Aku Berbagi Maka Aku Bertobat Tuntunan Ibadah Remaja 15 Desember 2024

2 December 2024

Judul: Aku Berbagi Maka Aku Bertobat
Tahun Gerejawi: Adven III
Tema: Berbagi dan Mencukupkan Diri sebagai Buah Pertobatan

Bacaan: Lukas 3:7-18
Ayat Hafalan: Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. (Matius 6:4)

Lagu Tema: KJ 433:1-3 “Aku Suka Membagi”

Penjelasan Teks (Hanya Untuk Pamong)
Pada bagian awal perikop Lukas pasal 3: 1-6 Yohanes menyerukan ajakan untuk hidup dalam pertobatan. Pertobatan bukan pertama-tama tentang melakukan hidup kudus dan suci. Pertobatan pada pada bagian ini tentang melakukan sesuatu bagi sesama dan berbuat sesuatu yang berdampak bagi kehidupan sesama. Setiap orang yang telah menerima ajakan Yohanes untuk bertobat dan dibaptis dengan pro aktif dan berinisiatif bertanya “Jika demikian apa yang harus kami perbuat?”

Menariknya, Lukas mencoba menunjukkan bahwa pertanyaan-pertanyaan itu muncul dari para pemungut cukai dan para prajurit dari pemerintahan Kerajaan Herodes Antipas. Orang-orang tersebut bekerja di bawah pemerintahan Romawi dan pemerintahan Kerajaan, yang notabene secara ekonomi kehidupan mereka cukup terjamin dan tidak akan merasakan berkekurangan. Meskipun sebenarnya pemungut-pemungut cukai tidak sukai oleh orang-orang Yahudi karena dianggap sebagai pendosa. Tetapi disukai atau tidak oleh yang lain, para pemungut cukai memang hanya berkepentingan untuk mencari keuntungan diri sendiri dengan memeras pajak dan menagih lebih dari apa yang telah ditetapkan. Demikian juga prajurit-prajurit dengan kekuatan senjata yang mereka miliki, mereka juga sering memeras uang dan barang ganti “perlindungan” untuk mendapat pendapatan mereka.

Yohanes mengajak mereka semua untuk bertindak adil dan berbelas kasih agar mereka juga terluput dari murka pengadilan Tuhan Allah oleh karena itu buah-buah pertobatan ketika mereka bisa menyatakan sikap yang solider dengan sesama yang berkekurangan atau miskin dan membagikan sebagian harta yang diperoleh dari pekerjaannya kepada yang miskin. Yohanes tidak menyuruh mereka meninggalkan pekerjaan mereka, akan tetapi supaya mereka tidak mudah menyalahgunakan pekerjaannya dan bekerja dengan baik dan benar dengan tidak mencari keuntungan lebih.

Refleksi Untuk Pamong
Setiap pamong yang menjalankan tugas pelayanan sebenarnya telah menjadi teladan baik tentang arti hidup untuk saling berbagi. Berbagi memang dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, berbagi tenaga, berbagi harta dan kepunyaan, maupun berbagi pikiran. Terkadang berbagi waktu dan tenaga serta pikiran dalam pelayanan tidak pernah mudah karena terbentur oleh ego maupun keinginan pribadi yang ingin dituruti. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk terus memperjuangkan sikap yang ikhlas, bersukacita dalam segala hal, dan memiliki kerendahan hati. Dengan demikian pamong juga dapat mengajarkan kepada anak-anak cara berbagi yang baik dan benar, ketika merka juga dapat menjalaninya dengan baik dalam berpelayanan.

Tujuan
1. Remaja dapat mengerti bahwa dengan memiliki pekerjaan atau profesi tertentu, mereka dituntut untuk bisa berbagi.
2. Remaja dapat menyusun rencana kegiatan, yaitu menyumbangkan sebagian yang mereka miliki kepada orang-orang yang membutuhkan.

Pendahuluan
Ajak remaja untuk bertanya jawab dan menggali cita-cita mereka satu per satu atau tanyakan pekerjaan dan profesi apa yang ingin mereka lakukan di masa depan nanti. Apakah bekerja sebagai pegawai bank? Atau bekerja di rumah sebagai Free Lance, atau menjadi Food Vloger, Youtuber ??? Dan diskusikan juga tentang alasananya masing-masing.

