama dengan mereka, memohon berkat dan memecah-mecahkan roti. Saat itulah mata mereka terbuka dan mereka menyadari bahwa Yesuslah yang ada bersama-sama dengan mereka selama dalam perjalanan mereka menuju ke Emaus.
Penampakan Yesus ini tentulah merupakan berkat besar kepada mereka. Sebab, digambarkan bahwa setelah itu mereka kembali ke Yerusalem, yang jaraknya 7 mil (sekitar 12km) untuk memberitahukan itu kepada para murid yang lain.
Penampakan Yesus itu membuktikan bahwa Yesus benar-benar bangkit. Sungguh benar segala perkataan dan janji yang dahulu disampaikan Yesus. Penampakan Yesus itu membuat para murid kembali dalam persekutuan bersama dengan Yesus.
Aktivitas
1. Permainan : Kenali aku!
Satu remaja ditutup matanya menggunakan kain. Dan temannya yang lain berjejer sambil mengulurkan tangan. Remaja yang ditutup matanya tersebut diminta untuk mengenali siapakah temannya, dari meraba tangan yang diulurkan temannya tersebut. Permainan ini dapat dilakukan dengan bergantian. Jika tingkat kehadiran sangat kecil permainan ini menjadi kurang seru. Jika demikian, pamong bisa menyiapkan benda-benda. Sehingga, yang diraba bukan tangan teman tetapi benda-benda tertentu yang telah disiapkan.
2. Berbagi cerita : kesedihan dan kebingungan
Tanya dan galilah pengalaman anak mengenai kesedihan dan kebingungan mereka. Pernahkah mereka merasa sedih dan bingung sampai membuat mereka seakan-akan linglung? Atau pernahkah mereka melihat orang lain yang mengalaminya? Doronglah anak untuk bercerita pengalamannya tersebut.
3. ‘Menghitung’ berkat : setelah bangun dan sebelum tidur.
Ajak remaja untuk memikirkan berkat apa saja yang mereka terima dari Tuhan selama ini. Lalu, mintalah para remaja ketika setelah bangun tidur pagi dan sebelum tidur malam untuk berterimakasih kepada Tuhan atas berkat yang mereka terima. Berkat yang disebutkan harus konkrit sebanyak masing-masing 3, bisa lebih. Contoh : aku bersyukur karena Tuhan membangunkanku pagi ini, karena aku memiliki orang tua, dan bisa bersekolah.
Ajaklah remaja untuk berkomitmen melakukan ini setiap hari. Minggu depan, tanyalah kepada mereka, apakah kebiasaan baru ini membawa perubahan dalam hidup mereka.
Lagu Tema
- Special Song no 91 “Bapa Ku Datang Pada-Mu”
- KJ 439 “Bila Topan K’ras Melanda Hidupmu”
Sumber gambar : Sweet Publishing Bible Illustrations