Tahun Liturgi: Bulan Ekumene
Tema: Kita Semua Penting dalam Karya Tuhan
Judul: Satu Tubuh Banyak Anggota
Bacaan: 1 Korintus 12 : 12-31
Ayat Hafalan: “Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.” (1 Korintus 12: 27)
Lagu Tema: Kidung Siwi 95 Satu Tubuh
Tujuan:
- Remaja dapat menjelaskan makna perumpamaan tubuh dan bagaimana itu berlaku dalam kehidupan sosial.
- Remaja dapat mengidentifikasi tantangan dalam menerima perbedaan dan bagaimana mengatasinya.
- Remaja dapat mengevaluasi sikapnya terhadap teman-teman yang memiliki karakter atau kemampuan berbeda
Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Bacaan ini menceritakan tentang pengajaran Rasul paulus di Korintus mengenai pentingya kesatuan dalam keberagaman dalam tubuh Kristus, yaitu gereja. Korintus adalah kota yang penuh dengan berbagai budaya, filosofi dan latar belakang sosial. Jemaat di Korintus terdiri dari orang Yahudi dan non Yahudi, orang kaya dan miskin. Masalah muncul karena adanya perpecahan dan persaingan di antara anggota jemaat. Mereka saling membandingkan satu dengan yang lain berdasarkan karunia Roh. Ada beberapa orang yang diberi karunia roh tentang nubuatan, bahasa roh, hikmat, dan lain-lain. Mereka menganggap karunia tertentu lebih penting daripada karunia yang lain.
Paulus menanggapinya dan menjelaskan dengan perumpamaan tubuh manusia. Tubuh manusia merupakan gambaran gereja. Paulus menunjukkan bahwa semua orang percaya adalah bagian dari satu tubuh Kristus dan semua anggotanya meskipun berbeda tetapi sama-ama penting. Setiap orang diciptakan unik oleh Tuhan. Jika semua menjadi satu bagian yang sama, misalnya semua hidung, maka tubuh tidak lagi berfungsi dengan baik. Perbedaan dalam jemaat dirancang oleh Tuhan dan bukan suatu kesalahan. Perbedaan diciptakan agar semua dapat saling melengkapi. Tidak ada orang yang dapat hidup sendiri atau merasa lebih penting daripada orang lain. Bahkan anggota yang “lemah” atau “tidak terlihat” diberi kehormatan besar oleh Tuhan.
Semua anggota adalah penting. Ketika satu anggota menderita, maka semua turut menderita. Setiap orang memiliki panggilan dan perannya masing-masing. Kita dipanggil bukan untuk memilih peran berdasarkan gengsi, tetapi berdasarkan panggilan dan karunia dari Tuhan. Semua harus setia pada panggilan masing-masing dan menjalankan perannya masing-masing dengan baik.
Pendahuluan:
Pernahkah teman-teman merasa tidak dianggap atau merasa keberadaan teman-teman tidak penting? Atau melihat orang lain yang dikucilkan hanya karena dia tidak memiliki kemampuan atau sifat seperti kebanyakan orang? Seringkali dalam kehidupan kita sehari-hari kita diohadapkan dengan perbedaan. Ada yang pandai berbicara, ada yang pendiam, ada yang aktif di banyak kegiatan, ada yang suka bekerja di balik layar, dan lain-lain. Terkadang perbedaan itu membuat kita membandingkan diri. Kita menjadi rendah diri, atau bahkan menjadi meremehkan orang lain.
Cerita:
Melalui bacaan yang sudah kita baca tadi, kita memperoleh beberapa pengajaran dari Rasul Paulus. Paulus membandingkan gereja dengan tubuh manusia. Tubuh terdiri dari banyak anggota. Ada tangan, kaki, mata, hidung, telinga dan lainnya. Semua anggota ini memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda. Tetapi semuanya adalah bagian tubuh yang penting dan saling bergantung. Tidak ada satupun yang lebih unggul daripada yang lainnya. Tubuhpun juga tidak mau kehilangan salah satu anggotanya, karena sakit yang dirasakan oleh satu bagian tubuh, maka bagian tubuh yang lain akan turut merasakannya.
Begitu juga dengan gereja. Setiap orang memiliki perannya sendiri yang unik. Meskipun tidak semua peran terlihat, tetapi semuanya tetap dibutuhkan. Misalnya, seorang pemimpin mungkin menjadi perhatian banyak orang, tetapi jika tanpa dukungan dari orang-orang yang bekerja di balik layar, semuanya tentu tidak akan dapat berjalan dengan baik. Karena itu setiap orang berharga di hadapan Tuhan.
Namun yang terjadi adalah, terkadang kita kesulitan menerima orang yang berbeda dengan kita, baik cara berbicara, cara berpakaian, atau cara berpikirnya. Kita mungkin merasa iri dengan kelebihan orang lain, atau minder dengan kekurangan kita. Atau justru kita meremehkan orang lain. Gereja adalah tubuh Kristus. Sebagai tubuh Kristus, kita dipanggil untuk hidup dalam kasih dan saling menerima. Perbedaan bukanlah halangan, melainkan kekayaan yang membuat tubuh Kristus menjadi lebih utuh. Karena itu kita diajak untuk tidak saling meremehkan atau minder dengan perbedaan, tetapi justru dengan perbedaan yang ada kita dapat saling melengkapi.
Melalui bacaan ini Paulus mengingatkan kita bahwa setiap orang berharga bukan kerena penampilan, popularitas, atau talenta yang dimiliki, tetapi kerena kita semua adalah bagian dari tubuh Kristus. Perbedaan pasti selalu ada pada setiap orang karena setiap orang adalah unik. Tetapi kita dipanggil untuk menerima dan merangkul setiap orang karena mereka adalah juga bagian dari tubuh Kristus. Tidak perlu membanding-bandingkan karena setiap orang memiliki bagiannya sendiri di dalam pelayayanan. Karena itu mari kita tetap setia dalam pelayanan kita, bukan kehebatan kita atau orang lain yang diunggulkan. Perbedan bukanlah penghalang, tetapi harus menjadi kekuatan untuk dapat saling melengkapi.
Aktivitas:
Ajak remaja untuk bermain “Tantangan Kerjasama”
Alat: Tali, bola, atau bahan sederhana lainnya.
Langkah:
- Permainan ini dapat dilakukan dalam satu tim besar, atau dapat juga dibagi menjadi beberapa tim kecil.
- Buat permainan kerja tim (misalnya: memindahkan bola dari satu titik ke titik lain hanya dengan menggunakan tali yang dipegang bersama-sama).
- Setiap anggota punya peran unik. Kalau satu orang tidak bekerja sama, tim gagal.
- Setelah permainan, refleksikan:
- Bagaimana perasaanmu ketika semua bekerja sama?
- Apa yang terjadi saat salah satu tidak aktif?
Makna: Kerja sama membutuhkan semua orang untuk saling melengkapi.