Berani Memikul Salib Tuntunan Ibadah Remaja 25 Februari 2024

12 February 2024

Tahun Gerejawi: Minggu Pra Paskah II
Tema: Berani Memikul Salib
Judul: Setia Memikul SalibNya

Bacaan: Markus 8 : 31-38
Ayat Hafalan: Kata-Nya kepada mereka semua : “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku (Lukas 9 : 23)

Lagu Tema: KJ No.372 “Pikul Salib”

Penjelasan Teks (Hanya untuk Pamong)
Perikop ini menceritakan tentang syarat-syarat untuk menjadi murid Yesus. Dalam ayat 34 dikatakan bahwa setiap orang yang mau mengikut Tuhan Yesus harus bisa menyangkal diri dan memikul Salib. Hal ini dikatakan karena menjadi murid Yesus harus siap untuk menderita dan menjalani kehidupan yang berat terlebih pada masa itu Tuhan Yesus dan para pengikutNya menjadi sorotan banyak orang terkhusus dalam lingkup orang-orang Yahudi. Ada berbagai ancaman yang dialami oleh pengikut Kristus mulai dari ditangkap, dianiaya, dipenjarakan sampai dibunuh.

Yang dimaksud menyangkal diri adalah ketika seseorang mampu mengesampingkan kehendak pribadinya dan mengutamakan kehendak Allah sehingga orang-orang yang mampu menyangkal diri adalah mereka yang mampu hidup menurut kehendak Allah meskipun tidak sesuai dengan kehendak pribadinya. Sedangkan makna memikul salib adalah saat mengalami penderitaan oleh karena imannya kepada Kristus. Beban hidup yang disebabkan oleh karena kesetiaan kepada Kristus itulah salib yang harus dipikul oleh umat Kristus, sehingga tidak semua beban hidup lalu dapat diartikan sebagai memikul salib Kristus maka untuk menjadi Murid Yesus, setiap orang harus bersedia merendahkan hati untuk menyangkal diri dan memikul salib di jalan yang sama dengan jalan yang telah Yesus lewati. Jalan salib tidak lain dan tidak bukan adalah jalan derita. Menjadi murid Kristus berarti meletakkan kehidupan dan kesetiaan secara penuh pada Kristus. Meskipun, jalan-Nya bukan jalan kemegahan, melainkan penderitaan. Murid Kristus adalah mereka yang setia memikul salib.

Tujuan: Remaja dapat menyebutkan contoh tindakan dalam kehidupan sehari-hari tentang menyangkal diri dan memikul salib.

Pendahuluan

  1. Ajak Remaja membuka Alkitab dari Markus 8 : 31-38 dan minta membaca secara bergantian
  2. Ajak Remaja melihat video singkat
  3. Minta Remaja memberi tanggapannya
    1. Apakah remaja benar-benar siap untuk memikul salib?
    2. Masih setia kah untuk memikul salib didalam keadaan apapun?

Cerita
Hallo teman-teman yang terkasih! Minggu ini adalah Minggu Pra Paskah II. Memasuki Minggu Pra Paskah II ini, kita diajak untuk memahami dan lebih mendalami iman kita akan Yesus kristus. Untuk itu, renungan kita saat ini diberi judul “Setia Memikul SalibNya”.

Teman-teman yang terkasih ada pepatah yang mengatakan “berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian; bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”. Sering kali pepatah ini dipadukan dengan semangat Yesus Kristus. Sebagai orang Kristen, tentunya menjadi pengikut Tuhan Yesus tidaklah mudah karena banyak godaan yang harus dialami oleh umat Kristen untuk bisa menjadi pengikut yang setia kepadaNya. Seperti pada video yang telah kita lihat bersama tadi, di dalam perjalan mengikut Yesus seringkali kesetiaan kita sebagai pengikutnya diuji.

Teman-teman yang terkasih, perikop kita saat ini menceritakan tentang syarat-syarat untuk menjadi murid Yesus. Dalam ayat 34 dikatakan bahwa setiap orang yang mau mengikut Tuhan Yesus harus bisa menyangkal diri dan memikul salib. Hal ini dikatakan karena menjadi murid Yesus harus siap untuk menderita dan menjalani kehidupan yang berat. Terlebih pada masa itu Tuhan Yesus dan para pengikutNya menjadi sorotan banyak orang terkhusus dalam lingkup orang-orang Yahudi. Ada berbagai ancaman yang dialami oleh pengikut Kristus mulai dari ditangkap, dianiaya, dipenjarakan sampai dibunuh.

Teman-teman yang terkasih, Tuhan Yesus mengajarkan pada kita hari ini bahwa jika kita ingin menjadi murid-Nya kita harus bisa menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti Yesus. Secara sederhana, menyangkal diri berarti meninggalkan sifat egois dan lebih mementingkan kepentingan bersama. Memikul salib berarti menyatukan suka duka hidup pada salib Yesus. Kedua hal ini harus kita jalankan ketika mengikuti Yesus.

