Judul: Seduluran Saklawase
Tahun Liturgi: Pekan Ekumene
Tema: Karya Keselamatan-Nya berlaku bagi semua gereja
Bacaan: Markus 10:35-45
Ayat Hafalan: “Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat” (Roma 12:10)
Lagu: Endahe Saduluran
Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: “Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu”. Dalam bacaan sebelumnya, Yesus berkata pada para murid-muridNya bahwa Ia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat dan mereka akan menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus. Ia akan diolok-olok, diludahi, dicambuk dan dibunuh tetapi sesudah tiga hari ia akan bangkit. (Markus 10:33-34). Artinya, Yesus telah mengabarkan penderitaanNya bahkan akan dibunuh. Tetapi dalam alam pikiran Yakobus dan Yohanes bahwa Tuhan Yesus akan datang dan akan mendirikan kerajaanNya sehingga sebagai murid-murid yang dikasihi tentu ingin dekat dengan guruNya dan mendapatkan tempat sehingga mereka meminta duduk di sebelah kanan dan kiri Yesus.
Kata “kanan” sering digunakan oleh orang-orang Yahudi sebagai simbol kekuasaan atau kekuatan (Mazmur 118:16). “Duduk di sebelah kanan Allah” dalam ayat-ayat di atas adalah lambang dari kekuasaan Yesus Sang Mesias sebagai pemegang otoritas keallahan sejati. Dalam Firman Tuhan hari ini memang Yohanes dan Yakobus tidak meminta menggantikan posisi Sang Guru, tetapi meminta posisi di sebelah kanan dan di sebelah kiri yang bermakna memiliki otoritas yang lebih dari yang lain. Tentu hal ini membuat murid-murid yang lain menjadi marah, seolah-olah mereka tidak mempunyai tempat atau posisi yang sama dengan kedua murid itu.
Dari permintaan ini, kita dapat menemukan beberapa jawaban Tuhan Yesus: “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta” Apa yang mereka minta sebenarnya adalah atas dasar ketidaktahuan maksud dan tujuan kehadiran mereka bersama-sama dengan Yesus. Tujuan permintaan mereka adalah atas dasar keinginan duniawi, sebab kedatangan Yesus bukanlah bukan untuk membagi-bagikan tempat terhormat, justru harus ikut dalam penderitaan dan kesengsaraanNya. Namun walaupun demikian, Yesus tidak langsung begitu saja menyalahkan permintaan mereka, sebab tempat kemuliaan yang mereka minta tidak sama dengan tempat kemuliaan yang kekal yang hendak diberikan oleh Tuhan. “Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan”. Mau menerima tempat yang mulia? Tuhan Yesus melalui jawabanNya memberikan indikasi bahwa tempat kemuliaan itu “ada” dan akan “diberikan”. Tetapi hanya disediakan kepada siapa yang berhak menerimanya. “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu”
Cara untuk mencapai kemuliaan yang berasal dari Tuhan tentunya bukan aturan main secara duniawi, namun cara main yang telah ditetapkan oleh Tuhan. Jika ingin menjadi yang terbesar harus dapat menjadi pelayan dan hamba untuk semuanya. Menjadi pelayan atau hamba bukan sesuatu yang menyenangkan dan tidak dalam posisi kemuliaan tetapi itulah yang di ajarkan Yesus untuk sanggup dan rela menderita dan berkorban bagi kebaikan orang lain.
Refleksi Untuk Pamong
Harapan Mesianis dalam diri Yesus, menjadikan Yakobus dan Yohanes mengharapkan kedudukan dan posisi terhormat di antara para murid oleh karena itu mereka meminta secara khusus kepada Yesus agar memberikan tempat yang terhormat bagi mereka. Mereka lupa bahwa kemesiasan Yesus bukan untuk berkuasa di dunia seperti yang ada dalam benak orang Yahudi, tetapi sebagai Mesias yang menderita. Kehadiran Yesus bukan untuk memberikan kuasa kepada murid-murid-Nya tetapi kehadiran-Nya membawa keselamatan dan pembebasan bagi semua orang sehingga kedudukan semua orang sama di hadapan Yesus. Dia tidak membeda-bedakan. Kasih-Nya untuk semua orang. Keselamatan-Nya juga untuk semua orang yang mau percaya kepada-Nya.
Tujuan: Anak merencanakan kunjungan ke gereja lain sebagai Upaya menunjukkan bahwa kasih Tuhan Tuhan dan keselamatan ada di seluruh Gereja
Alat Peraga
- Pamong menyiapkan foto beberapa gereja selain GKJW yang ada di dekat dengan gerejanya. Jika tidak ada, bisa gereja GKJW lain yang dekat dengan gerejanya.
