Bacaan Alkitab : Lukas 1: 57-66
Judul : Janji-Mu S’perti Fajar
Tahun Gerajawi : Adven 4
Tema : Kelahiran Yohanes
Ayat Hafalan : “Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji TUHAN adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.” (Mazmur 18: 30)
Lagu Tema :
- “Janji-Mu S’perti Fajar”
- Kidung Ria no. 160 “Sangat Besar Anugerah-Nya”
Tujuan :
- Remaja membiasakan diri untuk percaya kepada janji Allah.
- Remaja dapat menjelaskan hambatan untuk percaya kepada janji Allah.
- Remaja dapat menjelaskan faktor pendorong untuk percaya kepada janji Allah.
Penjelasan Teks
Bacaan pada saat ini adalah kelanjutan dari kisah kelahiran Yohanes yang kemudian dikenal sebagai Yohanes Pembaptis. Kisah ini masih berfokus pada orang tua dari Yohanes Pembaptis yang pada masa tuanya mereka mendapat anak anugerah Tuhan. Jika pada Minggu lalu Zakharia ragu dan tidak percaya pada kabar berita yang disampaikan oleh malaikat Gabriel sehingga membuatnya menjadi bisu. Maka pada perikop hari ini apa yang diberitakan oleh Gabriel telah genap melalui kelahiran Yohanes, yang kemudian terbukalah mulut dan lidah Zakharia sehingga ia kembali dapat berbicara dan memuji Allah.
Peristiwa kelahiran Yohanes menjadi berita yang menggembirakan, karena ia dikandung dalam mujizat. Sukacita besar di antara semua sanak saudaranya atas peristiwa luar biasa ini, yang telah ditunjukkan Allah pada Zakharia dan Elisabet. Kelahiran Yohanes Pembaptis menjadi kegenapan janji Allah terhadap mereka. Allah telah menghapus aib Elisabet dari kemandulannya. Allah telah menyempurnakan keluarga Zakharia.
Selain kelahiran yang membaca sukacita, peristiwa penyunatan dan pemberian nama Yohanes juga membawa keheranan. Terlebih ketika Zakharia selesai memberi nama anaknya, ia dipulihkan sehingga kembali dapat berbicara. Peristiwa pemberian nama Yohanes yang berbeda dari nama keluarga mereka dan Zakharia yang dipulihkan karena taat pada pemberian nama Yohanes sesuai dengan perintah Allah melalui Gabriel menjadi berita yang besar di seluruh pegunungan Yudea. Semua orang di sekitar menjadi ketakutan karena kelahiran Yohanes yang membawa keheranan.
Kelahiran Yohanes Pembaptis adalah mujizat kebesaran rahmat Tuhan atas keluarga Zakharia dan Elisabet yang setia berpegang pada janji Allah. Aib mereka dihapuskan. Zakharia dipulihkan. Dan kabar berita mereka tersiar sebagai sukacita dan keheranan atas perbuatan Allah yang besar.
Pendahuluan
- Ajak remaja membaca Lukas 1: 57-66!
- Minta mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut!
- Siapa saja tokoh dalam bacaan hari ini? (Zakharia, Elisabet, Yohanes)
- Apa yang terjadi pada Zakharian ketika anaknya telah lahir? (dapat berbicara kembali)
- Pada umur berapa anak Zakharia disunat? (8 hari)
Cerita
Ada yang masih ingat cerita minggu lalu?
Cerita ketika Zakharia menjadi bisu karena ketidakpercayaannya pada Firman Tuhan yang disampaikan oleh Gabriel bahwa Elisabet akan mengandung. Mengapa tidak percaya?
Karena mereka sudah tua dan secara pemikiran manusia itu hal yang mustahil sudah tua bisa melahirkan anak.
Hari ini janji Firman Tuhan yang disampaikan melalui malaikat Gabriel itu digenapi. Elisabet melahirkan. Sesuai dengan tradisi Yahudi bahwa setiap anak laki-laki harus disunat maka bayi ini diusianya yang ke 8 hari di bawa ke Bait Allah untuk disunat dan diberi nama.
Siapa namanya?
Saudara-saudara Zakharia hendak menamainya sesuai dengan nama bapaknya yakni Zakharia, tetapi kemudian Zakharia memberi nama “Yohanes” pada anak itu. Dan Zakharia dipulihkan karena ia mengikuti perintah Tuhan untuk menamai anak itu Yohanes. Zakharia bisa kembali berbicara dan memuji Tuhan!
