Judul: Rela berkorban
Tahun Gerejawi: HUT RI – Pekan Pembangunan GKJW
Tema: Kemerdekaan RI diawali dengan pengorbanan
Bacaan: Yohanes 6 : 52-59
Ayat Hafalan: sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang (Matius 20 : 28)
Lagu Tema: Doa Kami “Doa bagi Bangsa”
Penjelasan Teks(Hanya Untuk Pamong)
Tema besar dari perikop ini berbicara tentang roti hidup. Dimana yang disebut sebagai roti hidup adalah Tuhan Yesus sendiri. Percakapan tentang roti hidup muncul diawali oleh rasa kagum orang-orang saat itu kepada Tuhan Yesus karena memberi makan lima ribu orang hanya dengan lima roti jelai dan dua ikan (Yoh 6:1-15). Peristiwa tersebut akhirnya mengingatkan mereka pada pemeliharaan Allah yang diberikan kepada nenek moyang mereka ketika keluar dari tanah Mesir. Dimana dalam cerita tersebut Allah menurunkan manna (roti) dari langit untuk menjadi makanan rombongan orang Israel ditengah padang gurun (Kel 16:1-36). Peristiwa-peristiwa yang menakjudkan tersebut membuat orang-orang Yahudi percaya bahwa roti sorgawi memang ada dan nyata. Akan tetapi, Tuhan Yesus memberikan pemahaman baru bahwa roti yang turun dari sorga bukanlah semata-mata untuk memenuhi kebutuhan jasmani, namun sejatinya memenuhi kebutuhan rohani. Itulah makna roti kehidupan yang sebenarnya.
Tujuan mulia dari Tuhan Yesus sebagai roti hidup menjadi nyata melalui pengorbanan-Nya di kayu Salib. Itulah saat dimana Tuhan Yesus menyerahkan daging-Nya (tubuh) untuk menjadi tebusan dosa manusia. Sebuah pengorbanan yang bertujuan untuk memulihkan keberadaan dunia yang telah dikuasai oleh dosa dan kejahatan. Pengorbanan yang tidak dapat dinilai dan ditakar dengan apapun. Pengorbanan yang tidak tanggung-tanggung dengan memberikan hidup-Nya bagi dunia. Sebuah teladan yang baik bagi semua orang untuk rela berkorban meskipun harus kehilangan sesuatu yang dicintai.
Tuhan Yesus telah mengajarkan kepada kita tentang arti sebuah pengorbanan. Pengorbanan itu dilakukan oleh dasar cinta dan kasih Tuhan kepada dunia, terlebih kita para umat-Nya. Hal itu dilakukan supaya umat-Nya menerima keselamatan, baik duniawi maupun sorgawi. Sebagaimana firman Tuhan yang tertulis demikian: Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh 3:16).
Tujuan: Dalam kelompok kecil, Remaja mendiskusikan contoh pengorbanan yang pernah mereka lakukan untuk orang lain.
Pendahuluan
- Pamong memilih remaja ( 1 laki-laki dan 1 perempuan) untuk membaca Yohanes 6 : 52-59
- Game menyebutkan nama-nama tokoh kemerdekaan dengan cara pamong memberi clue :
- Bapak Pendidikan Indonesia yang mendirikan Sekolah Taman Siswa (Ki Hajar Dewantara)
- Yang berperan penting dalam kemerdekaan Republik Indonesia, yang mengetik naskah proklamasi (Sayuti Melik)
- Yang menjahit bendera merah putih (Fatmawati)
- Yang membaca Teks Proklamasi (Presiden Soekarno)
(Pamong dapat memberikan hadiah untuk remaja yang bisa menjawab)
Cerita
Teman-teman yang terkasih, pada setiap bulan Agustus kita merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Tadi sejenak kita sudah mengingat sebagian tokoh-tokoh yang berperan dalam kemerdekaan Republik Indonesia. Banyak sekali para pahlawan kita yang berkorban untuk kemerdekaan Indonesia. Untuk meraih kemerdekaan perlu adaya sebuah pengorbanan, semangat juang, tidak putus asa dan tidak gentar. Tanpa sebuah pengorbanan tidak akan ada kemerdekaan bagi sebuah bangsa.
Teman-teman yang terkasih, bacaan kita saat ini menceritakan tentang tujuan mulia dari Tuhan Yesus sebagai roti hidup yang menjadi nyata melalui pengorbanan-Nya di kayu Salib. Itulah saat dimana Tuhan Yesus menyerahkan daging-Nya (tubuh) untuk menjadi tebusan dosa manusia. Sebuah pengorbanan yang bertujuan untuk memulihkan keberadaan dunia yang telah dikuasai oleh dosa dan kejahatan. Pengorbanan yang tidak dapat dinilai dan ditakar dengan apapun. Pengorbanan yang tidak tanggung-tanggung dengan memberikan hidup-Nya bagi dunia. Sebuah teladan yang baik bagi semua orang untuk rela berkorban meskipun harus kehilangan sesuatu yang dicintai.
Tuhan Yesus telah mengajarkan kepada kita tentang arti sebuah pengorbanan. Pengorbanan itu dilakukan oleh dasar cinta dan kasih Tuhan kepada dunia, terlebih kita para umat-Nya. Hal itu dilakukan supaya umat-Nya menerima keselamatan, baik duniawi maupun sorgawi.
Teman-teman yang terkasih, Tuhan Yesus telah mengajarkan kepada kita semua untuk dapat berkorban seperti juga yang telah dilakukan oleh para pahlawan bangsa kita. Mari bersama kita belajar dari Tuhan Yesus dan juga para Pahlawan Bangsa dengan hidup yang rela berkorban untuk orang lain, dengan tidak mementingkan kehendak pribadi, akan tetapi terus belajar untuk bisa peduli terhadap sesama kita. Sehingga nama Tuhan semakin dipermuliakan melalui perbuatan baik yang kita lakukan. Tuhan memberkati. Amin.
Aktivitas
- Bagi remaja dalam kelompok kecil ( setiap kelompok terdiri dari 4 anak)
- Ajak remaja duduk melingkar bersama kelompoknya kemudian ajak mereka berdoa untuk teman yang ada disebelah kanannya (setiap remaja berdoa untuk teman yang ada disebelah kanannya dan bisa ditanyakan apa yang ingin didoakan)
- Dan doa tersebut diakhiri oleh pamong.