- Pamong mencari informasi tentang alamat gereja, nama Pendeta, jumlah anak remaja, kegiatan untuk remaja di gereja tersebut.
Pendahuluan
Selamat pagi adik-adik.
Hari minggu kemarin kita sudah belajar tentang berbagai aliran gereja yang ada di Indonesia. Hari ini kita akan bersama-sama belajar tentang gereja yang ada di dekat kita. Apakah adik-adik ada yang tahu gereja apa saja yang ada di dekat gereja kita? (Pamong menunjukkan gambar gereja lain yang dekat dengan gerejanya sambil menjelaskan informasi tentang gereja tersebut. Pamong juga bisa melakukan tanya jawab kepada anak-anak tentang apa yang mereka ketahui tentang gereja tersebut)
Cerita
Adik-adik, di sekitar kita ternyata ada gereja lain selain gereja kita baik itu gereja GKJW maupun gereja dengan denominasi (aliran) yang lain. Demikian juga di tempat tinggal adik-adik pastinya juga ada orang-orang Kristen baik itu yang sama-sama GKJW maupun yang bukan. Apa yang harus adik-adik lakukan dengan orang-orang yang berbeda gereja dengan adik-adik?
Yakobus dan Yohanes meminta agar bisa duduk di sebelah kanan dan kiri Yesus saat nanti Yesus sudah berada di dalam kemuliaan di surga. Permintaan dari Yakobus dan Yohanes ini menandakan bahwa mereka ingin menjadi yang terutama dibandingkan dengan murid-murid yang lain. Mereka merasa paling baik, paling hebat dibanding dengan murid-murid yang lain.
Mendengar permintaan Yohanes dan Yakobus menimbulkan kesepuluh murid yang lain menjadi marah karena merasa direndahkan oleh Yakobus dan Yohanes. Tentu saja Yesus tidak mengabulkan permintaan dari Yakobus dan Yohanes. Bagi Yesus tidak ada murid yang paling hebat dan tidak ada murid yang direndahkan, semuanya sama. Yesus pun mengajarkan bahwa untuk menjadi yang terbesar harus mau menjadi pelayan bagi semuanya. Yang berarti bahwa harus mau merendahkan hati, melayani sesama, mengutamakan yang lain dan tidak hanya memikirkan dirinya sendiri.
Penerapan
Adik-adik, bagi Yesus semua murid sama tidak ada yang lebih hebat dan tidak ada yang direndahkan. Semua memiliki kedudukan yang sama bahkan harus saling melayani satu dengan yang lain. Demikian juga dengan adik-adik, sebagai remaja GKJW maupun juga dengan remaja dari gereja lain semuanya sama di hadapan Tuhan. Tidak ada gereja yang lebih hebat atau gereja yang direndahkan. Oleh karena itu adik-adik harus terus mau bersahabat dengan siapapun walau berbeda gereja sekalipun. Cara supaya bisa bersahabat adalah saling mengenal. Hari ini adik-adik akan diajak untuk mempersiapkan cara untuk berkenalan dengan teman-teman remaja dari gereja lain dengan cara mengunjungi mereka dan mengikuti kegiatan di gereja mereka.
Aktivitas
Anak-anak diajak untuk mempersiapkan perkunjungan ke gereja yang terdekat.
- Anak-anak diajak untuk menentukan koordinator kegiatan, sekretaris, seksi acara dan bagian musik.
- Anak-anak diajak menentukan kapan akan mengadakan perkunjungan ke gereja terdekat. Anak-anak tidak hanya kunjungan tetapi juga mengikuti ibadah remaja dan kegiatan remaja di gereja tersebut.
- Jika sudah ditentukan hari dan tanggalnya, pamong bisa membantu konfirmasi ke guru sekolah minggu di gereja tersebut.
- Pamong bisa membantu anak-anak untuk meminta surat ke PHMJ perihal perkunjungan remaja ke gereja terdekat.
- Koordinator kegiatan bersama dengan seksi-seksi yang ditunjuk mempersiapkan segala sesuatu yang akan dilakukan bersama (seperti game, aktivitas, dll) dan mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan agar anak-anak semakin mengenal remaja di gereja yang dituju.
- H-2 kegiatan, semua persiapan dan petugas-petugas di cek kembali agar perkunjungan dapat berjalan dengan baik.