Kelahiran Yohanes yang adalah janji Tuhan bagi Zakharia, seorang imam yang setia sampai usia tuanya. Ia pun mendapat mujizat, kembali dapat berbicara ketika melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan. Kelahiran Yohanes ini pun adalah berkat Tuhan yang sangat besar bahkan tersiar luas. Mengapa?
Karena Yohanes lahir di tengah kemustahilan manusia, yang telah tua namun karena Janji Allah yang setia, mujizat kelahiran Yohanes digenapi. Terlebih rahmat itu menghapus aib Elisabet yang mandul.
Ada kisah di balik lagu “Amazing Grace”atau “Ajaib benar anugerah” atau “Sangat besar anugerah” oleh John Newton:
Pada tahun 1748 sebuah kapal dagang mengalami bencana dahsyat dalam pelayarannya ke Inggris. Ketika itu badai mengamuk kencang mengguncang seluruh awak kapal serta barang-barang bawaan mereka, semua orang yang berada di atas kapal tersebut panik dan banyak diantaranya pasrah menerima kematian sebab bencana topan diatas air laut itu tampaknya tidak memberi harapan pada kapal mereka untuk selamat dan segera akan menenggelamkan mereka ke dasar laut. Ditengah keadaan yang sulit, John Newton seorang pemuda asal Inggris yang juga berada diatas kapal tersebut menjadi sangat ketakutan. Ia menganggap dirinya seperti Yunus yang sedang berlayar membawa ‘dosa’ . Tak heran karena perdagangan budak kulit hitam dari Afrika adalah menjadi lahan bisnisnya selama ini. Ia kerap kali berlayar ke Afrika mencari pemuda-pemuda cakap dan menjual mereka ke Inggris untuk dijadikan budak. Di tengah malam dalam kapal yang berguncang keras tersebut akhirnya ia keluar lalu berdoa memohon kepada Allah agar menyelamatkannya.
Seperti mujizat, tak lama kemudian laut menjadi tenang seketika itu juga, dan kapal yang berada dalam bahaya itupun akhirnya selamat dari tengah badai topan yang mengamuk serta kembali berlayar dengan tenang. Peristiwa ini lalu menjadi awal titik balik pertobatan John Newton dari dunia perdagangan budak, perjudian dan dari seorang pemabuk berat. 6 tahun kemudian John Newton benar-benar memilih jalannya untuk menyerahkan diri menjadi pelayan Tuhan dengan meninggalkan dunianya yang lama dan belajar ilmu teologi Kristen untuk menjadi seorang Pendeta.
Perjumpaannya dengan kuasa Tuhan dalam badai kapal tersebut akhirnya melahirkan sebuah lagu sederhana namun sangat terkenal dari masa ke masa. Lagu indah sebagai luapan syukur hatinya atas anugerah Allah. Lagu indah yang telah menjadi penghiburan bagi banyak orang disaat sukar dan gentar. Lagu “Amazing Grace” adalah salah satu lagu pujian yang diciptakan oleh John Newton pada tahun 1779, atas dasar kesaksiannya sebagai seorang yang pernah mengalami ajaibnya anugerah Tuhan yang telah menyelamatkan hidupnya diatas kapal yang hampir tenggelam.
Pendeta John Newton tetap berkotbah di sepanjang hidupnya sekalipun pada masa tuanya ia menjadi buta secara fisik, dan meninggal dunia pada bulan Desember tahun 1807. Dalam keadaannya yang buta ia memberikan kesaksian keselamatannya yang lebih berharga dari apapun yang dahulu ia miliki. Ia berkata,“Dulu aku buta namun sekarang aku melihat”. Karena ia telah menerima anugerah Allah yang menyelamatkan jalan hidupnya menuju terang.
Di waktu yang sama, lewat lagu indah “Amazing Grace” karya John Newton itu pula terciptalah sejarah baru bagi Kerajaan Inggris. Lagu indah tersebut telah begitu mengetuk pintu hati William Wilberforce seorang anggota parlemen Inggris dan juga ‘anak rohani’ dari John Newton untuk berjuang menghapuskan perdagangan budak kulit hitam yang memalukan di negaranya. Atas dasar anugerah Allah yang besar, dengan penuh keberanian dan dengan lantang Wilberforce menyatakan dalam kampanyenya bahwa,“Ingatlah…Tuhan menciptakan semua manusia sama.” Melalui perjuangan panjang Wilberforce, pada bulan Agustus tahun 1833 parlemen Inggris akhirnya menetapkan untuk menghapuskan segala bentuk perbudakan dari Kerajaan Inggris.
Jika Anda mendengar lagu “Amazing Grace” (Ajaib Benar Anugerah) maka kita dapat merasakan betapa besarnya rasa syukur yang terucap dari pengarangnya atas anugerah Allah yang bersedia menyelamatkan siapapun juga yang mau datang dan berserah pada-Nya. Sebuah lagu yang menjadi pujian kepada Allah dan juga lagu yang telah mengawali lahirnya sebuah sejarah baru bagi dunia.
diambil dari: http://mataairyangsegar.blogspot.com/2011/07/kisah-dibalik-lagu-amazing-grace.html
Zakharia, Elisabet mendapat penggenapan janji Allah melalui kelahiran Yohanes Pembaptis. Sempat mengalami kebisuan karena tidak percaya. Mereka telah tua, dan itu menjadi hambatan percaya pada Janji Allah. Namun janji Allah adalah setia maka percayalah! Amin.
Aktivitas:
Ajak Remaja berpasangan, bisa sesama gender ataupun berbeda gender. Minta mereka saling berbagi cerita secara terbuka dengan pasangan mereka tentang pengalaman mereka yang mungkin mirip dengan kisah Zakharia atau John Newton!
Beri mereka pertanyaan:
- Apa hambatan percaya pada Janji Allah?
- Apa faktor pendorong untuk percaya pada janji Allah?
Setelah mereka berbagi cerita dan menjawab pertanyaan, minta mereka saling mendoakan satu sama lain.
—
CRITA (bahasa jawa)
Apa ana sing isih eling crita Minggu wingi?
Crita nalika Zakharia dadi bisu awit mboten percaya marang Sabdaning Gusti lantaran Malaikat Gabriel bab Elisabet sing bakal ngandhut. Ngapa mboten percaya?
Awit sampun tuwa lan sacara pikiran manungsa iku bab ingkang mokal, sampun tuwa apa bisa?
Ing dina iki, janji Sabdaning Gusti kawujud. Elisabet nglairake putrane. Ing tradisine Yahudi, saben bayi lanang kudu disunat nalika umure 8 dina. Diasta dateng Bait Allah lan diparingi asma. Sinten asmane?
Sedulure Zakharia badhe paring asma sami kalian bapane, nanging Zakharia paring asma “Yohanes/Yokanan” marang putrane ingkang dados kaeraman sedulure. Sak sampune Zakharia paring asma Yohanes marang putrane, piyambake langsung saget omong malih, saras saka bisu ne. Zakharia bisa ngomong malih lan memuji Gusti.
Laire Yokanan punika janjining Gusti kagem Zakharia, imam ingkang setya sampai tua. Piyambake nampi mujizat saget ngomong malih nalika nindake Karsane Gusti. Kelairan Yokanan punika berkah ingkang ageng saking Gusti, malah beritane kasebar amba. Kenapa?
Awit Yokanan lair ing tengah kahanan manungsa ingkang mokal, ingkang sampun tuwa nanging karana Janjine Allah iku setya mangka kawujud. Utamane berkah iku ngangkat aib/isin Elisabet ingkang mandul.
Enek kisah sejarahe lagu “Amazing Grace”atau “Ajaib benar anugerah” atau “Sangat besar anugerah” oleh John Newton.
(cerita kisah lagu Amazing Grace)
Zakharia, Elisabet nampa wujude prasetyane Gusti Allah lumantar laire Yokanan pambaptis. Sempat ora isa ngomong awit merga ora percaya. Wong loro wis pada tuwa, lan kuwi dadi pepalang pracaya marang prasetane Gusti Allah. Anangin prasetyane Gusti Allah kuwi setya mulane percayaa! Amin.
Aktivitas
Ajaken remaja pasangan loro-loro, isa lanang karo lanang, wedok karo wedok, utawa pada lanange utawa pada wedoke. Prentahen bocah-cobah kuwi crita blaka karo pasangane bab pengalaman kang mirip karo kisahe Zakharia utawa John Newton!
Wenehana pitakonan:
- Apa alangane pracaya karo prasetyane Gusti Allah?
- Apa bab sing isa nyebabpake pracaya marang prasetyane Gusti Allah?
Sakbare pada andum crita lan mangsuli pitakonan, prentahen bocah-bocah pada donga dinonga.
gambar depan: sweet publishing