Cerita
(Bacakanlah dongeng ini kepada remaja)

Tuan Tanah

Pada suatu hari, hiduplah seorang Tuan Tanah yang egois. Dia hidup seroang diri dan tak pernah ingin berbagi. Tanah yang dia miliki sangat luas, namun dia tidak pernah merasa puas. Dia selalu ingin membeli setiap jengkal tanah yang dia pijak. Bahkan ia bermimpi ingin memiliki seluruh isi bumi.
“Mulai dari sekarang, tanah ini telah menjadi milikku”, kata Tuan Tanah setiap kali membeli tanah yang baru. “Sejauh mataku memandang, itulah luas tanahku, tidak ada yang boleh tinggal di atas tanah ini kecuali mereka harus membayar sesuatu kepadaku! ha ha ha ha”.

Tidak lama kemudian, segala hal yang ada di atas tanah itu segera pergi. Orang-orang, tetangga-tetangga, hewan-hewan, pohon-pohonan, bangunan-bangunan, dan segala macam hal yang sebelumya tinggal di atas tanah itu berbondong-bondong meninggalkan Tuan Tanah seorang diri.
Tuan Tanah semakin bahagia, dan tersenyum penuh kemenangan. “Aku memang Tuan Tanah yang beruntung” katanya dengan suara yang nyaring.
“Beruntung apanya?” Tiba-tiba ada yang menyahut, Tanah berkata kepada tuannya. “Memangnya apa artinya diriku, yang luas dan banyak ini kau miliki, jika tak ada yang tumbuh, dan tinggal bersamaku??? Ketahuilah, hai tuan, aku hanya akan berakhir menjadi kuburan bagimu.”

Berdasarkan dongeng di atas, jelas sekali pesannya bahwa apapun pekerjaannya dan cita-cita di masa depan, ada hal penting yang harus mereka lakukan yaitu kesediaan hidup untuk selalu berbagi. Mengapa hal ini menjadi penting, bukankah berbagi atau tidak itu adalah pilihan masing-masing setiap orang?? Mengapa harus dipaksa atau diatur? Memang benar demikian. Pesan untuk saling berbagi pada hari ini didasarkan pada ajakan Yohanes untuk hidup dalam pertobatan. Bertobat dan berbagi adalah dua hal penting yang tidak bisa dipisahkan seperti satu koin yang memiliki 2 sisi dan masing-masing terus melekat.

Apapun pekerjaan seseorang, mereka bisa memiliki kecenderungan untuk bersikap tidak adil, egois, mencari keuntungan dan kekayaan diri sendiri, bahkan melakukan korupsi. Korupsi sendiri adalah tindakan yang melanggar hukum. Siapapun yang ketahuan melakukan korupsi pasti akan diberi sanksi hukum tegas oleh pemerintahan, seperti dipenjara.

Yohanes tahu bahwa banyak orang bersikap demikian, apalagi para pemungut cukai dan prajurit-prajurit. Mungkin pemerintahan Romawi tidak menindak secara tegas pada saat itu. Akan tetapi, Yohanes menegaskan bahwa Tuhan Yesus sendiri sebagai Mesias yang berkuasa akan datang, untuk mengadili setiap tindakan mereka yang tidak benar itu oleh karena itu, agar mereka terhindar dari penghukuman Tuhan, mereka harus bertobat dan hidup benar dengan cara berbagi.

Buah-buah pertobatan ketika mereka bisa menyatakan sikap yang solider dengan sesama yang berkekurangan atau miskin, tidak ada jembatan antara yang berkuasa dan yang lemah, serta membagikan sebagian harta yang diperoleh dari pekerjaannya kepada yang miskin. Yohanes tidak menyuruh mereka meninggalkan pekerjaan mereka, akan tetapi supaya mereka tidak mudah menyalahgunakan pekerjaannya dan bekerja dengan baik dan benar dengan tidak mencari keuntungan lebih.

Aktivitas
Ajaklah para remaja, untuk melakukan kegiatan di rumah tentang berbagi yaitu dengan cara menyumbangkan sebagian yang mereka miliki kepada orang-orang yang membutuhkan. Contohnya baju layak pakai, buku-buku, boneka, mainan, masakan atau makanan. Kegiatan ini dapat dilakukan secara berkelompok, dan dipimpin oleh para pamong agar dapat terkoordinir dengan baik. Para remaja juga mendapatkan arahan atau target yang akan diberi berkat.

Renungan Harian

Renungan Harian Anak