Lalu tindakan konkrit apa yang bisa kita lakukan di dalam menyangkal diri dan memikul salib? (beri kesempatan remaja untuk menjawab) Contoh tindakan menyangkal diri adalah berani berkata tidak untuk “perbuatan tertentu” yang dulunya kita tidak dapat menolaknya, meskipun hal itu sangat kita sukai. Seperti tidak mengerjakan PR atau ada teman yang mengajak membolos sekolah, kita harus berani menolaknya. Itulah contoh sederhana di dalam menyangkal diri. Lalu contoh tindakan dalam memikul salib adalah ketika kita mampu untuk setia terhadap iman kita kepada Yesus Kristus.

Teman-teman yang terkasih, di dalam hidup yang kita lalui untuk menjadi pengikut Kristus memang tidaklah mudah namun mari kita tetap bersandar kepada Yesus, agar tidak merasa berat. Allah menciptakan kita bukan untuk menderita, tetapi untuk terus berjuang dan setia memikul salib, agar kita bertumbuh dalam iman, harapan dan kasih. Melalui salib-Nya, Kristus berbicara tentang mujizat terbesar dalam hidup kita, karena salib adalah cinta, cinta yang diwujudkan dalam sengsara Yesus. Maka, mari kita terus setia memikul salibNya di dalam keadaan apapun yang sedang kita alami. Tuhan memberkati. Amin

Aktivitas
Ajak remaja duduk melingkar kemudian ajak mereka berdoa secara pribadi memohon ampun jika saat ini belum setia kepada Tuhan kemudian Doa tersebut diakhiri oleh pamong.


BAHASA JAWA

Kanca-kanca kang kinasih. Minggu iki kasebut Minggu Pra Paskah II. Ing Minggu Pra Paskah II iki, kita diajak sinau bab iman kita marang Gusti Yesus. Kamangka, renungan iki judule “Setia Memikul SalibNya”.

Kanca-kanca kang kinasih, ana pepatah mangkene “berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian; bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”. Pepatah iki disandingne karo semangat Gusti Yesus. Kita kang karan wong Kristen, mesthine ngerti yen dadi para murid Gusti Yesus iku ora gampang amarga akeh godaan-godaan duniawi. Godaan-godaan iku iso gawe kita ora setia maneh marang Gusti Yesus. Koyodene video kang wis kita deleng bareng mau, akeh cobaan lan ujian ing kasetyan kita marang Gusti Yesus.

Kanca-kanca kang kinasih, perikop kita iki nyritakake bab syarat-syarat dadi muride Gusti Yesus. Ing ayat 34 dicritakne yen saben wong kang kepingin ndherek Gusti Yesus kudu bisa nyingkur awake dewe lan manggul Salib. Bab ini dicritake amarga dadi muride Gusti Yesus kudu siap sangsara lan nyonggo abote urip. Opo maneh ing wektu iku, Gusti Yesus lan para sakabat dadi sorotane akeh wong khususe wong-wong Yahudi. Maneka warna ancaman kang dialami para muride Kristus, wiwitan saka ditangkap, disiksa, dipenjara lan sampek dipateni.

Kanca-kanca kang kinasih, Gusti Yesus paring piwucal marang kita dina iki yen kita dadi muride Gusti kudu bisa nyingkur awake dewe lan manggul Salib. Ringkese, nyingkur awake dewe artine mbuwang sifat egois lan luwih ndisikake kepetingan bersama. Manggul salib artine siap nampa susah senenge urip dadi pandhereke Gusti Yesus. Bab loro iku kudu iso kita lakoni yen kepingin dadi pandhereke Gusti Yesus.

Lah, kira-kira apa panggawe nyata kang iso dilakoni kanggo nyingkur awake dewe lan manggul salib? (paring wewengan remaja kagem wangsulan) Contone panggawe nyingkur awake dewe yaiku wani nolak panggawe-panggawe kang biyen ora  bisa kita tolak, masio panggawe iku gawe senenge ati. Koyodene ora nggarap PR utawa yen ono kanca ngajak mbolos sekolah, kita tolak. Nah, iku conto gampang bab nyingkur awake dewe. Yen conto panggawe manggul salib yaiku nalika kita bisa tetap setya ing iman marang Gusti Yesus.

Kanca-kanca kang kinasih, urip dadi muride Gusti Yesus mesthi ora gampang ananging ayo kita tetep sumendhe marang Gusti Yesus, supaya ora krasa abot. Allah nitahake kita supaya ora sangsara, nanging supaya terus berjuang lan setya manggul salib, supaya kita bisa tumuwuh ing iman, pangajeng-ajeng lan katresnan. Saka salibe, Kristus ngandhika bab mujizat kang gedhe ing urip iki, karana salib iku tresna, tresna kang mawujud ing kasangsaranipun Gusti Yesus. Ayo, kita terus setya manggul salib ing kahanan apa wae kang kita alami. Gusti mberkahi. Amin.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak