Semangat Allah Tritunggal Yang Menyatukan Tuntunan Ibadah Remaja 15 Juni 2025

Tahun Gerejawi: Minggu Trinitas
Tema: Tritunggal Kudus, Tritunggal yang Esa

Bacaan: Yohanes 16:12-15
Ayat Hafalan: Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku . Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.” (Yohanes 16:14-15)

Lagu Tema: KJ No 13 “Allah Bapa Tuhan”

Tujuan:

  1. Dengan membaca Yohanes 16:12-15 remaja dapat menjelaskan arti Allah Tritunggal
  2. Dengan aktivitas berkelompok, remaja dapat menjelaskan cara Allah Tritunggal menyelamatkan ciptaan yang dikasihi-Nya

Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Konsep Allah Tritunggal dalam keKristenan adalah persekutuan Allah Bapa, Yesus Allah Sang Putra dan Roh Kudus. Salah satu cara tertua untuk memahami konsep kesatuan dan keterpisahan Allah Tri Tunggal adalah melalui Perikoresis. Akar kata Perikoresis berasal dari bahasa Yunani perichoreo yang memiliki arti  mencakup, melingkupi, meliputi. Perikoresis menjelaskan suatu keadaan di mana ada dua atau lebih pribadi-pribadi yang tinggal bersama dan mereka semua bersatu, tidak terpisah atau terbagi. Perikoresis merupakan  salah satu konsep yang dipakai para teolog Kristen untuk menjelaskan Allah Tritunggal antara Bapa, Remaja dan Roh Kudus. Dengan demikian penjelasan Allah Tritunggal dengan menggunakan konsep perikoresis dapat dijelaskan sebagai tindakan dari Allah Tritunggal  yang ketiganya saling meresap, bersatu dan tidak terpisahkan dalam tujuan penyelamatan ciptaan.

Demikianlah di dalam perichoresis, kitab bisa mengimajinasikan bahwa di dalam kelimpahruan cinta-Nya, ketiga pribadi Trinitas saling menyerahkan diri, saling menduduki, saling berkelindan, dan saling memasuki satu sama lain, tetapi tanpa bercampur atau melebur; Bapa kepada Remaja, Remaja kepada Roh, Roh kepada Bapa, demikian seterusnya mengalir dalam rotasi abadi layaknya tarian.[1]

Melalui bacaan kita hari ini, sangat jelas bagaimana Allah Bapa, Yesus Sang Putra berkarya bersama dalam rangka penyelamatan ciptaan. Tuhan Allah menciptakan dunia ini dalam kondisi yang baik dan penuh berkat. Dunia yang diciptakan oleh Allah menjadi gambaran kerajaan Allah itu sendiri. Namun, dosa manusia membuat dunia yang awalnya baik dan penuh berkat itu menjadi rusak. Tuhan Yesus  diutus sang Bapa untuk menebus dosa manusia, menyelamatkan dunia dari kerusakan, dan menghadirkan Kerajaan Allah bagi mausia, yaitu melalui kasih, kebenaran, keadilan, dan damai sejahtera. Itulah berita sukacita Injil, kabar gembira keselamatan bagi dunia. Allah melalui Yesus mengembalikan dunia pada tata cipta awal dunia ini.

Namun, Yesus tahu bahwa tak selamanya Ia tinggal bersama mereka.  Akan tiba saatnya Ia kembali ke sorga. Para murid pasti sedih, kecewa, putus asa, dan kehilangan semangat dan kekuatan bila waktu itu tiba.  Itulah sebabnya Yesus memberitahu mereka sejak awal sebelum segala sesuatunya terjadi. Yesus tidak ingin misi penyelamatan dan kabar Injil Tuhan ini gagal. Ia ingin Kerajaan Allah terus dinyatakan bagi dunia.  Sebab itu setelah mengajar murid-murid-Nya, Ia ingin mereka melanjutkan pemberitaan injil.

Yesus meminta kepada para murid agar mereka tidak perlu berduka, atau takut, gentar, dan menyerah. Mengapa? Karena para murid tidak akan ditinggalkan sendirian. Yesus memang akan pergi kepada Bapa. Tetapi Ia akan mengutus Roh Kudus untuk menyertai para murid (ayat 7). Dalam bahasa Yunani, dipakai kata parakletos, yang diterjemahkan sebagai Penghibur, tetapi lebih tepat sebagai Penolong, atau Pemberi kesaksian. Roh Kudus akan menolong dan meyakinkan para murid untuk tetap setia kepada tugas dan panggilannya, melanjutkan karya penyelamatan Allah di dunia, sampai dunia kembali menjadi baik dan diberkati seperti aweal mula diciptakan. Sebelum dunia menjadi tanda hadirnya Kerajaan Allah bagi segenap ciptaan, tugas para murid Yesus belum selesai.

Roh Kudus yang berasal dari Allah tersebut akan tetap medampingi para murid agar mereka semakin memahami Yesus, dan juga menolong mereka agar dalam melaksremajaan tugas kesaksian. Dengan demikian Roh itu menjadi jaminan bahwa penyataan diri Allah dalam Yesus akan terus berlangsung. Dengan menegaskan peran Roh Kudus, Yesus hendak menyatakan bahwa Roh adalah suatu Pribadi yang setara dengan diriNya.  Tetapi Yesus berkata bahwa Roh Kudus tidak bekerja dari diri-Nya sendiri, tetapi apa yang dinyatakan-Nya berasal dari Yesus Kristus. Dan apa yang dikatakan Yesus Kristus, adalah dari sang Bapa. Di sinilah nampak bahwa peran Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus tidak bisa dipisahkan satu sama lain.

Refleksi Untuk Pamong
Persekutuan dan kerja sama yang indah antara Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus mengajari kita tentang pentingnya hidup dalam persekutuan dengan Allah maupun dengan sesama. Dalam pelayanann sebagai pamong yang perlu dikedepankan adalah kebersamaan dan kerukunan. Dengan kebersamaan dan kerukunan maka pekerjaan pelayanan dapat dilakukan dengan baik. Itu bisa tercapai jika kita saling menghargai, saling mengerti, saling menghormati dan saling mengasihi. Jika kita dapat menerapkan itu maka kita meneladani karya Allah Tritunggal yang berkarya dalam hidup kita sebagai Allah persekutuan. Jika kita mencintai perpecahan dan berjiwa serakah yang senang menonjolkan diri maka kita meninggalkan ajaran Allah Tritunggal yang berkarya bersama-sama ,  saling berkelindan dan saling memberi diri untuk menyelamatkan ciptaan-Nya.

Pendahuluan

  1. Remaja membaca Alkitab dari Yohanes 16:12-15
  2. Remaja diminta menyebutkan apa peran Allah Bapa, Yesus dan Roh Kudus di ayat berapa saja.

Cerita
Hari ini adalah minggu Trinitas, minggu Trinitas  atau disebut juga Hari Raya Tritunggal Mahakudus, adalah hari Minggu pertama setelah Pentakosta di dalam kalender liturgi gereja Ritus Barat dan hari Minggu pada saat Pentakosta di dalam kalender liturgi gereja Ritus Timur. Minggu Trinitas memperingati doktrin Trinitas, yaitu memperingati kebaikan Allah Bapa yang bersedia menjadi manusia di dalam Yesus Kristus dan yang melalui Roh Kudus merengkuh kita dalam persekutuan cinta kasih-Nya.

Allah yang menciptakan kita adalah Allah maha tinggi dan tak terjangkau yang karena kasih-Nya kepada semua ciptaannya rela dan bersedia merengkuh manusia yang  rendah, hina, dan berdosa dengan cara menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus. Selanjutnya melalui Roh Kudus menyelamatkan kita dan menyertai kita selama-lamanya. Allah Tritunggal yang berkarya bersama-sama,  saling berkelindan dan saling memberi diri untuk menyelamatkan ciptaan-Nya. Begitulah kasih Allah kepada kalian para remaja, di mata Tuhan kalian sangat istimewa dan berharga sehingga Allah Tritunggal menyelamatkan kita.

Demikian juga Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus. Allah yang ketiganya bersekutu menjadi satu tak terpisahkan bekerja bersama-sama dalam rangka penyelamatan seluruh ciptaan. Yesus hadir di dunia karena Bapa. Apa yang Bapa Tahu, Yesus Tahu. Apa yang dari Yesus berasal dari Bapa demikian juga apa yang dari Roh Kudus berasal dari Yesus. Mereka membentuk persekutuan tak terpisahkan untuk menolong kita sebagai ciptaan yang dikasihi-Nya supaya kita dapat diselamatkan. Jika Allah saja bersekutu bersama untuk menyelamatkan kita maka kita juga dipanggil untuk hidup rukun bersama menciptakan damai sejahtera di bumi.

Aktivitas

  1. Puzle sederhana bisa dari potongan gambar apapun yang di print sendiri lalu dipotong-potong dan  dimasukkan dalam plastik.
  2. Gambar sejumlah pembagian kelompok, tiap kelompok ada 3 remaja. Jika ada yang tersisa misalnya hanya 2 orang atau bahkan empat tidak apa-apa sisanya membentuk kelompok sendiri.
  3. Tugas tiap kelompok adalah menyusun puzle tersebut menjadi gambar yang utuh.

Nah adik-adik tadi, semuanya sudah bekerja sama menyusun puzzle, demikian juga Allah kita mereka adalah Allah yang bersekutu menjadi satu untuk menolong kita. Kita seumpama Puzzle yang berantakan karena dosa, dan Allah Tritunggal yang karena kasih-Nya yang besar kepada umat-Nya secara bersama-sama telah menyelamatkan kita. Apakah Allah Bapa lebih utama dari Roh Kudus dan Yesus? tentu tidak. Apakah Yesus lebih utama dari pada Bapa dan Roh Kudus tentu tidak, apakah Roh Kudus lebih utama dari Bapa dan Yesus ? tentu tidak. Allah Tritunggal adalah Allah yang mengasihi kita. Puzle yang dikerjakan bersama-sama menjadi lebih ringan dari pada dikerjakan sendiri. Maka dari itu mari kita juga bekerja sama dengan baik, hidup rukun dan saling mengasihi dnegan begitu kita telah meneladani karya penyelamatan  Allah Tritunggal dalam hidup kita.

Ditutup dengan menyanyi KJ No 13

______________

[1] Pdt. Hardian Triasmoroadi, Perichoresis Sebagai Model untuk Menjelaskan Trinitas

Renungan Harian

Renungan Harian Anak